1164
ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN EKOWISATA DANAU BELIBIS KABUPATEN SANGGAU
KALIMANTAN BARAT
Irwan1,4, Mardan Adijaya2, Fitra Wira Hadinata3
1,2,3Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia
4Email: [email protected]
ABSTRAK
Danau Belibis merupakan objek wisata yang terletak di Dusun Telabang, Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Kawasan ini awalnya merupakan tempat tambang emas yang dialih fungsikan sebagai tempat wisata karena sudah tidak digunakan untuk menambang emas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian wisata, daya dukung kawasan dan ekowisata Danau Belibis. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, kuesioner pada bulan juni sampai agustus 2022 yang terdiri dari tiga stasiun dengan pengamatan menggunakan Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini pengunjung atau masyarakat berusia tujuh belas tahun keatas. Sampel yang digunakan sebanyak seratus responden, pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling. Hasil dari Analisis kesesuaian ekowisata dikelompokkan berdasarkan parameter yang telah ditetapkan. Hasil dari pengukuran wisata berkemah dinyatakan sesuai karna tipe hamparan daratan dan luas tepian danau yang mendukung kegiatan berkemah. Memancing di nyatakan sesuai karena sumberdaya ikan yang cukup melimpah. Berperahu, sepeda air, kano tergolong sesuai di karenakan kedalaman air yang tergolong aman serta penutupan tanaman air yang tidak menggangu aktifitas wisata. Duduk santai dan melihat pemandangan tergolong sangat sesuai karena pemandangan hutan yang khas dan asri serta memiliki pemandangn danau yang indah. Daya dukung kawasan untuk kegiatan wisata adalah 669 orang perhari dengan total luas area 1650m². Berkemah di lakukan 89 orang dengan luas area 500m². Wisata memancing ada 12 orang dengan luas area kolam yang dapat di gunakan 150m². Wisata berperahu di danau dapat dilakukan pada luas area 150m² dan dapat menampung 48 orang. Wisata sepeda air dapat menampung 96 orang dengan luas area 150m².
Wisata kano dapat di lakukan pada luas area 200m² dapat menampung 64 orang. Wisata duduk santai dengan luas area 250m² dapat menampung 200. Wisata melihat pemandangan dapat menampung 160 orang dengan luas area 250m².
Kata Kunci: : Kesesuaian, Daya Dukung Kawasan, Ekowisata.
ABSTRACT
Lake Belibis is a tourist attraction located in Telabang Hamlet, Subah Village, Tayan Hilir District, Sanggau Regency. This area was originally a gold mining site which was converted into a tourist spot because it was no longer used for gold mining. The purpose of this study was to determine the suitability of tourism, the carrying capacity of the area and Belibis Lake ecotourism. The techniques used to collect data were interviews, questionnaires from June to August 2022 which consisted of three stations with observations using purposive sampling.
The population in this study were visitors or people aged seventeen and over. The sample used was one hundred respondents, sampling using the Accidental Sampling method. The
1165 results of the ecotourism suitability analysis are grouped based on predetermined parameters. The results of the measurement of camping tourism are stated to be appropriate because of the type of land expanse and the area of the lake's shores that support camping activities. Fishing is declared appropriate because fish resources are quite abundant.
Boating, water bikes, canoes are classified as suitable because the depth of the water is relatively safe and the closure of water plants that do not interfere with tourism activities.
Sitting back and looking at the scenery is very suitable because the forest is unique and beautiful and has a beautiful view of the lake. The carrying capacity of the area for tourism activities is 669 people per day with a total area of 1650m². Camping was carried out by 89 people with an area of 500m². Fishing trips have 12 people with a pool area of 150m² that can be used. Boating tours on the lake can be done on an area of 150m² and can accommodate 48 people. Water bike tours can accommodate 96 people with an area of 150m². Canoe tours can be done on an area of 200m² that can accommodate 64 people. A leisurely sitting tour with an area of 250m² can accommodate 200 people. A sightseeing tour can accommodate 160 people with an area of 250m².
Keywords : Suitability, Regional Carrying Capacity, Ecotourism.
PENDAHULUAN
Danau Belibis merupakan objek wisata yang terletak di Dusun Telabang, Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Kawasan ini awalnya merupakan tempat tambang emas yang dialih fungsikan sebagai tempat wisata karena sudah tidak digunakan untuk menambang emas. Danau Belibis merupakan milik perorangan yang dikelola dengan melibat masyarakat setempat sebagai pengelola. Bukan hanya masyarakat sekitar Danau Belibis yang terlibat dalam melestarikan ekosistem Danau tetapi juga beberapa kelompok masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan restocking ikan.
Danau Belibis memiliki luas area 2,8 hektar, area ini juga ditumbuhi pohon gaharu sepanjang jalan menuju ke danau. Selain pemandangan yang indah warna air di Danau Belibis ini sangat jernih, warnanya yang biru dengan hamparan pasir putih menjadi daya tarik para wisata untuk berkunjung. Selain itu, Danau Belibis juga memiliki beberapa fasilitas wahana air seperti sampan.
Danau Belibis kerap digunakan untuk kegiatan rohani dan kemping. Ekowisata adalah suatu model pengembangan wisata alam yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah yang dikelola secara alami di mana tujuannya selain untuk menikmati keindahan alam juga melibatkan unsur pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi serta peningkatan pendapat masyarakat setempat (Suprayitono, 2008).
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan lahan untuk sebuah dilakukannya pengembangan atau kegiatan. Analisis kesesuaian lahan wisata danau berdasarkan matrik analisis kesesuaian lahan wisata danau dibagi beberapa kriteria yang harus diukur yaitu lebar tepi danau, hamparan daratan, vegetasi yang hidup di tepi danau, pemandangan, kecepatan arus, kedalam perairan, bau, warna perairan, kelimpahan ikan, jumlah jenis ikan, luas danau, biota berbahaya, kualitas air (Yulianda, 2019). Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis kesesuaian lahan wisata di Danau Belibis dan menganalisis daya dukung kawasan wisata Danau Belibis.
METODE PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Juni-Agustus 2022 di Danau Belibis Dusun Telabang, Desa Subah Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS, termometer, meteran, Secchi disk, kamera handphone, pelampung, alat tangkap seperti, pancing, pukat, tangguk, alat tulis, seperangkat
1166 komputer dan buku atau jurnal identifikasi ikan dan tumbuhan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner untuk dibagikan kepada pengunjung dan masyarakat sekitar.
Menganalisis data kesesuaian dan daya dukung perlu adanya beberapa data untuk mengetahui kondisi ekologi di stasiun pengamatan. Data mengenai kondisi ekologi berdasarkan stasiun pengamatan diolah untuk menanalisi kesesuaian lahan wisata danau berdasarkan parameter kesesuaian parameter kesesuaian wisata danau berdasarkan kategori wisata danau (Yulianda, 2019).
Analisis Data
Analisis Kesesuaian Ekowisata
Berdasarkan matriks kesesuaian, dilakukan penyusunan kelas-kelas kesesuaian untuk kegiatan wisata danau. Dalam penelitian ini, kelas kesesuaian dibagi menjadi 4 kelas kesesuaian meliputi sangat sesuai dengan nilai ≥ 2,5, sesuai dengan nilai ˂ 2,5 , tidak sesuai dengan nilai ˂ 2,0, dan sangat tidak sesuai dengan nilai ˂ 1 (Yulianda, 2019). Rumus yang digunakan untuk mengukur kesesuaian ekowisata perairan adalah.
Keterangan :
n : Banyaknya parameter kesesuaian Bi : Bobot parameter ke-i
Si : Skor parameter ke-i Analisis Daya Dukung Kawasan
Potensi ekologis dari pengunjung dapat ditentukan oleh kondisi sumberdaya wisata dan jenis kegiatan yang akan ditempat wisata tersebut. Luas area yang dapat digunakan oleh pengunjung dengan memperhatikan kemampuan alam menampung pengunjung sehingga kelestarian alam dan keselamatan pengunjung tetap terjaga (Yulianda, 2019). Analisis Daya Dukung dapat diukur dengan Perhitungan DDK dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut.
Keterangan :
DDK : Daya Dukung Kawasan
K : Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area Lp : Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan Lt : Unit area untuk kategori tertentu
Wt : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari Wp : Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu
1167 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kualitas Air Danau
Tabel 1. Hasil Pengukuran Faktor Lingkungan Danau Belibis
Indeks Kesesuaian Wiasata
Tabel 2. Kesesuaian Sumberdaya Untuk Berkemah
Tabel 3. Kesesuaian Sumber Daya Untuk Memancing
Tabel 4. Kesesuaian Sumberdaya Untuk Berperahu, Sepeda Air, dan Kano
1168 Tabel 5. Kesesuaian Sumberdaya untuk Duduk Santai, dan Melihat Pemandangan
Daya Dukung Kawasan
Tabel 6. Hasil Pengukuran Dan Perhitungan Daya Dukung Kawasan
Pembahasan Kualitas Air Danau
Hasil pengukuran suhu air pada saat dilaksanakannya penelitian memiliki suhu rata- rata 31ºC pada setiap titik, dengan kisaran suhu 30-33ºC pada ketiga titik memiliki rata-rata nilai yang sama dan masih memenuhi baku mutu. Hasil pengukuran Nilai kecerahan air danau 127 – 132 rata-rata kecerahan pada saat dilksanakan sammpling setiap titik berkisar antara 128 – 129 Cm. Rata-rata Nilai tertingi terdapat pada titik I dan II yaitu 129Cm sedangkan titik III 128Cm. Menurut Effendi (2003), tingkat kecerahan suatu perairan mengindikasikan terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan yang hidup di sekitar perairan tersebut dan menghasilkan nutrient bagi organisme-organisme akuatik disekitar perairan. Berdasarkan penilaian data hasil kwisioner, objek penelitian perairan danau belibis dinilai tidak berbau menurut Yasser dkk (2021), Perairan bau dapat disebabkan oleh adanya campuran zat-zat organic yang dapat menimbulkan gas, dapat melalui persenyawaan Cu di atmosfir yang dibawa turun oleh air hujan. Pada parameter kimia nilai pH pada saat dilaksankannya penelitian diperoleh rata-rata yang sama pada setiap titik dengan nilai 5 mengacu pada Sinurat (2013) bahwa perairan yang mendukung kehidupan organisme secara wajar mempunyai nilai pH berkisar antara 5-9. Parameter lain-lain berupa kedalaman perairan sangatlah penting bagi kawasan ekowisata. Kedalaman merupakan aspek yang cukup penting dalam penentu suatu kawasan untuk kegiatan wisata karena sangat berpengaruh terhadap keselamatan pada saat berenang maupun rekreasi (Yulisa, dkk., 2016). kedalaman perairan danau belibis beriksar antara 1.90 – 2.25 m. Dengan nilai rata-rata tertingi pada titik I dengan kedalaman 2.22 m dan terendah pada titik III dengan kedalaman 2.1m.
1169 Responden Pengelola Danau dan Pedagang
Hasil yang diperoleh dari wawancara kepada pengelola danau tentang tempat wisata danau Belibis. Danau Belibis dapat dikembangkan melalui pengelolaan danau dari segi sarana dan prasarana, dengan tetap menjaga keaslian alam di danau yang masih alami. Adanya tempat wisata ini menarik perhatian banyak masyarakat luar untuk datang berkunjung ke wisata Danau Belibis. Pengelola danau memberikan sarana untuk pengunjung menikmati pemandangan alami danau seperti kegiatan berperahu, sepeda air, kano dan warung untuk pengunjung menikmati makanan dan minuman sekaligus tempat istirahat. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang penghasilan yang didapatkan kurang maksimal dikarenakan pengunjung lebih memilih membawa makanan sendiri dari rumah. Dapat disimpulkan pengunjung kurang berminat sehingga dari penghasilan pedagang tersebut kurang maksimal, sehingga pengelola Danau Belibis dapat menambah kegiatan seperti festival budaya serta sarana dan prasarana dapat di kembangkan .
Responden Masyarakat
Responden Masyarakat yang diambil untuk diwawancarai tentang danau belibis adalah masyarakat yang tinggal disekitar Danau Belibis dan jumlah responden yang diwawancarai berjumlah 30 orang. Berdasarkan pengamatan dari hasil wawancara diketahui narasumber yang paling dominan adalah laki-laki dengan persentase yaitu 70% dan perempuan 30%. Dari data wawancara diketahui usia narasumber 17-27 tahun berjumlah 70%, 28-38 tahun sebesar 20%, 39-49 tahun sebesar 10%. Masyarakat Desa Subah memiliki berbagai macam mata pencaharian yaitu sebagai petani baik itu petani karet dan sawit 27%, sebagai swasta sebesar 13%, sebagai ibu rumah tangga sebesar 20%, mahasiswa/pelajar 40%.
Narasumber memiliki tingkatan pendidikan dan persentase yang berbeda-beda, narasumber dengan pendidikan S1 - D3 berjumlah 7%, SLTA berjumlah 30%, SLTP berjumlah 23%, SD berjumlah 40%.
Presepsi Responden Masyarakat
Presepsi masyarakat Danau Belibis mengatakan bahwa ketersediaan jalan yang berada di kawasan Danau Belibis dengan kondisi baik. Hal ini di lihat dari hasil kuesioner 30 orang masyarakat yang diwawancarai, 100 persent mengatakan jalan ke Danau Belibis dengan kondisi baik dengan persentase 63,3 persent. Selain kondisi jalan ketersediaan toilet wisata Danau Belibis juga cukup untuk memenuhi kebutuhan wisatawaan, hal ini dapat di lihat dari hasil kuesioner yang mengatakan cukup dengan ketersediaan toilet dengan persentase 53,3 persent. Lahan parkir menjadi sarana pendukung kenyamanan saat berkunjung hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang mengatakan dari 30 orang merasa lahan parkir Danau Belibis baik dengan persentase 50 persent.
Wisata Danau Belibis memperhatikan kebersihan dan keindahan lokasi dapat dilihat dari ada beberapa tempat sampah, agar pengunjung dapat dengan mudah membuang sampah.
Hal ini memberikan kenyamanan pada pengunjung dapat dilihat dari hasil kuesioner 60 persent dari 30 pengunjung mengatakan cukup akan ketersediaan tempat sampah. Danau Belibis memiliki warna danau yang sangat indah, sehingga danau ini Banyak di jadikan salah satu pilihan untuk berwisata keunggulan Danau Belibis adalah saung nya yang memiliki jumlah yang banyak. Hal ini dapat dilihat dari jawaban hasil kuesioner yang mengatakan 30 responden menjawab baik dengan persentase 50 persent. Selain itu tempat ibadah yang disediakan Danau Belibis juga dijaga dengan baik dan bersih, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang mengatakan 50 persent baik. Wisata selalu didukung dengan adanya kantin sehingga konsumen tidak kesusahan dalam mencari makanan, dapat dilihat fasilitas kantin danau belibis cukup untuk pengunjung. hal ini dapat dilihat dari 30 orang 36,3 persent menjawab cukup.
1170 Presepsi masyarakat disekitar Danau Belibis terhadap kondisi lingkungan Danau Belibis dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner 30 responden.
Danau Belibis memiliki pemandangan yang indah hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner 53,3 persent menjawab pemandangan danau belibis baik, 3,3 persent menjawab kurang.
Dapat disimpulkan pemandangan di Danau Belibis memiliki pemandangan yang indah.
Selain pemandangan yang indah, air yang ada di Danau belibis memiliki kondisi warna air yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner, 30 persent dari 30 responden menjawab baik. Selain itu, aroma air Danau Belibis dinilai cukup baik, dapat dilihat dari hasil kuesioner dengan jawaban 46,6 persent. Vegetasi tepi danau juga menjadi daya tarik pengunjung dapat dilihat 30 persent pengunjung menjawab cukup baik. Pendukung lainnya yaitu dataran pasir putih yang menarik terbukti 30 responden menjawab baik dengn persentase 56,6 persent.
Responden Pengunjung
Wawancara yang dilakukan dengan pemilik danau bahwa jumlah pengunjung Danau Belibis banyak dikunjungi pada saat hari-hari libur dan hari raya. Pengunjung yang diwawancarai berjumlah 70 orang. Dari hasil wawancara jumlah jenis kelamin pengunjung laki-laki 69 persent dan perempuan 31persent. Narasumber yang di wawancara berumur 17 tahun keatas yaitu 17 – 27 tahun sebesar 58 persent, 28 – 38 tahun sebesar 31 persent, 39 – 49 tahun sebesar 16 persent. Berdasarkan data penelitian Mayoritas pengunjung yang datang ke wisata Danau Belibis berkisar antara 17 tahun sampai dengan 27 tahun. Pendidikan responden berdasarkan hasil wawancara pengunjung Danau Belibis memiliki tingkat pendidikan yang cukup bervariasi. Pengunjung yang berpendidikan D3-S1 adalah sebesar 31 persent SLTA sebesar 33 persent, SLTP sebesar 10 persent, SD sebesar 26 persent.
Pengunjung Danau Belibis memiliki pekerjaan yang cukup bervariasi, dapat dilihat dari hasil wawancara pengunjung yaitu mahasiswa/pelajar 40 persent, petani 16 persent, swasta 19 persent, PNS 9 persent, ibu rumah tangga 17 persent.
Presepsi Responden Pengunjung
Sarana dan prasarana yang ada di Danau Belibis sangat mempengaruhi persepsi pengunjung terhadap kawasan wisata Danau Belibis. Dari hasil 70 Responden yang diwawancarai, 60 persent responden mengatakan jalan menuju ke Danau Belibis baik karena memudahkan pengunjung menuju lokasi. Fasilitas lain yang menjadi pendukung wisata Danau Belibis adalah toilet, hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner responden menjawab 50 persent cukup baik. Kenyamanan dan keamanan tempat wisata didukung juga dari lahan parkir yang luas dan aman, 70 responden menjawab fasilitas parkir yang disediakan tempat wisata baik dengan persentase 47,1 persent. Keindahan Danau Belibis harus tetap dijaga dengan menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan tempat karena sudah disediakan tempat sampah oleh pengelola wisata, hal ini mendapat respon positif dari pengunjung hal ini dapat dilihat 61,4 persent pengunjung menjawab ketersediaan tempat sampah di wisata Danau Belibis cukup, sehingga pengunjung dengan mudah membuang sampah. Danau Belibis memiliki saung yang banyak sehingga dapat menampung jumlah pengunjung, hal ini dapat membuat daya tarik tersendiri untuk berkunjung ke Danau Belibis, 70 responden menjawab 52 persent saung di Danau Belibis Baik. Selain Saung, tempat ibadah di Danau Belibis memudahkan pengunjung beribadah tanpa harus keluar dari tempat wisata, tempat ibadah mendapat respon positif dari pengunjung. Dapat dilihat dari hasil kuesioner, pengunjung menjawab 55,7 persent tempat ibadah di Danau Belibis baik. Fasilitas lain yag menjadi pendukung adalah kantin, dapat dilihat 31,4 persent pengunjung menjawab baik untuk kantin yang ada di Danau Belibis.
Presepsi pengunjung Danau Belibis terhadap kondisi lingkungan Danau Belibis dalam keadaan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner 70 responden. Danau Belibis memiliki pemandangan yang indah hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner 60 persent
1171 menjawab pemandangan danau belibis baik, 2,8 persent menjawab kurang. Disimpulkan pemandangan Danau Belibis memiliki kondisi pemandangan yang indah. Selain pemandangan yang indah kondisi air di Danau belibis memiliki warna air yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner, 70 responden menjawab baik dengan persentase 32,8. Aroma air Danau Belibis dinilai cukup baik, dengan persentase 40 persent. Vegetasi tepi danau menjadi daya dukung pengunjung dapat dilihat 31,4 persent pengunjung menjawab cukup baik. Pendukung lainnya yaitu dataran pasir putih yang menarik terbukti 70 responden menjawab baik dengn persentase 52,8 persent.
Kesesuaian Wisata
Kesesuaian lahan (land suitability) merupakan kecocokan (adaptability) suatu lahan untuk tujuan penggunaan tertentu, melalui penentuan nilai (kelas) lahan serta pola tata lahan yang di hubungkan dengan posisi wilayahnya, sehingga dapat di usahakan penggunaan lahan yang lebih terarah berikut usaha pemeliharaan kelestariannya.Wisata duduk santai dan melihat pemandangan merupakan jenis kegiatan wisata yang paling banyak diminati para pengunjung di Danau Belibis. faktor pemandangan dan vegetasi tepi danau sangat berperan penting dalam menentukan kesesuaian wisata duduk santai dan melihat pemandangan karena berkaitan dengan kenikmatan alam yang dirasakan oleh pengunjung. (Shaleh, dkk., 2022).
Berdasarkan analisis Indeks Kesesuaian Ekowisata yang mencakup parameter kesesuaian sumberdaya wisata Danau Belibis mengacu pada kategori indeks kesesuaian ekowisata (IKW) Yulianda (2019). Indeks kesesuaian sumberdaya untuk berkemah dengan nilai kesesuaian 2,3. Kesesuaian wisata meancing dengan nilai kesesuaian 2,3. Kesesuaian sumberdaya untuk berperahu, sepeda air, dan kano yaitu dengan nilai 2.1. Selain itu nilai indek kesesuaian wisata untuk duduk santai, dan melihat Pemandangan dengan nilai kesesuaian 2,55.
Daya Dukung Kawasan
Analisis daya dukung kawasan adalah pembahasan untuk menentukan berapa jumlah pengunjung disetiap kegiatan dengan mempertimbangkan waktu yang telah ditetapkan. Daya dukung kawasan yang dalam penelitian ini adalah kemampuan kawasan Danau Belibis untuk menampung sejumlah pengunjung yang datang untuk melakukan kegiatan wisata yang disediakan oleh pengelola Danau Belibis. Keberlanjutan suatu objek wisata adalah dengan ada nya daya dukung kawasan, daya dukung kawasan yang didapatkan berdasarkan luas kawasan pada waktu yang ditentukan dalam satu hari untuk melakukan kegiatan wisata.
Penilaian daya dukung lingkungan yang tepat merupakan hal sangat penting guna melindungi ekosistem yang bernilai dari berbagai bentuk degradasi oleh aktifitas manusia (Ramadanta, dan Basri., 2011). Objek penelitian utama yang menjadi pembahasan peneliti yaitu wisata berkemah, memancing, berperahu, sepda air, kano, duduk santai dan melihat pemandangan.
Analisis daya dukung kawasan wisata Danau Belibis hasil penelitian yang didapatkan dengan total keseluruhan daya dukung untuk semua kegiatan adalah 669 orang/hari. Hasil daya dukung kawasan didapatkan dari jumlah wisata berkemah, memancing, berperahu di danau, sepeda air, kano, duduk santai, dan melihat pemandangan. Berdasarkan hasil rata-rata jumlah pengunjung yang datang ke Danau Belibis di hari biasa yaitu berjumlah 50-60 orang perhari, sedangkan pada akhir pekan atau pada hari raya tertentu berjumlah 200 -250 orang.
Perhitungan luas area (Lp) yang dapat digunakan untuk kegiatan wisata dikawasan Danau Belibis sebesar 1.650 m². Dibandingkan dengan kapasitas daya dukung kawasan, jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan wisata umumnya tidak melebihi batas, karena sebagian besar wisatawan datang pada periode waktu tertentu. Jumlah ini akan mempengaruhi kemampuan pengelola kawasan dalam menjaga kelestarian alamnya sehingga dibutuhkan pemeliharaan kawasan dan pencegahan yang sesuai bagi wilayah tersebut.
Kegiatan wisata dapat mengakibatkan turunnya kualitas sumberdaya, sehingga perlunya
1172 keseimbangan pemanfatan dengan melakukan pengelolaan berlanjut (Ariani, Hayati, 2020).
Apabila jumlah pengunjung yang datang melebihi kapasitas daya dukung kawasan ekowisata dapat berakibat tidak optimal dalam pemanfaatan kawasan dan dapat berakibat fatal terhadap ekosistem danau sehingga dapat menggangu kenyamanan wisatawan saat berwisata.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kuesioner tentang persepsi masyarakat dan pengunjung terhadap sarana dan prasarana serta infrastruktur Danau Belibis, diketahui sebagian besar responden menyatakan sudah cukup baik dan Danau Belibis memiliki nilai yang lebih tinggi untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Indeks kesesuaian wisata Danau Belibis untuk kegiatan wisata berkemah dan wisata memancing adalah 2,3. Wisata olahraga berperahu, bersepeda air dan kano ternilai 2,1. Duduk, santai, dan melihat pemandangan ternilai 2,55.
Nilai Indeks Kesesuaian Wisata Danau Belibis yang dinilai sesuai yaitu kegiatan wisata berkemah, memancing, wisata olahraga perahu, bersepeda air, dan kano. Untuk kegiatan wisata duduk santai dan melihat pemandangan dinilai sangat sesuai. Ekowisata Danau Belibis tergolong cocok untuk kegiatan ekowisata. Daya dukung kawasan untuk kegiatan wisata adalah 669 orang perhari. Untuk kegiatan wisata berkemah, satu tenda dapat menampung 4 orang, maka daya dukung kawasan berkemahan dapat menapung 89 orang/hari, memancing dapat menampung 12 orang/hari, wisata berperahu di danau dapat menampung 48 orang/hari, wisata sepeda air dapat menampung 96 orang/hari, Wisata kano dapat dapat menampung 64 orang/hari, wisata duduk santai dapat menampung 200 orang/hari, dan wisata melihat pemandangan dapat menampung 160 orang/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, R. R., Hayati, H. 2020. Presepsi Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Mandangin Kabupaten Sampang. Jurnal Agriscience. 1(1): 244-259
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogjakarta.
Ramadanta, A., Basri, I. S. 2011. Pendekatan Ecoregion Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Studi Kasus Penataan Kawasan Wisata Danau Poso. Ruang Jurnal Arsitektur, 3(1), 1-13.
Shaleh, F. R., Norma, A. F., Nuralim, P. 2022. Indeks Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Waduk Gondong, Kabupaten Lamongan. Jurnal Agroqua Indek Kesesuaian Wisata dan Daya Dukung. 20 (1):72-82
Sinurat, L.W. D. 2013. Profil Vertikal Klorofil-a di Oxbow Tanjung Putus Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Skripsi. Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.
Suprayitno. 2008. Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Pusat Diklat Kehutanan. Bogor.
Yasser, M., Sangyang, R. A., Nurfadilah, N., Simarangkir, O. R. 2021. Kesesuaian Ekowisata Danau Aco Di Kampung Linggang Melapeh Kabupaten Kutai Barat.
Jurnal Harpodon Borneo. 14(2):69-81
Yulianda, F. 2019. Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar. Ekowisata Perairan. Ipb Press. Bogor.
Yulisa, E. N., Johan, Y., Hartono, D. 2016. Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Kategori Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas Kabupaten Kaur.
Jurnal Enggano. 1(1): 97-11.