1. Pengertian ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara)
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. 14 Tahun 2020, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. Indeks standar pencemar udara diperoleh dari pengoperasian stasiun pemantau kualitas udara ambien secara otomatis dan berkesinambungan.
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya, dan sudah bercampur dengan berbagai emisi industri atau kendaraan. Kualitas udara ambien dapat diketahui dengan melakukan pengukuran di suatu lokasi atau wilayah. Umumnya parameter dasar yang diukur dalam ISPU adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Ozon (O3), Sulfur Dioksida (SO2).
Tabel 1. Kategori Angka Rentang ISPU
Kategori Status Warna Angka Rentang
Baik Hijau 1 – 50
Sedang Biru 51 – 100
Tidak sehat Kuning 101 – 200
Sangat tidak sehat Merah 201 – 300
Berbahaya Hitam ≥ 300
2. Parameter Pencemaran Udara Pada ISPU
Tabel 2. Batas Dan Konversi Nilai Konsentrasi Parameter ISPU ISPU 24 Jam
Partikula t (PM
10) µg/m3
24 Jam partikulat
(PM2.5) µg/m3
24 Jam sulfur dioksida
(SO2) µg/m3
24 Jam karbon monoksid
a (CO) µg/m3
24 Jam ozon (O3) µg/m3
24 jam nitrogen dioksida (NO2) µg/m3
24 Jam hidrokarbon
(HC) µg/m3
0 – 50 50 15,5 52 4000 120 80 45
51 – 100
150 55,4 180 8000 235 200 100
101 – 200
350 150,4 400 15000 400 1130 215
201 – 300
420 250,4 800 30000 800 2260 432
>300 500 500 1200 45000 1000 3000 648
Keterangan :
- Data pengukuran selama 24 jam secara terus-menerus
- Hasil perhitungan ISPU parameter partikulat (PM2.5) disampaikan tiap jam selama 24 jam.
- Hasil perhitungan ISPUU parameter partikulat (PM 10), sulfur dioksida (SO), Karbon monoksida (CO), Ozon (O3), Nitrogen dioksida (NO2), dan Hidrokarbon (HC), diambil nilai ISPU parameter tertinggi dan paling sedikit disampaikan setiap jam 09.00 dan jam 15.00
Sumber : PermenLHK No.14 Tahun 2020 Tentang Indeks Pencemar Udara
Kategor
i Rentang
(PPM) CO NO2 Ozon (O3) SO2 Partikel
Baik 0 – 50 Tidak ada efek Sedikit berbau
Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (selama 4 jam)
Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (selama 4 jam)
Tidak ada efek
Sedang 51 – 100 Perubahan kimia darah, tetapi tidak terdeteksi
Berbau Luka pada beberapa spesies tumbuhan
Luka pada beberapa spesies tumbuhan
Terjadi penuruna n pada jarak pandang Tidak
sehat
101–199 Peningkatan pada
kardiovaskular
Bau dan kehilangan warna.
Penurunan kemampuan pada atlit
Bau,
meningkatnya kerusakan
Jarak pandang turun
pada perokok yang sakit jantung
Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada
penderita asma.
yang berlatih keras.
tanaman. dan terjadi pengotor an debu di mana- mana.
Sangat tidak sehat
200–299 Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang
berpenyakit jantung dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata.
Meningkatn ya
sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronkhitis.
Olahraga ringan mengakibat kan
pengaruh pernapasan pada pasien yang
berpenyakit paruu-paru kronis.
Meningkatny a sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronkithis.
Meningk atnya sensitivit as pada pasien berpenya kit asma dan bronkhiti s.
bahaya >300 Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terapapar
Daftar Pustaka :
Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca. (2020). (n.p.): Kreasi Cendekia Pustaka.
Peraturan Menteri Lingkungn Hidup dan Kehutanan RI No.14 Tahun 2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara.
Penyehatan Udara. (n.d.). (n.p.): Penerbit Andi.
Penyehatan Udara. (2024). (n.p.): Nas Media Pustaka.