PENGENDALIAN PROSES
CONDITIONING PADA INDUSTRI KACA UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PRODUK
Institut Teknologi Indonesia
JULIA AGUSTINA ( 1142120013 )
RICKO DIMAS PRATAMA ( 1142120005 )
RIZKI SUBAGJA PRATAMA ( 1142120012)
DI SUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
Institut Teknologi Indonesia
SEJARAH
Pada tahun sekitar 3000 sebelum Masehi di Mespotamina dan Egypt.
orang-orang sudah mengetahui dan mengenal pembuatan kaca, Pada zaman itu orang- orang sudah menggunakan bahan- bahan mentah seperti silica oksida,natrium oksida,batu,dan kapur. Yang dapat diperoleh dari pasir laut dan karang laut dalam pembuatan kaca tersebut.
TUJUAN
a. Meningkatkan kekuatan dan ketahanan kaca
b. Mengurangi kerapuhan kaca
c. Meningkatkan kualitas kaca
d. Meningkatkan efisiensi produksi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Kualitas bahan baku 2. Suhu
3. Waktu 4. Tekanan Institut Teknologi Indonesia
PEMBAHASAN
Institut Teknologi Indonesia
Pengaruh suhu &
Kelembapan
Pengaruh Waktu &
Kecepatan
Dalam industri pembuatan produk kaca, pengendalian suhu dan kelembaban sangat penting karena keduanya sangat memengaruhi kualitas produk akhir. Pengaruh utama dari pengendalian ini antara lain :
1. Ketahanan dan kekuatan 2. Benruk dan ketebalan 3. Dimensi
4. Transparansi
5. Ketahanan terhadap goresan 6. Kualiatas warna
Dalam proses pembuatan produk kaca, pengendalian waktu dan kecepatan pendinginan merupakan komponen penting yang berdampak besar pada kualitas produk kaca. Dampak utama pengendalian waktu dan kecepatan adalah :
1. Ketahanan terhadap patah 2. Ketebalan kaca
3. Ketegangan internal
4. Ketegangan stres termal
5. Gelembung dan ketidakjernihan 6. Ketahanan terhadap aus
Pengaruh
Konsentrasi Bahan
Pengendalian konsentrasi bahan baku
Baku
pada industri kaca dapat mempengaruhi kualitas produk. Beberapa pengaruh pengendalian konsentrasi bahan baku pada kualitas produk kaca,yaitu:
1. Komposisi kimia
2. Kualitas bahan baku
3. Pengendalian bahan baku
4. Pengendalian konsentrasi bahan baku Institut Teknologi Indonesia
Persaingan Global Dalam Industri
Pengembangan Daya Saing
Industri kaca lembaran di Indonesia mengalami peningkatan kapasitas produksi seiring adanya perluasan usaha dari salah satu produsen guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Kapasitas produksi industri kaca lembaran nasional meningkat menjadi 1,34 juta ton per tahun dari sebelumnya sebesar 1,13 juta ton per tahun.
Tingginya permintaan kaca dari industri otomotif dan properti menjadi faktor utama dalam pertumbuhan industri kaca.
Industri kaca merupakan sektor padat modal dan padat energi yang memerlukan biaya investasi besar. Terkait upaya mendongkrak kinerja industri kaca nasional, pemerintah berupaya mengamankan pasokan bahan baku industri kaca yang berasal dari dalam negeri sebagai keunggulan kompetitif, seperti pasir silika, dolomit, batu kapur, dan lain-lain. Peluang tersebut juga terlihat dari tumbuhnya kinerja industri alat transportasi yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,24 persen.
Pengelolaan Dan Pemanfaatan
Limbah
Dalam melakukan proses produksi, persoalan utamanya adalah limbah yang dihasilkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memulai tahapan sumber produksi, seperti penggunaan bahan baku yang baik agar dapat berpengaruh terhadap hasil akhir dan minimalisasi limbah. Beberapa aspek yang dapat diperhatikan untuk meningkatkan urgensi pengolahan limbah hasil produksi di industri adalah:
Reduce
Reuse
Recyle Institut Teknologi Indonesia
KESIMPULAN
Institut Teknologi Indonesia
• Pengendalian proses pengkondisian sangat penting dalam mencapai kualitas
produk yang optimal pada industri kaca. Proses pengkondisian meliputi pengendalian suhu, kelembaban, waktu, kecepatan pendinginan, serta konsentrasi bahan baku. Pengendalian waktu dan kecepatan pendinginan dapat mempengaruhi kecepatan kristalisasi dan ketebalan lapisan permukaan kaca, yang mempengaruhi sifat optik dan ketahanan gores kaca.
Oleh karena itu, perusahaan perlu terus beradaptasi dengan tren industri dan berinvestasi pada inovasi agar tetap kompetitif.
Institut Teknologi Indonesia