BELIEF
MATEMATIKA
Dosen Pengampu:
Dr. Kartini M,Si KELOMPOK 6
Siti Hikmah Tussa’ada Elsa (2205125053) Silvy Damayanti Kamis Ginting (2205125046) Parsiholan Simbolon (2205114173)
Sri Yelviani (2205135903)
Parsiholan
Simbolon Sri Yelviani Silvy Damayanti
Kamil Ginting Siti Hikmah Tusa’ada Elsa
Pengenalan Anggota
Kelompok
Pengertian Belief
(Isharyadi, 2018).
merupakan keyakinan diri terhadap
kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada
hasil yang diharapkan
Belief
(Syarifah, 2017).
kekuatan yang berpengaruh dalam evaluasi siswa untuk
mengukur kemampuan yang mereka miliki, misalnya dalam tugas matematika
dan pada pokok masalah
matematika
KESIMPULAN
Belief adalah keyakinan diri terhadap kemampuan atau kekuatan diri sendiri yang berpengaruh dalam evaluasi siswa untuk
mengukur kemampuan yang mereka miliki yang akan
mengarahkannya ke hasil yang diharapkan.
Pentingnya Belief
belief yang kuat dalam kemampuan matematis dapat meningkatkan motivasi
dan minat dalam belajar matematika.
Belief yang positif memberikan dorongan untuk mencoba, mengatasi
tantangan, dan tetap gigih dalam menghadapi kesulitan
Belief yang tinggi dalam kemampuan matematis meningkatkan keyakinan diri seseorang dalam menghadapi tugas matematika. Keyakinan diri yang kuat
memungkinkan individu untuk merasa lebih yakin dan percaya bahwa mereka dapat berhasil dalam memecahkan masalah matematika.
1
Motivasi
2
Self-Efficiacy
Belief yang kuat membantu individu dalam menghadapi kegagalan dan kesalahan.
Keyakinan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa kesulitan dapat diatasi mendorong individu untuk terus mencoba dan belajar dari kesalahan mereka.
Belief dalam kemampuan matematis dapat
mempengaruhi pilihan dan ambisi karir seseorang.
Jika individu memiliki keyakinan yang tinggi dalam matematika, mereka cenderung lebih cenderung memilih karir yang melibatkan matematika atau bidang yang membutuhkan keterampilan
matematis.
3
Ketahanan terhadap kegagalan
4
Pilihan dan Ambisi karir
Belief dalam kemampuan matematis meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Keyakinan yang kuat
membantu individu dalam merumuskan strategi, mengidentifikasi pendekatan yang tepat, dan bertahan dalam
menyelesaikan masalah matematika.
Belief dalam keterampilan matematis juga mempengaruhi rasa percaya diri individu dalam pengambilan keputusan yang melibatkan aspek matematis, seperti keuangan pribadi, investasi, atau analisis data.
5
Kemampuan Pemecahan masalah
6
Rasa percaya diri
Indikator Belief
Mathematis
Indikator Belief Mathematis
Dalam penelitian Eynde, Corte & Verschaffel (2002) mencantumkan pendapat para ahli
mengenai perbedaan indikator belief mathematics peserta didik. Pendapat para ahli tersebut
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel Pendapat Para Ahli tentang Perbedaan Indikator Belief Mathematics Peserta Didik
Ahli Indikator
Underhill (1988) a. Keyakinan tentang matematika sebagai suatu disiplin b. Keyakinan tentang belajar matematika
c. Keyakinan tentang pengajaran matematika d. Keyakinan tentang dirinya dalam konteks sosial Mcloed (1992) a. Keyakinan tentang matematika
b. Keyakinan tentang dirinnya
c. Keyakinan tentang pengajaran matematika
d. Keyakinan tentang konteks sosial
Tabel Pendapat Para Ahli tentang Perbedaan Indikator Belief Mathematics Peserta Didik
Ahli Indikator
Kloosterman (1996) a. Keyakinan tentang matematika
b. Keyakinan tentang pembelajaran matematika c. Keyakinan tentang dirinya sebagai pembelajar
matematika
d. Keyakinan tentang peran guru
e. Keyakinan lain tentang belajar matematika Pehkonen (1995) a. Keyakinan tentang matematika
b. Keyakinan tentang dirinya dalam Matematika
c. Keyakinan tentang pengajaran matematika
d. Keyakinan tentang belajar matematika
Dari pendapat para ahli tersebut, Eynde, Corte,
& Verschaffel (2002) melakukan pengembangan terhadap indikator belief mathematics dan Himmah (2017) menjelaskan kembali ke dalam bentuk indikator dan sub indikator, yang akan
disajikan pada tabel berikut.
Tabel Indikator dan Sub Indikator Belief Matematiccs
Indikator Sub Indikator
Keyakinan tentang pendidikan
matematika)
a) Peserta didik memiliki keyakinan mengenai matematika sebagai mata pelajaran.
b) Peserta didik memiliki keyakinan mengenai
pembeajaran matematika dan pemecahan masalah.
c) Peserta didik memilki keyakinan tentang pengajaran
matematika secara umum.
Tabel Indikator dan Sub Indikator Belief Matematiccs
Indikator Sub Indikator
Keyakinan tentang diri sendiri
a. Peserta didik memiliki keyakinan mengenai self efficacy (self effifacy beliefs) terhadap matematika.
b. Peserta didik memiliki keyakinan mengenai kontrol (control beliefs) terhadap matematika.
c. Peserta didik memiliki keyakinan mengenai harga tugas (task-value beliefs) terhadap matematika.
d. Peserta didik memiliki keyakinan mengenai orientasi-tujuan
(goal-orientation beliefs) terhadap matematika.
Tabel Indikator dan Sub Indikator Belief Matematiccs
Indikator Sub Indikator
Keyakinan tentang konteks sosial
a. Peserta didik memiliki keyakinan tentang norma sosial dalam pembelajaran matematika di kelas, yaitu mengenai peran dan fungsi serta peran dan fungsi peserta didik
b. Peserta didik memiliki keyakinan tentang norma
sosial matematika di dalam kelas
Instrumen belief
Matematika
Tabel 2.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuisoner Mathematical Beliefs
Aspek Indikator No Item Jumlah
(+) (-)
Keyakinan tentang pendidikan matematika
Siswa memiliki keyakinan mengenai matematika sebagai mata pelajaran
1,6 5,15 4
Siswa memiliki keyakinan mengenai pembelajaran matematika dan pemecahan masalah
16,17 2 3
Siswa memiliki keyakinan tentang pengajaran matematika secara umum
3,24 4,18 4
Aspek Indikator No Item Jumlah
(+) (-)
Keyakinan tentang diri sendiri
Siswa memiliki keyakinan mengenai self efficacy (self efficacy beliefs) terhadap matematika
7,22 13,14 4
Siswa memiliki keyakinan mengenai kontrol
(control beliefs) terhadap matematika 23,32 25 3
Siswa memiliki keyakinan mengenai harga tugas (task-value beliefs) terhadap matematika
8,28 9,19 4
Siswa memiliki keyakinan mengenai orientasi - tujuan (goal- orientation beliefs) terhadap matematika
31,33 21,26 4
Aspek Indikator No Item Jumlah
(+) (-)
Keyakinan tentang konteks sosial
Siswa memiliki keyakinan tentang norma sosial dalam pembelajaran matematika di kelas, yaitu mengenaiperan dan fungsi guru serta peran dan fungsi siswa
12,27 30,34 4
Siswa memiliki keyakinan tentang norma sosial matematik di dalam kelas
11,20,2 9
10 4
Jumlah 19 15 34
Tabel 2.2 Kuesioner Mathematical Belief’s Siswa
Nama:
Kelas:
Petunjuk Pengisian:
1. Berilah tanda checklist () pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
2. Pilih salah satu jawaban yang terdapat pada kolom SS: Sangat Setuju
S: Setuju RG: Ragu-Ragu TS: Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
3. Isilah dengan Jawaban Objektif
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
1 Saya yakin metematika merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari (+)
2 Saya merasa matematika tidak dapat membantu saya dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (-)
3 Saya merasa metode pembelajaran yang
digunakan dalam pengajaran matematika sudah tepat dan mudah dipahami (+)
4 Saya tidak nyaman dengan metode yang
diterapkan guru saat pembelajaran matematika berlangsung (-)
5 Saya ragu matematika dapat bermanfaat pada ilmu lain (-)
6 Saya yakin matematika sebagai mata pelajaran yang mudah dipahami (+)
Kuesioner Mathematical Belief’s Siswa
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
7 Saya merasa percaya diri atas kemampuan matematika yang saya miliki (+)
8 Saya yakin dapat mengerjakan soal ulangan matematika dengan nilai yang bagus (+)
9 Saya cemas dalam mengerjakan soal matematika (-)
10 Saya merasa ragu untuk bertanya dalam forum diskusi matematika (-)
11 Saya berani mengemukakan pendapat sendiri di forum diskusi matematika (+)
12 Saya merasa nyaman ketika sedang menjelaskan pendapat saya kepada guru dan teman saat diskusi kelas (+)
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
13 Saya merasa kurang percaya diri atas kemampuan matematika yang saya miliki (-)
14 Saya merasa putus asa dalam menyelesaikan tugas matematika (-)
15 Saya merasa bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit dipahami
dibandingkan mata pelajaran yang lainnya (-) 16 Saya yakin pembelajaran matematika di sekolah
dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari (+)
17 saya yakin pembelajaran matematika dapat memudahkan saya mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah (+)
18 Saya merasa media pembelajaran dalam
matematika tidak dapat membantu saya dalam memahami materi matematika (-)
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
19 Saya ragu mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian matematika (-)
20 Saya yakin dapat memberikan solusi dengan menggunakan argumen matematis (+)
21 Saya belajar matematika tanpa memperhatikan tujuan (-)
22 Ketika saya membaca soal matematika dengan teliti saya dapat menyelesaikannya dengan baik (+)
23 Saya yakin berhasil dalam ulangan matematika yang akan datang (+)
24 Saya yakin pengajaran matematika disekolah sesuai dengan komptensi yang ada (+)
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
25 Saya khawatir gagal menyelesaikan tugas matematika yang berat (-)
26 Saya merasa nyaman belajar matematika tanpa target dan tujuan (-)
27 Saya percaya guru selalu mengajarkan bahwa mengemukakan ide dan pendapat saat
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa (+)
28 Saya yakin dapat menylesaikan tugas matematika yang diberikan guru (+)
29 Saya nyaman berdikusi dengan siapa pun (+) 30 Saya ragu guru memberikan kesempatan yang
sama untuk berpendapat (-)
No
Pernyataan
JawabanSS S RG TS STS
31 Saya yakin bahwa saya dapat megaplikasikan materi matematika dalam kehidupan sehari-hari (+)
32 Saya dapat mempelajari sendiri materi matematika yang sulit (+)
33 Saya berusahan menetapkan tujuan belajar matematika yang ingin saya capai (+)
34 Saya tidak yakin dapat menghargai pendapat saya (-)