Yang menarik dari kegiatan daur ulang sampah adalah kegiatan ini banyak mengandung nilai karakter. Bagaimana metode pengajaran kegiatan daur ulang sampah di SLB B-C PUTERA BANGSA Kecamatan Geger Kabupaten Madiun? “Pengembangan karakter siswa berkebutuhan khusus melalui kegiatan daur ulang sampah di Slb B-C Putera Bangsa, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.”
Melatih dan mengembangkan metode berpikir analitis serta menambah wawasan terkait pengembangan karakter bagi siswa berkebutuhan khusus melalui kegiatan daur ulang sampah di SLB B-C Putera Bangsa Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.
Metode Penelitian
Dengan bantuan warga sekitar, peneliti mendapatkan topik yang bertajuk Pengembangan Karakter Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus dan saya menanyakan kepada kepala sekolah SLB B-C Putera Bangsa topik yang akan saya teliti, sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SLB B-C Putera Bangsa Bangsa. Lokasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah SLB B-C Putera Bangsa yang terletak di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Mengetahui hal tersebut, ada yang unik dari ketertarikan penulis melakukan penelitian di SLB B-C Putera Bangsa.
Alasan peneliti melakukan penelitian di negeri ini karena SLB B-C Putera Bangsa merupakan sekolah yang mempunyai rating.
Teknik Pengumpulan data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah kata-kata, dan selebihnya merupakan tindakan tambahan, seperti dokumen, dll.13 Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan permasalahan. Sumber data sekunder berupa dokumen berupa buku dan arsip pendukung kegiatan daur ulang sampah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, ia hanya berperan mengamati kegiatan dan tidak ikut serta dalam kegiatan.
Peneliti dapat memperoleh data secara langsung dengan mengamati kegiatan daur ulang sampah di SLB B-C Putera Bangsa. Namun pada saat tertentu peneliti tidak bersikap terbuka atau halus dalam observasinya, hal ini untuk menghindari data yang diminta merupakan data yang masih dirahasiakan. Observasi tersebut peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh penerapan karakter peduli hidup terhadap kegiatan daur ulang sampah di SLB B-C Putera Bangsa Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.17.
Dalam penelitian kualitatif, untuk memperoleh data yang bermakna maka digunakan wawancara terbuka atau wawancara tidak terstruktur, yaitu dapat dengan leluasa menggali data selengkap-lengkapnya dan sedalam-dalamnya agar pemahaman peneliti terhadap fenomena yang ada sesuai dengan pemahaman pelaku itu sendiri. . Dokumen telah lama digunakan sebagai sumber data dalam penelitian karena dokumen sebagai sumber data dalam banyak hal dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan 21 Penelitian ini menggunakan dokumen resmi karena memperoleh banyak data atau informasi yang berkaitan dengan sejarah. landasan SLB B-C Putera Bangsa, susunan dan strukturnya. . Analisis data kualitatif adalah proses pencarian dan pengumpulan secara sistematis data-data yang diperlukan yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya agar mudah dipahami dan temuannya dapat dikomunikasikan kepada orang lain.22.
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Setelah reduksi data, langkah selanjutnya adalah penyajian data (data display), yaitu proses merangkai informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk.
Pengecekan Keabsahan Data
Tahapan-Tahapan Penelitian
Sistematika Pembahasan
Metode Pembelajaran Daur Ulang Sampah
Hal ini tidak pernah lepas dari tujuan yang ingin dicapai dalam dunia pendidikan, yaitu membentuk peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang dibutuhkan oleh guru dan penggunaannya sangat bervariasi tergantung pada tujuan yang ingin dicapai setelah berakhirnya pengajaran. Seorang guru tidak akan mampu melaksanakan tugasnya apabila ia tidak menguasai salah satu metode pengajaran yang dirumuskan dan dikemukakan oleh para psikolog dan pakar pendidikan.
Abdurrahman Saleh Abdullah Abdurrahman mengatakan menggunakan metode punishment yaitu cara yang dilakukan dengan memberikan hukuman kepada siswa. Hadiah yang diberikan tentunya harus menarik agar dapat memacu para siswa untuk berlomba-lomba memburunya. Metode keteladanan adalah dengan menjadi role model atau panutan yang baik bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya siswa secara psikologis lebih suka meniru tidak hanya hal-hal yang baik, tetapi juga hal-hal yang buruk. Metode pembelajarannya berdasarkan pengulangan, sehingga sesuatu yang dilakukan siswa hari ini akan diulangi keesokan harinya dan seterusnya. Metode sitasi ini mendorong dan memberikan ruang kepada siswa untuk mempermudah siswa dalam mempelajari teori-teori yang sulit dengan cara sering mempraktikkannya.
34 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an (Jakarta: Rajawali Tekan kepada peserta didik untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan belajar. Lebih lanjut Binti Maunah juga membeberkan kelebihan metode pembiasaan, yaitu : Dapat menghemat waktu dan tenaga dengan baik, Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek luar saja tetapi juga berkaitan dengan aspek mental. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam membentuk kepribadian siswa.36.
Nilai merupakan suatu konsep pembentukan jiwa seseorang yang merupakan cerminan tingkah laku manusia agar dapat membentuk opini yang baik.38. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, karakter adalah nilai-nilai unik dan baik yang diungkapkan dalam diri sendiri dan diwujudkan dalam perilaku.42. Menurut Zamron dalam buku Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktek, ia menulis bahwa pemerintah dalam hal ini Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional telah melakukan hal tersebut.
Dalam diri manusia terdapat suatu kekuatan yang setiap saat memberikan peringatan (sinyal) jika tingkah laku manusia berada di ambang bahaya dan kejahatan, kekuatan tersebut adalah suara batin atau hati nurani. Pengajaran kelas di sekolah akan terlaksana dengan lancar apabila guru menyadari beberapa prinsip pengajaran kelas dalam pelaksanaannya. Kementerian Pendidikan Nasional merekomendasikan 11 prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif sebagai berikut: 49 Peningkatan nilai-nilai etika dasar sebagai landasan karakter, identifikasi karakter secara komprehensif sehingga mencakup pikiran, perasaan dan perilaku, Penggunaan cara yang tajam, proaktif dan pendekatan yang efektif untuk membangun karakter, menciptakan komunitas sekolah yang peduli, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik, memiliki cakupan kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghormati semua siswa, membangun karakter dan mendukung mereka.
Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini perlu dan penting bagi sekolah untuk menjadi landasan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya adalah untuk mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Hal ini diperlukan agar siswa dan warga sekolah lainnya yang terlibat dalam sistem pendidikan dapat memahami, merasakan, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai (moral) yang baik.50. Pendidikan karakter hendaknya mengikuti langkah-langkah yang sistematis, dimulai dari pengenalan kognitif, langkah-langkah memahami dan menghargai nilai-nilai secara efektif, dan langkah-langkah membimbing anak dalam mengambil keputusan, yang disebut dengan langkah-langkah kognitif.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pola berpikir, sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi individu yang positif, berakhlak mulia, berakal budi luhur dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan karakter, merupakan upaya sadar untuk mentransformasikan karakter peserta didik menjadi individu positif yang berakhlak mulia agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.52. Tujuan pendidikan karakter dari sudut pandang lain adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang bermuara pada terbentuknya karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan disetiap negara. program pendidikan. .
Melalui pendidikan karakter, peserta didik diharapkan dapat secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia, agar terekspresikan dalam perilaku sehari-hari.53.
Peduli Karakter Lingkungan hidup
Menurut Wiyani, “Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan munculnya gagasan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia.” Pengajaran dari lembaga pendidikan yang secara langsung membangun sikap peserta didik untuk mampu menjaga lingkungan hidup.54. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana pasal 3 menyatakan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat guna mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan tujuan mengembangkan potensi peserta didik untuk berkembang. menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Menurut redaksi Thesaurus, secara etimologis kata budi pekerti dapat berarti budi pekerti, sifat mental, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain, atau budi pekerti. Menurutnya, karakter adalah “disposisi internal yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang baik secara moral.” Dia menambahkan, Menurut Lickona, budi pekerti luhur (good character) menyangkut pengetahuan tentang kebaikan, kemudian membangkitkan komitmen (niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar berbuat kebaikan.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan moralitas, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang bersifat universal yang mencakup seluruh aktivitas manusia, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,. Thomas Lickona dianggap sebagai pendukungnya, terutama ketika ia menulis buku berjudul The Return of Character Education dan kemudian bukunya Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. Menurut Ryan dan Bohlin, pembentukan karakter melibatkan tiga unsur utama, yaitu mengetahui yang baik, mencintai yang baik, dan berbuat baik.
Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan kepada anak apa yang benar dan apa yang salah, namun lebih dari itu, pendidikan karakter membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik (pembiasaan) agar peserta didik memahami, dapat merasakan dan mau berbuat baik. Penanaman akhlak mulia (akhlak) harus terlaksana dan terwujudnya akhlak mulia (akhlak) yang merupakan tujuan akhir suatu proses pendidikan, sangat dikehendaki oleh setiap lembaga penyelenggara proses pendidikan.
PENUTUP
Saran
Menurut saya metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan ini sudah optimal untuk menunjang keberhasilan kegiatan ini. Perbaikan metode hendaknya dilakukan secara bertahap agar kegiatan ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SLB B-C Putera Bangsa termasuk dalam kategori baik, akan lebih baik lagi jika kegiatan ini diberikan jam tambahan agar pembentukan karakter pada siswa terfokus.