RESUM BAB 6 PANCASILA
DISUSUN OLEH:HARUNGGUAN MANALU
NIM: 5231122024 MATAKULIAH: PANCASILA
DOSEN PENGAMPU:
Dra.gartima sitanggang,m.si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
A.Pengertian Etika dan Etika Politik Indonesia
Etika: Secara sederhana, etika adalah studi tentang nilai moral, baik dan buruk, benar dan salah. Dalam konteks sosial, etika menjadi pedoman perilaku manusia dalam berinteraksi dengan orang lain.
Etika Politik Indonesia: Merupakan penerapan nilai-nilai etika dalam kehidupan bernegara. Ini mencakup bagaimana para pemimpin dan warga negara berperilaku dalam ranah politik, mulai dari pembuatan kebijakan hingga pelaksanaan pemerintahan.
Pertanyaan untuk dibahas lebih lanjut:
Bagaimana nilai-nilai etika dalam Pancasila berbeda dengan sistem etika lainnya di dunia?
Apa saja tantangan dalam menerapkan etika politik di Indonesia yang multikultural dan pluralis?
B.Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila bukan hanya sekedar simbol, tetapi juga merupakan sistem nilai yang menjadi dasar bagi seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lima sila sebagai representasi nilai-nilai: Setiap sila dalam Pancasila merepresentasikan nilai-nilai etika yang berbeda, namun saling melengkapi.
Analisis lebih lanjut:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Bagaimana sila ini menjadi dasar bagi toleransi antaragama dan semangat kebangsaan?
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Bagaimana sila ini mewujud dalam praktik kehidupan sehari-hari, seperti penegakan hukum dan
perlindungan HAM?
Sila Persatuan Indonesia: Bagaimana sila ini menjadi perekat bagi keberagaman di Indonesia?
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Bagaimana prinsip demokrasi dalam sila ini diimplementasikan dalam sistem politik Indonesia?
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Bagaimana sila ini menjadi landasan bagi pembangunan yang merata dan berkeadilan?
C.Perlunya Pancasila Sebagai Sistem Etika
Sebagai pedoman hidup: Pancasila memberikan arah dan pedoman bagi setiap individu dan kelompok dalam bermasyarakat.
Menjaga persatuan dan kesatuan: Pancasila menjadi perekat bagi keberagaman di Indonesia.
Menjamin keadilan dan kesejahteraan: Nilai-nilai dalam Pancasila bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Pertanyaan untuk dijawab:
Apa yang akan terjadi jika Pancasila ditinggalkan sebagai sistem etika?
Bagaimana cara memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi dan modernisasi?
D.Pancasila Sebagai Etika Politik Indonesia
Landasan moral bagi pemimpin: Pancasila menjadi acuan bagi para pemimpin dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
Menjamin pemerintahan yang bersih dan baik: Nilai-nilai dalam Pancasila mendorong terciptanya pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Analisis lebih lanjut:
Bagaimana praktik politik di Indonesia saat ini sudah sejalan dengan nilai-nilai Pancasila?
Apa saja tantangan dalam mewujudkan pemerintahan yang berdasarkan Pancasila?
E.Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika
Perkembangan zaman: Nilai-nilai Pancasila perlu terus diadaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya.
Globalisasi: Pengaruh budaya asing dapat menjadi tantangan bagi nilai-nilai Pancasila.
Pluralisme: Keberagaman di Indonesia dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.
Pertanyaan untuk dijawab:
Bagaimana cara menjaga relevansi Pancasila di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berubah?
Apa peran generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila?
F.Makna dan Aktualisasi Sila-Sila Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Setiap sila memiliki makna dan implementasi yang berbeda: Analisis mendalam untuk
setiap sila sangat penting untuk memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh analisis untuk Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab:
Makna: Sila ini menekankan pentingnya menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.
Aktualisasi:
o Dalam hukum: Penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif.
o Dalam sosial: Perlakuan yang sama terhadap semua warga negara, tanpa adanya diskriminasi.
o Dalam ekonomi: Pembagian hasil pembangunan yang merata.
3.Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia Dalam Kehidupan Bernegara
Makna: Sila ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala perbedaan. Ini adalah perekat bagi keberagaman suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia.
Aktualisasi:
o Dalam politik: Pembentukan kebijakan yang mengakomodasi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, tanpa diskriminasi.
o Dalam sosial budaya: Pelestarian nilai-nilai budaya lokal dan nasional, serta penghormatan terhadap keberagaman budaya.
o Dalam ekonomi: Pembangunan yang merata dan berkeadilan, sehingga tidak ada kesenjangan yang terlalu besar antar daerah.
Tantangan:
Radikalisme: Munculnya kelompok-kelompok radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Diskriminasi: Masih adanya diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan.
Hoax dan ujaran kebencian: Penyebaran informasi palsu yang dapat memecah belah persatuan.
4.Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Dalam Kehidupan Bernegara
Makna: Sila ini menekankan pentingnya pemerintahan yang demokratis, di mana seluruh rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Aktualisasi:
o Dalam politik: Pemilihan umum yang bebas dan adil, serta penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
o Dalam sosial budaya: Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
o Dalam ekonomi: Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
c. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan dalam Pembangunan Bidang Sosial Budaya
Hakikat Ancaman: Ancaman terhadap sila kerakyatan dalam bidang sosial budaya dapat berupa radikalisme, intoleransi, diskriminasi, dan penyebaran hoaks.
Gejolak Dalam Negeri: Ancaman ini dapat memicu konflik sosial, perpecahan bangsa, dan ketidakstabilan keamanan.
Upaya Mengatasi:
Penguatan pendidikan karakter: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini.
Peningkatan literasi digital: Membekali masyarakat dengan kemampuan untuk
menyaring informasi yang benar.
Dialog antaragama dan antarbudaya: Memupuk toleransi dan saling menghormati.
Penegakan hukum: Menindak tegas pelaku tindakan radikalisme dan ujaran kebencian.
5.Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam Kehidupan Bernegara
Makna: Sila ini menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Aktualisasi:
o Dalam ekonomi: Penghapusan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
o Dalam sosial: Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
o Dalam hukum: Penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif.
Tantangan:
Kesenjangan sosial: Masih adanya kesenjangan yang cukup besar antara kaya dan miskin.
Ketimpangan pembangunan: Pembangunan yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Korupsi: Praktik korupsi yang menghambat pencapaian keadilan sosial.
Upaya Mengatasi:
Penguatan sistem perlindungan sosial: Memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Reformasi birokrasi: Memperbaiki sistem pemerintahan agar lebih efisien dan efektif.
Pencegahan korupsi: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.