Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan validitas modul experiential learning based learning pada materi jaringan tumbuhan adalah valid dan berdasarkan penerapan praktisnya adalah praktis. Oleh karena itu, sehubungan dengan uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Experiential Learning pada Materi Jaringan Tumbuhan”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Modul Pembelajaran
Modul pembelajaran merupakan satuan terkecil dari suatu program belajar mengajar, yang dipelajari oleh siswa secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri. Modul pembelajaran adalah satuan terkecil dari suatu program belajar mengajar, yang dipelajari oleh siswa secara individu atau dipelajari oleh siswa dalam perkenalan diri.
Materi Jaringan Tumbuhan
Meristem primer mempunyai sel-. sel yang berkembang langsung dari sel germinal yang terdapat di ujung batang dan akar. Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun atas lapisan-lapisan sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar.
Kerangka Berpikir
Menurut Sartika (2018) berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Bilangan Berbasis Tematik Ilmiah” dalam jurnal Unikama tahun 2018 yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan modul merupakan suatu pendekatan pembelajaran mandiri yang menitikberatkan pada penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang digunakan siswa pada suatu waktu tertentu. waktu sesuai dengan potensi dan kondisinya. . Menurut Hamdi (2015) dengan judul “Pengembangan dan Penerapan Modul Pembelajaran Materi Teori Dasar Bentuk Bumi untuk Meningkatkan Kognisi Mahasiswa Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP UNIGHA Sigli” dalam jurnal Pendidikan Sains Indonesia tahun 2015 yang menyatakan bahwa ada ' pengembangan dan penerapan modul memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Waktu dan Tempat Penelitian
Revisi berdasarkan masukan dari validator ahli. Modul pembelajaran yang dihasilkan berbasis experiential learning pada materi jaringan tumbuhan. Pengumpulan informasi ini berupa analisis kurikulum, analisis kebutuhan siswa, dan analisis konsep yang diperlukan untuk menciptakan produk.
Instrumen Penelitian
Lembar validasi digunakan untuk memperoleh data penilaian ahli dan sebagai bahan masukan dalam pengembangan produk.Instrumen pengumpulan data pada lembar validasi dilakukan oleh dua orang dosen ahli dan satu orang guru biologi. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kepraktisan penggunaan modul pembelajaran experiential learning yang dikembangkan dan terdiri dari 20 soal.
Teknik Pengumpulan Data
Tindakan ini merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencari informasi yang benar yaitu dokumentasi, baik informasi tersebut berupa catatan harian, memori gerak atau catatan penting lainnya.
Teknik Analisis Data
- Analisis data kualitatif
 - Analisis data kuantitatif
 - Tahap Analysis (analisis) a. Analisis Kurikulum
 - Tahap Development (pengembangan)
 - Hasil Validasi Modul Pembelajaran
 - Hasil Validasi Angket Respon Guru Biologi dan Peserta Didik Tabel 4.5 Hasil Validasi Angket Respon Guru (Pengguna)
 
Penelitian pengembangan modul pembelajaran berbasis experiential learning menggunakan model penelitian pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pada tahap validasi modul pembelajaran berbasis Experiential Learning, angket respon guru (pengguna) dan angket respon siswa yang dikembangkan terlebih dahulu divalidasi oleh ahli (dosen).
Pembelajaran 1
Pembelajaran 2
Pembelajaran 3
Sebelum Revisi: Soal-soal dalam modul didasarkan pada pengalaman belajar dan dilengkapi lembar jawaban siswa. Setelah direvisi: Soal-soal pada modul didasarkan pada model pembelajaran Experiential Learning, dan disediakan kotak untuk lembar jawaban siswa. Hal ini dapat memudahkan siswa mengetahui apa saja bentuk dan bagian-bagiannya tanpa melakukan percobaan.
Validator memberikan beberapa saran dan perbaikan terhadap respon angket siswa dan guru biologi (pengguna), kemudian diperbaiki oleh peneliti. Koreksi angket, pertanyaan atau kalimat yang diedit terkait dengan yang muncul dalam modul pembelajaran. Produk akan dibagikan kepada 1 guru dan siswa Biologi XI dengan melibatkan 1 siswa kelas yang berjumlah 25 orang.
Berdasarkan hasil respon siswa pada tabel di atas diketahui bahwa pada tes praktik yang melibatkan 25 responden, diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,74.
PEMBAHASAN
Pengembangan modul pembelajaran berbasis experiential learning dikembangkan dan disajikan secara interaktif sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat bekerja sama. Validasi ahli modul memberikan penilaian terhadap modul pembelajaran berbasis Experiential Learning dengan hasil rata-rata 3,80 termasuk dalam kategori sangat valid. Validator ahli materi memberikan penilaian terhadap modul pembelajaran berbasis Experiential Learning dengan hasil rata-rata sebesar 3,85 termasuk dalam kategori sangat valid.
Selain itu guru juga menyarankan agar modul pembelajaran berbasis Experiential Learning ini juga dilengkapi dengan penilaian sikap terhadap siswa. Tidak hanya itu, manfaat modul pembelajaran berbasis experiential learning dapat dipertahankan melalui kolaborasi berbagai pihak, salah satunya. Modul pembelajaran berbasis Experiential Learning pada materi jaringan tumbuhan dikembangkan dengan hasil rata-rata kedua validator sebesar 3,75 dengan kategori “sangat valid”.
Modul pembelajaran berbasis experiential learning pada materi jaringan tumbuhan yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor respon siswa sebesar 3,74 dengan kategori “sangat praktis”.
Saran
Bagi siswa, modul pembelajaran ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai alat pembelajaran selain buku teks yang sering digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Pengembangan modul praktikum berbasis inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah. Pengembangan dan penerapan modul pembelajaran materi teori dasar bentuk bumi untuk meningkatkan kognisi mahasiswa pendidikan Matematika dan IPA FKIP UNIGHA Sigli.
Penerapan model experiential learning untuk meningkatkan pemahaman cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa sekolah dasar kelas 5. Penerapan metode experiential learning dalam mengembangkan soft skill siswa yang mendukung integrasi teknologi, manajemen dan bisnis. Penerapan model experiential learning untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Tampaksiring.
Pengembangan modul berbasis untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa dalam proses pembelajaran akuntansi untuk siswa kelas XII SMA N 1 Siogohimo Tahun 2014.
Deskripsi Materi
Sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Berbagai jenis jaringan penyusun suatu organ, misalnya akar, batang, daun, buah, dan biji.
Petunjuk Penggunaan Modul Petunjuk Umum
Materi Pembelajaran
Uraian Materi
Jaringan meristem telah mendorong pertumbuhan pada tanaman, baik tanaman primer maupun pertumbuhan sekunder. Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrio merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis, sehingga tanaman mengalami pertumbuhan tinggi dan volume (Aryulina, 2017). Meristem apikal merupakan meristem yang terletak pada ujung batang utama, ujung lateral, dan ujung akar.
Pertumbuhan meristem apikal mengakibatkan pertambahan panjang (tinggi) tanaman, baik ke atas pada puncak batang maupun ke bawah pada puncak akar. b) Meristem interkalar. Meristem interkalar terdapat pada ruas pangkal batang tumbuhan dari kelas rumput-rumputan (Poaceae), beberapa perwakilan spesies Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta ekor kuda (Equistum sp.). c) Meristem lateral. Meristem lateral adalah meristem yang letaknya sejajar dengan permukaan batang atau akar, contohnya adalah kambium gabus (folagen) dan kambium pembuluh (vaskuler kambium).
Meristem lateral menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar sehingga batang dan akar membesar.
Soal Uraian
- Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen)
 - Jaringan pelindung (epidermis)
 - Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
 - Jaringan Penyokong (Pengangkut)
 - Jaringan Sekretoris
 
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologis yang beragam. Nah, sepertinya hal ini bisa terjadi karena tanaman eceng gondok mempunyai ruang antara satu sel dengan sel lainnya yang berukuran besar dan berisi udara, kemudian sel-sel penyusunnya berbentuk bulat sehingga dapat mengapung di air. Jaringan penopang adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan, Ciri-ciri jaringan penopang adalah mempunyai sel-sel yang berdinding tebal dan kuat, serta telah mengalami spesialisasi pada sel-selnya.
Lingkaran tahunan terbentuk karena aktivitas kambium pembuluh yang dapat menghasilkan sel-sel baru ke dalam yang membentuk xilem dan ke luar yang membentuk floem. Jaringan xilem terbentuk pada musim hujan dan mempunyai sel yang relatif besar serta berwarna terang. Jaringan parenkim atau sering disebut jaringan dasar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan tetap melakukan semua proses fisiologis.
Jaringan parenkim dapat terbentuk dari sel parenkim, sehingga dapat diartikan bahwa sel parenkim mempunyai massa (sel) yang tersebar luas ke seluruh organ dan tumbuhan (Argista, 2017).
Tujuan percobaan
Alat dan Bahan a. Alat
Hasil sayatan umbi diletakkan pada kaca objek yang sebelumnya diteteskan metilen biru menggunakan pipet lalu ditutup dengan kaca penutup. Hasil sayatan rimpang diletakkan pada kaca objek yang sebelumnya diteteskan metilen biru menggunakan pipet tetes kemudian ditutup dengan kaca penutup.
Hasil Percobaan
- Bagian monokotil
 - Batang dikotil
 - Bunga
 
Sedangkan bagian subur terdiri dari benang sari dan putik. a) Tangkai bunga adalah cabang batang yang langsung menopang bunga. Buah sejati ada tiga jenis yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. a) Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang hanya muncul dari satu bunga dan satu bakal buah. Contohnya adalah buah mangga (Mangifera indica L) yang mempunyai bilik yang berbiji. b) Buah sejati ganda, merupakan buah sejati yang terdiri atas satu bunga dan beberapa bakal buah yang saling berdiri sendiri.
Contohnya adalah buah cempaka (Michela champaca L). c) Buah majemuk sejati adalah buah yang berasal dari bunga majemuk, yang masing-masing bunga menopang satu bakal buah. Buah semu dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk.a) Buah semu tunggal adalah buah yang terbentuk dari satu bagian bunga dan satu karpel. Inti biji terdiri dari badan (embrio) dan badan putih. 4) Institusi (embrio) adalah individu potensial baru yang akan tumbuh dari benih dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
Pada akar tumbuhan dikotil, xilem primer terletak di tengah-tengah akar dan berbentuk bintang, sedangkan floem primer terletak di bagian luar xilem primer.Pada akar tumbuhan monokotil, xilem primer terletak bergantian dengan floem primer.
Soal Uraian
Hal ini dikarenakan tumbuhan dioecious mempunyai kambium sebagai jaringan meristem sekunder, yaitu jaringan yang tersusun dari sel-sel yang terus membelah dan telah mengalami diferensiasi. 3 Karena pada batang terdapat jaringan atau jaringan pembuluh darah yang merupakan kelanjutan dari ikatan pembuluh darah pada akar. Saat Anda memasukkan batang bunga yang dipotong ke dalam larutan tinta, larutan tinta akan naik melalui ikatan pembuluh di batang menuju bunga.
Ketika pusat pembelajaran berpindah dari guru ke siswa, siswa diberi kesempatan untuk menilai kemampuannya sendiri. Namun agar penilaian tetap obyektif maka guru harus terlebih dahulu menjelaskan tujuan penilaian diri ini, menetapkan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan dan merumuskan format penilaian. Jadi singkatnya format evaluasi dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru. Begitu pula dengan penilaian, guru hendaknya menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian dan juga menentukan format penilaian.
Dengan adanya temuan ini, kami berharap dapat membedakan ciri-ciri organ tumbuhan monokotil dan dikotil.
Landasan Teori
Batang adalah tumbuhan yang menopang tubuh tumbuhan serta menghubungkan akar dan daun.
Tujuan dan Manfaat Percoban
Alat dan Bahan 1. Alat
- Pengamatan preparat awetan daun Zea mays a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 
Mengamati epidermis, parenkim, endodermis, pericycle dan jaringan medula serta berkas pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem d.
Pertanyaan
Biologi untuk XI. kelas SMA/MA Kurikulum 2013 Peningkatan Kelompok Minat Matematika dan Sains.