• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSLING UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI SISWA KELAS XII SMA KARTIKA VIII-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSLING UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI SISWA KELAS XII SMA KARTIKA VIII-1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSLING UNTUK MENGEMBANGKAN DETERMINASI DIRI SISWA KELAS XII SMA KARTIKA VIII-1

Deby Naomi1, Herdi2

1,2Universitas Negeri Jakarta

Co-Author: [email protected] – 0821-3770-1145 WA

Info Artikel

Masuk : 01/06/2023

Revisi : 15/06/2023

Diterima : 05/08/2023 Alamat Jurnal

https://ojs.uniska- bjm.ac.id/index.php/A N-NUR/index

Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia disseminated below https://creativecommons.

org/licenses/by/4.0/

Abstract: Decision making by adolescents is an important part of overcoming aggressive behavior. Decision making is reflected in self-determination, because self-determination is more about a person's capacity to choose and determine an action to be achieved. Individuals or adolescents have low self-determination, these individuals or adolescents will easily carry out deviant actions or behaviors, one of which is aggressive behavior. Prevention of aggressiveness through efforts to increase self-determination can be done through the implementation of guidance and counseling services by guidance and counseling teachers/counselors.

Therefore, coaching guidance and counseling is needed in increasing self- determination. This study aims to: (1) describe increasing self-determination, (2) develop and produce valid, practical and effective PSM BK program guidelines in increasing self-determination that are appropriate for use by counseling teachers/counselors. The research method used is development research by following the development steps of the Borg and Gall model (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). The subjects of the research trial consisted of 3 experts to test the feasibility of the guidance display, 3 experts to test the feasibility of the guidance material and 4 counseling teachers/counselors to test the use of the guidelines. The instrument used was the self-determination scale. The research data analysis technique used descriptive analysis and nonparametric statistics. The results of the study show that: (1) the Guidance and Counseling Program is very effective in increasing self-determination, (2) the PSM BK program for increasing self-determination is considered appropriate and very appropriate content. In appearance, the level of use of the guideline is in the very good category and the level of effectiveness of the guideline has increased before and after being given guidance. The PSM BK program in increasing independence can be used as a medium by guidance and counseling teachers/counselors at schools. Thus the guidance and counseling guidance prototype in increasing self- determination can be used by guidance and counseling teachers/counselors to help students increase self-determination. Based on the data above, it can be concluded that the counseling program has proven effective in increasing self-determination.

Keywords: development, Guidance and Counseling, Self Determination

(2)

PENDAHULUAN

Pengambilan keputusan untuk bertindak atau berperilaku dengan baik lahir dari adanya kemampuan berpikir serta emosi yang menyertainya (Palmer, 2011). Bagi beberapa siswa yang melalui cara-cara positif untuk mencapai keberhasilannya (memiliki penentuan diri positif), maka secara kognitif siswa tersebut telah mampu mempersepsikan segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya secara positif. Pemikiran positif kemudian akan memunculkan perasaan yang positif pula dan hasil dari kesemuanya itu adalah perilaku- perilaku positif. Perilaku positif yang dipilihnya kemudian akan semakin memudahkan siswa tersebut untuk menentukan dirinya

Determinasi diri (self determination) yang rendah semakin rentan untuk melakukan tindakan agresivitas. Determinasi diri (self determination) ini merupakan kapasitas seseorang untuk memilih dan memiliki beberapa pilihan untuk menentukan suatu tindakan atau dikatakan kebulatan tekad seseorang atau ketetapan hati seseorang pada suatu tujuan yang hendak dicapainya (Mamahit, 2014). Sehingga dapat dipahami bahwa keputusan individu untuk melakukan tindakan menyimpang pada dasarnya berkaitan dengan determinasi diri (self determination) atau kapasitas dirinya dalam mengambil keputusan.

Kemandirian dalam pengambilan keputusan tercermin dalam determinasi diri (self determination). Determinasi diri (self determination) lebih kepada kemampuan seseorang untuk memilih dan menentukan tindakan yang ingin dicapai (Henny, 2014). Sehingga dapat dipahami bahwa keputusan individu untuk mengambil tindakan menyimpang pada dasarnya terkait dengan determinasi diri (self determination) atau kemampuannya dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuannya, yaitu menyesuaikan diri secara sosial.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan determinasi diri (self determination) terhadap kedisiplinan, karena semakin tinggi determinasi diri (self determination) maka semakin tinggi pula kedisiplinan siswa. Sebaliknya semakin rendah determinasi diri (self determination) maka semakin rendah pula kedisiplinan siswa. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa adanya sumbangan efektif determinasi diri (self determination) terhadap kedisiplinan siswa sebesar 48,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain (Abdur, 2016).

Guru BK/Konselor mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan self determination tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan self determination ini dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa dalam peningkatan determinasi diri (self determination) melalui Program BK.

Alasan Peneliti mengangkat penelitian ini karena program bimbingan konseling terbukti efektif untuk meningkatkan determinasi siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu oleh (Wulandari, 2020) yang hasil pretes dan postes mengalami perubahan setelah diberikan treatment.

METODE

Metode yang digunakan adalah Penelitian R&D (research & development) dengan 3 langkah yang disingkat PPE (Planning, Production dan Evaluation) (Sugiyono, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMA Kartika. Sampel dari penelitian ini adalah 5 orang siswa yang memiliki tingkat self determination rendah. Instrument yang

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tingkat determinansi diri siswa SMA Kartika VIII-1

Diagram 1. Hasil Study Awal Skla Determinasi Diri

Tabel 1. 1 Interprestasi Skala Determinasi Dirir

No Kategori Interval

1 Sangat tinggi ≥190

2 Tinggi 154-189

3 Sedang 118-153

4 Rendah 82-117

5 Sangat Rendah ≥83

Berdarkan hasil need asessment determinasi diri ditemukan bahwa siswa SMA Kartika VIII-1 62% dengan nilai interval 113 yang tergolong sedang dan ditemukan 38% siswa SMA Kartika VIII-1 dengan nilai interval 156 dengan kategori rendah

Tabel 1.2 Hasil Uji Wilcoxon

Pre-postest

Z -2,807b

Asymp. Sig. (2-Tailed) ,005

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji wilcoxon diketahui Asymp. Sig bernilai 0,005 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan peningkatan determinasi diri (self determination) untuk sebelum dan sesudah diberi program bimbingan dan konseling

sangat tinggi 0%

tinggi 0%

sedang 38%

rendah 62%

sangat rendah 0%

Determinasi diri

(4)

Pembahasan

Berdasarkan kajian analitis diparagraf sebelumnya, bahwa telah ditemukan bahwa program bimbingan dan konseling mampu dalam mengembangkan determinasi diri pada siswa SMA Kartika. Dengan demikian terdapat penelitian yang relevan berkaitan dengan peningktan layanan bk terhadap determinasi diri. Penelitian yang dilakukan oleh wulandari (2020) ditemukan dalam hasil penelitiannya bahwa determinasi diri dapat ditingkatkan sehingga dapat mencegah agresivitas siswa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dari metode penelitian, penelitian tersebut menggunakan model ADDIE sedangkan penelitian ini menggunakan metode borg n gall.

Sejalan dengan penelitian ini, Takiuddin (2022) mengemukakan bahwa Determinasi diri siswa yang tinggi dapat membuat siswa bekerja keras untuk belajar. Usaha yang kerasa tersebut membuat siswa memiliki kegigihan untuk belajar sehingga dapat membuat siswa tidak mudah patah semangat dalam menghadapi setiap tantangan dalam belajar. Kecakapan siswa dalam menyelesaikan setiap tantangan dalam belajar dan diimbangi dengan skill yang tinggi dalam menyelesaikan masalah/tantangan dapat membuat siswa mengalami flow.

Sedangakn menurut Ryan dan Deci (2017) menegumakakan bahwa faktor dari deteminasi diri adalah motivasi instrinsik, motovitasi ekstrinsik dan Amotivation. Dengan demikian untuk meningkatkan ataupun mengembangakn determinasi diri siswa maka program bimbingan dan konseling harus menenkankan dari ketiga faktor determinasi diri tersebut diantanya motivasi instrinsik, ekstrinstik maupun amotovation.

Self determination sendiri adalah bagian yang sangat penting dari kehidupan karena memungkinkan individu agar memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berkomunikasi dan membuat keputusan pribadi.selain itu agar kemampuan mengungkapkan keputusan dan mengendalikan jenis dan intensitas dukungan yang diterima. kemampuan untuk mengontrol setiap sumber secara mandiri untuk mencapai hasil operasi yang diinginkan. kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap lingkungan dan yang terakhir untuk mengetahui cara mempertahankan diri dan orang lain melalui berbagai kegiatan (Loman, et.al, 2010) Dari serangakaian penelitian yang telah dilakukan peneliti tentu tidak terlepas dari keterbatasan penelitian. Keterbatasan pada penelitian ini adalah peneliti meringkas langkah langkah penelitian borg n gall. Dengan demikian saran bagi peneliti selanjutnya agara dapat melanjut penelitian ini sampai dengan tahap akhir yaitu tahap desiminasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa determinasi diri (self determination) siswa berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya strategi khusus dalam menangani kondisi tersebut, salah satunya dengan panduan. 2. Uji kelayakan panduan oleh ahli yang dilihat dari segi materi/isi dan tampilan panduan berada pada kategori layak dari segi materi/isi dan kategori sangat layak dari segi tampilan. Hal ini berarti panduan pemberian program yang disusun telah sesuai untuk diimplementasikan atau digunakan oleh Guru BK/Konselor. Uji keterpakaian panduan PSM Program BK dalam peningkatan determinasi diri (self determination) berada pada kategori sangat tinggi. Artinya, Guru

(5)

Guru BK/Konselor dapat menggunakan panduan dengan baik karena dilihat dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berada pada kategori keterpakaian sangat tinggi.

Kepada peneliti selanjutnya, produk yang dihasilkan dari penelitian ini sudah diuji coba sehingga peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan temuan lainnya dengan memperluas kajian untuk diteliti dengan menggunakan variael ataupun populasi yang berbeda. Bagi program studi S2 Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan peningkatan self determination, baik dengan sasaran penelitian, jenis layanan, metode/pendekatan yang berbeda

REFERENSI

Wulandari, A. P. (2020). Pengembangan Panduan Bimbingan Kelompok dalam Peningkatan Determinasi Diri (Self Determination) Untuk Pencegahan Agresivitas Siswa (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).

Takiuddin, M. (2022). DETERMINASI DIRI DAN FLOW PADA SISWA SMA. JKP (Jurnal Konseling Pendidikan), 6(2), 77-84.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2017). Self-determination theory: Basic psychological needs in motivation, development, and wellness. New York: Guilford Press.

Loman, S. dkk. (2010). Promoting self-determination: a practice guide. University of Oregon

Referensi

Dokumen terkait

bari tambah,naik h~rganja roakaJanj Bagirnanakah akaluja anaknegri akan roentjap~ wung boewat beli makanan dan pakejan, Pakerdjri.an, soedah ham pir tidD, ada, dari soesah·.. nja di

dalam Langkah-langkah Nabi Muhammad Membangun Perekonomian Masyarakat Madinah Mengamati Menyimak penjelasan guru tentang Langkah- langkah Nabi Muhammad Membangun Perekonomian