MAHKOTA SELUBUNG MAHKOTA SELUBUNG
Drg. Rosita Stefani, MM. Sp.KG
DEFINISI
Bahan pengganti struktur gigi yang hilang
dengan mengelilingi sebagian atau seluruh
struktur gigi yang tersisa dengan bahan
seperti logam, porselen atau bahan kombinasi
seperti logam dan porselen
TUJUAN:
- Menjaga sisa struktur gigi yang lemah
- Mengembalikan fungsi gigi yang rusak parah karena karies / fraktur
- Memperbaiki fungsi estetik gigi
- Mengembalikan fungsi gigi paska perawatan saluran akar
3
Types Of Crowns:
• All Metal crown
• All-ceramic crown
• Resin composite indirect
• Metal-Porcelain/ Metal- ceramic crown
ALL METAL CROWN
ALL METAL CROWN
KEUNTUNGAN:
KEKURANGAN:
• Estetik buruk
• Struktur gigi yang dibuang saat preparasi <<
• Retensi dan resistensi baik
ALL METAL CROWN
ALL METAL CROWN
INDIKASI:
• Mahkota klinis yang rendah
• gigi dengan kerusakan koronal yang ekstensif
• Butuh retensi dan resistensi yang tinggi
• Pasien yang membutuhkan estetik
KONTRAINDIKASI:
TYPES OF ALL CERAMIC CROWN
image (sering dipakai) kekuatannya 70-170 Mpa 4x lebih
kuat
TYPES OF ALL CERAMIC CROWN
CAD-CAM CERAMIC
Teknologi Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided manufacturing (CAM) yang dapat membuat restorasi yang terbuat dari block ceramic menjadi mahkota selubung, veneers, inlai dan onlai
CAD-CAM ceramics dapat dibuat secara
- Monolithics Lithium Disilicate Glass Ceramic/ Zirconia - Bilayer menggunakan Teknik Hot-pressing
- Coping menggunakan milling dan dilapis secara manual contoh: PFZ
scan dari komputer -> 1-2 jam jadi
ceramic ada kandungan glassnya di pres -> wax di gntiin yg kosong
ALL CERAMIC CROWN
• Paling estetik
• Dapat dibuat menyerupai gigi yang akan dilakukan restorasi
• Tidak ada bayangan warna metal
KEUNTUNGAN:
• Estetik dan kekuatan sangat baik
• Mencegah akumulasi plak
• Reduksi struktur gigi saat preparasi >>
ALL CERAMIC CROWN
KEKURANGAN:
INDIKASI:
• Pasien membutuhkan estetik yang sangat baik
• Bila gigi masih dapat dilakukan restorasi lainnya yang lebih konservatif
ALL CERAMIC CROWN
KONTRAINDIKASI:
• Mengandung microhybrid ceramic fillers à 0,04-1mm
• Jumlah filler 2x lebih banyak à 70%-80%
• konten resin << à Polimerisasi shrinkage <<
• Sifat mekanis lebih baik à tidak mudah aus
Struktur dan Komposisi:
INDIRECT RESIN COMPOSITE
penyusutan
tahan aus -> ga gampang rusak restorasinya
• Penyusutan saat polimerisasi lebih rendah dibandingkan komposit direk
• Degree of conversion (DC) yang lebih tinggi (sekitar 75-81%)
• Tidak mudah aus à sifat fisik dan polimerisasi yang lebih baik
• Pembuatan kontak, kontur anatomi lebih baik
INDIRECT RESIN COMPOSITE
KEUNTUNGAN:
karena bikin dilab bkn langsung
KEUNTUNGAN:
INDIRECT RESIN COMPOSITE
• Filler >> à sifat fisik (kekuatan keausan dan kekerasan dan adaptasi marginal) lebih baik
• Retensi lebih baik
• Estetik lebih baik
mikrolikagje
lebih tahn di rongga mulut
KEKURANGAN:
INDIRECT RESIN COMPOSITE
• >> Mahal à biaya cetak dan temporary crown
• Reduksi struktur gigi >>
• Sulit untuk dimodifikasi bila terjadi kesalahan
INDIKASI:
• Inlay dan Onlay
• Veneers
• Crown/ mahkota selubung
• Restorasi implant
• Fiber-reinforced bridges/ retainers
• Restorasi indirek anterior
INDIRECT RESIN COMPOSITE
KONTRAINDIKASI:
• Gigi yang mengalami keausan berat à mis: TMD dan disharmoni oklusal
• Memiliki kebiasaan parafungsional
• Tidak bisa mengisolasi daerah kerja à luting sangat sensitif
INDIRECT RESIN COMPOSITE
Memiliki berbagai nama:
• Porcelain veneer crown (PVC)
• Porcelain-Fused to Gold (PFG)
• Porcelain-Fused to Metal (PFM)
METAL-CERAMIC CROWN
Jenis Coping pada
Metal-Ceramic Crown
METAL-CERAMIC CROWN
• Kuat, estetik (kombinasi metal dan keramik)
• Retentif à melingkupi permukaan aksial pada saat preparasi
• Resistance form baik
• Koreksi bidang aksial gigi
• Preparasi lebih mudah dibandingkan preparasi veneer KEUNTUNGAN:
METAL-CERAMIC CROWN
KEKURANGAN:
• Reduksi gigi à cukup banyak untuk memberikan tempat bagi restorasi
• Margin di subgingiva à potensi penyakit periodontal
• Kurang estetik bila dibandingkan restorasi All-Ceramic
• Biaya cukup mahal
INDIKASI:
• Kerusakan gigi yang luas (trauma, karies)
• Sisa restorasi membutuhkan retensi yang besar
• Paska PSA
• Recontour bidang aksial
• Membutuhkan estetik
• Sebagai retainer gigi tiruan cekat
• Perbaikan inklinasi gigi
METAL-CERAMIC CROWN
KONTRAINDIKASI:
• Karies dan penyakit periodontal yang belum dirawat
• Usia muda à kamar pulpa besar à ekspos bagian pulpa
• Bila dapat dilakukan restorasi yang lbh konservatif
• Retainer long spans
• Dinding labial masih baik à dapat dilakukan restorasi veneer
METAL-CERAMIC CROWN
ABRASIVENESS TO ENAMEL
- Ceramic à keausan terhadap gigi antagonis - Keausan à fraktur mikroskopik
- Mikrofraktur pada permukaan keramik yang kasar à keausan pd permukaan gigi
ABRASIVENESS TO ENAMEL
Faktor yang mempengaruhi keausan dalam rongga mulut 1. Pola pengunyahan
2. Jenis makanan yang dikonsumsi (makanan karbonasi) 3. Kebiasaan Bruxism
4. Kontak oklusi tidak baik 5. Lubrikasi saliva kurang
6. Lamanya kontak gigi dengan mahkota ceramic yang permukaannya kasar
• Pembuatan Guiding Groove Labial dan insisal
• Reduksi insisal
• Reduksi Labial
• Reduksi aksial pada permukaan proksimal dan lingual
• Finishing
PROSEDUR PREPARASI METAL-CERAMIC CROWN
DIBAGI MENJADI 5 TAHAPAN:
TAHAPAN PREPARASI METAL-CERAMIC
CROWN
Guiding groove pada tengah permukaan labial ditempatkan pada 2 bidang servikal parallel sumbu gigi dan insisal mengikuti kontur labial
1. PEMBUATAN GUIDING GROOVE LABIAL DAN INSISAL
1. PEMBUATAN GUIDING GROOVE LABIAL DAN INSISAL
1. PEMBUATAN GUIDING GROOVE LABIAL DAN INSISAL
Guiding groove dibuat dengan kedalaman 1,3 mm pada bagian labial dan 1,8 mm pada
bagian insisal --> flat ended tapered bur
2. REDUKSI INSISAL
Reduksi insisal 2 mm dengan Flat ended tapered bur
Membuang struktur labial yang tersisa
menghasilkan margin berbentuk chamfer dengan lebar 1 mm Round ended
tapered bur
3. REDUKSI LABIAL
4. REDUKSI AKSIAL PROKSIMAL DAN LINGUAL
Reduksi bagian singulum 1 mm dengan football shape diamond bur
4. REDUKSI AKSIAL PROKSIMAL DAN LINGUAL
Bebaskan permukaan proksimal dengan pointed tapered diamond bur
4. REDUKSI AKSIAL PROKSIMAL DAN LINGUAL
Reduksi proksimoaxial dan linguoaxial dengan round ended tapered diamond bur --> membentuk chamfer 0.5 mm di linugal / palatal
5. FINISHING
Margin dilakukan finishing dengan round ended diamond bur --> batas margin
equigingiva berbentuk chamfer. Dilakukan pembulatan sudut pada seluruh line angles
FINISHING LINE OF TOOTH PREPARATION
a. Shoulder
b. Deep chamfer
c. Shoulder or deep chamfer with
bevel
d. Chamfer
e. Feather edge / knife edge
PREPARASI METAL-
CERAMIC CROWN
PREPARASI METAL-
CERAMIC
CROWN
PREPARASI ALL
CERAMIC CROWN
PREPARASI ALL
CERAMIC
CROWN
LUTING
CEMENT
DEFINISI
Semen yang diaplikasikan di struktur gigi
untuk merekatkan mahkota selubung / crown, onlai, dan bridges
Mengisi ruangan antara mahkota dan gigi
Luting Cement Luting Cement
Convensional Contemporary Era
Fungsi
Provisional
Permanent (Definitive)
Luting Cement
(era)
Convensional
Contemporary
Convensional
- Zinc Phospat
- Zinc Oxide Eugenol
- Zinc Silicophosphate Cement
- Zinc Polycarboxylate Cement
- GIC / SIK
Contemporary
- RMGIC
- Conventional Resin
- Adhesive Resin
Luting Agent
(function)
Provisional
Permanent (Definitive)
Provisional
- Zinc Oxide Eugenol
- Zinc Oxide Non-Eugenol - Resin Based
- Zinc Polycarboxylate Cement
Permanent (Definitive)
- Zinc Phospate - GIC
- RMGIC (Resin Modified Glass Ionomer Cement) - Resin
- Zinc Polycarboxilate
SYARAT IDEAL LUTING CEMENT
1. Biokompatibel
2. Sifat mekanis yang adekuat
3. Menjaga kesehatan jaringan gigi
• Marginal sealing, interfacial sealing yang adekuat
4. Antikariogenik
SYARAT IDEAL LUTING CEMENT
5. Handling properties mudah 6. Radioopak
7. Ketebalan film yang rendah
8. Estetik
Luting agent à Glass Ionomer
Keuntungan (+)
1.Antikariogenik
2.Kemampuan untuk menyerap fluoride à recharge oral environment untuk pasien dengan karies tinggi
3.Koefisien termal serupa dengan gigi 4.Translusen
5.Resistensi terhadap disolusi asam adekuat
6.Ketebalan film rendah dan viskositas konstan sesaat setelah pengadukan 7.Ikatan secara kimia
Kekurangan (-)
1. Inisial setting lama
2. Sensitivitas terhadap kontaminasi kelembaban pada tahap awal dan desikasi
3. MOE lebih rendah dari zinc fosfat 4. Sensitivitas post-sementasi
5. Resistensi terhadap keausan kurang
Luting agent à Resin Cement
Keuntungan (+)
1. Kekuatan kompresif dan tensil superior
2. Solubilitas rendah
3. Terdapat shade yang luas dan beragam dengan translusensi
Kekurangan (-)
1. Reaksi pulpa severe saat
diaplikasikan pada dentin vital 2. Ketebalan film tinggi
3. Kebocoran marginal dikarenakan shrinkage polimerisasi
4. Kurangnya properti antikariogenik 5. MOE rendah
6. Tidak berikatan secara kimia 7. Teknik manipulasi sensitif
GIC / Glass Ionomer Cement
• GIC tipe I à luting cement
• Semen permanen dan konvensional
• Memiliki sifat fisik yang baik
• Dapat mengikat struktur gigi dan metal
• Melepaskan fluor
KOMPOSISI GIC
Powder
Kaca Kalsium Fluoroaluminosilikat Liquid
- Asam Poliakrilat
- Kopolimer dari akrilat, itakonik, maleik, trikarboksilat
- Asam tartaric / dextrotartaric
Mekanisme Sementasi
Chemical Adhesion
Reaksi Setting GIC
1. Fase Pelepasan ion Dissolution
melepaskan ion SiO4, Na+, Ca2+, F- 2. Fase gelatin/ Hardening
Calcium bereaksi dengan asam poliakrilat 3. Pengerasan dan Maturasi/ Hydration of Salt
reaksi setting 24 jam berikutnya à gel silika
TEKNIK LUTING GIC – PFM CROWN
Persiapan gigi
Untuk pulp capping gunakan calcium
hydroxide
Washing & Drying
Keringkan hingga lembab dengan syringe secara perlahan.
Jangan melakukan desikasi dan
menghilangkan smear layer karena akan mempengaruhi adhesi.
TEKNIK LUTING GIC – PFM CROWN
Dispensing
Letakkan 2 tetes liquid 1 scoop powder
pada mixing pad
Mixing
Campurkan seluruh powder dan liquid selama 20 detik
TEKNIK LUTING GIC – PFM CROWN
Aplikasi
Aplikasi pada bagian gigi yang sudah
dipreparasi dan bagian restorasi
Seating
Letakkan selama 30 detik
Buang kelebihan
Buang kelebihan semen pada stase formasi gel.
Total setting time 4 menit 30 detik setelah
memulai mixing
TEKNIK LUTING GIC – PFM CROWN
Proteksi
Setelah itu aplikasikan varnish atau coat untuk proteksi GIC selama 24
jam
Hasil Akhir
RESIN BASED CEMENT
CHEMICALLY
ACTIVATED CEMENT
- MARYLAND
- INTRARADICULAR POST
LIGHT CURED CEMENTS
VENEERS
DUAL CURED CEMENTS
- INLAY
- ONLAY
- CROWN
Polymerization process:
Mekanisme Sementasi
Micromechanical bonding à surface irregularities < 2µm
Preparasi Adhesif Restorasi Lakukan conditioning pada permukaan dalam restorasi dengan 5% hydrofluoric acid
selama 60 detik
Kemudian bilas dengan air keringkan
PERSIAPAN CROWN
Aplikasikan prehydrolized silane coupling agent selama
60 detik lalu keringkan
Aplikasikan selapis tipis bonding resin
PERSIAPAN CROWN
Proteksi gigi tetangga
menggunakan teflon tape ETSA gigi menggunakan
asam fosfat 37% Pasang restorasi dan lepas retraction cord
PERSIAPAN GIGI
Prosedur tahap preparasi suatu mahkota selubung dipengaruhi oleh bahan restorasi yang akan dipakai.
KESIMPULAN
Pemilihan dan prosedur tahap sementasi/ luting
cement dipengaruhi oleh bahan restorasi dan bahan luting semen yang akan dipakai
Daftar Pustaka
1. Pameijer, Cornelis H. A Review of Luting Agents. International Journal of Dentistry; 2012:
1–7
2. Sakaguchi RL, Powers JM. (2012). Craig’s Restorative Dental Materials. 13th ed. St Louis: Mosby. pp. 336-37
3. Ramaraju DV S, Krishna Alla R, Ramaraju Alluri V, MAKV R. A Review of Conventional and Contemporary Luting Agents Used in Dentistry. American Journal of Materials
Science and Engineering. 2014;2(3):28-35.
4. Chin H, Shin S. Luting Agents in Prosthodontics. Asian Journal of Dental Sciences.
2021;4(4):69-78
5. Sikka N, Brizuela M. Glass Ionomer Cement. In: StatPearls. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022
6. Shen C, Rawls HR, Esquivel-Upshaw JF. Phillips’ science of dental materials. 13th ed.
Philadelphia: Elsevier, Inc; 2021.
7. Rocca GT. Bonded indirect restorations for posterior teeth: The luting appointment.
QUINTESSENCE Int. 2007;38(7):12.
8. Nallaswamy D, Ramalingam K, Bhat V. Textbook of prosthodontics. New Delhi: Jaypee;
2011.
9. Jr GCS. Adhesive Cementation of Etchable Ceramic Esthetic Restorations. 2009;75(5):7.
THANK YOU THANK YOU
Drg. Rosita Stefani, MM. Sp.KG