• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan tentang Apologetika

N/A
N/A
Mastauli Sirait

Academic year: 2024

Membagikan "Pengenalan tentang Apologetika"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

APOLOGETICS

1st session

1

(2)

PENDAHULUAN

Kehidupan keseharian sebagai orang percaya diperhadapkan

dengan beragam pandangan dan juga pertanyaan.

Setiap saat dan kapan saja

orang percaya dapat bertemu dengan orang lain yang

mempertanyakan “mengapa kita

Kristen”

(3)

Pertanyaan praktis, dan seringkali kita tidak

mengetahui bahwa ketika kita menjawab dan mencoba

menjelaskan adalah bagian dari apologetika.

Kenapa kamu percaya Yesus sebagai Juruselamat?

Kenapa kamu percaya bahwa

Yesus adalah Allah?

(4)

PENGERTIAN APOLOGETIKA

Istilah “apologetika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “apologia”

yang berarti pembelaan.

Kata apologia juga dipakai dalam Alkitab sebanyak 8 kali (Kis 22:1;

25:16; 1Kor 9:3; 2Kor 7:11; Flp 1:7, 16; 2Tim 4:16; 1Pet 3:15),

sedangkan kata kerja apologeomai (“membela”) muncul sebanyak 10 kali (Luk 12:11; 21:14; Kis 19:33;

24:10; 25:8; 26:1, 2, 24; Rom 2:15;

2Kor 12:19)

(5)

Istilah “apologetika” dari kata

“apologia” dan imbuhan “ika”, apologia artinya pembelaan,

sedangkan akhiran “tika”

berarti studi, ilmu.

Dengan demikian apologetika dapat dipahami sebagai suatu ilmu untuk memberikan

pertanggungan jawab sebagai

pembelaan iman orang percaya.

(6)

DEFINISI menurut John frame

Ilmu yang mengajar orang

Kristen bagaimana memberi

pertanggungan jawab tentang

pengharapannya.

(7)

SIGNIFIKANSI STUDI APOLOGETIKA

Apologetika adalah bagian yang telah ada dalam kekristenan

sejak semula.

Kehidupan keimanan orang percaya senantiasa

diperhadapkan dengan

tantangan-tantangan dan beragam pertanyaan dari berbagai pihak baik secara filosofis, keagamaan,

kebudayaan, dll.

(8)

Dari masa ke masa kekristenan diperhadapkan kepada

tantangan yang beragam.

Kekristenan memiliki tugas

untuk selalu menjernihkan dan mereformulasikan rumusan

teologisnya untuk dapat lebih relevan dari masa ke masa.

kekristenan harus selalu siap sedia untuk

mempertanggungjawabkan

keimanannya.

(9)

Aspek Apologetika

Sebagai Penyerangan Sebagai Pembelaan Sebagai Pembuktian

(10)

Sebagai pembuktian

Menyampaikan sebuah dasar rasional bagi iman

kepercayaan atau

membuktikan kebenaran Kristen.

Terkadang orang percaya

sendiri mengalami kesulitan untuk percaya.

Perhatikan Yoh. 14:11; 20:24- 31; I Kor. 15:1-11.

(11)

Sebagai pembelaan

Untuk menjawab keberatan- keberatan dari

ketidakpercayaan.

Pembelaan berfokus kepada pemberian jawaban terhadap keberatan-keberatan.

Yesus menghadapai keberatan dalam Injil Yohanes dan Paulus dalam surat Roma.

(12)

Sebagai penyerangan

Apologetika bukan hanya sampai menyatakan keberatan-keberatan tetapi juga merupakan serangan terhadap kepalsuan. (II Kor. 10:5).

Pemikiran non Kristen adalah

kebodohan menurut Alkitab ( I Kor.

1:18-2:16; 3:18-23) dan salah satu fungsi apologetika adalah untuk menyatakan kebodohan

sebagaimana adanya.

(13)

Presuposisi

Praanggapan, anggapan dasar

Ketuhanan Kristus adalah

ultimat, tidak dapat disangkal, melampaui semua otoritas dan melampaui semua bidang

kehidupan manusia.

(14)
(15)

Kebenaran sejati bersumber dari Allah sendiri Manusia bukanlah sumber kebenaran, karena manusia sendiri masih mencari kebenaran, dan manusia sendiri sadar bahwa tingkat pengetahuan kebenarannya tidaklah absolut (banyak kesalahan yang masih kita lakukan di dalam hidup kita).

Karena itu, jika kita mau mencari kebenaran, haruslah kembali kepada Allah sendiri, yang

menjadi sumber kebenaran dan dirinya kebenaran.

Secara inkarnasi, maka di sepanjang sejarah,

hanya satu 'manusia' saja yang berhak mengklaim diri sebagai Kebenaran, yaitu Yesus Kristus

sendiri, Anak Allah yang Tunggal (Yoh 14:6).

(16)

kepada manusia melalui firman-Nya, yaitu Alkitab. Dengan kata lain, Alkitab

merupakan satu-satunya sarana untuk

manusia bisa kembali mengerti kebenaran yang paling hakiki. Inilah yang ditekankan dengan proklamasi: Sola Scriptura (Hanya Alkitab Saja). Dengan demikian, maka

seluruh kebenaran harus berpresuposisi

pada Alkitab. Dengan lebih kritis lagi, bahwa setiap kebenaran yang bisa kita dapat dan mengerti, jika memang benar, maka ia tidak bisa bertentangan dengan Alkitab.

(17)

yang sama mewahyukan seluruh bagian Alkitab, maka seluruh bagian Alkitab tidak bertentangan satu sama lain. Jika terjadi pertentangan, maka bukan pengertian

Alkitab itu sendiri, tetapi kesulitan pikiran manusialah yang memang

mempertentangkannya. Maka kembali lagi, presuposisi manusia di dalam

menghadapi Alkitab adalah presuposisi keutuhan, bukan dekonstruktif.

(18)

Berdasar I Pet. 3:15, seorang apologis haruslah orang yang percaya di dalam Kristus dan

berkomitmen kepada Ketuhanan Kristus.

Seorang apologis harus

menguduskan Yesus sebagai

Tuhan dan juga argumentasinya harus berpresuposisikan

Ketuhanan tersebut dan pada kebenaran Firman Allah.

(19)
(20)

TANGGUNG JAWAB ALLAH DAN UMAT

Calvinisme sangat menekankan

kedaulatan Allah tetapi juga tidak mengabaikan tanggung jawab

manusia.

Allah berdaulat tetapi ketataan

manusia adalah kepentingan yang sangat.

Allah akan mengisi dan

menaklukkan bumi, tetapi hanya melalui usaha manusia (Kej.1:28- 30)

(21)

Ia akan mengumpulkan umat pilihan-Nya dari segala bangsa ke dalam gereja-Nya, tetapi

hanya melalui pemberitaan manusia yang beriman

(Mat.28:18-20; Kis.1:8; Rom.

10:13-15).

Kedaulatan Allah tidak

mengesampingkan tetapi

melibatkan, tanggung jawab manusia.

(22)

Penting untuk memelihara keseimbangan antara

kedaulatan Allah dan ketaatan manusia dalam apologetika.

Apologetika tidak mungkin sukses tanpa elemen

supranatural yaitu kesaksian Roh Kudus.

Apologetika dan pemberitaan Injil, keduanya bertujuan

untuk menarik orang yang

tidak percaya kepada Kristus.

(23)

Pemberitaan Injil adalah

apologetika karena mengarahkan keyakinan; apologetika adalah

pemberitaan Injil karena

mengabarkan Injil yang mengarah pada perubahan dan pengudusan.

Perbedaannya, apologetika

menekankan aspek rasional dari

keyakinan, sedangkan pemberitaan Injil menekankan usaha perubahan Ilahi dalam kehidupan manusia.

(24)

Seperti pemberitaan Injil

memimpin pada perubahan dari yang terhilang dan meneguhkan iman orang-orang kudus,

demikianlah juga dengn apologetika.

Bagi orang percaya, apologetika memberi pemulihan keyakinan pada iman, yang menunjuk pada dasar pemikiran yaitu Alkitab.

(25)

memberi fondasi

intelektual, sebuah dasar bagi iman dan bagi

pengambilan keputusan yang bijaksana dalam

kehidupan.

(26)

BAHAYA-BAHAYA

Hanya menggurui (Yak.3:1).

1 Pet.3:15-16 : Petrus tidak

menuntut apologis untuk cerdas dan berpengetahuan luas, tetapi juga mengarahkan pada

konsistensi kehidupan yang saleh.

Berbicara tanpa kasih (Ef.4:15).

Kesenangan dalam berdebat

berasal dari kseombongan (Ams.

13:10).

(27)

Membela iman Kristen dengan semangat suka bertengkar

adalah membela iman Kristen ditambah dengan

kesukabertengkaran – suatu perpaduan yang

menghancurkan diri sendiri.

Kekristenan sejati –

kekristenan dimana kita

membela dengan firman dan hidup.

(28)

Aspek dalam 1 Pet. 3 :15-15

Aspek tugas

Semua orang percaya (jemaat diperantauan) Kapan saja dan dimana saja

Aspek Tujuan

Untuk mempertanggung jawabkan

Untuk menyingkapkan kesalahan/kebodohan

Aspek Sikap

Dengan lemah lembut, murni, dengan kesalehan hidup Integritas apologis (verbal dan noverbal, word and

deed).

Bukan untuk memancing emosi, malu dan KO tetapi penuh simpati kepada berita Injil

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini membahas perubahan kebiasaan hidup penulis setelah mengalami pengalaman hidup yang

Dokumen ini membahas tentang pengenalan teks Report yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang ide utama dan makna dalam

Dokumen ini membahas tentang jaminan kebebasan beragama di Indonesia dan pentingnya toleransi terhadap perbedaan

Dokumen ini membahas tentang Phasmidia, jenis hewan yang hidup di

Dokumen ini membahas tentang ekonomi pembangunan, khususnya produksi untuk konsumsi pribadi dan peningkatan standar

Dokumen ini membahas tentang pentingnya keselamatan di tempat kerja dan cara untuk melindungi diri dari sengatan

Dokumen ini membahas tentang sifat dan fungsi bantalan atau bearing, serta pentingnya mereka dalam

Dokumen ini membahas konsep layer dan model OSI, serta pentingnya mereka dalam komunikasi