• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ARTICULATE STORYLINE PEMBELAJARAN BIOLOGI PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATIC) MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF ARTICULATE STORYLINE PEMBELAJARAN BIOLOGI PENDEKATAN STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATIC) MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA TERINTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN - Repositori UMMETRO"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan pengembangan perangkat yang merujuk pada model 4-D yang dijelaskan oleh Trianto (2012:93), yang telah diadaptasi menjadi 4-D. Proses penelitian dan pengembangannya terbagi menjadi empat tahap utama, yaitu tahap pendefinisian (Define), perencanaan (Design), pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Rincian tahapan dalam pengembangan media ini dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 9. Model Pengembangan Media Interaktif (Sumber: Trianto: 2009)

(2)

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada model penelitian dan pengembangan 4-D yaitu:

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap define bertujuan untuk menetapkan serta mengklarifikasi persyaratan yang diperlukan dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap awal ini, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran dengan memperhatikan dan mengadaptasikannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam tahap ini, terdapat lima langkah utama yang perlu dijalankan, yaitu analisis ujung depan, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan analisis tujuan pembelajaran.

a. Analisis Ujung Depan

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah inti yang dihadapi dalam proses pembelajaran, sehingga perlu adanya upaya pengembangan alat pembelajaran. Proses analisis dilakukan melalui observasi di sekolah dan wawancara dengan para guru. Hasil dari wawancara dan observasi menghasilkan beberapa informasi tentang permasalahan yang timbul. Salah satunya adalah penggunaan PPT sebagai sumber utama dalam kegiatan pembelajaran, sementara belum ada penerapan ayat-ayat Al-Qur'an dalam materi tentang Ekosistem. Selain PPT, media ajar lain yang digunakan adalah PPT dan metode ceramah. Pendekatan pembelajaran lebih menitikberatkan pada peran guru sebagai fasilitator, dan terkadang hal ini dapat membuat peserta didik merasa bosan dan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu, pembelajaran juga terkesan monoton dan terbatas hanya di dalam ruang kelas.

Semua masalah ini muncul dalam proses belajar di Kelas X SMA Islam Al Abror.

Dikembangkannya Media Interaktif Integrasi nilai-nilai keislaman dengan model pembelajaran STEM pada pembelajaran biologi materi Ekosistem untuk peserta didik Kelas X SMA Islam Al Abror yang berisi materi-materi yang disajikan secara menarik, memiliki langkah-langkah yang jelas, selain itu metode pembelajaran yang digunakanpun tidak monoton di dalam kelas, peserta didik dapat menerapkan pendekatan STEM. Sehingga siperlukannya pengembangan media interaktif menggunakan aplikasi articulate storyline untuk mendukung terciptanya aplikasi pembelajaran dalam bentuk media interaktif yang menarik serta efektif, dan mempermudah siswa dalam mempelajari materi biologi.

(3)

b. Analisis Peserta Didik

Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi ciri-ciri siswa yang cocok dengan perencanaan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengidentifikasi kendala dalam proses pembelajaran di Kelas X SMA Islam Al Abror yang akan disesuaikan dengan rancangan pengembangan media interaktif. Penggunaan media interaktif yang sesuai dengan profil peserta didik dapat membantu meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar. Beberapa siswa memiliki kemampuan untuk dengan cepat memahami materi dan memiliki daya ingat yang kuat saat materi diajarkan oleh guru. Namun, sejumlah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dan mengingatnya dalam jangka panjang, sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik ini.

Dengan mempertimbangkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa, solusi yang diusulkan adalah pengembangan media interaktif yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan menggunakan model pembelajaran STEM yang telah dirancang sebelumnya. Materi tentang ekosistem dapat lebih mudah dipahami melalui pendekatan ini karena peserta didik dapat menggali pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna. Selain itu, media pembelajaran ini juga disertai dengan gambar-gambar yang menarik sehingga siswa di Kelas X SMA Islam Al Abror dapat lebih mudah mengingat informasi yang diberikan.

c. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Pada tahap ini, tindakan yang dilakukan adalah mengenali, menjelaskan secara lebih rinci, dan mengorganisasi dengan cara yang terstruktur ide-ide pokok yang akan diajarkan kepada siswa, sesuai dengan hasil evaluasi awal akhir.

Proses evaluasi ini melibatkan pengenalan dan pengaturan ide-ide inti yang akan diintegrasikan dan tersusun dengan baik dalam media pembelajaran interaktif, yang sesuai dengan kurikulum merdeka yang diterapkan di Sekolah X SMA Islam Al Abror Metro. Ide-ide utama ini akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi tentang Ekosistem di SMA Islam Al Abror Metro. Penilaian ide-ide utama ini didasarkan pada pencapaian pembelajaran (CP), alur tujuan pembelajaran (ATP), serta tujuan pembelajaran (TP) yang terkait dengan materi tersebut.

1) Capaian pembelajaran (CP)

Setelah menyelesaikan Fase E, siswa akan memiliki keterampilan untuk mengembangkan solusi terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan pemahaman tentang beragam kehidupan, peran virus, inovasi teknologi biologi,

(4)

komponen ekosistem, interaksi antara komponen tersebut, dan perubahan lingkungan di tingkat lokal, nasional, atau global.

2) Tujuan Pembelajaran (TP)

(a) Siswa mampu menganalisis peran komponen-komponen dalam ekosistem dalam mengatur aliran energi dan sirkulasi unsur-unsur biogeokimia.

(b) Siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan interaksi yang terjadi antara unsur-unsur biotik dengan unsur-unsur biotik lainnya dalam suatu ekosistem.

(c) Siswa dapat membedakan berbagai jenis piramida ekologi.

(d) Siswa mampu membuat diagram rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam bentuk media charta.

(e) Siswa memiliki keterampilan dalam membuat media charta yang menggambarkan daur biogeokimia, seperti siklus nitrogen, siklus karbon, siklus sulfur, dan siklus fosfor, berdasarkan hasil kajian literatur.

3) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Elemen: Pemahaman Biologi

Profil Pelajar Pancasila: Bernalar kritis, Mandiri, dan Kreatif

Bernalar Kritis, pada konteks ini, merujuk pada praktik di mana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghasilkan sebanyak mungkin pertanyaan yang terkait dengan materi, gambar, atau video yang disajikan oleh guru. Peserta didik kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran. Guru juga memberikan panduan dalam menyusun pertanyaan agar sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

Mandiri, dalam hal ini, mengacu pada tindakan di mana peserta didik diminta untuk menyajikan hasil kerja individu mereka di depan kelas secara klasikal. Setelah presentasi, mereka diharapkan untuk menyampaikan pendapat mereka tentang presentasi yang dilakukan oleh teman-teman sekelas, dan respons ini dapat diberikan baik oleh kelompok atau individu yang sedang mempresentasikan.

Kreatif, dalam konteks ini, merujuk pada peserta didik yang aktif berpartisipasi dalam diskusi, mengumpulkan informasi, merestrukturisasi pengetahuan, dan berbagi informasi dengan penuh tanggung jawab dan cermat.

Mereka juga dapat mencari sumber informasi tambahan seperti buku, internet, atau sumber lainnya untuk mendukung jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama kegiatan pembelajaran..

(5)

Capaian Pembelajaran: Siswa memiliki keterampilan untuk mengembangkan solusi terhadap masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pemahaman tentang keragaman makhluk hidup dan perannya, peran virus, inovasi dalam teknologi biologi, unsur-unsur ekosistem, interaksi antara unsur-unsur tersebut, dan dampak perubahan lingkungan, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

d. Analisis Tugas

Analisis tugas ini bertujuan untuk mengenali kemampuan atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh peserta didik melalui penilaian terhadap evaluasi dan lembar kegiatan yang disajikan dalam suatu media interaktif yang sedang dikembangkan.

Evaluasi dan lembar kegiatan dalam media interaktif ini merujuk pada pencapaian pembelajaran (CP), urutan tujuan pembelajaran (ATP), dan tujuan pembelajaran (TP) sebagai panduan utama.

1) Analisis Struktur Isi

Analisis struktur isi mencakup evaluasi terhadap struktur tugas yang ditanamkan dalam media. “Tugas ini disampaikan dalam dua bentuk, yaitu pertama melalui pertanyaan pilihan ganda yang terdapat dalam bagian evaluasi formatif, dan kedua, melalui pertanyaan esai yang menggunakan Media Interaktif dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman ke dalam model pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, Matematika).

(6)

Tabel 3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Fase E

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar Pancasila.

Kelas X/FASE E Eleme

n

CP Tujuan Pembelajaran Lingkup Materi Alur Alokasi

Waktu (JP) Pemah

aman Biologi

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

1 Memahami peranan virus dalam kehidupan

Virus 1 12

2 Mengevaluasi efektifitas solusi pencegahan penyebaran virus tertentu

2

3 Mengobservasi lingkungan sekitar, membandingkan keanekaragaman makhluk hidup di sekitar dengan wilayah yang berbeda serta mengelompokkan keanekaragam makhluk hidup

Keanekaragaman Hayati

3 24

(7)

4 Mengidentifikasi makhluk hidup di sekitar yang populasinya menurun serta menganalisis dampaknya terhadap lingkungan

4

5 Menganalisis data dan mengkomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya di terhadap keseimbangan ekosistem

Ekosistem 5 12

Ketera mpilan Proses

1.Mengamati

2.mempertanyakan dan

memprediksi 3.merencanakan dan melakukan

penyelidikan 4.memproses dan menganalisis

data dan informasi

5.mengevaluasi dan merefleksi 6.mengomunikasikan hasil

6 Mengevaluasi efektifitas solusi permasalahan perubahan

lingkungan dengan

mempertimbangkan jenis perubahan, penyebab, dan dampak perubahan lingkungan

Perubahan Lingkungan

6 12

7 Menganalisis berbagai jenis limbah dan bahan alam yang bermanfaat beserta cara pengelolaannya

7

8 Menganalisis bioteknologi konvensional dan modern serta melakukan percobaan bioteknologi konvensional

Bioteknologi 8 12

Tabel 4. Kisi-Kisi Penulisan Soal Materi Ekosistem

(8)

Jenis Sekolah SMA Kurikulum Kurikulum Merdeka

Mata Pelajaran BIOLOGI Alokasi waktu 3 x 45 Jam

Tahun Ajaran 2022/2023 Jumlah Soal 15

No Kompetensi

Dasar Materi Level Indikator soal Bentuk

Soal

Nomor Soal

Kunci Jwb 1. Pada akhir fase

E, peserta didik memiliki

kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait

pemahaman keanekaragam an makhluk hidup dan peranannya,vir

us dan

peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar

Interaksi Antar Makhluk Hidup

2

1. Disajikan pernyataan contoh simbiosis mutualisme, peserta didik dapat menentukan contoh simbiosis mutualisme yang tepat

PG 1 A

Bioma

2

2. Disajikan pernyataan ekosistem buatan, peserta didik dapat menentukan contoh ekosistem buatan yang tepat

PG 2 D

Komponen

ekosistem 2

3. Disajikan contoh Spesies yang memberikan kontrol yang kuat pada struktur komunitas melalui peran ekologisnya yang tepat

PG 3 C

2 4. Disajikan contoh Organisme berikut ini yang merupakan contoh dari produsen yang tepat

PG 4 A

Bentuk Interaksi Antar Makhluk Hidup

2 5. Disajikan pengertian suksesi yang tepat ialah PG 5 B 2

6. Disajikan data jenis mahluk hidup yang berperan sebagai pionir dalam suksesi primer ditunjukkan yang tepat

PG 6 A

2 7. Disajikan data jenis-jenis interaksi mahluk hidup dalam Interaksi netralisme ditunjukkan oleh nomor yang tepat

PG 7 B

Siklus Biogeokimia

2 8. Disajikan contoh bakteri yang di siklus nitrogen terdapat bakteri yang mampu mengubah amonia menjadi nitrit yang tepat

PG 8 A

3 9. Disajikan gambar siklus sulfur yang terbentuk dari proses tersebut dapat diasimilasi oleh tumbuhan dan

PG 9 C

(9)

No Kompetensi

Dasar Materi Level Indikator soal Bentuk

Soal

Nomor Soal

Kunci Jwb komponen

serta perubahan lingkungan.

`

juga dapat berubah menjadi hidrogen sulfida melalui proses reduksi yang tepat

3 10. Disajikan pernyataan siklus biogeokimia pada pernytaan Efek rumah kaca merupakan salah satu contoh dari terganggunya siklus biogeokimia di alam.

Siklus biogeokimia yang tepat

PG 10 A

Rantai

Makanan 2 11. Disajikan gambar rantai makanan, pernyataan yang sesuai studi kasus yang tepat

PG 11 C

3

12.Disajikan gambar rantai makanan jika Apabila petani memakai pestisida secara terus- menerus, peristiwa yang dapat terjadi, pada peningkatan rantai

makanan tersebut

PG 12 B

3 13. Disajikan gambar rantai rantai makanan tersebut terjadi aliran energi. Makhluk hidup yang

mendapatkan energi paling sedikit yang tepat

PG 13 D

Piramida Ekologi

3 14.Disajikan gambar piramida ekologi organisme autotrof terdapat pada tingkatan yang ditunjukan oleh huruf

PG 14 A

Siklus Biogeokimia

3 15. Disajikan gambar siklus biogeokimia dalam Proses presipitasi seperti gambar ditunjukkan pada angka

15 C

(10)

2) Analisis Prosedural

Analisis prosedural adalah evaluasi terhadap prosedur yang digunakan dalam menyusun tugas dalam media pembelajaran interaktif yang sedang dikembangkan. Tugas-tugas ini dirancang sedemikian rupa sehingga mengikuti urutan sub materi dan alur tujuan pembelajaran (ATP) yang telah ditetapkan.

3) Analisis Proses Informasi

Analisis proses informasi merujuk pada evaluasi tentang bagaimana informasi terkait tugas dipresentasikan dalam media interaktif. Informasi mengenai tugas tersebut diberikan melalui media interaktif dalam berbagai bentuk, seperti instruksi, panduan, atau dorongan yang diberikan kepada pengguna saat menjawab pertanyaan. Ini mencakup cara perintah, panduan, atau dorongan ini disajikan dalam konteks pengerjaan soal:

a) Bacalah media interaktif ini dengan seksama, terutama bagian instruksi

• Pahami tujuan anda mempelajari media interaktif, sasaran yang diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan.

• Gunakan teknik membaca cepat dan tepat dalam mempelajari media interaktif Kerjakanlah soal evaluasi yang terdapat di dalamnya dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda mengerjakannya.

• Hitunglah skor yang anda peroleh setelah mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan rumus penyekoran yang tertera.

• Apabila skor yang didapat kurang dari KKM 70, maka anda harus mengulas kembali materi dan mengerjakan kembali soal yang dijawab salah.

b) Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap ini dilakuakan mengenai pembuatan kerangka media interaktif yang bertujuan untuk format penulisan media ajar yang sistematis diantaranya:

a. Pemilihan Media Interaktif

Tahapan ini merencanakan media interaktif yang dikembangkan, sehingga berdasarkan pada tahap define mengajukan pengembangan media interaktif sumber belajar berupa media ajar dalam bentuk media interaktif di dalamnya sub materi terdapat kajian ayat Al-Qur’an dan Hadits.

(11)

b. Pemilihan format

Tahap ini dilakukan untuk menentukan format penyusunan media ajardengan model pembelajaran (Science, Technology, Engineering, Mathematic) berikut komponen-komponen dalam media interaktif yang dikembangkan:

1) Pendahuluan, berisi tentang biodata singkat dan Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP), materi singkat dan beberapa pertanyaan pemicu pembelajaran.

2) Materi, berisi materi, Kajian nilai-nilai keislaman, contoh soal, dan video pembelajaran yang relevan terhadap materi ekosistem

3) Latihan soal, yang berisikan soal-soal tentang materi ekosistem, terdapat beberapa soal yang dikerjakan secara diskusi

4) LKPD (lembar kerja peserta didik) 5) Daftar menu

6) Petunjuk penggunaan media interaktif 7) Peta konsep

8) Rangkuman, berisikan rangkuman secara umum dari materi ekosistem 9) Glosarium, berisikan daftar istilah penting dalam aplikasi yang dikembangkan.

c. Rancangan awal

Pembuatan media interaktif diharapkan dapat mengubah perilaku siswa dari sebelumnya yang memiliki minat belajar yang rendah menjadi lebih berminat dalam belajar dan penuh semangat. Dengan adanya media interaktif ini, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menghindari rasa bosan saat membaca.

1) Pemilihan media interaktif yang cocok untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran adalah langkah pertama. Media pembelajaran yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran adalah media interaktif dengan fokus pada materi Ekosistem untuk tingkat SMA Islam Al Abror Metro.

2) Selanjutnya, pemilihan format media ajar dan penetapan format yang akan digunakan dalam pengembangan media interaktif. Format yang digunakan dalam pengembangan media interaktif ini menggabungkan gambar dan teks yang relevan dengan materi Ekosistem untuk kelas X.

3) Tahap berikutnya adalah pembuatan rancangan awal yang sesuai dengan format yang telah dipilih. Rancangan pengembangan media interaktif sebagai alat bantu pembelajaran biologi dibuat dengan mempertimbangkan dan mengintegrasikan dengan baik materi mengenai Ekosistem untuk kelas X.

(12)

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap ini bertujuan untuk “menghasilkan perangkat pembelajaran yang telah diperbaiki berdasarkan umpan balik dari para ahli. Tahap ini melibatkan media interaktif yang sudah dikembangkan dan telah melewati proses validasi oleh para pakar. Validasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan menilai tingkat kelayakan dari produk yang telah dibuat, yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA). Uji validasi ini melibatkan dosen dari Universitas Muhammadiyah Metro dan guru mata pelajaran biologi di X SMA Islam Al Abror Metro. Validasi dilakukan oleh sejumlah validator yang berbeda dengan tujuan untuk mengevaluasi desain, kecocokan media interaktif, dan kesesuaian materi yang terdapat dalam produk yang telah dikembangkan.

Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam media interaktif yang telah dikembangkan:

a. Pendahuluan, berisi tentang biodata singkat dan Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP), materi singkat dan beberapa pertanyaan pemicu pembelajaran.

PROFIL PENULIS Nama: Qonita Fadhilaturrahmah

Merupakan anak ke 1 dari 4 bersaudara, putri dari Bapak Abdulloh dan Ibu rohaida.

Dilahirkan pada tanggal 23 maret 1998 Terusan makmur.

Alamat rumah: Terusan Makmur sp 2, Kec.Bandar Mataram, Kab.Lamteng.

Jenjang Sekolah:

SD: di SDN 2 way terusan SP. 2 lulus tahun 2010 Mts: MTS Al-muhsin, lulus tahun 2013

SMA/MA: MA Al-Muhsin dan menyelesaikan studinya di tahun 2016 Pengabdian; ditahun 2016

S1: Sarjana S1 Pendidikan Biologi Lulus Tahun 2021

Setelah melalui beberapa tahap, penulis melanjutkan kembali kejenjang Universitas dan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Metro pada program studi Pasca Sarjana Pendidikan Biologi angkatan 2021 Selama menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Metro ia pernah menjabat sebagai anggota dibidang Stabilo AMPIBI (Asosiasi Mahasiswa Pendidikan Biologi) tahun 2018-2019 dan Selama dibangku perkuliahan penulis mengikuti organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiayah) tahun

(13)

2018 menjadi anggota immawati dan tahun 2019 menjadi Ketua bidang immawati periode 2019-2020 Dan menjadi guru mapel biologi di SMA Islam Al Abror Metro Tahun 2021.

1) CAPAIN PEMBELAJARAN Tabel 5. Capain Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran Pemahaman

Biologi

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya,virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

2) TUJUAN PEMBELAJARAN Tabel 6. Tujuan Pembelajaran

Nomor Tujuan Pembelajaran

10.4.1 Peserta didik dapat mengindentifikasi Pengertian Ekologi,

Faktor Biotik

dan Abiotik

10.4.2 Peserta didik dapat mengindentifikasi Interaksi Antar Komponen Ekosistem

10.4.3 Peserta didik dapat mengindentifikasi rantai makanan dan Jaring-jaring

makanan

10.4.4 Peserta didik dapat memahami Piramida Ekologi dan Produktivitas

Ekosistem

10.4.5 Peserta didik dapat memahami Suksesi primer sekunder

10.4.6 Peserta didik dapat mengamati sebuah ekosistem dan menguraikan komponen penyusun ekosistem dalam pengamatan di lingkungan sekolah

10.4.7 Peserta didik dapat menganalisa Daur Biogeokimia berdsarkan permasalahan yang tersedia

3) ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

(a) Mampu mengindentifikasi Pengertian Ekologi, Faktor Biotik dan Abiotik (b) Mampu mengindentifikasi Interaksi antar spesies

(c) Mampu mengindentifikasi rantai makan dan jaring- jaring makanan

(14)

(d) Mampu memahami Piramida Ekologi dan Produktivitas Ekosistem (e) Mampu memahami Suksesi primer sekunder

(f) Mampu mengamati sebuah ekosistem dan menguraikan komponen penyusun ekosistem dalam pengamatan di lingkungan sekolah

(g) Mampu menganalisa Daur Biogeokimia berdsarkan permasalahan yang tersedia

b. Materi, berisi materi, Kajian nilai-nilai keislaman, contoh soal, dan video pembelajaran yang relevan terhadap materi ekosistem.

1) Lihatlah Video berikut !!!

Sumber Video: https://youtu.be/hIy0ZlyPPDg

(a) Lihat di lingkungan sekolah, apakah kalian bisa menyebutkan makhluk hidup yang ada? Coba sebutkan!

(b) Coba sebutkan faktor lingkungan atau parameter lingkungan di sekitar sekolahmu!

2) Daur Biogeokimia

Materi yang membentuk struktur tubuh suatu organisme terdiri dari unsur-unsur yang ada dalam senyawa kimia, yang menjadi dasar bagi baik makhluk hidup maupun benda mati. Proses biogeokimia, juga dikenal sebagai daur organik-anorganik, adalah perjalanan unsur-unsur yang bergerak dari organisme ke organisme dan kembali lagi. Daur ini tidak hanya mengangkut

َقْد َوْلا ىَرَتَف اًماَكُر ُهُلَعْجَي َّمُث ُهَنْيَب ُفِ لَؤُي َّمُث اًباَحَس ي ِج ْزُي َ َّاللَّ َّنَأ َرَت ْمَلَأ ِهِل َلً ِخ ْنِم ُجُرْخَي ِب ُبي ِصُيَف ٍدَرَب ْنِم اَهيِف ٍلاَب ِج ْنِم ِءاَمَّسلا َنِم ُل ِ زَنُي َو

ْنَم ِه

َي ْنَم ْنَع ُهُف ِرْصَي َو ُءاَشَي ِراَصْبَ ْلأاِب ُبَهْذَي ِهِق ْرَب اَنَس ُداَكَي ۖ ُءاَش

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan- Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan (Q.S An-Nur (24) :43)

AL-QUR’AN TALK

(15)

senyawa kimia melalui organisme, tetapi juga terlibat dalam reaksi kimia yang terjadi dalam lingkungan non-hidup.

Mari kita bahas beberapa siklus biogeokimia yang umum, termasuk daur air, daur sulfur, daur fosfor, daur nitrogen, serta daur karbon dan oksigen. Siklus biogeokimia merujuk pada pergerakan bahan kimia dalam ekosistem melalui proses daur ulang yang melibatkan komponen biotik dan abiotik. Ini termasuk daur air, daur sulfur, daur fosfor, daur nitrogen, dan daur karbon dan oksigen.

Berikut adalah urutan gambar dari kelima proses daur biogeokimia tersebut: daur fosfor, daur sulfur, daur karbon dan oksigen, daur nitrogen, dan daur air.

1) Daur Nitrogen

Daur biogeokimia nitrogen adalah suatu rangkaian proses yang mengubah senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai bentuk kimiawi lainnya. Proses ini terjadi secara berurutan, membentuk suatu siklus. Siklus nitrogen ini terbagi menjadi beberapa tahap yang menjelaskan bagaimana nitrogen (N) dalam tanah atau gas nitrogen (N2) di atmosfer berubah menjadi berbagai bentuk lainnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam daur biogeokimia nitrogen:

a) Fase Awal, Tahap pertama dalam daur nitrogen dimulai dengan nitrogen yang ada dalam bentuk gas di atmosfer, yaitu N2.

b) Fiksasi Nitrogen, Pada tahap ini, nitrogen gas (N2) diubah menjadi senyawa yang dapat digunakan oleh organisme hidup, seperti amonia (NH3) atau nitrat (NO3-). Ini biasanya terjadi melalui proses fiksasi nitrogen oleh bakteri tertentu atau melalui aktivitas manusia dalam pembuatan pupuk.

c) Assimilasi Nitrogen, Organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, menggunakan senyawa nitrat atau amonia yang telah terbentuk dalam tahap sebelumnya untuk membangun protein dan molekul penting lainnya.

d) Transpirasi, Organisme melepaskan nitrogen kembali ke lingkungan melalui proses seperti pencernaan, urinasi, dan dekomposisi.

e) Denitrifikasi, Bakteri khusus mengubah senyawa nitrogen kembali menjadi gas nitrogen (N2), mengembalikannya ke atmosfer.

f) Mineralisasi, Proses dekomposisi organik menghasilkan senyawa nitrogen yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan dan organisme lain, memulai siklus lagi.

(16)

Dengan demikian, daur biogeokimia nitrogen menggambarkan bagaimana nitrogen bergerak antara atmosfer, tanah, tumbuhan, dan organisme hidup dalam siklus yang berkesinambungan..

Gambar 10. Daur Nitrogen

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/forum/contoh-daur- biogeokimia-dari-nitrogen_FRM-0H50GGV

2) Daur Fosfor

Fosfor ada dalam dua bentuk alami yang berbeda: senyawa fosfat organik, yang dapat ditemukan dalam tumbuhan dan hewan, serta senyawa fosfat anorganik, yang cenderung ada dalam air dan tanah. Senyawa fosfat anorganik yang larut dalam air tanah atau laut akan tererosi dan mengendap di dasar laut. Selain itu, fosfor yang berasal dari batu dan fosil juga akan tererosi dan membentuk senyawa fosfat anorganik. Proses ini berlangsung secara berulang dan membentuk apa yang dikenal sebagai daur fosfor, yang merupakan salah satu jenis dari daur biogeokimia. Beberapa tahap dalam daur fosfor meliputi:

(a) Fosfat dihasilkan dari pelapukan batuan (b) Tanaman mengambil ion fosfor (P) dari tanah

(c) Fosfat dipindahkan dari tanaman ke hewan herbivora (d) Hewan herbivora dimakan oleh hewan karnivora

(e) Fosfat yang diserap oleh hewan dikembalikan ke tanah melalui ekskresi dan hasil dekomposisi tumbuhan dan bahan mati oleh mikrobia.

(f) Bahan tanaman mati dan produk limbah lainnya dibusukkan oleh bakteri.

Setelah itu fosfat dilepaskan ke lingkungan.

(17)

(g) Fosfat dalam tanah yang terkikis dan larut ke dalam air Terjadi penyerapan fosfat oleh batuan

Gambar 11. Daur Fosfor

Sumber: http://materi.rizkibio.com/2016/11/daur-fosfor.html 3) Daur Karbon dan Oksigen

Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer sekitar 0,03%. CO2 dalam udara berasal dari beberapa sumber, termasuk proses respirasi makhluk hidup, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan emisi asap dari pabrik.

Tumbuhan memanfaatkan karbondioksida dari atmosfer dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen, yang kemudian digunakan oleh manusia dan hewan dalam proses respirasi.

Ketika tumbuhan dan hewan mati, dalam jangka waktu yang lama, mereka dapat berkontribusi pada pembentukan batubara di dalam tanah.

Batubara ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar, yang juga melepaskan CO2 tambahan ke atmosfer.

Di dalam ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer terjadi secara tidak langsung. CO2 larut dalam air dan berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat, yang kemudian dapat terurai menjadi ion bikarbonat.

Bikarbonat menjadi sumber karbon bagi alga, yang menggunakan karbon ini untuk memproduksi makanan mereka sendiri dan memberi makan organisme heterotrof lainnya.

Sebaliknya, saat organisme dalam ekosistem air melakukan proses respirasi, mereka melepaskan CO2 ke air, yang kemudian dapat berubah menjadi bikarbonat. Keseimbangan jumlah bikarbonat dalam air berkaitan

(18)

dengan konsentrasi CO2 di dalam air, menciptakan suatu proses dinamis yang penting dalam daur karbon di ekosistem air..

Gambar 12. Daur Karbon dan Oksigen

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/forum/contoh-daur-biogeokimia- dari-nitrogen_FRM-0H50GGV4

4) Daur Sulfur

Siklus sulfur dapat dimulai dari kejadian seperti letusan gunung berapi yang melepaskan sulfur dalam bentuk gas, seperti SO2 dan H2S. Gas-gas ini bergabung dengan titik-titik air di atmosfer dan bertransformasi menjadi asam sulfat (H2SO4). Ketika atmosfer telah jenuh, hujan asam dapat terjadi, dan asam sulfat akan terserap oleh tanah.

Selanjutnya, asam sulfat akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk sulfur dan akan masuk ke dalam rantai makanan. Sulfur yang terkandung dalam makhluk hidup akan kembali ke lingkungan, baik melalui kotoran mereka atau ketika organisme tersebut mati. Komponen organik, seperti H2S, akan terurai oleh organisme pengurai (dekomposer). H2S akan mengalami konversi menjadi sulfur elemental dan mengalami proses oksidasi, baik secara aerobik (oleh bakteri seperti Thiobacillus dan Beggiatoa) maupun anaerobik (oleh bakteri seperti bakteri sulfur hijau-ungu), sehingga menjadi sulfat.

Sulfat selanjutnya dapat diambil kembali oleh tumbuhan dan juga dapat mengalami reduksi menjadi hidrogen sulfida melalui proses yang dilakukan oleh bakteri seperti Desulfovibrio dan Desulfobacter. Kemudian, hidrogen sulfida

(19)

akan kembali ke atmosfer dan bereaksi dengan oksigen dan air (H2O) untuk membentuk asam sulfat pada saat terjadinya hujan asam.”

Gambar 13. Daur Sulfur Sumber:

https://imgix3.ruangguru.com/assets/miscellaneous/png_yqsgjy_9558.pn 5) Daur Hidrologi/air

Siklus air terjadi beberapa tahap utama yaitu evaporasi, kondensasi dan presipitasi. Evaporasi adalah penguapan air daratan menjadi uap air.

Kondensasi adalah perubahan uap air menjadi titik-titik air yang disebut awan.

Presipitasi adalah turunnya air hujan ke daratan. Proses daur air disebut juga dengan daur hidrologi. Siklus air terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau, samudra dan lainnya menguap akibat adanya pemanasan sinar matahari. Pada tahap evaporasi, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga dapat naik ke atas atmosfer.

Q.S An-Nahl: 10

َنوُميِسُت ِهيِف ٌرَجَش ُهْنِم َو ٌباَرَش ُهْنِ م مُكَّل ۖ ًءٓاَم ِءٓاَمَّسلٱ َنِم َلَزنَأ ٓىِذَّلٱ َوُه

Artinya: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu (Q.S An-Nahl: 10)

AL-QUR’AN TALK

(20)

2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi.

Perbedaanya adalah proses penguapan pada transpirasi terjadi pada jaringan makhluk hidup melalui proses respirasi.

3. Evapotraspirasi adalah uap air hasil dari gabungan dari tahapan evaporasi dan transpirasi.

4. Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi partikel es akibat suhu udara yang rendah sehingga membentuk awan yang tebal.

5. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi lainnya disebabkan karena tekanan udara atau angin.

6. Presipitasi adalah proses pencairan awan hitam menjadi air yang diaebut hujan. Awan (uap air yang terkondensasi) berubah menjadi air lalu turun ke permukaan bumi sebagai hujan karena pengaruh angin panas atau perubahan suhu.

7. Run Off (Limpasan). Limpasan adalah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan saluran air lainnya.

8. Infiltrasi adalah air yang merembes ke bawah dan menjadi air tanah atau proses penyerapan air ke dalam tanah. Penyerapan air ke dalam tanah dibantu oleh adanya tumbuhan.

Gambar 14. Daur Hidrologi

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-daur-air-_QU- N47Z0ZGA

6) Daur Karbon

Sumber karbondioksida di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara dan asap pabrik. Karbondioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang

(21)

digunakan manusia dan hewan untuk respirasi. Tumbuhan yang mati dalam waktu lama dapat membentuk batubara di dalam tanah. Batubara dimanfaatkan sebagai bahan bakar sehingga kadar karbondioksida di udara meningkat. Di ekosistem air, pertukaran karbondioksida dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung.

Karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terrai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga. Sebaliknya, saat organisme air beresprasi, karbondioksida yang dikeluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air seimbang dengan jumlah karbondioksida di air.

Gambar 15. Siklus Karbon Sumber:

https://imgix3.ruangguru.com/assets/miscellaneous/png_yqsgjy_9558.png c. Latihan soal, yang berisikan soal-soal tentang materi ekosistem, terdapat

beberapa soal yang dikerjakan secara diskusi Soal Evaluasi

1. Berikut ini contoh simbiosis mutualisme yang tepat adalah ....

A. Burung jalak dengan kerbau B. Anggrek dengan pohon tinggi C. Ikan hiu dengan ikan remora D. Nyamuk dengan manusia E. kucing dengan kambing

2. Berikut yang merupakan ekosistem buatan adalah ....

A. Gurun B. Hutan C. Hujan tropis

(22)

D. Taiga sawah E. Tundra

3. Spesies yang memberikan kontrol yang kuat pada struktur komunitas melalui peran ekologisnya disebut

A. Spesies dominan B. Spesies endemik C. Spesies kunci D. Spesies bendera E. Spesies perintis

4. Organisme berikut ini yang merupakan contoh dari produsen adalah ....

A. Bakteri metanogen B. Bakteri heterotrof C. Zooplankton D. Protozoa E. Jamur

5. Suksesi ... merupakan peristiwa pengembalian kondisi ekosistem yang terjadi ketika ekosistem yang sudah ada sebelumnya mengalami kerusakan.

A. Primer B. Sekunder C. Tersier D. Kuartener E. Umum

6. Berikut ini beberapa jenis makhluk hidup:

1. Lumut 2. Liken 3. Jamur 4. Jagung

Makhluk hidup yang berperan sebagai pionir dalam suksesi primer ditunjukkan oleh nomor ....

A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4

7. Perhatikan jenis-jenis interaksi berikut!

(23)

1. Harimau dengan rusa 2. Kutu dengan mamalia 3. Anggrek dengan pohon tinggi 4. Kupu-kupu dan kerbau 5. Kambing dan kucing

Interaksi netralisme ditunjukkan oleh nomor….

A. 1 dan 3 B. 4 dan 5 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 E. 2 dan 4

8. Dalam siklus nitrogen terdapat bakteri yang mampu mengubah amonia menjadi nitrit. Bakteri tersebut adalah….

A. Nitrosococcus B. Nitrobacter

C. Thiobacillus ferooxidans D. Rhizobium

E. Thiobacillus denitrifican

9. Perhatikan siklus sulfur dibawah ini!

Berdasarkan siklus sulfur dalam gambar, sulfat yang terbentuk dari proses tersebut dapat diasimilasi oleh tumbuhan dan juga dapat berubah menjadi hidrogen sulfida melalui proses reduksi oleh bakteri ….

A. Bakteri sulfur hijau-ungu B. Pseudomonas

C. Desulfovibrio D. Thiobacillus E. Beggiatoa

(24)

10. Efek rumah kaca merupakan salah satu contoh dari terganggunya siklus biogeokimia di alam. Siklus yang dimaksud adalah ....

A. Siklus karbon B. Siklus nitrogen C. Siklus air D. Siklus fosfor E. Siklus sulfur

11. Perhatikan gambar berikut!

Pernyataan yang sesuai dengan rantai makanan tersebut adalah ...

A. Belalang berperan sebagai trofik III B. Katak berperan sebagai decomposer C. Ular berperan sebagai trofik IV

D. Elang berperan sebagai konsumen III E. Jamur berperan sebagai produsen 12. Perhatikan rantai makanan di bawah ini!

Apabila petani memakai pestisida secara terus- menerus, peristiwa yang dapat terjadi adalah ....

A. Penurunan populasi padi B. Penurunan populasi ular C. Peningkatan populasi ular D. peningkatan populasi padi E. Peningkatan populasi elang 13. Amati rantai makanan dibawah ini!

(25)

Pada rantai makanan tersebut terjadi aliran energi. Makhluk hidup yang mendapatkan energi paling sedikit adalah ....

A. Tumbuhan B. Belalang C. Katak D. Ular E. Elang

14. Perhatikan piramida ekologi berikut!

Berdasarkan piramida ekologi di atas, organisme autotrof terdapat pada tingkatan yang ditunjukan oleh huruf ....

A. A B. B C. C D. A dan B E. C dan D

15. Perhatikan gambar berikut !

(26)

Proses presipitasi seperti gambar ditunjukkan pada angka....

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

d. LKPD (lembar kerja peserta didik)

(Konsep:Daurbiogeokimia) Nama Kelompok :

Kelas : A. Tujuan:

Peserta didik menganalisis daur biogeokimia dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok berdasarkan permasalahan yang ada.

B. Petunjuk kerja:

1. Cermati gambar dan diskusikanlah bersama kelompokmu

2. Lakukan penelusuran informasi/studi literature untuk melengkapi daur biogeokimia

C. Kerjakan soal berikut !

1. Amatilah gambar daur biogeokimia dibawah ini!!!

(27)

a. Gambar diatas termasuk siklus apa?

b. Pada ekosistem di atas terjadi daur biogeokimia yaitu daur fosfor.

Peran komponen X dalam daur fosfor tersebut adalah ....

2. Perhatikan bagan siklus biogeokimia berikut!

a. Siklus apakah pada gambar diatas…..

b. Proses yang terjadi pada nomor 1, 4, dan 5 secara berurutan adalah....

(28)

e. Daftar menu

Gambar 16. Daftar Menu Media Interaktif f. Petunjuk penggunaan media interaktif

PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF Untuk Guru

1. Ciptakan kondisi ruang kelas yang nyaman untuk memulai pelajaran 2. Jelaskan petunjuk pembelajaran media interaktif

3. Jelaskan kegiatan yang harus dikerjakan siswa

4. Pantau kegiatan siswa dan membantu siswa yang menemukan kesulitan 5. Berikan tes kepada siswa di setiap akhir lembar kegiatan belajar

6. Berikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil tes Untuk Siswa

1. Bacalah media interaktif ini dengan seksama, terutama bagian instruksi 2. Pahami tujuan anda mempelajari media interaktif, sasaran yang diharapkan,

tingkat penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan.

3. Gunakan teknik membaca cepat dan tepat dalam mempelajari media interaktif Kerjakanlah soal evaluasi yang terdapat di dalamnya dengan jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda mengerjakannya.

4. Hitunglah skor yang anda peroleh setelah mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan rumus penyekoran yang tertera.

5. Apabila skor yang didapat kurang dari KKM 70, maka anda harus mengulas kembali materi dan mengerjakan kembali soal yang dijawab salah.

6. Anda diperbolehkan bertanya kepada guru jika dianggap perlu.

(29)

g. Peta Konsep

PETA KONSEP

Gambar 17. Peta Konsep

h. Rangkuman, berisikan rangkuman secara umum dari materi ekosistem.

Rangkuman

Ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang didalamnya terdapat hubungan dan interaksi yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Komponen pembentuk ekosistem yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik suatu ekosistem meliputi semua jenis makhluk hidup baik berupa tumbuhan atau hewan, jamur maupun mikroorganisme lain. Komponen abiotik adalah segala sesuatu di luar makhluk hidup, terdiri dari komponen fisik dan kimia

Komponen pembentuk dari ekosistem yaitu abiotik dan biotik.

Komponen abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Sedangkan komponen biotik yaitu istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Dalam ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup) saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi.

Siklus materi adalah perputaran materi yang terjadi diantara komponen ekosistem.

Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun tubuh mahkluk hidup

(30)

seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut berpindah dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik

Bentuk interaksi antar makhluk hidup simbiosis dibagi ke dalam empat jenis, yaitu simbiosis komensalisme, mutualisme, amensalisme, dan parasitisme.

Pada ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan ini saling berkaitan sehingga membentuk jaring- jaring makanan. Rantai makanan adalah urutan makan dan dimakan makhluk hidup dalam ekosistem yang komponennya saling berkaitan jaring-jaring makanan merupakan gabungan beberapa rantai makanan yang masih saling berhubungan.

Daur biogeokimia meliputi daur air, daur sulfur, daur fosfor, daur nitrogen, serta daur karbon dan oksigen. Adapun gambar dari 5 proses daur biogeokimia tersebut yaitu sebagai berikut dengan urutan gambar (daur fosfor, daur sulfur, daur karbon dan oksigen, daur nitrogen, serta daur air).

i. Glosarium, berisikan daftar istilah penting dalam aplikasi yang dikembangkan.

Gambar 18. Glosarium Ekosistem a. Validasi Ahli/Praktisi (Expert Appraisal)

Validator dalam penelitian ini terdiri ahli desain, ahli materi, ahli bahasa, dan ahli integrasi nilai-nilai keislaman. Tahap ini dilakukan dengan validasi produk kepada ahli. Ahli yang digunakan yaitu ahli desain media, ahli bahasa dan ahli materi. Validasi ahli desain dilakukan oleh 2 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro, validasi ahli bahasa dilakukan 1 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro, validasi ahli materi dilakukan oleh 1 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan 1 orang pendidik SMA Islam Al Abror Metro dan 1 ahli ahli integrasi nilai-nilai keislaman. Kegiatan validasi dilakukan dengan penskoran dan pemberian saran. Skor dan saran dari ahli inilah yang dijadikan

(31)

dasar untuk diadakan revisi hingga produk dinyatakan siap untuk di uji cobakan ke peserta didik.

b. Uji Coba Pengembangan Produk (Developmental Testing)

Tahap ini merupakan tahap untuk mengujicobakan rancangan produk pada sasaran sesungguhnya, yaitu peserta didik. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan penskoran dan saran langsung berdasarkan respon peserta didik sebagai sasaran pengguna produk. Hasil uji coba ini juga digunakan untuk dasar revisi hingga produk benar- benar telah memenuhi kebutuhan pengguna dan layak untuk digunakan.

1) Desain uji coba

Uji coba dalam penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu uji coba pada uji kelompok kecil. Uji ahli akan dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan juga guru mata pelajaran Biologi di SMA Islam Al Abror Metro untuk menilai mutu produk dari sisi desain dan penggunaan model pembelajaran dalam media interaktif serta menilai mutu produk dari sisi penyajian materinya. Uji kelompok kecil akan dilakukan oleh peserta didik di SMA Islam Al Abror Metro untuk melihat respon atau penilaian peserta didik terhadap media interaktif. Secara singkat desain uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Bagan desain uji coba dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Desain Uji Coba Produk

Ahli Desain

Ahli Materi 1. Validasi

Ahli

Ahli Bahasa

Produk Ahli Integrasi

Nilai Keislaman

2. Uji

Kelompok Kecil Peserta Didik

(32)

2) Subjek uji coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini uji ahli dan uji kelompok kecil yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

(a) Validasi Ahli

Validasi ahli dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan Guru Biologi di SMA Islam Al Abror Metro, Berikut ini adalah kriteria yang dikoreksi oleh validator.

(1) Menilai mutu produk dari sisi desain media interaktif dan penerapan STEM.

Uji ini akan dilakukan oleh 2 dosen Universitas Muhammadiyah Metro.

(2) Menilai produk media interaktif dari segi penyajian materi Ekosistem uji ini akan dilakukan oleh 1 dosen Universitas Muhammadiyah dan guru Biologi X SMA Islam Al Abror Metro.

(3) Ahli tafsir untuk menilai keabsahan dan kebenaran Al-Qur’an dan Hadits akan dilakukan oleh 1 dosen Fakultas agama islam Universitas Muhammadiyah Metro.

(4) Uji coba kelompok kecil pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Islam Al Abror Metro berjumlah 20.

(b) Tahap-tahap validasi ahli

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan produk yang valid dalam pengembangan media pembelajaran sebelum dilakukan uji coba lapangan di sekolahan dengan skala kelas kecil. Tahap ini dilakukan dengan validasi produk kepada ahli. Ahli yang digunakan yaitu ahli materi, ahli materi, dan ahli integrasi nilai keislaman. Validasi ahli materi dilakukan oleh 1 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan 1 guru biologi SMA Islam Al Abror Metro, validasi ahli desain dilakukan oleh 2 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan ahli integrasi nilai keislaman dilakukan oleh 1 orang dosen Universitas Muhammadiyah Metro.

Tabel 7. Data Nama Validator

No Nama Validator Kode Validator Keterangan 1 Dr. Hening Widowati, M. Si Validator 1 (V1) Ahli Materi 1 2 Agung Kisbiantoro, S.Pd Validator 2 (V2) Ahli Materi 2 3 Dr. Agus Sutanto, M. Si Validator 1 (V1) Ahli Desain 1 4 Ade Gunawan, M.Pd. Validator 2 (V2) Ahli Desain 2 5 Samson Fajar, S.Sos.I,

M.Sos.I.

Validator 1 (V1) Ahli Integrasi Nilai Keislaman

(33)

Pengujian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif, berikut data hasil yang didapatkan dari validasi ahli materi, validasi ahli desain ahli integrasi nilai keislaman.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini berupa angka dari nilai yang didapatkan dari hasil validasi. Hasil validasi didapatkan dari validator yang mengisi angket ahli materi, ahli desain, dan ahli tafsir al-qur’an hadits. Validator tersebut memberikan penilaian kelayakan terhadap produk yang telah dikembangkan. Data kuantitatif juga didapatkan dari hasil uji kelompok kecil, peserta didik yang memberikan penilaian melalui angket.

a. Data Hasil Validasi Ahli Materi

Data kuantitatif hasil uji ahli materi didapatkan dari pengisian angket yang diberikan untuk mengetahui kelayakan produk, perlu ada revisi atau tidak. Uji ahli melakukan penilaian kemudian didapatkan skor dari ahli dan skor tersebut direkapitulasi sehingga menghasilkan data rekapitulasi validasi ahli materi.

Validasi ahli materi dilakukan oleh 1 orang dosen pendidikan biologi Universitas Muhammadiyah Metro yaitu Dr. Hening Widowati, M. Si. validasi materi juga dilakukan oleh 1 orang guru biologi di SMA Islam Al Abror Metro yaitu Agung Kisbiantoro, S.Pd.

Hasil penelitian ini mengacu pada komentar dan saran yang diberikan dalam validasi produk pengembangan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik. Penilaian yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Data Hasil Validasi Ahli Materi

No Aspek Validator Rata-

Rata

% Keterangan V1 V2

Skor 1. Kesesuaian dengan

tujuan

4 5 4,5 90% Sangat Baik 2. Kelengkapan materi 5 5 5 100% Sangat Baik

3. Keluasan materi 5 5 5 100% Sangat Baik

4. Kedalaman materi 5 5 5 100% Sangat Baik

5. Capaian pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Tujuan Pembelajaran (TP) sudah memakai kurikulum merdeka

4 5 4,5 90% Sangat Baik

6. Keakuratan konsep dan definisi

4 5 4,5 90% Sangat Baik

(34)

No Aspek Validator Rata- Rata

% Keterangan V1 V2

Skor

7. Keakuratan fakta 4 5 4,5 90% Sangat Baik

8. Keakuratan soal 4 5 4,5 90% Sangat Baik

9. Keakuratan gambar 5 5 5 90% Sangat Baik

10. Akurasi symbol, icon, dll. 4 5 4,5 90% Sangat Baik 11. Menumbuhkan rasa ingin

tahu

4 5 4,5 90% Sangat Baik 12. Merangsang berpikir kritis 5 5 5 100% Sangat Baik 13. Mendorong untuk mencari

informasi lebih luas

4 5 4,5 90% Sangat Baik 14. Kemenarikan materi 4 5 4,5 90% Sangat Baik 15. Kesesuaian materi

dengan perkembangan ilmu

4 5 4,5 90% Sangat Baik

16. Kesesuaiaan petunjuk penggunaan media interaktif dengan rangka pembelajaran yang dilakukan

4 5 4,5 90% Sangat Baik

17. Konsistensi sistematika sajian dalam kegiatan belajar

4 4 4 80% Baik

18. Ketepatan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)

4 5 4,5 90% Sangat Baik

19. Ketepatan soal evaluasi dengan materi

4 5 4,5 90% Sangat Baik 20. Ketepatan kunci jawaban 4 5 4,5 90% Sangat Baik 21. Kelengkapan glosarium 4 5 4,5 90% Sangat Baik 22. Kesesuaian hubungan

antara fakta,konsep, dan materi dalam media interaktif

4 5 4,5 90% Sangat Baik

23. Ketepatan struktur kalimat 5 4 4,5 90% Sangat Baik 24. Keefektifan kalimat 5 5 5 100% Sangat Baik 25. Ketepatan penggunaan

kaidah bahasa

4 4 4 80% Baik

Jumlah 107 122 114,5 228

Rata - rata 4,28 4,88 4,58 91,2 Sumber data: Perhitungan validasi pada Lampiran 7.

Validasi Ahli Materi Ini telah didapatkan data sebagai berikut :

1) Validator pertama oleh Dosen Dr. Hening Widowati, M.Si. yang dilakukan satu kali validasi. Skor akhir didapat dengan rata-rata 4,28 dinyatakan layak digunakan dengan saran revisi.

(35)

2) Validator kedua oleh bapak Agung Kisbiantoro S.Pd yang dilakukan satu kali validasi. Skor akhir didapat dengan rata-rata 4,88 dinyatakan layak digunakan dengan saran revisi.

b. Data Hasil Validasi Ahli Desain

Data kuantitatif dari hasil validasi ahli desain dilakukan oleh 2 orang ahli desain dosen Universitas Muhammadiyah Metro yaitu Dr. Agus Sutanto, M.Si dan Ade Gunawan, M.Pd. Hasil uji didapatkan dari pengisian angket untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan apabila terdapat revisi dilakukan dua kali validasi dan apabila tidak terdapat revisi cukup dilakukan satu kali validasi.

Hasil penelitian ini mengacu pada komentar dan saran yang diberikan dalam validasi produk pengembangan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik.

Penilaian yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Data Hasil Validasi Ahli Desain

No Aspek Validator Rata-

Rata

% Keterangan V1 V2

1. Tata warna pada cover media interaktif

5 5 5 100% Sangat Baik

2. Pencarian aplikasi media interaktif pada web site

4 3 3,5 70% Baik

3. Ukuran icon pada aplikasi 4 5 4,5 90% Sangat Baik 4. Penempatan susunan setiap

icon

4 5 4,5 90% Sangat Baik

5. Ukuran unsur tata letak (judul,pengarang,ilustrasi,dll)

5 4 4,5 90% Sangat Baik

6. Variasi warna unsur pada cover 5 4 4,5 90% Sangat Baik 7. Ukuran huruf pada sampul

media interaktif

5 5 5 100% Sangat Baik

8. Cover media interaktif sudah menggambarkan isi/materi ajar

5 4 4,5 90% Sangat Baik

9. Bidang margin 5 4 4,5 90% Sangat Baik

10. Pemisahan antar paragraph jelas

5 5 5 100% Sangat Baik

11. Penempatan gambar dan sumber link

5 5 5 100% Sangat Baik

12. Penggunaan jenis huruf pada Media interaktif

5 5 5 100% Sangat Baik

13. Ukuran gambar pada materi media interaktif

5 5 5 100% Sangat Baik

14. Penggunaan simbol dan numbering pada Media interaktif

5 5 5 100% Sangat Baik

15. Kesesuaiaan penempatan dan letak ayat Al-Qur’an dan Hadits

4 5 4,5 90% Sangat Baik

16. Letak video beserta sumber link 5 5 5 100% Sangat Baik

(36)

No Aspek Validator Rata- Rata

% Keterangan V1 V2

17. Kualitas gambar dan video 5 4 4,5 90% Sangat Baik 18. Komponen media telah

memenuhi kaidah media interaktif

3 4 3,5 70% Baik

Jumlah 84 82 83 1660

Rata-rata 4,6 4,5 4,61 92,2%

Sumber: Hasil perhitungan validasi pada Lampiran 8.

Validasi Ahli Desain ini telah didapatkan data sebagai berikut :

1) Validator pertama oleh Dosen Dr. Agus Sutanto M. Si. yang dilakukan satu kali validasi. Skor akhir didapat dengan rata-rata 4,6 telah layak digunakan dengan saran revisi.

2) Validator kedua oleh Dosen Ade Gunawan, M.Pd. yang dilakukan satu kali validasi. Skor akhir didapat dengan rata-rata 4,5 telah layak digunakan dengan saran revisi.

c. Data Hasil Validasi Ahli Integrasi Nilai Keislaman

Data kuantitatif dari hasil validasi ahli integrasi al-qur’an hadits dilakukan oleh 1 orang ahli integrasi nilai-nilai keislaman dosen Universitas Muhammadiyah Metro yaitu Samson Fajar, S.Sos.I, M.Sos.I. Hasil uji didapatkan dari pengisian angket untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan apabila terdapat revisi dilakukan dua kali validasi dan apabila tidak terdapat revisi cukup dilakukan satu kali validasi. Hasil penelitian ini mengacu pada komentar dan saran yang diberikan dalam validasi produk pengembangan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik. Penilaian yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Data Hasil Validasi Ahli Integrasi Nilai-Nilai Keislaman

No Aspek Validator % Keterangan

skor 1. Ketepatan pemilihan ayat

Al-Qur’an dan Hadits yang diintegrasikan kedalam materi ekosistem

5 100% Sangat Baik

2. Ketepatan pengkajian Ayat Al-Qur’an dan hadits dengan materi materi ekosistem

5 100% Sangat Baik

3. Terdapat hubungan antara ayat al- qur’an dan hadits dengan materi materi ekosistem

5 100% Sangat Baik

4. Ketepatan makna Al-Qur’an dengan materi ekosistem

5 100% Sangat Baik

(37)

No Aspek Validator % Keterangan skor

5. Pengintegrasian ayat Al-Qur’an dan Hadits mampu menumbuhkan keimanan, akhlak, dan rasa syukur serta nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wata’ala

5 100% Sangat Baik

6. E-modul yang disajikan dapat memicu peserta didik untuk belajar mensyukuri dan berfikir akan keagungan sang pencipta

5 100% Sangat Baik

7. Penulisan ayat al-qur’an dan hadits menggunakan harakat yang sesuai

5 100% Sangat Baik

8. Keakuratan penulisan pada terjemahan

4 80% Baik

9. Ketepatan penggunaan bahasa dan kalimat refleksi ayat Al-Qur’an

5 100% Sangat Baik

Jumlah 44 880 Sangat Baik

Rata-rata 4,8 98%

Sumber: Hasil perhitungan validasi pada Lampiran 9.

Hasil validasi ahli integrasi al-qur’an dan hadits didapatkan dari pengisian angket yang dilakukan oleh 1 orang validator dosen Universitas Muhammadiyah Metro. Validator ahli integrasi al-qur’an dan hadits oleh Dosen Samson Fajar, S.Sos.I, M.Sos yang dilakukan satu kali validasi. Skor akhir didapat dengan rata- rata 4,8 dinyatakan layak digunakan dengan saran.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari validasi ahli berupa tanggapan saran dan komentar yang diberikan. Validasi ahli dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain. Perolehan hasil data kualitatif validator sebagai berikut:

a. Data Hasil Validasi Ahli Materi

Data hasil validasi ahli materi yang diperoleh berupa komentar dan saran secara umum pada validasi produk yang telah dikembangkan. Terdapat beberapa saran dan komentar yang diberikan oleh validator oleh Dr. Hening Widowati, M.Si.

dan Agung Kisbiantoro S.Pd yang terdapat pada Tabel 11.

Tabel 11. Komentar dan Saran Uji Ahli Materi Komentar dan Saran (Ahli Materi)

Uji Ahli Materi 1. Penamaan nama ilmiah kimia diperbaiki, symbol beberapa kurang tepat (derajat celcius) diubah ke satuan internasional

2. Typo diperbaiki

3. Link sumber gambar dibuat hyperlink

(38)

b. Data Hasil Validasi Ahli Desain

Data hasil validasi ahli desain didapatkan dari validator berupa tanggapan komentar dan saran secara umum diberikan untuk produk yang telah dikembangkan. Terdapat beberapa saran dan komentar yang diberikan oleh validator ahli desan Dr. Agus Sutanto M. Si dan Ade Gunawan, M.Pd. yang terdapat pada Tabel 12.

Tabel 12. Komentar dan Saran Uji Ahli Desain Komentar dan Saran (Ahli Desain)

Uji Ahli Desain 1. LKPD dimuat di dalam media dan versi cetak 2. Tata tulis materi typo

3. Peta konsep diganti dengan mind mapping dan diberi ayat-ayat al-qur’an yang bersangkutan

4. Untuk memprluas materi biogeokimia ditambah video penunjang

5. Ada close di evaluasi 6. Perbaiki kata yang salah 7. Perbaiki icon aplikasi

c. Data Hasil Validasi Ahli Integrasi Nilai Keislaman

Data hasil uji ahli Integrasi nilai keislaman yang didapatkan berupa komentar dan saran secara umum pada validasi produk yang telah dikembangkan.

Terdapat beberapa saran dan komentar yang diberikan oleh validator Samson Fajar, S.Sos.I, M.Sos.I. yang terdapat pada Tabel 13.

Tabel 13. Komentar dan Saran Validasi Ahli Integrasi Nilai Keislaman Komentar dan Saran (Ahli Integrasi Nilai Keislaman)

Uji Ahli Integrasi Nilai Keislaman

Tuliskan nilai-nilai keislaman secara lugas, integrasi di dalam, jangan hanya sebagai pembuka

d. Data Hasil Uji Kelompok Kecil

Data hasil uji coba kelompok kecil terdapat saran dan komentar secara umum yang diberikan untuk produk yang dikembangkan. Terdapat beberapa komentar dan saran yang diberikan dari hasil uji coba peserta didik yang terdapat pada Tabel 14.

(39)

Tabel 14. Komentar dan Saran Uji Kelompok Kecil No Komentar dan Saran Secara Umum 1 Uji kelompok

kecil

Metode ini sangat membantu dalam proses pembelajaran secara mandiri secara on, Semua media dapat berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah

e. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu, analisis data validasi ahli dan analisis data uji coba kelompok kecil. Analisis data validasi ahli didapatkan dari analisis lembar angket oleh ahlii materi, desain dan nilai keislaman. Analisis uji coba kelompok kecil didapatkan dari analisis respon peserta didik yang diperoleh dari pengisian angket.

1) Validasi Uji Ahli Materi

Validasi ahli materi didapatkan dari 2 orang validator. hasil validasi dapat diamati pada Tabel 8.

Validasi materi sesudah revisi dilakukan oleh 2 validator, hasil penilaian dapat diamati pada Tabel 8. Validator pertama didapatkan rata-rata 4,2. Validator kedua didapatkan rata-rata 4,8. rata-rata keseluruhan yang didapatkan dari hasil validasi materi yaitu 4,5. Persentase keseluruhan validasi diperoleh nilai sebesar 90. didapatkan dari validasi materi terdapat pada grafik ditampilkan pada Gambar 20. dari hasil rata-rata validasi materi yaitu 4,5. Persentase nilai yang didapatkan secara keseluruhan yaitu 90. Menurut Riduwan dan Akdon (2013) jika menunjukkan kriteria sangat baik apabila nilai persentase yang didapat 81-100%.

Gambar 20. Hasil Validasi Uji Ahli Materi

4.2 4.8

1 2 3 4 5 6

Validator 1 Validator 2

Validasi Materi

(40)

2) Validasi Uji Ahli Desain

Validasi ahli desain didapatkan dari 2 orang validator. hasil validasi dapat diamati pada Tabel 9.

Validator 1 memperoleh rata-rata sebanyak 4,6 serta Validator 2 memperoleh 4,5.

rata-rata keseluruhan yang didapatkan dari hasil validasi materi yaitu 4,5.

Persentase nilai yang didapatkan secara keseluruhan yaitu 90. Menurut Riduwan dan Akdon (2013) jika menunjukkan kriteria sangat baik apabila nilai persentase yang didapat 81-100%. Data yang didapatkan dari validasi desain terdapat pada grafik di amati pada Gambar 21.

Gambar 21. Diagram Validasi Desain 3) Validasi Uji Ahli Nilai Keislaman

Validasi ahli integrasi al-qur’an dan hadits didapatkan dari 1 orang validator. Adapun hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 10.

Validasi ahli integrasi al-qur’an dan hadits mendapatkan rata-rata sebesar 4,8. Nilai persentase keseluruhan adalah 98. Menurut Riduwan dan Akdon (2013) menunjukkan kriteria sangat baik apabila nilai persentase yang didapat 81-100%.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Disusun melalui angket beberapa tahapan yaitu langkah persiapan, menentukan sasaran reponden, menentukan tujuan pembuatan angket, menentukan jenis informasi serta merancang pertanyaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.angket yang dibutuhkan terdiri dalam 4 jenis yaitu validasi ahli desain, angket ahli materi, ahli integrasi nilai keislaman dan angket respon peserta didik.

4.6 4.5

1 2 3 4 5 6

Validator 1 Validator 2

Validasi Desain

(41)

1. Angket Validasi Produk oleh Ahli

Angket validasi produk oleh ahli ini digunakan untuk memvalidasi produk hasil pengembangan sebelum melakukan uji coba terbatas kepada peserta didik. Ada dua macam angket pada pengujian ini yaitu:

a) Angket validasi ahli materi

Angket ini diisi oleh 1 Dosen Universitas Muhammadiyah Metro dan 1 guru biologi SMA Islam Al Abror Metro. Penilaian angket ini digunakan sebagai penilaian kelayakan materi media yang dikembangkan.

b) Angket validasi ahli desain

Angket ini diisi oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Metro. Penilaian angket ini digunakan sebagai penilaian kelayakan tampilan media yang dikembangkan.

c) Angket Ahli integrasi nilai keislaman

Angket ini diisi oleh 1 Dosen Universitas Muhammadiyah Metro. Penilaian angket ini digunakan sebagai penilaian kelayakan media yang dikembangkan.

2. Angket Kepraktisan Produk oleh Peserta Didik

Angket praktis digunakan guna mengumpulkan informasi tentang praktis tidaknya media pembelajaran dikembangkan untuk digunakan siswa dalam proses pembelajaran.

D. Teknis Analisis Data

Setelah mengumpulkan data, selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh melalui pengujian angket ahli dari tingkat keberhasilan.

1. Teknik Analisis Data Angket

Kegiatan dalam tahap analisis data meliputi :

a. Mengolah data dari angket dengan cara mentabulasi data yang bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya sampel. Format respon pada uji ahli dan uji kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Skala Skor Ahli dan Respon Peserta Didik No Keterangan untuk Respon Ahli dan

Peserta Didik

Skor

1 Sangat Baik 5

2 Baik 4

3 Sedang 3

4 Buruk 2

5 Buruk Sekali 1

Sumber: Riduwan dan Akdon (2015:17)

(42)

Tabulasi angket validasi ahli dan uji coba peserta didik dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Tabulasi Angket

No Aspek Skor Rata-

rata

Persentase

(%) Ket

V1 V2 V3 1

2 Dst Rata-rata

a. Menghitung persentase (%) jawaban angket pada setiap percobaan.Persentase dapat dihitung dengan rumus:

Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

2. Mengubah data yang telah diolah untuk memberikan informasi hasil perhitungan dalam bentuk grafik batang.

3. Menafsirkan presentase angket untuk mengetahui kelayakan media interaktif secara keseluruhan, dapat dilihat dalam Tabel

Tabel 17. Kriteria Persentase Kelayakan

Persentase Kriteria

0%-20% Buruk Sekali

21%-40% Buruk

41%-60% Sedang

61%-80% Baik

81%-100% Sangat Baik

Sumber: Riduwan dan Akdon (2015:17) 2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila hasil dari setiap validasi yang didapat berada pada persentase 61%-80% dan 81%- 100% atau pada kriteria “baik” sampai “sangat baik” maka penelitian ini dikatakan berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa media interaktif yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Apabila hasil persentase <61% media interaktif yang dikembangkan belum layak digunakan dan perlu direvisi kembali.

Gambar

Gambar 9. Model Pengembangan Media Interaktif  (Sumber: Trianto: 2009)
Tabel 3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Tabel 4. Kisi-Kisi Penulisan Soal Materi Ekosistem
Gambar 10. Daur Nitrogen
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil validasi dan uji coba produk dapat dilihat bahwa hasil validasi tampilan desain dan penyajian materi yang dilakukan oleh dosen PPS universitas

Inovasi Pemanfaatan Media Prezi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Boga 1 pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja di SMKN 4 Surakarta.. Skripsi yang