BADAN LAYANAN UMUM
PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
Disusun Oleh :
Naila Rusyda Munif (123012301055)
PROSES BISNIS AKUNTANSI
MEMAHAMI PROSES BISNIS AKUNTANSI
Bisnis yang baik tentu saja memiliki proses bisnis yang baik pula di belakangnya untuk menopang segala kegiatan bisnisnya secara terkonsep, terstruktur dan berjalan secara berurut dari setiap prosesnya dengan minimum terjadinya kesalahan.
Hurt (2008: 135) menjelaskan proses bisnis adalah serangkaian prosedur dan kebijakan yang dirancang untuk menciptakan nilai bagi beberapa pemangku kepentingan organisasi.
Proses bisnis dalam bidang akuntansi adalah proses yang mencakup penganggaran, pencatatan, meringkas, menganalisis, mengelola keuangan dan melaporkan transaksi keuangan bisnis. Proses ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bisnis.
Bagaimana BLU dikembangkan di Indonesia?
Instansi Pemerintah dapat ditinjau dari sudut
mechanic view:sebagai bagian dari birokrasi atau
organic view: sebagaiorganisasi yang berkembang dinamis.
Dalam sudut pandang
organic view, instansi pemerintahdipersepsikan sebagai agen pemerintah dalam rangka
pemberian pelayanan kepada masyarakat. Fungsi ini dapat ditransformasikan ke dalam bentuk
autonomous agency, yaitubadan otonom bagian dari pemerintah yang diberikan
keleluasaan untuk melaksanakan fungsi layanannya sesuai praktik bisnis yang sehat, namun tidak mengutamakan
keuntungan.
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLU menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU (PPK BLU) → pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah mengenai BLU, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.
Gambaran Umum BLU
FLEKSIBILITAS BLU
➢ Perencanaan & penganggaran berbasis kinerja.
➢ Pendapatannya digunakan secara langsung tanpa harus setor ke Kas Negara.
➢ Berbelanja secara flexible budget sesuai ambang batasnya.
➢ Tarif layanan BLU ditetapkan oleh Menkeu dan dapat didelegasikan.
➢ Pengelolaan kas dalam rekening BLU termasuk optimalisasinya.
➢ Investasi (jangka panjang dengan izin Menkeu)
➢ Pengelolaan utang & piutang sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan.
➢ Dikecualikan dari ketentuan pengadaan barang/jasa Pemerintah pada umumnya.
➢ Optimalisasi asset
➢ Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya.
➢ Merekrut pegawai profesional non- PNS
➢ Sistem remunerasi
➢ Penerapan tata kelola yang baik.
TUJUAN DAN ASAS BLU
ASAS BLU:
➢ BLU beroperasi sebagai unit kerja K/L untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan.
➢ K/L tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan kewenangan yang didelegasikannya kepada BLU dan menjalankan peran pengawasanterhadap kinerja BLU dan pelaksanaan kewenangan yang didelegasikan.
➢ BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan K/L & karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari K/L sebagai instansi induk.
➢ Menteri/Pimpinan Lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.
➢ Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh Menteri/Pimpinan Lembaga.
➢ Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja K/L.
➢ BLU menyelenggarakan kegiatannyatanpa mengutamakan pencarian keuntungan.
➢ BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan denganPraktik Bisnis yang Sehat.
Dalam rangka mewujudkan konsep bisnis yang sehat, BLU harus senantiasa meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang dapat berupa kewenangan merencanakan dan menetapkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan.
TUJUAN BLU:
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan Praktik Bisnis yang Sehat.
Perbandingan Satker, BLU, dan BUMN
PERKEMBANGAN REGULASI BLU
PERSYARATAN BLU
PENETAPAN BLU
(Dapat pengusulan dan penetapan kolektif)
PENCABUTAN BLU
Masa Transisi Pencabutan Penerapan PPK-BLU
Perencanaan & Penganggaran BLU
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Proses perencanaan dan penganggaran BLU dimulai dari penghitungan tarif layanan dan
penetapan target PNBP BLU. Sebagai unit yang berada di bawah naungan pemerintah, BLU
juga berkewajiban untuk menyusun rencana anggaran berupa rencana bisnis anggaran (RBA).
Perencanaan & Penganggaran BLU
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pendapatan & Belanja
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pengelolaan Kas
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Rekening pada BLU
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Piutang BLU terjadi sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU.
➢
Piutang BLU merupakan Piutang Negara.➢
Dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan Praktik Bisnis yang Sehat.➢
Pemimpin BLU menetapkan pedoman pengelolaan Piutang BLU yang disetujui Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan, paling sedikit mencakup:✓
prosedur dan persyaratan pemberian piutang;✓
penatausahaan dan akuntansi piutang;✓
tata cara penagihan piutang; dan✓
pelaporan piutang.➢
Dalam rangka pengelolaan piutang dan/atau penyaluran dana, BLU dapat menggunakan sistem layanan informasi keuangan yang dikelola OJK.➢
BLU harus melakukan penagihan secara maksimal.MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pengelolaan Piutang
Penyusunan dan Penentuan Kualitas Piutang
BLU dapatmengadakan Pinjaman jangka pendekatas namanya sendiri sesuai kebutuhan.
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pengelolaan Utang
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pemberian Pinjaman kepada BLU Lain
Menteri Keuangan dapat menugaskan/memerintahkan BLU untuk memberikan pinjaman kepada
BLU lainnya.
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Investasi
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pengadaan Barang/Jasa
Dalam hal BLU belum menetapkan peraturan Pemimpin BLU, pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLU berpedoman pada peraturan perundang- undangan di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
Dalam proses pengadaan barang/jasa harus ada pemisahan secara jelas antara pemegang kewenangan penggunaan anggaran, penanggung jawab kegiatan/pembuat komitmen, dan penyelenggara pengadaan barang/jasa.
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Pengelolaan Aset
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban
Pengaturan Akuntansi dan LK BLU
pada UU 1/2004 dan PP 23/2005Laporan Keuangan dan Kinerja Badan Layanan Umum disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan kinerja Kementerian Negara/Lembaga
UU 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara
Ayat (4) Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8)
Laporan Keuangan BLU disampaikan secara berkalakepada
Menteri/Pimpinan Lembaga untukdikonsolidasikan denganLaporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
Laporan Keuangan BLU merupakanbagian yang tidak terpisahkandari laporan
pertanggungjawaban keuangankementerian negara/Lembaga
Penggabungan Laporan Keuangan BLU pada Laporan Keuangan kementerian negara/lembaga dilakukan sesuai denganStandar Akuntansi Pemerintahan
Laporan
pertanggungjawaban keuangan BLUdiaudit oleh pemeriksa eksternsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PP 23 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan BLU
Pasal 27 Pasal 69 ayat (2)
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Dasar Kebijakan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU
• Penyajian Laporan Keuangan BLU:
1. Komponen Laporan Keuangan BLU 2. Pos-pos Laporan Keuangan BLU
• Mekanisme konsolidasi
• Mekanisme pengesahan
• Mekanisme eliminasian
• Perlakuan khusus transaksi pendapatan BLU:
1. Pendapatan alokasi APBN
2. Pendapatan dari entitas pemerintah 3. Pendapatan neto dari KSO
• BAS(chart of account)
• Jurnal transaksi
• Kebijakan akuntansi
• Keterkaitan antar komponen Laporan Keuangan BLU
• Kebijakan eliminasi dan konsolidasi secara sistem aplikasi
• Penyampaian Laporan Keuangan BLU PMK 217/2015
(PSAP 13) PMK 220/2016
(SA BLU)
LRA LP SAL Neraca LO LPE LAK CaLK
Laporan Keuangan BLU
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Pengertian Dasar
Entitas Pelaporan Entitas Akuntansi
Menyusun7 (tujuh) komponen LK:
LRA, LP-SAL, LO, LPE, Neraca, LAK dan CaLK
LK disusun mengikutiPSAP 13 dan PMK 220/2016 serta surat-surat berikutnya
Menyusun4 (empat) komponen LK:
LRA, LO, LPE dan Neraca
LK disusun mengikutiPMK 220/2016 serta surat-surat berikutnya
Satker BLUmempunyai 2 (dua) fungsi, yaitu:
Laporan Keuangan yang disusun, yaitu:
LK selaku Entitas Pelaporan (dibuat Buku, Statement of Responsibility (SoR),
CaLK, dan dijilid)
Diaudit dan diberi opinioleh auditor eksternal
1. Pemeriksaan BPK atas LK BLU dilaksanakan dalam kerangka pemeriksaan LKPP/LKKL 2. Kebutuhan opini atas LKBLU
dan penetapan KAP untuk pemeriksaannya diserahkan kepada masing-masing BLU
3. KAP yang ditetapkan utk melakukan pemeriksaan atas LKBLU merupakan KAP yang terdaftar di BPK
4. Pemeriksaan LKBLU oleh KAP harus memperhatikan jadwal pemeriksaan LKPP/LKKL dan berkomunikasi dgn Tim Pemeriksa LKPP/LKKL
Surat BPK: 3/S/IV-XV/02/2019
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Alur Penyusunan dan Penyampaian LK BLU
TransaksiData
SP3B BLU CETAK
Entitas Akuntansi
Entitas Pelaporan
1) LRA 2) LPSAL 3) Neraca 4) LO 5) LPE 6) LAK
7) CaLK(manual) 1) LRA
2) Neraca 3) LO 4) LPE
UAPAW/
UAPAE1
K/L Pembina Teknis
Dit.PPKBLU
UAPA LKKL
Lampiran Entitas Akuntansi
Analisis
Rasio Kinerja Keuangan Maturity Rating
Kebijakan Capaian KPI/IKT
Kanwil DJPb
Telaah LK
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
Proses Penyusunan dan Konsolidasi LK BLU
•UU 17 TAHUN 2003
•UU 1 Tahun 2004
•UU 15 Tahun 2004
•UU 15 Tahun 2006
LKPP
LKKL LKBUN
LK Satker BLU Sebagian Besar
LK BLU Diaudit KAP
LK BUMN & Lembaga Sui Generis
LK PTNBH
UU No.19/2003 UU No.
24/2011
Diaudit KAP
•PP 23 Tahu 2005 &
Perubahannya
•PSAP 13
•PMK129/PMK.05/2020 LK Satker Non BLU
Dana Kelolaan (BLU Tertentu)
BPK bertanggung jawab atas Opini di
tingkat LKPP, LKKL, & LKBUN
(Grup)
KAP bertanggung jawab atas Opini di tingkat LK BLU, BUMN, Sui Generis,
& PTNBH (Komponen) Komunikasi &
sharing data antara BPK
& KAP sejak tahap perencanaan s.d.
pelaporan (SA 600)
D i r ek t o r a t Je n d e r a lP e r b e n da h a r a a n
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Akuntabilitas Kinerja
MENGELOLA KEUANGAN BLU
Surplus dan Defisit
TERIMA
KASIH