DEWASA
Apa ini begitu menyakitkan?
Dahulu aku sibuk merengek berharap melihat pasar malam yang begitu indah Sekarang bagiku, tempat sunyi yang sepi adalah segalanya yang jauh lebih nyaman Dahulu jika bertemu sekarib teman sekolah adalah hal yang paling menyenangkan Sekarang, bertemu pagi pun aku tidak siap, mungkin saja aku kelelahan.
Dahulu, aku sangat suka dengan hari yang cerah
Namun sekarang, aku lebih meyukai hujan yang bisa menutupi raungan rengek sedihku
Dahulu, aku palig benci jika ibu menyuruhku tidur siang hanya karena takut kehilangan waktu bermain Namun sekarang, hanya tidur yang kucari demi meghindar
dari dunia yang begitu palsu dengan segala lukanya
Sekarang aku mulai banyak meluncurkan pinta kepada-Nya Aku lelah, tetapi aku harus selalu bersyukur
Ada berjuta banyaknya hubungan yang harus rela terputus Ada terlalu banyak tangisan di setiap malam yang gelap
Ada terlalu banyak senyuman yang harus ku tata dalam setiap waktunya Ada terlalu banyak kepalsuan yang harus ku bangun di hadapan banyak teman Entah karena apa aku melakukan semua hal
Yang justru dengan itu menggores luka yang bernanah
Aku merenung dibalik tangis yang terdengar bisu dibalik hujan Apakah mungkin karena menjadi dewasa tak semudah yang kukira?