TUGAS MATA KULIAH
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA
NAMA : DITA ARYWIDARTI
NIM : D11.2023.03942
I. PENGERTIAN REMAJA
Remaja dalam beberapa istilah lain disebut purberteit, adolescence, dan youth. Dalam Bahasa latin, remaja dikenal sengan kata adolescere dan dalam Bahasa inggris adolescence yang berarti tumbuh menuju kematangan. Kematangan yang dimaksud bukan kematangan fisik sajam namun juga kematangan sosial dan psikologi.
Remaja adalah individu yang berada dalam rentang usia 10 hingga 19 tahun.
WHO mengklasifikasikan masa remaja sebagai periode kritis dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan biologis, kognitif, dan emosional.
Remaja didefinisikan sebagai masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja juga diartikan sebagai masa yang rentan dengan perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.
Remaja didefinisikan sebagai masa transisi yang unik karena perubahan pada otak yang signifikan, terutama dalam hal perkembangan prefrontal cortex yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan kontrol emosi. Masa ini penting bagi pembentukan identitas, peningkatan kemandirian, dan pengambilan risiko yang merupakan karakteristik khas remaja.
II. KARAKTERISTIK REMAJA
1. Perubahan biologis (perubahan fisik) remaja ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik. Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang anak akan memiliki kemampuan bereproduksi. Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas, yaitu pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh), perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh, serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh.
2. perubahan kognitif pada remaja adalah perubahan dalam kemampuan berpikir secara abstrak dan suka memberikan kritik, selain itu rasa ingin tahu remaja terhadap hal-hal baru cenderung meningkat.
3. perubahan sosial-emosional pada masa remaja adalah periode persiapan untuk menjadi dewasa, dimana remaja mulai berpikir tentang sekelilingnya dan mengekspresikan emosinya baik tingkah laku maupun tidak. Seorang remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa. Tubuhnya kelihatan sudah “dewasa” akan tetapi bila diperlakukan seperti orang dewasa ia akan gagal menunjukkan kedewasaannya. Pengalaman mengenai alam dewasa masih belum banyak karena itu sering terlihat pada mereka berbagai hal seperti kegelisahan, pertentangan, berkeinginan besar mencoba segala hal yang belum diketahuinya, penyaluran yang bermanfaat,khayalan dan fantasi, serta aktivitas berkelompok
4. Pencarian jati diri merasa ingin berbeda, memberontak, dan mencari jati diri.
III. ISU KESEHATAN TERKINI REMAJA
1. Kesehatan Mental: "Kesehatan mental remaja, terutama terkait dengan depresi, kecemasan, dan stres, menjadi masalah utama akibat tekanan dari media sosial, ekspektasi akademis, dan hubungan sosial"
2. Kehamilan Remaja dan Kesehatan Reproduksi: "Kehamilan remaja dan kurangnya pendidikan seksual yang komprehensif juga menjadi isu yang memprihatinkan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia"
3. Penggunaan Zat Terlarang: "Penggunaan narkoba, alkohol, dan merokok semakin meningkat di kalangan remaja, yang dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental mereka"
4. Penggunaan gadget : Kecanduan gadget dan dampaknya pada kesehatan fisik dan mental.
5. Kekerasan remaja : Kekerasan dalam pacaran, bullying, dan kekerasan seksual masih menjadi ancaman.
IV. PROGRAM KESEHATAN TENTANG REMAJA
1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS): "Program UKS bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar di sekolah, sehingga remaja dapat belajar hidup sehat sejak dini"
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR): "KRR difokuskan pada edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang aman, serta pencegahan penyakit menular seksual dan kehamilan remaja"
3. Program Kesehatan Mental Remaja: "Intervensi kesehatan mental di sekolah dan masyarakat menjadi sangat penting untuk mengatasi masalah seperti depresi dan kecemasan di kalangan remaja"
4. Program Edukasi Pencegahan Kekerasan: Melalui kampanye dan program edukasi, remaja diajarkan untuk menghormati perbedaan dan menolak segala bentuk kekerasan.
5. Program Peningkatan Kualitas Hidup: Memfasilitasi remaja untuk mengembangkan minat dan bakat, serta memberikan dukungan untuk mencapai tujuan hidup.
Referensi :
- Rachmawati, R., Wahyuni, N., & Kusumaningrum, D. (2020). Adolescent Health in Indonesia: A Systematic Review. Journal of Public Health Research.
- Soetjiningsih. (2004). Promosi Kesehatan untuk Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
- WHO. (2019). Adolescent Health in the Global Context. Geneva: World Health Organization.
- Rima Wirenviona, A.A Istri Dalem Cinthya Riris (2020). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Surabaya: airlangga University Press - Putri, D. A. (2018). Efektivitas program konseling remaja dalam
meningkatkan kesehatan mental. Jurnal Psikologi. Vol. 10, No. 2, pp. 123- 135.
- Indah Sukmawati,Dr. Afdal,Wiwin Andriani,Denia Syapitri,Miftahul Fikri (2022). Kesehatan Reproduksi Remaja (Konsep Dasar dan Modul Pelayanan Bimbingan dan Konseling). Jawa Tengah: : EUREKA MEDIA AKSARA
- Jurnal "The Adolescent Brain: A Second Window of Opportunity"
- Anindya hapsari. (2019). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Malang: Wineka Media