• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Belajar Informal

N/A
N/A
Zaedan Mutaqin

Academic year: 2024

Membagikan "Pengertian Belajar Informal"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengorganisasian

Zaedan Mutaqin

Annisa Khairu Ismah

Manajemen Program PBA

Kelompok 5

Belajar Informal

(2)

Dasar Hukum Belajar Informal

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menerangkan bahwa pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur :

Jalur Pendidikan Formal

1.

2.

3.

Jalur Pendidikan Non-Formal

Jalur Pendidikan InFormal

(3)

Dasar Hukum Belajar Informal

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tepatnya pada pasal 1 ayat 13

“menyebutkan bahwa pendidikan informal sebagai jalur pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat.”

(4)

Pengertian Belajar Informal

“Any activity involving the pursuit of understanding, knowledge or skill which occurs outside the curricullum of educational institutions,

or the courses or workshops offered by educational or social agencies.”

(Jennifer A. Livingston, 2003: 184) mendefinisikan belajar informal sebagai

Setiap aktivitas yang melibatkan pemahaman, pengetahuan, atau kecakapan yang terjadi di luar kurikulum lembaga yang disediakan oleh program pendidikan, kursus atau lokakarya.

(5)

Pembelajaran informal adalah jalur pembelajaran yang berlangsung dalam lingkup keluarga,

pergaulan sehari-hari dan lingkungan masyarakat di luar lembaga atau institusi pendidikan baik formal maupun nonformal yang didapat melalui berbagai pengalaman secara sadar dan atau tidak sadar sepanjang hayat secara mandiri.

Pengertian Belajar Informal

Daniel Schugurensky

Arizona State University, School of Public Affairs.,

(6)

Karakteristik Belajar Informal

Kemandirian Insidental/Fleksibel

Tidak Terstruktur Sepanjang Hayat

Tidak memiliki kurikulum maupun jadwal yang teratur serta pembelajarannya terjadi berdasarkan kebutuhan dan minat individu.

Dapat terjadi kapan dan di mana saja, tanpa batasan waktu dan tempat.

Berlangsung mandiri dalam lingkup keluarga dan lingkungan masyarakat di luar lembaga atau institusi pendidikan.

Proses belajar informal terjadi sepanjang hayat (ever lasting) mulai dari pertama dilahirkan.

(7)

Pendidikan Informal dalam Keluarga

Keagamaan

Moral

Fisik

Intelektual Psikis

Sosial

Seksual

(Tarakiawan, 2001)

(8)

Pengorganisasian Belajar Informal

1

2

Developmental Program

Kegiatan mengorganisasi individu guna memberikan pendidikan dalam upaya pengembangan atau pemberdayaan untuk mengembangkan

keterampilan dan potensi dalam mengatasi masalah kehidupan yang sedang dihadapi.

Institutional Program

Program ini diselenggarakan secara melembaga yang ditujukan kepada masyarakat baik secara individual maupun kelompok untuk menguasai suatu keterampilan, kemampuan maupun kompetensi tertentu.

Program ini bersifat kontinu insidental.

(9)

Pengorganisasian Belajar Informal

3 Informational Program

Program ini bertujuan untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi baru guna membangun wawasan, pengetahuan dan kesadaran kepada

masyarakat. Dikemas dalam program penyuluhan kesehatan, kelompok diskusi masyarakat, kegiatan keagamaan (ceramah, pengajian, majlis

taklim, kelompok belajar Al-Quran), komunitas hobi, pelatihan kerajinan dan pertemuan pemuda.

(10)

Tantangan Belajar Informal di Era Global

Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi memperluas interaksi antar negara, mengubah peran guru dalam

pendidikan, dan menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran mandiri.

Charles L. Harper mengidentifikasi dua perspektif perubahan global:

Perspektif sistem yang memandang adanya ketergantungan ekonomi, politik, ideologi, dan budaya.

1.

Perspektif ekologis yang menyoroti pentingnya menjaga lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.

2.

(11)

Kelebihan & Kekurangan Belajar Informal

Kelebihan

1) Proses pembelajaran yang alami, mencakup aktivitas seperti riset pribadi tentang topik yang diminati, 2) Teknik yang bervariasi, 3) Tidak terikat

waktu, menghemat waktu dan biaya, 4) Tidak perlu mempekerjakan tenaga ahli, 5) Memperoleh informasi yang diperlukan dari sumber mana pun.

Kekurangan

1) Informasi yang didapat bisa mengakibatkan pemahaman informasi yang salah atau menyesatkan, 2) Ketidaktepatan teknik pembelajaran, 3) Tidak ada jadwal yang spesifik, 4) Kurangnya kedisiplinan.

(12)

Contoh Pendidikan Informal

Belajar Informal yang diterapkan pada

kegiatan relawan kemanusiaan Belajar Informal di Lingkungan Keluarga

(13)

Contoh Pendidikan Informal berkaitan dengan Pembelajaran Bahasa Arab

Kelompok Diskusi Bahasa Arab

dalam Majlis Taklim Mengakses dan menonton situs media pembelajaran bahasa Arab secara mandiri

(14)

Menggunakan Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab

Contoh Pendidikan Informal berkaitan dengan Pembelajaran Bahasa Arab

Membaca Berita, Artikel Berbahasa Arab

(15)

Sekian,

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta : Cemerlang. Undang-Undang Pendidikan Nasional No.28 Tahun 2007, tentang

Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar

Ada pun pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan

Kebijakan Pendidikan Agama Islam JQAF dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional Kebijakan Pendidikan Agama Islam JQAF dalam UU No 20 Tahun 2003

Teks ini membahas tentang pengertian, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Republik