Pertanyaan-pertanyaan ini membuat siswa berpikir tentang bagaimana dan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa siswa telah mencapai hasil yang diinginkan dalam memenuhi standar. Pengetahuan pendukung apa (fakta, konsep dan prinsip) dan keterampilan (prosedur) yang dibutuhkan siswa untuk bekerja secara efektif dan mencapai hasil yang diinginkan.
Pengetahuan dan keterampilan penting apa yang akan diperoleh siswa sebagai hasil dari unit ini? Melalui bukti lain apa (misalnya kuis, tes, instruksi akademik, observasi, pekerjaan rumah, jurnal) siswa akan menunjukkan pencapaian hasil yang diinginkan. Mengapa pendekatan pengajaran yang responsif secara budaya dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung siswa.
Pendekatan CRT juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan mendukung siswa. Hal ini merupakan inti dari upaya guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan mendukung bagi siswa. Menurut Anda apa yang harus dilakukan guru untuk mencegah perundungan antar siswa di lingkungan belajar?
Setelah menjawab pertanyaan reflektif di atas, kami berharap pemahaman Anda tentang lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah siswa semakin baik.
PROBLEMATIKA DAN EVALUASI IMPLEMENTASI UNDERSTANDING BY DESIGN (UBD)
Video tersebut menjelaskan bahwa desain mundur adalah cara yang baik untuk pelatihan lebih lanjut. Ya, karena seperti orang yang sedang melakukan perjalanan, kita tidak hanya berdiskusi tentang kemana tujuan kita, tapi bagaimana menuju ke sana, strategi apa yang digunakan, kapan melaksanakannya, bagaimana kondisi perjalanannya, apa untung dan ruginya menggunakan tujuan yang diinginkan. transportasi adalah untuk menghasilkan proses perjalanan yang menyenangkan dan memenuhi harapan. Selama ini siswa hanya diperlihatkan materi apa yang akan dipelajari, materi terdiri dari beberapa bab yang disajikan dalam buku teks dan harus diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
Menggali respon siswa terhadap suatu pemahaman tentu akan menghasilkan hal yang berbeda-beda karena setiap anak mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Di sinilah letak keunikannya, siswa dapat memahami sesuatu dengan menggunakan jalur yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama, bukan guru yang menentukan jalur tersebut. Guru lebih bergantung pada materi yang ada di buku, bukan pada bagaimana siswa memahaminya dan apa yang diinginkannya.
Padahal, orang tua mendukung penuh hal tersebut, jika siswanya tidak memenuhi tujuan pembelajaran sekolah, maka ia dinilai kurang baik dalam proses pembelajaran. Jika menerapkan aliran UbD, maka buku ajar bukanlah buku yang definitif, melainkan dianggap sebagai flip book yang dapat digunakan tergantung siapa pembacanya. Backward design sebenarnya bukan hal baru karena framework ini diperkenalkan pada tahun 2005 oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe melalui bukunya yang berjudul Understanding by Design (Expanded 2nd Edition) bahkan sudah diterapkan di beberapa negara karena dianggap memiliki pola yang baik.
Beberapa guru sangat mengharapkan template dan format, sedangkan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Walaupun akan ditemukan permasalahan yang berbeda-beda, seorang guru harus mulai berpikir luas dan out of the box agar siswa dapat berkembang sesuai zaman atau zamannya. Seorang guru menerapkan pembelajaran dari apa yang dilakukan oleh senior atau guru lain di sekolahnya karena ia yakin bahwa ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Guru mengembangkan pembelajaran berdasarkan ilmu yang dimilikinya, karena menurutnya pembelajaran harus menyesuaikan dengan karakteristik generasi.
PENILAIAN DAN EVALUASI PEMAHAMAN DALAM UNDERSTANDING BY DESIGN (UBD)
Contoh lainnya adalah mengatakan bahwa pidato yang baik adalah pidato yang jenaka (bukan pidato yang menyeluruh), atau suatu pameran yang dianggap efektif karena penuh warna dan kreatif (bukan pameran yang memberikan informasi akurat yang tidak disediakan). Kalimat-kalimat disusun dengan baik, dengan struktur yang kuat dan bervariasi sehingga mengundang pembacaan lisan yang ekspresif. Konvensi (kriteria): Dosen menunjukkan pemahaman yang baik tentang konvensi bahasa populer dan menggunakan konvensi bahasa secara efektif untuk meningkatkan pemahaman audiens. Ini adalah rubrik yang nilai tertingginya, nilai terendah berikutnya dikurangi atau diturunkan.).
Akurat, Bermakna, Efektif, Kredibel, Sensitif, Sadar Diri. Wawasan efisien yang mengungkapkan pembukaan metakognitif yang dapat dibenarkan. dibenarkan) Kefasihan yang cukup besar Wawasan reseptif Adaptasi diri. Pada tabel di atas penilaian dibagi menjadi enam bagian yaitu penjelasan, interpretasi, penerapan, perspektif, empati dan pengetahuan diri. Bagaimana Anda berencana menilai dan mengevaluasi pemahaman saat merancang rencana aksi yang akan Anda persiapkan?
PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL PADA PERENCANAAN PENGAJARAN DAN
ASESMEN
- Identitas Mata Pelajaran Tidak ada
- Pemilihan Materi Ajar Tidak ada
- Pemilihan Sumber Belajar Tidak ada
- Pemilihan Media Belajar Tidak ada
- Metode Pembelajaran Tidak ada
- Skenario Pembelajaran Tidak ada
- Rancangan Penilaian Autentik Tidak ada
Kebutuhan belajar merupakan jarak atau kesenjangan antara target pembelajaran yang ingin dicapai dengan keadaan peserta didik saat ini. Mengajar pada tingkat yang tepat (TaRL) merupakan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada tingkat pencapaian atau kemampuan siswa. Dengan memperhatikan prestasi, tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa sebagai acuan desain pembelajaran, kami berupaya semaksimal mungkin untuk berpusat pada siswa.
Kita memasuki langkah pertama dalam perancangan pembelajaran dan penilaian, yaitu penentuan tujuan pembelajaran. Begitu pula dengan kegiatan pembelajaran, pembelajaran dan penilaian kami rancang agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, teratur, memberikan kondisi yang nyaman bagi guru dan siswa, hingga tujuan pembelajaran kita pada akhirnya tercapai. Apa saja yang harus kita persiapkan sehubungan dengan TaRL, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Setelah mengenal pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL), tentunya Anda akan mendapat wawasan lebih dalam merancang sumber belajar. Selanjutnya meninjau contoh rubrik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sumber belajar yang dikembangkan dengan pendekatan TaRL. Perhatikan apa saja komponen-komponennya sehingga diperoleh gambaran konkrit dalam mengembangkan komponen-komponen utama rencana aksi (tujuan, bukti penilaian, dan kegiatan) menjadi perangkat pengajaran yang siap digunakan dalam pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan ruang lingkup dan tahapan pembelajaran yang linier dari awal hingga akhir fase. Alur tujuan pembelajaran melalui seluruh tahapan menggambarkan ruang lingkup dan tahapan pembelajaran, yang menggambarkan tahapan pengembangan kompetensi antar fase dan jenjang. Gunakan rubrik sebagai pedoman atau checklist untuk melengkapi komponen perangkat pembelajaran yang akan Anda susun.
PEMAHAMAN SEBAGAI CAPAIAN BELAJAR UNDERSTANDING BY DESIGN (UBD)
Dapat menafsirkan – siswa dapat menafsirkan dengan 1) memberikan cerita yang bermakna, 2) memberikan terjemahan yang sesuai, 3) memberikan dimensi sejarah atau pribadi yang terbuka terhadap gagasan. Dapat menerapkan – siswa dapat menerapkan secara efektif dengan memanfaatkan dan mengadaptasi apa yang diketahui dalam konteks yang beragam dan nyata. Memiliki perspektif – siswa dapat memiliki perspektif jika mereka dapat 1) Melihat dan mendengar dari beberapa sudut kritis;