• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Anak Berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Anak Berbasis Android"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © 2022 Farid, Page 1797

Pengembangan Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Anak Berbasis Android

Farid1, Siti Andini Utiarahman2,*, Moh. Fachrinanda P. Bowta1

1Program Studi Sistem Informasi, STMIK Ichsan, Gorontalo, Indonesia

2Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ichsan, Gorontalo, Indonesia Email: 1,faridpoenk@gmail.com, 2,*,andiniutiarahman@gmail.com, 3,arystmik489@gmail.com

Email Penulis Korespondensi: ,andiniutiarahman@gmail.com Submitted 12-11-2022; Accepted 08-12-2022; Published 30-12-2022

Abstrak

Anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh kembang dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Eksploitasi merupakan jenis kekerasan terhadap kemanusiaan yang kompleks dan modern. Dikota Gorontalo masih banyak terjadi ekploitasi anak.

Pemerintah kota Gorontalo memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat melaporkan kekerasan dan ekploitasi yang terjadi dilingkungannya dengan sistem informasi pengaduan berbasis web. Sistem informasi pengaduan berbasis website masih dirasa kurang fleksibel, karena beberapa website kurang responsive. Selain itu, website pengaduan yang dibuat oleh pemerintah kota Gorontalo kurang maksimal karena tidak memiliki fitur tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor. Penulis bertujuan membuat suatu pengembangan sistem informasi pengaduan eksploitasi anak berbasis android untuk digunakan oleh masyarakat melaporkan tindakan eksploitasi anak untuk mempercepat pengusustan pelaporan yang dilaporkan oleh masyarakat dimanapun, kapanpun dan menambahkan menu tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor dan fitur mengirim gambar atau video sebagai bukti dari laporan pengaduan.

Penelitian menggunakan metode research and development. Hasil pengujian sistem test case didapatkan modul registrasi memperoleh nilai yaitu V(G) = 2 dan Cyclometic Complexity (CC) = 2, penulis mengambil kesimpulan bahwa alur logika pada modul registarsi pada sistem yang dirancang berjalan dengan efektif.

Kata Kunci: Anak; Eksploitasi; Informasi; Pengaduan; RAD; Sistem Abstract

Children have the right to live, grow and develop and receive protection from violence and discrimination. Exploitation is a complex and modern type of violence against humanity. In the city of Gorontalo there is still a lot of exploitation of children. The Gorontalo city government provides services to the community to be able to report violence and exploitation that occurs in their environment with a web-based complaint information system. The website-based complaint information system is still considered less flexible, because some websites are less responsive. In addition, the complaint website created by the Gorontalo city government is not optimal because it does not have a location tracking feature to find out the location of the complainant. The author aims to develop an Android-based child exploitation complaint information system to be used by the public to report acts of child exploitation to speed up the investigation of reports reported by the public anywhere, anytime and add a tracking location menu to find out the location of the complainant and the feature to send pictures or videos as evidence of the report. complaint. The research uses research and development methods. The results of testing the test case system obtained that the registration module obtained a value of V(G) = 2 and Cyclometic Complexity (CC) = 2, the authors concluded that the logic flow in the registration module in the system designed to run effectively.

Keywords: Child; Exploitation; Information; Complaint; RAD; System

1. PENDAHULUAN

Anak adalah awal dari mata rantai yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa di masa depan [1].

Karenanya, perlu mempersiapkan anak sebagai generasi penerus serta pewaris bangsa berkualitas yang artinya membangun dan mensejahterakan kehidupan anak sedini mungkin, dan diwajibkan agar anak dapat perlindungan. Namun tak dapat dipungkiri eksploitasi anak hingga hari ini menjadi isu hangat dan semakin luas dibicarakan di belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Eksploitasi anak merupakan jenis kekerasan terhadap kemanusiaan yang kompleks dan kejahatan modern [2].

Di Kota Gorontalo masih banyak anak-anak yang mengalami eksploitasi. Dalam hal ini masih banyak ditemui dijalan-jalan anak-anak dipaksa oleh orangtuanya sendiri untuk menjajakan dagangan kecil seperti kacang-kacangan, keripik pisang, dan ubi jalar. Anak-anak ini tidak hanya berjualan di siang hari namun hingga malam hari pun mereka terpaksa harus berjalan-jalan diwilayah perkotaan. Selain itu juga banyak anak-anak yang dipaksa untuk meminta sumbangan, dan mengamen di traffic light. Masa anak-anak yang seharusnya menjadi masa tumbuh kembang malah menjadi masa dimana mereka harus bekerja keras tanpa memandang umur yang masih anak-anak. Hal ini terjadi karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak merasa bersalah dalam mengeksploitasi anak.

Pada undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak pasal 25 ditegaskan bahwa kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan melalui kegiatan peran masyarakat terhadap perlindungan anak [3]. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi poin penting dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Sehingga masyarakat dituntut untuk dapat segera melaporkan kepada pihak terkait jika melihat kasus eksploitasi anak.

Terciptanya tatakelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu cerminan pada kualitas layanan publik yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat dapat memberikan nilai positif dalam menciptakan dukungan terhadap kinerja pemerintah [4]. Untuk memudahkan pengaduan eksploitasi anak, pemerintah kota Gorontalo menyediakan website untuk melaporkan kejadian terkait kekerasan atau eksploitasi anak

(2)

Copyright © 2022 Farid, Page 1798 di https://www.lapor.go.id/instansi/pemerintah-kota-gorontalo. Namun website jarang dimanfaatkan dilihat dari jumlah kunjungan pada sistem. Sistem informasi pengaduan berbasis website masih dirasa kurang fleksibel, karena beberapa website kurang responsive. Selain itu, website pengaduan yang dibuat oleh pemerintah kota Gorontalo kurang maksimal karena tidak memiliki fitur tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah pengembangan sistem informasi pengaduan eksploitasi anak yang akan diimplementasikan khusus di kota Gorontalo agar mudah mengadukan eksploitasi anak melalui smartphone sehingga mempercepat pengusutan kasus eksploitasi anak.

Sistem akan dilengkapi dengan fitur tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor dan fitur mengirim gambar atau video sebagai bukti dari laporan pengaduan. Penggunaan aplikasi android lebih disukai oleh pengguna smartphone dewasa ini. Android paling sering dipilih dikarenakan harga terjangkau dan open source [5].

Sistem informasi pengaduan eksploitasi anak akan dirancang menggunakan metode Research and Development (RAD) dan UML yaitu use case, activity diagram dan class diagram. Konstruksi menggunakan android studio, PHP, HTML, java script dikolaborasikan dengan MySQL sebagai media penampung data.

Beberapa penelitian serupa sebagai bentuk pelayanan sistem informasi pengaduan diantaranya penelitian oleh Ria Oktafiani dan Fitri Yunita berjudul Sistem Informasi Pengaduan Kekerasan Anak Berbasis Web [6]. Masalah yang diangkat adalah masih banyak kekerasan anak yang terjadi pada deerah kabupaten Indragiri Hilir. Selanjutnya sistem pengaduan masih sangat manual dimana dalam melakukan pengaduan maka diharuskan datang ke kantor dinas yang berkiatan untuk mengadukan kekerasan tersebut. Tujuan penelitian merancang sistem untuk memudahkan pelapor mengadukan kejadian yang sedang dialaminya melalui situs web. Hasil penelitian rancangan sistem sangat membantu para pegawai dan pengguna untuk mendapatkan informasi kekerasan yang terjadi didaerah tersebut dan membantu masyarakat untuk melakukan pengaduan tanpa harus datang lagi ke dinas terkait. Penelitian selanjutnyan oleh Siti Rohmatun, Ida Widihastuti dan Muhammad Khosyi’in berjudul Pengembangan Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Kabupaten Jepara Berbasis Web [7]. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini yaitu masyarakat kesulitan dalam mengeluhkan masalah pembangunan sarana dan prasarana terkait dikabupaten Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi pengaduan berbasis web di Jepara yang menghubungkan masyarakat dengan pemerintah. Hasil penelitian menghasilkan sistem yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam mengadukan permasalahan dan dapat ditanggapi oleh pemerintah melalui hak aksesnya. Penelitian selanjutnya oleh Yoki Firmansyah, Reza Maulana dan Nadiyah Fatin berjudul Sistem Informasi Pengaduan Warga Berbasis Website (Studi Kasus : Kelurahan Siantan Tengah, Pontianak Utara) [8]. Permasalahan yang diangkat adalah pengaduan warga hanya menggunakan kotak saran, warga harus menulis dan mendatangi kelurahan terlebih dahulu untuk memberikan saran yang tentunya dianggap tidak praktis. Selain iu banyaknya aduan tidak terorganisir dengan baik. Tujuan penelitian merancang sistem informasi pengaduan untuk pelayanan di kelurahan Siantan Tengah menjadi lebih baik dan masyarakat menjadi lebih puas dengan pelayanan yang ada. Penelitian oleh Syafirah Putri Agustini lkadri dan Rachmat Wahid Saleh Insani dengan Judul Rancang Bangun Aplikasi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak pada DPPPA di provinsi Kalimantan Barat [9]. Penelitian membahas perancangan prototipe aplikasi berbasis android sebagai sarana untuk melaporkan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan melampirkan bukti. Hasil penelitian sistem mempermudah penanganan laporan kekerasan secara cepat dan tepat. Penelitian oleh Noviandi dan Taufan Syahrudin berjudul Sistem Informasi Layanan Pengaduan Masalah Pegawai Berbasis Android [10]. Tujuan penelitian merancang sistem informasi pengaduan masalah berbasis mobile dengan menerapkan metode pengembangan sistem waterfall. Hasil penelitian sistem informasi yang dirancang berhasil menampilkan hal-hal yang diharapkan dari seluruh menu setelah di uji dengan menggunakan metode blackbox.

Penelitian terakhir dari Lydia Liliana berjudul Sistem informasi Pengaduan Keluhan Masyarakat Berbasis Aplikasi Mobile Untuk Inovasi Teknologi Pembangunan Berkelanjutan [11]. Tujuan penelitian merancang aplikasi pengaduan untuk menyampaikan keluhan masyarakat menggunakan metode SDLC. Hasil penelitian aplikasi dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan keluhan serta meningkatkan kinerja pelayanan kelurahan.

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas maka penulis ingin membuat pengembangan sistem informasi pengaduan berbasis android untuk digunakan oleh masyarakat melaporkan tindakan eksploitasi anak untuk mempercepat pengusustan pelaporan yang dilaporkan oleh masyarakat dimanapun, kapanpun dan menambahkan menu tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor dan fitur mengirim gambar atau video sebagai bukti dari laporan pengaduan.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Metode Research and Development

Metode Research and Development (RAD) digunakan penulis untuk melakukan penelitian ini. Metode RAD merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mneghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [12].

Metode RAD terdiri atas 6 tahapan yaitu Research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, dan main field testing [13]. Tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

2.1.1 Research and Information Collecting

a. Studi Literatur melakukan pengumpulan data pustaka dari sumber primer yaitu melakukan observase dengan wawancara langsung kepada pejabat berwenang di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

(3)

Copyright © 2022 Farid, Page 1799 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kota Gorontalo. dan sumber sekunder dengan melakukan pengumpulan referensi untuk menyempurnakan penyusunan penelitian dari jurnal-jurnal dan buku.

b. Pengukuran Kebutuhan yaitu melihat kebutuhan masyarakat saat ini yang cenderung mencari informasi menggunakan perangkat mobile dengan mudah dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun serta untuk pihak dinas yang ingin meningkatkan mutu kualitas pelayanan.

c. Perumusan masalah yaitu bagaimana mengembangkan sistem informasi pengaduan eksploitasi anak berbasis android yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dinas PPKBP3A Kota Gorontalo.

d. Kerangka Kerja Penelitian, membuat kerangka pemikiran penelitian. Kerangka penelitian ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Kerangka Penelitian 2.1.2 Planning

a. Menentukan Tujuan. Tujuan penelitian adalah merancang pengembangan sistem informasi pengaduan eksploitasi anak berbasis android yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengadukan ekspliotasi anak melalui smartphone sehingga mempercepat pengusutan kasus eksploitasi anak dan dilengkapi dengan fitur tracking location untuk mengetahui lokasi pelapor dan fitur mengirim gambar atau video sebagai bukti dari laporan pengaduan.

b. Perancangan desain sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang merupakan alat bantu pendekatan analisis berorientasi objek [14]. Analisis sistem yang direncanakan diharapkan lebih efektif dan efisien terhadap hal yang terkait dengan pengaduan masyarakat [15] . Use case sistem yang direncanakan oleh penulis ditunjukkan pada gambar 2.

2.1.3 Develop Preliminary Form of Product

Tahap ini adalah tahap mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan berdasarkan use case sistem yang telah direncanakan. Analisa dan perancangan sistem dengan menggunakan UML yaitu membuat activity diagram dan class diagram. Untuk konstruksi menggunakan android studio, java, PHP, MySQl, HTML dan javascript.

2.1.4 Preliminary Field Testing

Tahapan keempat melakukan uji coba program dalam skala yang terbatas. ujicoba dilakukan menggunakan whitebox testing yaitu dengan membuat testcase.

2.1.5 Main Product Revision

Tahap kelima yaitu melakukan perbaikan terhadap aplikasi yang dihasilkan berdasarkan pengujian pada tahap keempat.

2.2 Android

Android merupakan sistem operasi yang banyak digunakan pada perangkat bergerak yang dewasa ini sangat terkenal dan popular pada ponsel cerdas. Android juga merupakan platform pemrograman yang dikembangkan oleh google untuk ponsel cerdas dan perangkat seluler lainnya, misalnya tablet. Android bisa berjalan di beberapa macam perangkat yang dikembangkan oleh banyak vendor ponsel cerdas yang berbeda. Android menyertakan paket pengembangan perangkat lunak untuk penulisan kode asli dan perakitan modul perangkat lunak dalam membuat aplikasi bagi pengembang android [5].

2.3 Location Based Service

Location Based Services (LBS) adalah layanan informasi berbasis lokasi yang dapat diakses melalui perangkat seluler dengan menggunakan jaringan seluler, dilengkapi dengan kemampuan untuk memanfaatkan lokasi perangkat seluler.

LBS membutuhkan komunikasi 2 arah antara pengguna dan penyedia layanan. Pengguna memberikan permintaan kepada penyedia layanan untuk menyediakan informasi, dengan mengacu kepada posisi pengguna. LBS memfasilitasi layanan informasi berbasis geolokasi didukung oleh platform peta atau kerangka elektronik. LBS dapat digambarkan sebagai layanan 3 teknologi yaitu sistem informasi geografis, internet dan mobile device [16].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Develop Preliminary Form of Product

(4)

Copyright © 2022 Farid, Page 1800 3.1.1 Unified Modelling Language (UML)

a. Usecase Diagram

Usecase diagram merupakan diagram yang dimanfaatkan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara aktor dan sistem. Direncanakan sistem diusulkan dengan 3 aktor, yaitu admin, masyarakat dan user dinas. Aktifitas admin pada usecase yaitu melakukan login terlebih dahulu. Setelah login dapat mengubah profil admin, mengubah password, mengelola user dinas, memverifikasi user masyarakat, melihat data laporan dan mengelola informasi. Sedangkan masyarakat melakukan login terlebih dahulu. Masyarakat harus registrasi sebelumnya. Setelah login, masyarakat dapat membuat laporan dengan menggunggah foto dan lokasi otomatis dikirim. Kemudian masyarakat menggunggah video untuk menguatkan laporan. Notifikasi akan diterima oleh masyarakat ketika laporan sudah diverifikasi dan dapat dilihat pada menu Riwayat. Untuk aktor user dinas melakukan login untuk dapat menerima notifikasi laporan ketika masyarakat memberikan laporan. User dinas juga dapat melihat video laporan, melihat detail pelapor beserta lokasi dan memverifikasi laporan apakah diterima atau ditolah untuk ditindak lanjuti. Usecase diagram sistem informasi pengaduan dapat ditunjukkan pada gambar 2 berikut ini :

Gambar 2. Usecase Diagram Sistem yang diusulkan b. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram diagram penting untuk memodelkan aspek dinamis dari suatu sistem [17].

Penulis menggunakan activity diagram dengan sampel modul tampil informasi, buat laporan, tampil lokasi dan cetak laporan yang dapat ditunjukkan pada gambar 3,4,5,6 sebagai berikut :

1. Activity Diagram Tampil Informasi

Gambar 3. Activity Diagram Tampil Informasi

Gambar 3 menunjukkan activity diagram yang menggambarkan proses dan alur logika pada modul sistem saat menampilkan informasi.

(5)

Copyright © 2022 Farid, Page 1801 2. Activity Diagram Buat Laporan

Gambar 4. Activity Diagram Buat Laporan

Gambar 4 menunjukkan activity diagram yang menggambarkan menjelaskan proses dan alur logika buat laporan yang dilakukan oleh user masyarakat melalui smartphone android.

3. Activity Diagram Tampil Lokasi

Gambar 5. Activity Diagram Tampil Lokasi

Gambar 5. menunjukkan proses dan alur logika pada modul sistem saat menampilkan lokasi pelapor pada smartphone android.

4. Modul Tampil Cetak Laporan

Gambar 6. Activity Diagram Cetak Laporan Gambar 6. menjelaskan proses dan alur logika pada saat sistem mencetak laporan.

(6)

Copyright © 2022 Farid, Page 1802 c. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram UML yang digunakan untuk mendeskripsikan class, atribut, metode serta hubungan setiap objek yang terdapat pada sistem. Untuk class diagram sistem informasi pengaduan eksploitasi anak ditunjukkan pada gambar 7 berikut ini :

Gambar 7. Class Diagram 3.1.2 Graphic User Interface Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Anak

a. Graphic User Interface Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Anak Untuk Server 1. Halaman Login

Gambar 8. Halaman Login Gambar 8. Menunjukkan halaman login untuk akses halaman admin 2. Halaman Home

Gambar 9. Halaman Utama

Gambar 9. menunjukkan halaman halaman awal setelah admin melakukan berhasil melakukan login

(7)

Copyright © 2022 Farid, Page 1803 3. Halaman Edit Profil

Gambar 10. Halaman Edit Profil

Gambar 10. Menunjukkan halaman edit profil admin yang dapat diubah sesuai keinginan user.

4. Halaman Data User Dinas

Gambar 11. Halaman Data User Dinas

Gambar 11. Menunjukkan halaman yang menampilkan tabel data user dinas dan memiliki event untuk menambah data baru dan menghapus data.

5. Halaman Data User Masyarakat

Gambar 12. Halaman Data User Masyarakat

Gambar 12. Menunjukkan halaman yang menampilkan tabel data user masyarakat dan memiliki event untuk memverifikasi data.

6. Halaman Data Laporan

Gambar 13. Halaman Data Laporan

(8)

Copyright © 2022 Farid, Page 1804 Gambar 13. Menunjukkan halaman tabel data laporan dan memiliki event untuk mencetak laporan.

7. Halaman Data Informasi

Gambar 14. Halaman Data Informasi

Gambar 14. menunjukkan tabel informasi dan memiliki event untuk menambah data baru dan menghapus data b. Graphic User Interface Sistem Informasi Pengaduan Eksploitasi Untuk Client

1. Tampilan Splash dan Login

Gambar 15. Tampilan Flash dan Login

Gambar 15. menunjukkan tampilan halaman splash screen dan halaman login aplikasi. Pada saat user menjalankan program, maka halaman akan diarahkan ke halaman splash screen. Kemudian halaman login diperlukan untuk login user masyarakat dan user dinas.

2. Halaman Registrasi Dan Home Masyarakat

Gambar 16. Tampilan Registrasi dan Halaman Utama

Gambar 16. menunjukkan tampilan halaman home yang menampilkan data-data informasi. Sedangkan halaman registrasi digunakan untuk melakukan pendaftaran akun.

(9)

Copyright © 2022 Farid, Page 1805 3. Tampilan Profil Dan Tentang

Gambar 17. Tampilan Profil dan Halaman Tentang

Gambar 17. menunjukkan halaman data user, sedangkan halaman tampilan untuk menampilkan tentang aplikasi.

Keduanya dibuat dalam bentuk popup.

4. Tampilan Laporan Dan Riwayat

Gambar 18. Tampilan Kirim Laporan dan Menu Riwayat Laporanku

Gambar 18. Menunjukkan data laporan yang telah dikirm. Sedangkan halaman riwayat menampilkan hasil verifikasi laporan apakah diterima atau ditolak oleh pihak dinas.

5. Tampilan Halaman Buat Laporan dan Unggah Video

Gambar 19. Tampilan Buat Laporan dan Unggah Video

Gambar 19. menunjukkan form yang harus dilengkapi dan tombol untuk mengirim laporan. Sedangkan halaman unggah video digunakan untuk mengambil dan mengirim video laporan.

(10)

Copyright © 2022 Farid, Page 1806 6. Tampilan Menu dan Tampil Lokasi Pelapor

Gambar 20. Tampilan User dan Lokasi Pelapor

Gambar 20. Menunjukkan menu awal yang ditampilkan setelah login user dinas. Sedangkan tampil lokasi user ditampilkan saat user dinas ingin melihat detail lokasi user yang mengirimkan laporan.

3.2 Preliminary Field Testing 3.2.1 Melakukan Test Case

Langkah-langkah pembuatan test case sebagai berikut :

a. Dengan mempergunakan perancangan procedural atas program sumber sebagai dasar, sebagai sampel dibuatkan flowchart tampilan program saat melakukan registrasi yang ditunjukkan pada gambar 21 sebelah kiri. Selanjutnya flowchart digambarkan diagram alir prosedur data berupa flowgraph seperti ditunjukkan pada gambar 21 sebelah kanan.

Gambar 21. Flowchart dan Flowgraph Sampel Modul Registrasi Dari gambar 21 dapat pseudocode sebagai berikut :

Node 1 : start /mulai

Node 2 : input form registrasi

Node 3 : sistem melakukan pengecekan email

Node 4 : email sudah ada? Jika ya ke node 5 jika tidak ke node 6 Node 5 : tampil pesan email sudah digunakan, ke node 2 Node 6 : upload gambar ke folder gambar

Node 7 : simpan data ke tabel database mysql Node 8 : tampil pesan berhasil registrasi Node 9 : finish / selesai

(11)

Copyright © 2022 Farid, Page 1807 b. Melakukan Perhitungan Cyclomatic Complexcity (CC)

Dari flowgraph untuk modul registrasi di atas di ketahui bahwa nilai:

Region (R) = 2→ R1, R2 Predicate Node (P) =1 Node = 9

Edge = 9

1. V(G) = E – N + 2

= (9 – 9) + 2 = 2

2. V(G) = (Predicate Node (P) + 1) = 1 + 1 = 2 3. Ciclometic Complexity (CC) = R1, R2 = 2 c. Perhitungan Independent Path pada flowgraph Independent Path untuk modul login yaitu : R1 = 1,2,3,4,5,2,3,4,6,7,8,9

R2 = 1,2,3,4,6,7,8,9

Berdasarkan pengujian didapatkan modul registrasi memperoleh nilai yaitu V(G) = 2 dan Cyclometic Complexity (CC) = 2, penulis mengambil kesimpulan bahwa alur logika pada modul registarsi pada sistem yang dirancang berjalan dengan efektif.

4. KESIMPULAN

Penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan pada sistem pengaduan yang sudah ada. Kemudian dikembangakan dan menghasilkan sistem informasi pengaduan eksploitasi anak berbasis android dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan tindakan eksploitasi anak untuk mempercepat pengusutan pelaporan yang dilaporkan oleh masyarakat dimanapun, kapanpun. Menu tracking location dibuat untuk mengetahui lokasi pelapor dan fitur mengirim gambar atau video sebagai bukti dari laporan pengaduan. Pengujian sistem menggunakan pengujian whitebox untuk menguji algoritma diantaranya test case dengan menguji pada modul registrasi. Hasil pengujian memperoleh nilai yaitu V(G) = 2 dan Cyclometic Complexity (CC) = 2, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa alur logika pada modul registarsi pada sistem yang dirancang berjalan dengan efektif.

REFERENCES

[1] D. Roza, “Peran Pemerintah Daerah untuk Mewujudkan Kota Layak Anak di Indonesia,” JHlus Quia lustum, vol. 25, no. 1, pp.

198–215, 2018.

[2] S. Kurniawan, “Hak-hak Anak yang dirampas Kajian Terhadap Kasus Perdagangan dan Eksploitasi Anak Dalam Sudut Pandang HAM dan Islam,” J. Stud. Gend. dan Anak, pp. 109–117, 2019.

[3] P. RI, “Undang-undang Republik Indonesia Tentang Perlindungan Anak,” Indonesia, 2002.

[4] B. Santoso, A. Sobri, L. Sunardi, and B. Santoso, “Perancangan Sistem Informasi Pengaduan Pelanggaran Kepada SATPOL Kota Lubuklinggau Berbasis Web Mobile,” J. Inform. Musirawas, vol. 7, no. 1, pp. 68–78, 2022.

[5] S. A. Utiarahman, N. O. Idris, and N. O. Idris, “Sistem Informasi Geografis Lokasi Usaha Servis Komputer dan Laptop di Kota Gorontalo Berbasis Android,” J. Inform. Upgris, vol. 7, no. 1, pp. 79–84, 2021.

[6] S. Informasi, P. Kekerasan, A. Dan, and P. Berbasis, “Ria , Sistem Informasi Pengaduan Kekerasan Anak Dan Perempuan Berbasis Web 1,” J. Sist., vol. 7, pp. 1–14, 2018.

[7] S. Rohmatun, I. Widihastuti, and M. Khosyi, “Pengembangan Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Kabupaten Jepara Berbasis Web,” J. Transistor Elektro dan Inform., vol. 2, no. 2, pp. 111–123, 2017.

[8] Y. Firmansyah, R. Maulana, and N. Fatin, “Sistem Informasi Pengaduan Warga Berbasis Website ( Studi Kasus : Kelurahan Siantan Tengah , Pontianak Utara ),” J. Cendikia, vol. XIX, no. April, pp. 397–404, 2020.

[9] S. Putri, A. Alkadri, R. Wahid, and S. Insani, “Rancang Bangun Aplikasi Pelaporan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak pada DPPPA,” J. Edukasi dan Penelit. Inform., vol. 5, no. 3, pp. 329–337, 2019.

[10] T. Syahrudin, “Sistem Informasi Layanan Pengaduan Masalah Pegawai Berbasis Android,” J. Ris. Sist. Inf. dan Tek. Inform., vol. 7, pp. 73–81, 2022.

[11] L. Liliana, “Yuk Lapor : Sistem Informasi Pengaduan Keluhan Masyarakat Berbasis Aplikasi Mobile Untuk Inovasi Teknologi Pembangunan Berkelanjutan,” J. Bus. Audit Inf. Syst., vol. 3, no. 2, pp. 1–8, 2020.

[12] M. Sidik, “Perancangan dan Pengembangan E-commerce dengan Metode Research and Development,” J. Tek. Inform. Unika St.

Thomas, vol. 04, pp. 99–107, 2019.

[13] M. S. Rumetna, T. N. Lina, and A. B. Santoso, “Rancang Bangun Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Menggunakan Metode Research and Development,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 11, no. 1, pp. 119–128, 2020.

[14] S. A. Utiarahman, A. Alang, and Y. Malago, “Sistem Informasi Geografis Lokasi Jalur Layanan Armada Kebersihan Berbasis Android Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo,” JSAI (Journal Sci. Appl. Informatics), vol. 4, no. 3, pp. 355–360, 2021.

[15] S. C. Sitompul, R. J. Simamora, and R. P. Angin, “Aplikasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Mobile Web di Kecamatan Tarutung,” J. Manaj. Inform. dan Komput. Akunt., vol. 3, no. 2, pp. 136–142, 2019.

[16] M. Yudha, P. Mahendra, I. N. Piarsa, and D. P. Githa, “Geographic Information System of Public Complaint Testing Based On Mobile Web ( Public Complaint ),” vol. 9, no. 2, pp. 95–103, 2018.

[17] T. Ahmad, J. Iqbal, A. Ashraf, D. Truscan, and I. Porres, “Model-based testing using UML activity diagrams : A systematic mapping study,” Comput. Sci. Rev., vol. 33, pp. 98–113, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Van zijll commando ontzet is, na· voor een blijfselen zijn uit cen vroeger ontwikkelingstijdperk, krijgsraad' geJracht te zijn, onder Yoorzittel'Bchap van toen zij inderdaad nuttige

9 From: Iranian Journal of Fuzzy Systems Subject: Acknowledgement of Revision #2080-IJFS R1 Date: 6 February 2016 23.58.41 GMT+7 To: aristriwiyatno@yahoo.com Cc: