ASAS, BENTUK DAN
SISTEM PEMERINTAHAN
Menurut Inu Kencana Syafi’i (2007;54), Asas adalah dasar, pedoman, atau sesuatu yang dianggap keberannya, menjadi tujuan berpikir, dan prinsip yang menjadi pegangan.
Dengan demikian, asas ilmu pemerintahan adalah dasar suatu sistem pemerintahan, seperti ideologi suatu bangsam falsafah hidup, dan
konstitusi yang membentuk sistem pemerintahannya.
ada beberapa asas pemerintahan yang digolongkan antara lain sebagai berikut :
1. Asas Pemerintahan Umum Asas pemerintahan umum adalah asas pemerintahan yang diterima di mana saja dan dapat terjadi kapan saja, misalnya terdiri dari (Syafiie, 2011: 174-177):
a) Asas Vrij Bestuur : Vrij dalam bahasa Belanda berarti dalam bahasa Indonesianya diterjemahkan sebagai
“kosong”, ditiru oleh suku Betawi yaitu “pere”, tanpa penekanan pada kedua bunyi “e” karena “e” pertama dibaca lunak. Sedangkan bestuur (bahasa Belanda) adalah pemerintahan.
b) Asas Freies Ermessen adalah mencari ide baru dalam kesibukan urusan pemerintahan.
c) Asas Aktif : Pemerintah dikenal sangat banyak urusan di sepanjang hari-hari pekerjaannya sehingga dikenal dengan istilah bila seseorang hendak tidur sekalipun masyarakat masih perlu bantuan pemerintah.
d) Asas Etis : Dalam setiap keputusan pemerintahan menjalankan penyelenggaraan urusan pemerintahan, maka perlu diperhatikan kaidah-kaidah moral.
e) Asas Historis : Ketika pemerintah mendapat kejadian yang serupa dari tahun ke tahun maka secara historis mesti dipelajari mengapa hal tersebut terjadi.
f) Asas Otomatis : Aparat pemerintahan walaupun dijabat oleh mereka yang memiliki pangkat yang relatif paling rendah dibandingkan dengan instansi lain.
g) Detournement de Pouvoir : Apabila suatu asas tersebut, ada yang tidak dijalankan misalnya pemerintah tidak mengisi kekosongan pejabat yang melaksanakan, tidak berinisiatif dalam pemerintahan, tidak etis dalam
pelaksanaan pemerintahan, tidak otomatis menggantikan berbagai peran, tidak mempelajari sejarah masa lalu keorganisasian atau sebaliknya.
2. Asas Pemerintah Daerah (Syafiie, 2011: 178-179)
a. Asas Desentralisasi adalah penyerahan sebagian urusan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk mengurus dan mengatur daerahnya sendiri.
b. Asas Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari aparat Pemerintah Pusat atau pejabat di atasnya (misalnya pada wilayah provinsi) jadi begitu suatu departemen di tingkat pusat melimpahkan wewenangnya kepada pejabat kepala kantor wilayah provinsi, atau pejabat kepala wilayah provinsi tersebut melimpahkan wewenang kepada kepala kantor departemen di tingkat kabupaten/kota, maka terkadang muncul egoisme sektoral karena Pemerintah Daerah tidak mengetahui pelaksanaan dan sulit untuk ikut mengawasinya.
c. Asas Tugas Pembantuan : Di satu pihak Pemerintah Pusat khawatir penyerahan semua urusan kepada daerah akan membuat daerah menjadi separatis, tetapi di pihak lain Pemerintah Daerah curiga karena Pemerintah Pusat akan merongrong kekayaan daerah maka tarikulur antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tidak pernah selesai dari dulu.
3. Asas Pemerintahan Negara Indonesia (Syafiie, 2011: 179- 180)
a. Asas Kekeluargaan : Banyak urusan dapat diselasaikan secara damai di lndonesia sehingga dengan begitu keresahan tidak terjadi, hanya saja risikonya sudah barang tentu hukum tidak tegak karena segala sesuatu diselesaikan secara kekeluargaan.
b. Asas Negara Hukum : Bila segala sesuatu dilandaskan pada hukum sudah barang tentu menjadi
sederhana tetapi kaku (zakelijk) tanpa ada kebijaksanaan yang bisa diajak untuk berdamai. Keteraturan hukum memang dapat melahirkan ketertiban karena segala sesuatu ditentukan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.
c. Asas Kedaulatan Rakyat : Atas kedua asas tersebut, antara asas kekeluargaan dan asas negara hukum harus diseimbangkan, yaitu ketika mulai terasa kaku maka asas kekeluargaan akan menjadi jalan keluar sedangkan bila kekeluargaan membuat tidak berjalannya hukum, maka peraturan harus menjadi
landasan. Oleh karena itu, atas dasar kedaulatan rakyat yang membuat undang-undang dan peraturan daerah secara bersama-sama dibuatlah keputusan untuk menyelesaikannya.
4. Asas Pemerintahan yang Baik dan Benar (Syafiie, 2011: 180-183)
a. Zulverheid van Oogmerk : Asas ini berkenaan dengan kemurnian tujuan pemerintah, dalam agama Islam dikenal dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
b. Zorgvuldigheid : Asas ini berkenaan dengan keadilan pemerintahan, dalam hal ini memang sulit untuk menyatakan keadilan.
c. Rechzekerheid : Asas ini mengandalkan hukum yang berlaku, artinya untuk memutuskan
sesuatu harus ada peraturannya baik tertulis maupun tidak tertulis (kebiasaan/adat). Peraturan yang mengatur segala sesuatu ini diharapkan akan menertibkan keadaan.
d. Fair PIay : Dalam asas ini, pemerintah diperlukan untuk jujur dan terbuka kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, walaupun untuk hal-hal rahasia negara yang
menyangkut keamanan pemerintah terpaksa menutupnya. Seperti keberadaan peralatan nuklir, keberadaan rahasia penyakit kematian seseorang, keberadaan permainan intel (dinas rahasia), dan lain-lain.
e. Evenwichtigheid : Asas ini adalah asas keseimbangan antara yang baik dan yang benar, bukan keseimbangan yang buruk dengan yang baik, bukan pula keseimbangan yang salah dengan yang benar, begitu juga bukan keseimbangan yang jelek dengan yang indah, karena berakibat
kehancuran.
ASAS ILMU PEMERINTAHAN
Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik
General Principle of Good Government 1. Kepastian Hukum
2. Keseimbangan 3. Kesamaan
4. Bertindak Cermat 5. Motivasi
6. Tidak mecampur adukkan kewenangan 7. Fair play
8. Keadilan dan kewajaran
9. Menanggapi Penghargaan yang wajar 10.Meniadakan akibat-akibat keputusan yg
batal
11.Perlindungan hukum 12.Kebijaksanaan
13.Penyelenggaraan kepentingan umum
Asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi :
1. Asas Kepastian hukum
2. Asas Tertub penyelenggaraan Negara 3. Asas Kepentingan Umum;
4. Asas Keterbukaan;
5. Asas Proporsionalitas;
6. Asas Profesionalitas;
7. Asas Akuntabilitas.
Diprakarsai pada Tahun 1950 oleh Pemer- intah Belanda, diketuai
Mr. De Moncy
Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB)
UU No. 28 Tahun 1999 Pasal 3
BENTUK-BENTUK PEMERINTAHAN
Monarki adalah bentuk dari pemerintahan yang dipimpin oleh raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan negara. Monarki juga termasuk bentuk dalam pemerintahan tertua di dunia. Setiap raja dan ratu ini memiliki julukannya masing-masing seperti di Jepang, raja dipanggil dengan sebutan Kaisar, Brunei Darussalam dengan sebutan Sultan, dan sebutan Yang di-Pertuan Agong di Malaysia.
Kaisar Hirohito dari Jepang yang memerintah dari tahun 1926-1989
(Sumber: britannica.com)
MONARKI TIRANI
Tirani sama seperti monarki yang kekuasaan negaranya dipegang oleh satu orang. Tapi, tirani dijalankan dengan sewenang-wenang secara otoriter dan absolut. Contoh negara yang pernah menjalankan bentuk tirani adalah Adolf Hitler di Jerman dan Joseph Stalin dari Uni Soviet.
Adolf Hitler
(Sumber: independent.co.uk)
ARISTOKASI
Aristokrasi yang dipegang oleh beberapa orang. Orang-orang tersebut memiliki peranan penting seperti halnya kaum cendikiawan.
Pada tahun 1700-an, Prancis pernah
menganut aristokrasi
dimana kekuasaan yang mereka miliki ditunjukkan untuk kepentingan umum
Louis XIV di Prancis (Sumber: simple.wikipedia.org)
OLIGARKI
Nelson Mandela (Sumber: channel4.com)
Oligarki, sama halnya seperti Aristokrasi juga dipegang oleh beberapa orang, teman-teman.
Tetapi, yang memiliki peranan dalam oligarki dibedakan berdasarkan kekayaan, keluarga, ataupun militer.
Negara yang pernah menganut bentuk oligarki salah satunya adalah Afrika Selatan yang berakhir pada tahun 1994 ketika Nelson Mandela menjabat sebagai presiden.
BENTUK-BENTUK PEMERINTAHAN
Negara yang bentuk pemerintahannya demokrasi, salah satunya adalah Indonesia.
Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak setara dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, kita juga mengenal istilah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat yang dicetuskan oleh Abraham Lincoln. Karena memang, dalam demokrasi pemegang kekuasannya adalah rakyat.
Teknokrasi adalah bentuk dari pemerintahan dimana pakar teknis mempunyai kekuasaan. Dalam teknokrasi, para pengambil keputusan akan dipilih berdasarkan seberapa jauh mereka menguasi bidang tertentu seperti insinyur, ilmuwan, dan profesional kesehatan
Timokrasi adalah bentuk dari pemerintahan dengan ideal tertinggi negara diatur oleh para pemimpin yang memiliki kehormatan dan kelayakan.
Timokrasi ini merupakan lawan dari kepemimpinan yang berdasarkan kelas, keturunan, kekuasaan, dan hak istimewa.
Kleptokrasi merupakan bentuk dalam pemerintahan dimana pemegang kekuasaan menggunakan posisinya untuk mencuri kekayaan negara atau korupsi.
Mereka mengambil pajak yang berasal dari rakyat untuk memperkaya kelompok tertentu atau dirinya sendiri. Semakin massal tindak korupsi yang dilakukan pejabat publik, maka negara tersebut semakin merujuk kepada kleptokrasi.
DEMOKRASI TEKNOKRASI TIMOKRASI KLEPTOKRASI
Place Your Picture Here
Abraham Lincoln (Sumber: thedailybeast.com)
Simbol teknokrasi
(Sumber: relatoralonge.wikia.com) (Sumber: oneirradiatedwatson.wordpress.com)(Sumber: kathmadupost.ekantipur.com)
BENTUK-BENTUK PEMERINTAHAN
OKLOKRASI
Amerika Serikat pada tahun 1930-an (Sumber:
keithyorkcity.wordpress.com) Oklokrasi terjadi saat negara dalam anarki massa dengan pemerintahan yang tidak legal, Squad. Mereka memiliki kekuasaan senjata dalam jumlah besar, sehingga rakyat lain menjadi takut. Pada tahun 1930- an, Amerika Serikat hampir masuk ke dalam kategori ini dimana keluarga mafia mengendalikan negara secara ilegal dan inkonstitusional.
PLUTOKRASI
Ketimpangan antara orang kaya dengan orang miskin
(Sumber: timeshighereducation.com) Ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin sangat telihat pada plutokrasi. Hal ini karena bentuk dalam pemerintahan tersebut disetir oleh orang-orang kaya yang tercipta dari suatu kondisi ekstrem. Mereka tidak hanya menguasi sumber ekonomi dan politik, tetapi juga sumber militer seperti senjata, dan lain- lain. Negara yang memiliki sumber daya alam seperti minyak dan logam mulia berpotensi mengalami jenis pemerintahan ini. Karena pada umumnya, badan yang mengontrol sumber daya tersebut ingin mempertahankan kondisi yang menguntungkan mereka.
Definisi Sistem
Pemerintahan
• Sistem pemerintahan merupakan sistem yang digunakan oleh pemerintah sebuah negara untuk mengatur negaranya. Sistem pemerintahan berisi sekumpulan aturan-aturan dasar mengenai pola kepemimpinan, pola pengambilan keputusan, pola pengambilan kebijakan, dan berbagai macam hal lainnya.
• Istilah sistem pemerintahan pada dasarnya berasal dari dua kata berbahasa Indonesia yaitu kata “sistem” yang artinya kesatuan pengaturan, dan kata “pemerintah”
yang artinya pihak yang berhak memberikan perintah
atau pun memutuskan kebijakan tertentu. jika diartikan
dari arti katanya, maka pengertian sistem
pemerintahan merupakan kesatuan pengaturan yang
digunakan oleh pihak-pihak yang berhak memutuskan
kebijakan/memberikan perintah.
Definisi Sistem
Pemerintahan
• Pengertian sistem pemerintahan secara sempit adalah sarana kelompok yang berfungsi untuk menjalankan roda atau keberlangsungan pemerintahan. Tujuannya adalah agar negara tetap stabil dalam waktu yang lama sekaligus mencegah munculnya perilaku radikal atau reaksioner dari masyarakat. Di dunia ada berbagai macam sistem tata negara atau pemerintahan. Dimana masing-masing sistemnya memiliki karakteristik, kekurangan, kelebihan dan perbedaannya masing-masing. Sistem tata negara diterapkan berdasarkan kondisi masyarakat dan pemerintahan masing-masing negara.
• Secara harfiah makna Sistem pemerintahan adalah suatu bentuk ikatan atau hubungan yang terjalin antar lembaga negara untuk menyelenggarakan kekuasaan-kekuasaan negara dalam menjalankan kepentingan negara dalam rangka mensejahterakan rakyat. Dilihat dari pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa sistem ketatanegaraan merupakan sistem tata kerja dan hubungan antar lembaga negara untuk menjalankan atau menyelenggarakan kenegaraan.
Sistem
Pemerintahan Indonesia
Sistem presidensial adalah sistem negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Presiden dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh menteri- menteri. Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan para menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet bertanggung jawab terhadap presiden.Presiden dalam menjalankan pemerintahannya diawasi oleh parlemen.
Parlemen di Indonesia terdiri dari dua bagian yakni, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Anggota DPR dan DPD dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Pemilihan umum untuk memilih anggota DPR merupakan pemilihan umum yang diselenggarakan oleh sebuah komisi pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya berbentuk pemilihan umum multi partai. Pemilihan umum untuk memilih anggota DPD juga diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum dengan mekanisme kontestasinya berasal dari calon perseorangan dengan syarat-syarat dukungan tertentu yang mewakili wilayah administrasi tingkat 1 atau provinsi.
Sistem
Pemerintahan Indonesia
Anggota-anggota DPR dan DPD merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang bersidang sedikitnya satu kali dalam 5 (lima) tahun. MPR merupakan lembaga tinggi negara berwenang untuk mengubah dan menetapkan undang-undang dasar negara. MPR adalah lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang dasar.
Definisi Sistem
Pemerintahan
• Sistem pemerintahan bisa juga diartikan sebagai suatu tatanan yang menyeluruh dalam suatu negara. Dimana tatanan tersebut terdiri atas banyak komponen pemerintah yang saling mempengaruhi dan bergantung satu salam lain untuk mencapai fungsi dan tujuan pemerintahan. Dalam suatu negara kekuasaan umumnya dibagi menjadi tiga yakni kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif dan kekuasaan yudikatif.
• Sistem pemerintahan di indonesia membagi kekuasaan pemerintah menjadi tiga yakni yudikatif, eksekutif dan legislatif. Secara umum, sistem ketatanegaraan di Indonesia juga menunjukkan bahwa cabang kekuasaan yang paling besar tanggung jawabnya dalam pembuatan undang-undang dan tata kelola bangsa adalah Legislatif dan Eksekutif.
Sementara dalam arti sempit, pengertian sistem ketatanegaraan lebih merujuk eksekutif. Dimana cabang eksekutif adalah kabinet pemerintahan yang bertanggungjawab terhadap tata kelola ketatanegaraan dan pemerintahan sehari-hari.
Sistem
Pemerintahan
Indonesia
Macam- macam Sistem
Pemerintahan
Macam-macam Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Parlementer merupakan sistem pemerintahan yang mana parlemen memiliki peranan yang sangat besar di dalam pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen yang duduk di pemerintahan berhak/memiliki wewenang untuk mengangkat perdana mentri sekaligus menjatuhkan permerintahan yang sedang memimpin negara melalui beberapa macam cara seperti salah satunya mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa.
Presidensial adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada di tangan presiden. Dalam sistem pemerintahan ini, presiden berperan sebagai kepala pemerintahan tertinggi yang berhak mengambil berbagai macam keputusan atau pun kebijakan yang berkaitan dengan negara.
Sistem pemerintahan Semi Presidensial merupakan sistem pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan parlementer dengan sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem pemerintahan ini, kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di tangan presiden (sebagai pemimpin negara) dan di tangan parlemen (sebagai wakil rakyat).
Bentuk
Pemerintaha n
• Bentuk pemerintahan sangat berkaitan dengan pelaksanaan kehidupan bertatanegara. Hal tersebut tentu saja berhubungan langsung dengan formulasi kenegaraan dan kepala negara.
Anda mungkin sering mendengar istilah sistem pemerintahan parlementer, presidensial, monarki dan lain sebagainya. Dimana sistem-sistem tersebut diberlakukan oleh berbagai negara sesuai dengan ketatanegaraannya.
• Bentuk pemerintahan indonesia sempat mengalami perubahan. Sebelum diamandemen, diketahui bahwa UUD 1945 memiliki pengaruh yang besar untuk mengatur kedudukan lembaga tinggi negara dan lembaga tertinggi negara. Dalam sistem ini, kedaulatan rakyat secara langsung diberikan kepada MPR sebagai lembaga tertinggi. Sistem ini membuat kekuasaan kepala negara menjadi tidak terbatas. Setelah amandemen, bentuk pemerintahan di Indonesia berubah menjadi republik. Sementara sistem pemerintahan Indonesia saat itu adalah presidensial.
• Sistem pemerintahan Indonesia setelah diamendemen atau yang berlaku saat ini dijelaskan secara rinci di dalam Pembukaan UUD 1945 tepatnya pada Alinea IV. Dalam UUD 1945, diketahui bahwa Indonesia merupakan negara berbentuk republik. Indonesia juga merupakan Negara Kesatuan. Dimana Presiden Republik Indonesia adalah kepala pemerintah sekaligus kepala negara. Presiden memegang kekuasaan berdasarkan Undang-undang Dasar.
• Pemerintah dalam melaksanakan jalannya pemerintahan dilakukan oleh eksekutif sebagai pemegang kekuasaan untuk menyelenggarakan Undang-undang, kemudian ada legislatif yang memiliki kekuasaan dalam pembentukkan Undang-undang dan Yudikatif yang memiliki kekuasaan untuk mengadili siapa saja yang melakukan pelanggaran terhadap Undang- undang.