PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN BERUPA VIDEO VISUAL ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KONSUMSI GIZI SEIMBANG DALAM MECEGAH MASALAH GIZI GANDA PADA
ANAK DAN REMAJA
A. Latar Belakang
Status gizi adalah keseimbangan antara asupan gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh (Par’i, 2017). Kebutuhan asupan gizi antar individu berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas dalam satu hari. Status gizi yang optimal didapatkan dari pemenuhan asupan nutrisi yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan.
Masalah gizi yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan masalah gizi ganda dimana masalah gizi kurang belum sepenuhnya teratasi, terdapat masalah gizi lebih yang prevalensinya terus meningkat. Masalah gizi merupakan kondisi kesehatan seseorang maupun masyarakat yang disebabkan karena tidak seimbangnya pemenuhan terhadap kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari suatu makanan. Permasalahan gizi di Indonesia saat ini telah memasuki masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang (underweight) yang masih belum teratasi sepenuhnya, namun terdapat masalah baru yang muncul yaitu masalah gizi berlebih (overweigh) (Pratama dkk, 2018).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 menyatakan bahwa terdapat masalah kesehatan yakni prevalensi kejadian masalah gizi berlebih dan obesitas yang terjadi terutama pada anak usia Sekolah Dasar (5-12 tahun) sebesar 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%, Sedangkan untuk prevalensi gizi kurang (menurut IMT/U) pada anak (5-12 tahun) sebesar 11,2% terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% kurus (Kemenkes, 2013). Beban Masalah Gizi Ganda di Indonesia terjadi di sepanjang siklus kehidupan. Data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa sebnayak 26,9% remaja usia 16-18 tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. 8,1% remaja usia 16-18 tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus. Selanjutnya prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang yakni pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan penyampaian informasi yang benar tentang gizi kepada masyarakat, dimana mahasiswa menjadi salah satu lapisan masyarakat yang berhak menerima pendidikan dan informasi tentang gizi (Kemenkes, 2014). Pengetahuan tentang gizi sangat mempengaruhi seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Kedalaman dan keluasan pengetahuan tentang gizi akan menuntun seseorang dalam pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi baik dari segi kualitas, variasi, maupun cara penyajian pangan yang diselaraskan dengan konsep pangan (Kemenkes, 2014).
Berdasarkan Kemenkes (2014) pemahaman akan praktik pola hidup sehat sangat diperlukan.
Cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan praktik pola makan yang berprinsip gizi seimbang. Gizi seimbang adalah susunan makanan yang mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan tetap memperhatikan prinsip gizi seimbang yakni membiasakan mengonsumsi makanan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahanakan serta memantau berat badan normal.
Salah satu cara menerapkan pemahaman pola hidup sehat dan gizi seimbang adalah dengan dilakukannya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan dikatakan sebagai revitalisasi pendidikan kesehatan yang mana promosi kesehatan tidak hanya menjadi proses menyadarkan masyarakat dan memberikan atau meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang perilaku kesehatan, akan tetapi promosi kesehatan juga menjadi langkah untuk mengupayakan terpenuhinya fasilitas agar dapat mengubah perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat (Induniasih dan Ratna, 2017). Upaya yang dapat ditempuh dalam promosi kesehatan salah satunya melalui penggunaan media edukasi.
Penggunaan media dalam pendidikan kesehatan bertujuan untuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah dan mengingatkan informasi yang disampaikan supaya menimbulkan perubahan pengetahuan dan sikap (Muhsaini, Y.N., dkk., 2011). Pemilihan media dibutuhkan sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju.
Dalam pengembangan media promosi kesehatan yang digunakan adalah video animasi bergambar dan bersuara. Media promosi kesehatan dalam bentuk video animasi ini dipilih karena dapat memuat informasi yang lengkap dan detail dalam penjelasan materi. Selain itu, pemilihan media dalam bentuk video animasi juga disesuaikan dengan karakteristik subjek penelitian yaitu anak-anak dan remaja sekolah.
Pemilihan media ini bertujuan untuk menarik perhatian subjek sasaran yang mana anak sekolah SD (sekolah dasar) sampai dengan SMP (sekolah menengah pertama). Media video animasi dipilih karena pada rentan usia subjek sasaran lebih berminat menonton video animasi. Dalam video animasi yang dipilih berisikan penjelasan mengenai apa itu masalah gizi ganda dan bagaimana cara konsumsi gizi seimbang yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah melakukan perancangan dan pengembangan media promosi kesehatan berupa video animasi sebagai Media Promosi Kesehatan Gizi Seimbang Dalam Mencegah Masalah Gizi Ganda Pada Anak-anak Remaja Sekolah.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Merancang media promosi kesehatan dalam bentuk video animasi yang menarik bagi anak-anak dan remaja sekolah.
b) Mengembangkan media promosi kesehatan dalam bentuk video animasi yang dapat mudah dipahami oleh anak-anak dan remaja sekolah.
c) Meningkatkan konsumsi gizi seimbang dalam pemenuhan gizi sehari-hari bagi anak- anak dan remja sekolah dalam mencegah masalah gizi ganda.
C. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah pengembangan media promosi kesehatan yang bermanfaat dalam perkembangan ilmu dan praktik promosi kesehatan serta menjadi referensi media promosi kesehatan untuk anak-anak dan remaja sekolah.
b. Manfaat Praktis a) Bagi Masyarakat
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi dalam mendapatkan informasi kesehatan dalam bentuk video animasi secara tepat serta berdampak kepada perubahan pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak dan remaja sekolah.
b) Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya variasi media promosi kesehatan dan menambah ide gagasan dalam penerapan strategi promosi kesehatan.
c) Bagi Organisasi Profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman dalam melakukan strategi promosi kesehatan khususnya penggunaan media promosi kesehatan yang inovatif, kreatif, dan solutif.
d) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk penelitian-penelitian selanjutnya terkait gizi seimbang dalam mencegah masalah gizi ganda maupun penelitian sejenis yang menggunakan media video animasi.