MAKALAH
PENGERTIAN ETIKA DAN RUANG LINGKUPNYA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
ETIKA PROFESI GURU
Dosen Pengampu : Drs. Ajat Sudrajat, M.M.Pd.
Disusun oleh : Kelompok 1
Anissa Lestari 021.86208.012014
Putri Ayu Lestari 021.86208.012040
Sofa Barokah 021.86208.012049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SILIWANGI GARUT Jln. Raya Leles No 117 Ds. Haruman Kec. Leles Kab. Garut
TAHUN 2023-2024
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tentang
“Pengertian Etika dan Ruang Lingkupnya” dengan lancar. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya para sahabatnya serta insya Allah kepada kita semua sebagai umatnya yang patuh dan taat pada sunahnya, Aamiin YRA.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur dari dosen mata kuliah “Etika Profesi Guru oleh bapak Drs. Ajat Sudrajat, M. M. Pd.” dan sebagai bahan presentasi kelompok 01 Rasa terima kasih kami kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas terstruktur ini sehingga kami menjadi lebih paham arti kekeluargaan dan kerja sama dalam penyusunan makalah ini .
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari tingkat kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka pembuatan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya untuk pembuat dan umumnya untuk kita semua .
Garut, 30 Maret 2024 Penyusun,
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan ... 1
BAB II PEMBAHASAN ... 2
A. Pengertian Etika ... 2
B. Ruang Lingkup Etika ... 3
C. Macam-macam Etika ... 4
BAB III PENUTUP ... 8
A. Kesimpulan ... 8
B. Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, etika mempengaruhi perilaku dan membantu individu membuat keputusan dengan tepat.
Etika juga berperan dalam mengatur hidup kita serta dapat menjadi dasar pijakan dalam berbuat dan bertindak secara bertanggung jawab. Benar atau salahnya sikap seseorang dapat dilihat dari sesuai atau tidaknya dengan etika yang berlaku.
Karena urgensinya pula, etika dibutuhkan dalam berbagai bidang, mulai dari yang tertulis hingga yang tidak tertulis, mulai dari kehidupan di keluarga, masyarakat, hingga dalam pekerjaan. Dalam hampir semua jenis pekerjaan saja, terdapat kumpulan etika yang menjadi pedoman dalam melakukan pekerjaan, atau disebut juga dengan kode etik, sebut saja kode etik sebagai dokter, kode etik dalam berbisnis, kode etik sebagai guru, dan lain sebagainya.
Semakin seseorang menerapkan etika dengan baik dalam menjalankan peran atau pekerjaannya, semakin seseorang itu dikatakan profesional.
Dilatarbelakangi pentingnya etika dalam berbagai bidang kehidupan inilah, pengetahuan dasar mengenai etika mulai dari pengertian dan ruang lingkupnya dirasa perlu untuk dikaji. Maka, penulis membuat makalah berjudul "Pengertian Etika dan Ruang Lingkupnya" guna memberikan wawasan mendasar mengenai etika.
B. Rumusan Masalah 1) Apa pengertian etika?
2) Sebutkan ruang lingkup etika?
3) Sebutkan apa saja macam-macam etika?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui apa pengertian etika.
2) Untuk mengetahui ruang lingkup etika.
3) Untuk mengetahui macam-macam etika.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika memiliki pengertian yaitu lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik.
Secara terminologis, pengertian etika dipaparkan oleh para ahli. Di antaranya menurut Ahmad Amin, etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik-buruk, serta berusaha mempelajari nilai- nilai dan merupakan juga nilai-nilai itu sendiri.
Ki Hajar Dewantara menjelaskan etika ialah yang mempelajari segala soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan perbuatan. Berkut pengertian etika menurut beberapa ahli :
a. Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilaku.
b. Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika merupakan studi tentang prinsip- prinsip moralitas (moral).
c. Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan manusia.
d. Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam profesi.
e. Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, yang baik dan yang buruk untuk mengamati tindakan manusia sejauh bisa diketahui oleh pikiran.
3
f. Menurut Maryani dan Ludigdo: Etika ialah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
g. Menurut Aristoteles di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
B. Ruang Lingkup Etika
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan. Etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Ruang lingkup etika meliputi analisis dan penerapan konsep mengenai kebenaran, kekeliruan, kebaikan, keburukan, dan tanggung jawab.
a. Kebenaran: Etika membahas bagaimana kita menentukan kebenaran moral dalam tindakan dan keputusan. Ini melibatkan pertimbangan terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari tindakan yang dianggap benar.
b. Kekeliruan: Etika membantu kita memahami sumber-sumber kesalahan moral dan bagaimana menghindarinya. Ini melibatkan penilaian terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianggap benar.
c. Kebaikan: Etika mempertimbangkan apa yang dianggap baik atau diinginkan dalam suatu konteks moral. Ini melibatkan identifikasi dan promosi tindakan yang menghasilkan hasil yang dianggap baik atau positif.
4
d. Keburukan: Etika juga membahas konsep keburukan atau dampak negatif dari tindakan. Ini melibatkan penilaian terhadap tindakan yang menghasilkan hasil yang tidak diinginkan atau merugikan.
e. Tanggung Jawab: Etika menyoroti tanggung jawab individu dan kelompok dalam membuat keputusan moral dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diakui secara moral. Ini melibatkan pertimbangan terhadap dampak tindakan kita terhadap orang lain dan lingkungan, serta kesediaan untuk bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan kita.
C. Macam-macam Etika
Etika dibagi beberapa macam untuk mengukur baik dan buruk tingkah laku manusia di masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1) Etika Deskriptif
Etika deskriptif merupakan gambaran atau penjelasan mengenai tingkah laku atau moral yang memiliki arti luas, misalnya adat istiadat (kebiasaan), anggapan tentang benar dan salah, dan boleh atau tidaknya suatu tindakan. Etika deskriptif menggambarkan mengenai moral individu, budaya, dan subkultur tertentu dalam periode tertentu, yang artinya etika deskriptif tidak membuat sebuah penilaian. Bagan etika pada hakikatnya yaitu menempatkan kebiasaannya yang ada dalam masyarakat sebagai pedoman etika. Etis tidaknya perbuatan manusia tergantung pada kesesuaian dari apa yan dilakukan dalam masyarakat.
Etika deskriptif selalu berusaha untuk melihat secara kritis dan rasional pada perilaku manusia serta segala sesuatu yang dikejar manusia dalam kehidupan ini sebagai sesuatu yang berharga dan berguna untuk kehidupannya. Dasar pengambilan keputusan etika deskriptif tentang perilaku atau sikap yang akan diambil yaitu dengan memberikan sebuah fakta. Misalnya masyarakat Jawa yang mengajarkan sopan santun kepada orang yang lebih tua daripada kita.
2) Etika Normatif
Etika normatif di dalamnya terdapat penilaian terhadap perilaku manusia yang dibentuk berdasarkan dengan norma. Etika normatif memiliki sifat preskriptif (memerintahkan), tidak menggambarkan tetapi menentukan
5
benar atau tidaknya suatu perilaku. Etika normatif menyajikan argumen atau pendapat berdasarkan norma dan prinsip atau alasan untuk apa yang secara rasional dapat dibenarkan dan diterapkan dalam praktiknya. Etika normatif mendasarkan dirinya pada hakikat kesusilaan sehingga orang-orang dalam perilaku dan tanggapan kesusilaan menjadikan standar norma kesusilaan sebagai sebuah panutan atau pedoman ketika manusia berperilaku.
Etika menyatakan bahwa manusia menggunakan norma sebagai pedomannya, namun tidak menjawab kesesuaian norma kesusilaan. Sah atau tidaknya norma tersebut tetap tidak dipemasalahkan hanya memperhatikan apa yang dilakukannya. Pembahasan etika normatif tidak lagi tentang gejala, tetapi tentang apa sebenarnya perbuatan/perilaku manusia. Etika normatif memberikan penilaian dan memberikan norma sebagai dasar serta kerangka kerja bagi tindakan yang akan dilakukan manusia.
Etika yang berusaha menganalisis dan menilai suatu perbuatan tersebut pantas atau tidak, tergantung kesesuaiannya dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Tata tertib dan kode etik profesi dijadikan sebagai standar acuan untuk menilai perwujudan tindakan. Sebagai contoh adalah etika individu seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
3) Etika Deontologi
Etika Deontologi Istilah “deontologi” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “kewajiban (duty)”. Sehingga penekanan pada etika manusia lebih diwajibkan untuk melakukan hal yang baik dan benar.
Menurut etika deontologi, suatu perbuatan adalah baik, tidak dihakimi dan dibenarkan atas dasar hasil atau maksud baik dari perbuatan tersebut, melainkan atas dasar tindakan itu sendiri sebagaimana dalam dirinya sendiri, maka perbuatan tersebut mempunya nilai moral karena dilakukan berdasarkan kewajiban.
Berdasarkan hal tersebut etika deontologi dapat dilihat untuk penekannya pada pemberian motivasi, niat yang baik, dan diwajibkan untuk selalu menekan karakter yang kuat untuk bertindak sesuatu.
6 4) Etika Teleologi
Etika Teleologi Penilaian baik dan buruk suatu tindakan pada etika teleologi dilihat dari tujuan atau hasil berdasarkan tindakan tersebut. Suatu tindakan dianggap baik apabila memiliki niat baik dan membuahkan hasil yang baik. Jadi untuk pertanyaan mengenai bagaimana bertindak dalam situasi konkret tertentu, teleologi menjawab untuk memilih tindakan yang menghasilkan akibat atau hasil yang baik. Etika teleologi dapat dikatakan lebih bersifat situasional dan subjektif.
Bertindak berbeda dalam situasi lain bergantung pada penilaian kita tentang konsekuensi dari tindakan tersebut. Demikian pula, perbuatan yang jelas bertentangan dengan norma dan nilai moral hanya dapat dibenarkan oleh etika teleologi karena memiliki konsekuensi yang baik. Etika teleologi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Teleologi Hedonisme (hedone = kenikmatan) adalah tindakan yang tujuannya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan;
2. Teleologi Eudamonisme (eudemonia = kebahagiaan) adalah tindakan yang tujuannya untuk mencari kebahagiaan yang hakiki.
5) Etika Keutamaan
Etika keutamaan tidak mempertanyakan mengenai akibat suatu tindakan atau dasar penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal. Fokus dari etika keutamaan lebih pada pengembangan karakter moral setiap orang. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagaimana perkataan Aristoteles, nilai moral ditemukan dan bersumber dari pengalaman hidup bermasyarakat, dari contoh hidup yang ditunjukkan oleh tokohtokoh besar dalam suatu masyarakat ketika menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup ini.
Etika keutamaan sangat menekankan pentingnya sejarah kebesaran akhlak/moral para tokoh besar, dongeng serta sastra, dari hal tersebut dapat mempelajari tentang nilai dan keutamaan, serta berusaha menghayati dan mengamalkannya seperti tokoh dalam sejarah, dalam cerita, atau dalam kehidupan masyarakat. Etika keutamaan sangat menjunjung tinggi
7
kebebasan dan rasionalitas manusia, karena pesan moral hanya di sampaikan melalui cerita dan teladan hidup para tokoh kemudian membebaskan setiap orang mengambil pesan moral untuk dirinya sendiri.
Selain itu, setiap orang diperbolehkan menggunakan kecerdasannya untuk menafsirkan pesan moral, yaitu setiap orang dapat mengambil pesan moral yang unik untuk dirinya sendiri, dan dengan demikian kehidupan moralnya menjadi sangat kaya melalui interpretasi yang berbeda
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika memiliki pengertian yaitu lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Ruang lingkup etika meliputi analisis dan penerapan konsep mengenai kebenaran, kekeliruan, kebaikan, keburukan, dan tanggung jawab.
Etika dibagi beberapa macam untuk mengukur baik dan buruk tingkah laku manusia di masyarakat, yaitu sebagai berikut: Etika Deskriptif, Etika normatif, Etika Deontologi, Etika Teleologi, Etika keutamaan. Etika dibutuhkan dalam berbagai bidang, mulai dari yang tertulis hingga yang tidak tertulis, mulai dari kehidupan di keluarga, masyarakat, hingga dalam pekerjaan. Dalam hampir semua jenis pekerjaan saja, terdapat kumpulan etika yang menjadi pedoman dalam melakukan pekerjaan, atau disebut juga dengan kode etik, sebut saja kode etik sebagai dokter, kode etik dalam berbisnis, kode etik sebagai guru, dan lain sebagainya.
9 B. Saran
Kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki susunan makalah berdasarkan bebrapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Akhmad. Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta : Bulan Bintang,1975. hal 3.
Anang Usman, SH., M.Si.(2019), Tugas Etika Profesi
Andrean, P. 2014. Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisme,
Burhanuddin, Salam. Etika Sosial : Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia, Jakarta : Rineka Cipta,1997.
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. Uno, Hamzah. 2007.
Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. PT Bumi Aksara : Jakarta.
Saondi,Ondi & Suherman, Aris, Etika Profesi Keguruan. 2012. Bandung: Refika Editama.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1990. hal 237.
Yamin, martinis dan maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).