TKIT An Nida Sokaraja merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang berciri khas islami dan menggunakan strategi-strategi multiple intellegences dalam pembalajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis rumuskan permasalahan sebagi berikut:” Bagaimana TKIT An Nida Sokaraja mengidentifikasi ragam kecerdasan yang dimiliki oleh siswa dan bagaimana Pengembangan Nilai Agama dan Moral berbasis Multiple Intellegences yang dilaksanakan di TKIT An Nida Sokaraja?”. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, TKIT An Nida Sokaraja menggunakan Multiple Intellegences Research (MIR) untuk mengetahui dominan kecerdasan dan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.
Kegiatan MIR merupakan tahapan input dalam pembelajaran semua bidang pengembangan siswa khususnya pengembangan nilai agama dan moral khususnya berbasis multiple intellegences. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan penilaian secara autentik sebagai tahap akhir dalam pembelajaran khususnya bidang pengembangan nilai agama dan moral. Kepala Sekolah, Guru, dan karyawan TKIT An Nida Sokaraja serta para siswa yang telah mengijinkan dan membantu sepenuhnya terhadap penulisan skripsi ini.
Pada observasi awal dan wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 28 Januari 2015 di TKIT An Nida Sokaraja, diperoleh beberapa informasi diantaranya adalah TKIT Annida merupakan salah satu pendidikan pra sekolah milik yayasan Ikhsanuddin yang dalam pelaksaan kegiatan atau pembelajarannya menggunakan basis Multiple Intellegences (MI). 7 Wawancara dengan kepala sekolah TKIT An Nida pada tanggal 28 Januari 2015. selain teman kelompok dan guru kelas) tanpa canggung dan malu, hal tersebut dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa. Pengembangan Nilai Agama dan Moral di TKIT An Nida dilaksanakan melalui pembiasaan kegiatan sehari-hari dan juga melalui pembelajaran secara holistik8.
Berdasar latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik ingin mengetahui lebih dalam bagaimana Pengembangan Nilai Agama dan Moral berbasis Multiple Intellegences yang dilakukan di TKIT An Nida Sokaraja.
Definisi Operasional
Keberhasilan Pengembangan Nilai Agama dan Moral sendiri telah nampak selain dilihat dari segi religi tetapi juga perilaku yang dimiliki siswa seperti dalam kebiasaan siswa kesadaran membuang sampah pada tempatnya, disiplin waktu, sopan dan patuh kepada guru dan orang lain disekitarnya, dan sebagainya. Multiple Intellegences menurut Gardner yaitu: (a) kemampuan menyelesaikan dan menemukan solusi masalah dalam kehidupan nyata; (b) kemampuan menghasilkan persoalan- persoalan baru untuk diselesaikan; (c) kemampuan menciptakan sesuatu yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya seseorang.9. Pengembangan Nilai Agama dan Moral dalah salah satu aspek perkembangan yang ada dalam kurikulum Taman Kanak-kanak, yang di dalamnya merupakan bidang pengembentukan perilaku dimana dalam kegiatannya dilakukan dengan pembiasaan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi kebiasaan yang baik.
Dari aspek pengembangan nilai agama dan moral diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan membina sikap anak dalam meletakan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik10. TKIT An Nida Sokaraja adalah salah satu pendidikan anak usia dini yang didirikan oleh yayasan Ikhsanuddin yang mempunyai keunggulan.
Rumusan Masalah
Sebagai panduan praktis bagi para akademis yang akan menerapkan basis Multiple Intellegences dalam pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran di TK dalam bidang Pengembangan Nilai Agama dan Moral. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti yang akan melanjutkan kajian secara mendalam tentang Pengembangan Nilai Agama dan Moral berbasis Multiple Intellegences.
Kajian Pustaka
Perbdaannya adalah penelitian di atas dilakukan pada sekolah dasar (SD) pada kelas 1 sampa 3 yang di terapkan dalam semua mata pelajaran, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan dilakukan pada taman kanak-kanak dan fokus pada pengembangan nilai-nilai agama dan moral. Dalam penelitian tersebut didapati penjelasan secara umum kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh howard Gardner untuk diterapkan dalam pembelajaran PAI.12 Penelitian ini mempunyai persamaan sama-sama mengkaji multiple intelligences dalam pembelajaran. Perbedaan yaitu fokus yang akan diteliti oleh peneliti adalah dalam lingkup pendidikan anak usia dini yang terdapat pada aspek perkembangan Nilai Agama dan Moral di TK, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lulu Sofi Kurniawan diterapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat SD/ SMP/ SMA.
Disamping itu skripsi yang dilakukan oleh Lulu Sofi Kurniawan merupakan pnelitian pustaka (library research) sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. 11 Nur Faridah, ”Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences Bagi Siwa Usia Pendidikan Dasar”, Skripsi, (http://digilib.uin-suka.ac.id/10445/1/pembelajaran-berbasis-multiple-intellegences- bagi-siswa-usia-pendidikan-dasar.html), diakses Senin, 17 Mei 2015 pukul 16:30. Dwi Titi Mudjahidah (2013) yang berjudul “Pengembangan Moral dan Nilai- Niali Agama Pada Anak Usia Dini di TK Aisyiyah Bustainnl Athfal Maos Lor Cilacap Tahun Pelajaran Skripsi yang akan penulis susun mempunyai kesamaan dengan skripsi tersebut, yaitu sama-sama mengkaji tentang Pengembangan Nilai Agama dan Moral pada anak usia dini, namun yang membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu menerapkan basis Multiple Intellegences kedalam kegiatan pembelajarannya.13.
Sistematika Pembahasan
Pada bab ini membahas mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisi data. Bab ini membahas mengenai penyajian data dan analisis data yaitu tentang identifikasi kecerdsan siswa di TKIT An Nida Sokaraja, dan pelaksanaan pengembangan Nilai Agama dan Moral berbasis Multiple Intellegences di TKIT An Nida Sokaraja. Berisi tetang kesimpulan hasil penelitian secara keseluruhan, dan kemudian dilanjutkan dengan memberi saran-saran sebgai perbaikan dari segala kekurangan, dan disertai dengan lampiran-lampiran.
Kesimpulan
Pembelajaran bidang pengembangan nilai agama dan moral berbasis multiple intellegences dilakukan dengan model pembelajaran sentra dan dalam pelaksanaanya pembelajaran tidak hanya fokus dalam bidang pengembangan nilai agama dan moral, tetapi juga aspek perkembangan yang lain seperti perkembangan bahasa, motorik, emosi, social, dan seni. Dan metode pembelajaran yang digunakan sangat berfariatif seperti demonstrasi, simulasi, gambar visual, movie learning, dan sebagainya. Pembelajaran bidang pengembangan nialai agama dan moral berbasis multiple intellegences juga dilaksanakan melalui pembiasaan seperti pembiasaan sholat duhur berjamaah, pembiasaan makan bersama, pembiasaan membaca Quran atau Iqro, pembiasaan hafalan hadist dan doa keseharian, dan sebagianya.
Saran
Penutup
SKM 2. SKH
Pelaksanaan pembelajaran bidang pengembangan nilai agama dan moral berbasis multiple intellegences di TKIT An Nida Sokaraja. Kepala Sekolah : Secara garis besar sama dengan yang lain, di TK kami lebih menekankan pada pembiasaan hidup Islami, seperti (sholat berjamaah, baca iqro, hafalan hadist dan doa- doa harian), kemandirian, kedisiplinan serta mempunyai tanggung jawab, keinginan untuk maju. Kepala Sekolah : Kami selalu mengadakan pertemuan dengan pendidik untuk membahas kekurangan – kurangan yang harus di benahi dalam satu minggu.
Kepala Sekolah : Untuk mencapai visi , misi dan tujuan TK kami menggunakan kurikulum yang dekeluarkan oleh pemerintah, di samping itu kami mempunyai penekanan kusus terhadap perkembangan anak, seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Kepala Sekolah : Jumlah pendidik di Taman Kanak-kanak adalah 8 orang, sedangkan jumlah anak didik ada 86 anak, terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B, masing – masing terbagi menjadi 2 kelompok (A1,A2,B1,B2). Kepala Sekolah : Ya.., karena untuk menjadi generasi yang kuat, harus mempunyai keimanan, kemandirian dan kedisplinan yang baik dan kami berusaha mempersiapkan hal tersebut.
Kepala Sekolah : Ada, Kami berusaha merangkul masyarakat di dalam program pembelajaran, terutama pada pembelajaran yang temanya melibatkan orang di luar lembaga, seperti : tema profesi, kita merangkul petani, abang beak, polisi, dokter, dan sebagainya dengan tujuan anak – anak dapat mengenal dan berkomunikasi dengan profesi yang mereka jalani. Mahasiswa : Saya mahasiswa IAIN Purwokerto sedang melakukan penelitian skripsi tentang pengembangan nilai agama dan moral di TK. Mahasiswa : Menurut informasi dari kepala sekolah dan guru-guru yang lain di TK An Nida, sekolah ini menggunakan MIR setiap penerimaan siswa baru.
Mahasiswa : Usia berapa saja anak – anak yang berada di TK sini dan ada berapa kelas. Pendidik : Satu kelasnya ada yang 21 ada juga yang 22 dan ada 2 guru setiap kelasnya dimana guru yang satu adalah guru kelas dan yang satu lagi sebagai guru pendamping dan guru sentra. RKH tersebut diajukan ke kepala sekolah pada setiap hari Jumat, apabila belum disetujui tidak boleh dilaksanakan dan harus membuat ulang RKH yang baru dan diajukan hingga mendapat persetujuan dari kepala sekolah.
Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru. Buku penghubung, iqro, mainan anak,guru Anak, guru Anak, guru Anak, guru Anak , guru KEGIATAN INTI.