• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Nilai Agama dan Moral dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Nilai Agama dan Moral dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka untuk menariknya maka dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Hafalan Sholat Harian Dalam Meningkatkan Keterampilan Akhlak Religius Anak Kelompok B RA Nurusholihah Drajat Kota Cirebon”. Efektivitas metode hafalan sehari-hari dalam meningkatkan keterampilan akhlak keagamaan Anak Kelompok B di RA Nurusholihah Drajat Kota Cirebon. Seberapa baik kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B di RA Nurusholihah Drajat Cirebon sebelum menggunakan metode hafalan sholat sehari-hari.

Seberapa baik kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B RA Nurusholihah Drajat Cirebon setelah menggunakan metode hafalan sholat sehari-hari. Bagaimana perubahan kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B sebelum dan sesudah metode hafalan sholat sehari-hari? Untuk mengetahui kapasitas akhlak keagamaan anak kelompok B RA Nurusholihah Drajat Cirebon sebelum menggunakan metode hafalan sholat sehari-hari.

Untuk mengetahui kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B di RA Nurusholihah Drajat Cirebon setelah menggunakan metode hafalan sholat sehari-hari. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B sebelum dan sesudah penerapan metode menghafal doa sehari-hari. Penelitian ini mempunyai manfaat untuk mendukung kebenaran teori kemampuan anak dengan menggunakan metode menghafal doa sehari-hari untuk meningkatkan keterampilan moral keagamaan anak.

Sebagai sumber pengetahuan efektivitas metode hafalan sholat sehari-hari dalam meningkatkan kemampuan moral keagamaan anak kelas B RA Nurusholihah Drajat Cirebon.

مُهَّللا ْحَتْفا

Kemampuan Moral Agama

Sedangkan menurut Ouska dan Whelan (1997), moralitas adalah prinsip baik dan jahat yang ada dan melekat pada diri individu. Akhlak dan akhlak mempunyai sedikit perbedaan karena akhlak merupakan prinsip baik-buruk sedangkan akhlak merupakan kualitas pertimbangan baik-buruk. Pembinaan nilai-nilai agama dan moral ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan lebih lanjut.

Keberadaan taman kanak-kanak sangat strategis untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, khususnya jiwa keagamaan anak di luar lingkungan keluarga, sebelum memulai pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur pendidikan prasekolah atau pendidikan di luar sekolah. rute. Bentuk-bentuk pengembangan nilai-nilai agama dan moral Untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan nilai-nilai agama dan moral, guru dapat melakukannya melalui bentuk kegiatan yang terprogram, kegiatan rutin, kegiatan spontan dan keteladanan. a) Kegiatan pengembangan nilai keagamaan terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan anak secara individu, kelompok dan/atau klasikal di dalam dan di luar kelas.

Hasil Penelitian yang Relevan

Dari hasil uji korelasi product moment penelitian diketahui rxy = 0,324 > rtabel dengan taraf signifikansi 5% = 0,308. Sehingga terlihat nilai Fhitung (4,575) lebih besar dari nilai Ftabel (4,08) sehingga dinyatakan signifikan dan hipotesis dapat diterima. Besarnya pengaruh hafalan Al-Qur’an terhadap kecerdasan spiritual peserta didik sebesar 10,5% dan 89,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diketahui peneliti.

Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas menghafal Al-Qur'an mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kecerdasan spiritual santri di Pondok Pesantren Anak Tahfidzul Qur'an (PPATQ) Raudlatul Falah Bermi Gembong Pati Tahun 2016. Selengkapnya ' A Penelitian yang relevan adalah penelitian Nur Hasanah yang berjudul “Efektifitas Metode Kauny Quantum Memory Dalam Menghafal Al-Qur’an di Rumah Al-Qur’an SDIT LHI Yogyakarta”. 8 Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode Kauny Quantum Memory dalam menghafal Alquran di rumah Alquran SDIT LHI Yogyakarta dikatakan efektif.

Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian di atas terletak pada lokasi penelitian, waktu penelitian, responden dan bahan penelitian. Kedua penelitian diatas menggunakan hafalan Al-Qur’an sebagai variabel X, sedangkan penelitian ini menggunakan doa sehari-hari sebagai variabel X.

Kerangka Berfikir

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tentu saja melakukan aktivitas yang tidak bisa diabaikan, seperti makan, belajar, berangkat sekolah, tidur, dan lain sebagainya. Agar kegiatan ini bermanfaat dan mendapat keridhaan Allah, maka harus diiringi dengan doa. Pada usia 0-12 tahun, seorang anak belum bisa berpikir logis terhadap tindakan yang dilakukannya setiap hari dan belum bisa menerima sepenuhnya apa yang diajarkan guru kepadanya, sehingga perlu ditanamkan hal-hal positif sejak dini agar kehidupannya di masa depan. akan melewati. dilaksanakan sesuai pedoman agama dan tidak menyimpang dari hukum syariah.

Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang begitu pesat dan membantu dalam mencapai dan memenuhi kebutuhan hidup, khususnya materi. Dalam hal ini moralitas, ilmu pengetahuan dan teknologi belum atau tidak dapat dikatakan mampu membantu masyarakat karena urusan moral dan spiritual berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam keberadaannya, manusia terbebas dari harapan dan keinginan untuk mendapatkan pertolongan dari orang lain atau dari Allah SWT yang maha kuasa.

Dalam memenuhi kesehariannya, masyarakat awam juga membutuhkan doa sebagai motivasi untuk terus berusaha, bekerja dan beraktivitas untuk mencapai tujuannya. Karena pentingnya doa dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu dibudayakan kebiasaan membaca doa sejak kecil. Karena anak-anak merupakan masa yang paling cemerlang dalam menangkap rangsangan, maka pelajaran tentang shalat akan lebih cepat diingat, diingat dan diamalkan oleh seseorang yang sudah berada pada masa kanak-kanak.

Jika seorang anak membiasakan membaca doa setiap hari, maka lama kelamaan doa tersebut akan meningkatkan kemampuannya dalam menghafalkan doa, yang kemudian akan menjadi sesuatu yang sulit ditinggalkan dalam segala aktivitasnya. Nah di sinilah pentingnya kegiatan hafalan sholat sehari-hari menjadi intens agar anak bisa menghafal dan memahami sholat sehari-hari sejak dini. Pengembangan akhlak keagamaan akan efektif dan signifikan dalam metode hafalan doa sehari-hari pada keterampilan akhlak keagamaan anak kelompok B RA Nurusholihah Drajat kota Cirebon.

Pengembangan akhlak agama tidak efektif dan signifikan bila menggunakan metode hafalan doa sehari-hari pada kemampuan akhlak agama anak kelompok B RA Nurusholihah Drajat kota Cirebon. Menurut Sugiyono, “Penelitian eksperimental adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain dalam kondisi terkendali.” Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah One – Group Pretest – Posttest Design yaitu penelitian eksperimen dimana dalam desain penelitian ini dilakukan pretest sebelum diberikan treatment, sehingga dapat diperoleh data yang lebih akurat karena data kondisi dapat diperoleh. dibandingkan sebelumnya. dan setelah perawatan.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir  D.  Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir D. Hipotesis

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono, sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel.

Teknik Pengumpulan Data

  • Dokumentasi

Menurut definisi di atas, maka sampel yang akan dijadikan objek penelitian adalah seluruh populasi dari kelompok B yang ada di tempat penelitian. Simbol * untuk BB artinya belum berkembang, MB artinya perkembangan awal, BSH artinya perkembangan sesuai harapan, dan BSB artinya perkembangan sangat baik. Oleh karena pedoman tes di atas berupa uraian kata belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB), berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB), maka tidak dapat dianalisis dengan menggunakan rumus statistik. Dari suatu uji perbandingan, karena memerlukan suatu hasil atau angka, maka pedoman yang bersifat uraian kata-kata tersebut harus diubah atau diubah menjadi hasil atau angka agar mudah dianalisis menjadi rumus statistik berupa perbandingan.

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan instrumen penelitian atau alat ukur terhadap konsep yang akan diukur sehingga uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi. Uji validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan isi instrumen. Analisis data deskriptif adalah analisis data deskriptif berdasarkan temuan penelitian yang diuraikan secara rinci dari data sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data deskriptif digambarkan dengan tabel tabel data sebelum (x1) dan sesudah (x2) diberi perlakuan sesuai penelitian.

Sumber: Pedoman yang tercantum dalam Kurikulum 2013 telah diubah menjadi skala angka dan dimodifikasi oleh penulis.

Kontrol Terhadap Validitas Internal

Teknik Analisis Data

Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah data hafalan doa harian dari hasil pretest dan hasil posttest ada perbedaan atau tidak. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dimasukkan ke dalam tabel, dan dicari persentase konversinya dalam tabel konversi data dengan menggunakan rumus. Data sebelum dan sesudah diperoleh melalui kegiatan pretest (nilai sebelum perlakuan) dan posttest (nilai setelah perlakuan) dengan rubrik penilaian sebagai berikut.

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mencari analisis mean (𝑋̅), standar deviasi (SD), varians (S2), dan persentase. Dari tabel pembantu, lanjutkan pencarian data yang diperlukan dan ikuti langkah-langkah untuk melakukan analisis deskriptif data sebagai berikut. Analisis kemudian dilanjutkan ke Analisis Persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu: “Bagaimana perubahan kemampuan akhlak keagamaan anak kelompok B sebelum dan sesudah diterapkan metode hafalan sholat sehari-hari?”

N = jumlah hasil maksimal dikalikan jumlah siswa. 3. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui homogen atau tidaknya data maka nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan prasyarat pengujian. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu apa perbedaan kemampuan akhlak keagamaan sebelum dan sesudah metode pembelajaran sehari-hari menghafal doa. kemudian dilakukan uji beda rata-rata untuk mencari nilai t dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tabel 3.5  Tabel menafsirkan P
Tabel 3.5 Tabel menafsirkan P

Hipotesis Statistik

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir  D.  Hipotesis
Table 3.1  Jadwal penelitian
Tabel 3.5  Tabel menafsirkan P
Tabel 3.8  Tabulasi Data Hasil Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu kedua orang tua bahkan semua orang dewasa berkewajiban membantu, merawat, membimbing dan mengarahkan anak-anak yang belum dewasa di lingkungannya dalam pertumbuhan

Sebagai sistem nilai, etika berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya(I. Nilai

Pengetahuan Moral (Moral Knowing). Komponen pengetahuan moral merupakan penguatan moral dalam aspek ranah kognitif. Anak usia dini belum mengerti masalah standar

dikatakan bahwasanya Kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan hal-hal

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan mengenal desain kurikulum berbasis budaya dalam pengembangan pendidikan anak usia dini pada tatanan nilai kemanusiaan yang

Olahraga sangat bermanfaat bagi seorang anak, manfaat tersebut diantaranya adalah 1 mengoptimalkan perkembangan otak sehingga berpengaruh pada kecerdasan anak, 2 melatih fisik an

Pendidikan usia dini menjadi landasan yang krusial dalam membentuk perilaku positif dan nilai moral agama pada anak sejak dini, menciptakan investasi berharga untuk generasi yang

Hal ini pun harus disosialisasikan sejak dini di lingkun- gan sekolah melalui permainan dan kegiatan bersama yang tidak membedakan antara la- ki-laki dengan perempuan 4 Keadilan