• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) berbasis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BENTUK ALJABAR

UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA

JURNAL

SUSANTI NIM.11050069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BENTUK ALJABAR

UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTO KESAR KABUPATEN DHARMASRAYA

Oleh:

Susanti*), Yulia Haryono**), Melisa***)

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**),***)

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Based on the result of observation at SMPN 3 Koto Besar, is was found out that the students had lack of understanding on the froms of algebra which were taught through textbook. In the learning process, the students tended to memorize the formula. This made them unaccustomed to think creatively and critically. To enable the students to learn independently and develop their knowledge, additional learning materials which were designed in the from of guided finding- based worksheet were needed. The purpose of this research was to produce a guided finding-based worksheet for teaching the from of algebra to the students in class VII of Junior High School which was valid and practical. This was a developmental research which applied-4D model. This instruments of he research were validation questionnaire, interview sheet and practicality questionnaire. The data of the research were in the from of quantitative data gotten from questionnaire and qualitative data gotten from the result of interview. Data analysis in the validation and practicality phases was done by using questionnaire average, while he results of interview done with the teacher and the students were analyzed by using descriptive qualitative technique. The result of the validation test showed that the worksheet developed had been valid in term of content, presentation, language and readability. Meanwhile, the result of practicality test indicated that the worksheet developed had been practical in term of time, ease of use and its equivalency to other materials. Based on these results, it was concluded that the guided finding based worksheet developed for teaching the forms of algebra had been valid and very practical.

Key Words : Worksheet, Guided Fidding, The Forms of Algebra

PENDAHULUAN

Bahan ajar adalah segala sesuatu bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis dan tidak tertulis. Kriteria bahan ajar yang baik harus mampu memenuhi standar kompetensi serta dapat memberikan informasi yang cepat

(3)

bagi siswa sehingga bahan ajar tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif penggunaanya. manfaat menyusun bahan ajar yaitu (1)mempercepat waktu belajar, (2)mengurangi kontrol guru yang kaku, (3)menambahkan khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.

(4)menambahkan angka kredit bagi guru apabila disusun menjadi buku dan diterbitkan.

Observasi yang dilakukan pada tanggal 15 sampai 17 januari 2015 di SMP Negeri 3 Koto Besar, terlihat bahwa dalam proses pembelajaran guru dan siswa menggunakan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran yang digunakan adalah, buku pegangan Matematika untuk Matematika kosep dan aplikasinya kelas VII karangan Dewi Nurharini KTSP. Namun buku teks yang digunakan memaparkan materi secara langsung, sehingga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri. Hal tersebut mengakibatkan siswa cenderung menghafal konsep dari pada memahaminya.

Upaya mengatasi masalah tersebut, maka perlu suatu bahan ajar pendamping yang dapat membantu siswa untuk memahami buku teks seperti lembar kegiatan siswa (LKS).

Dengan adanya LKS siswa akan mampu belajar secara mandiri.

Pembelajaran dengan LKS dapat memancing aktifitas siswa dan memungkinkan siswa belajar lebih cepat menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih, LKS yang dikembangkan dengan basis penemuan terbimbing yang membantu siswa dalam memahami konsep. Menurut Suherman (2003:212) penemuan sebagai metode pembelajaran merupakan penemuan yang dilakuan oleh siswa. Markaban (2008: 18) penemuan terbimbing merupakan pembelajaran kooperatif dimana guru memberikan rumusan masalah yang akan diberikan kepada siswa, siswa diberikan data untuk menyusun dan mengorganisir data, siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis, bila dipandang perlu analisis kebenaran konjektur diperiksa oleh guru, sesudah siswa menemukan menemukan apa yang hendak dicari,

(4)

guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

Lembar Kegiatan Siswa menurut Prastowo (2011: 203) Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. penyusunan LKS hendaknya memperhatikan hal-hal berikut Fungsi LKS, Tujuan penyusunan LKS, Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran, Unsur- unsur LKS Unsur-unsur LKS.

Menurut Prastowo (2011: 207) LKS terdiri atas enam, yaitu sebagai berikut: (1) judul, (2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), (3) kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja,dan (6) penilaian.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development /R&D). Putra (2011:78)

“Penelitian dan Pengembangan mengacu pada upaya yang diperlukan untuk menciptakan produk baru”.

Dalam penelitian ini produk yang

dikembangkan adalah LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi Bentuk Aljabar untuk siswa kelas VII SMP Negeri 3 Koto Besar. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 September sampai 2 Oktober2015.

Menurut Sugiyono (2012: 427)

“Metode penelitian dan pengembangan (Research and Develop-ment/R&D) adalah merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut”. Prosedur pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dikemukakan oleh Trianto (2012: 93).

Model ini terdiri atas 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), Model ini terdiri atas 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (dessiminate). Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran, tahap perancangan yang bertujuan merancang atau menyiapkan bahan ajar

(5)

pembelajaran, tahap pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan dibatasi hanya untuk tahap validasi dan tahap praktikalitas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar validasi, angket dan pedoman wawancara.

Data yang diperoleh dari instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuanitatif. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai praktikalitas LKS dianalisis secara kualitatif. Data dari lembar validasi LKS diperoleh data kuantitatif dan kualitatif, dianalisis secara deskriptif, kemudian diambil kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi bentuk aljabar. Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki dua kompetensi dasar yang ada pada silabus. kompetensi dasar tersebut terdiri atas 4 kegiatan belajar, yakni:

kegiatan belajar satu pengertian koefisien variabel, konstanta, faktor, suku dan suku sejenis, kegiatan belajar dua 0perasi hitung pada

bentuk aljabar, kegiatan belajar tiga operasi hitung pada bentuk aljabar, kegiatan belajar empat operasi hitung pada bentuk aljabar untuk menyelesaikan soal. Kegiatan belajar memuat uraian materi, contoh soal, latihan, dan daftar pustaka. Hasil validasi secara keseluruhan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi bentuk aljabar ini adalah 3,24 Riduwan (2012:88). Maka kesimpulan dari penilaian terhadap LKS dapat dikategorikan valid. LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi bentuk aljabar sudah valid berdasarkan aspek materi, penyajian, bahasa dan keterbacaan.

Setelah memperoleh LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi bentuk aljabar yang valid, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas sebanyak 6 orang siswa. Uji coba terbatas untuk melihat praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi bentuk aljabar yang dikembangkan.

Hasil rerata angket kepraktisan oleh siswa secara keseluruhan untuk LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi bentuk aljabar ini adalah 80,21%. Maka kesimpulan untuk kepraktisan terhadap LKS berbasis

(6)

penemuan terbimbing pada materi bentuk aljabar dapat dikategorikan sangat praktis Riduwan (2012: 89).

KESIMPULAN

Analisis data yang dilakukan, dapat dihasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri 3 Koto Besar yang valid dengan kriteria 3,24 dari aspek materi, penyajian, bahasa dan keterbacaan. Selain itu, LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi bentuk aljabar di kelas VII SMP Negeri 3 Koto Besar sangat praktis dengan kriteria 80,21%. dari aspek kemudahan, waktu, interpretasi dan ekivalensi.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2013. “Inovasi Pembelajaran Efektif”.

Bandung: Yrama Widya.

Markaban (2008). Model Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran

Matematika SMK.

Yogyakarta: Pusat

Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Prastowo, Andi. 2011. ”Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif”. Jogjakarta:

DIVA Press.

Riduwan & Achmad, Engkos.

2012. Cara Mudah

Menggunakan dan

Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur).

Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2012. ”Model Pembelajaran Terpadu”.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menunjang pelaksanaan proses pembelajaran materi jamur, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berbasis pendekatan Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi