Penggunaan Hasil Evaluasi
Tahap terakhir dari prosedur evaluasi adalah penggunaan hasil evaluasi. Seperti adanya sebuah laporan yang merupakan salah satu penggunaan hasil evaluasi tersebut. Laporan ini bertujuan untuk
memberikan umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti kepada siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, pengawas, dan pengguna lulusan. Selain itu, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan dapat menggunakan data hasil evaluasi. Data hasil evaluasi sangat bermanfaat bila dipelajari dan digunakan untuk
meningkatkan proses belajar mengajar.
Remmer (1967) dalam Ropii dan Fahrurrozi (2017) menyatakan "we discuss here the use of test results to help students understand them selves better, explain pupil growth and development to parents and assist the teacher in planning instruction". Oleh karena itu, dengan adanya penggunaan hasil evaluasi dapat digunakan untuk mendukung pemahaman siswa, dimana informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi dapat diketahui bagaimana metode pembelajaran, kesulitan belajar dan hubungan sosial yang dialami siswa sehingga dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan usaha dan motivasi belajar siswa lebih baik lagi. Hasil evaluasi juga dapat memaparkan pertumbuhan dan perkembangan siswa kepada orang tua, dan guru dapat mengetahui kemampuannya sebagai guru, baik kekuatan dan kelemahannya.
Guru dapat mengetahui pendapat dan keinginan siswanya terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan belajar mengajar. Dengan demikian, guru dapat memperbaiki maupun melengkapi
kekurangannya, dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya, serta hasil evaluasi dapat membantu guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran.
Julian C. Stanley dalam Dimyati dan Mudjiono (1994: 206) menyatakan "just what is to be done, of course, depends on the purpose of the program". Oleh karena itu, penggunaan hasil evaluasi yang telah diperoleh itu tergantung dengan tujuan program evaluasi yang telah diatur sebelumnya. Bentuk dan isi laporan hasil evaluasi dapat disusun atau ditentukan oleh sekolah sesuai kesepakatan berdasarkan kriteria mudah, sederhana dan bermakna yang dapat dipelajari dan dipahami oleh semua pihak (Matondang, 2009).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik beberapa penggunaan hasil evaluasi, yaitu:
1. Sebagai keperluan laporan pertanggungjawaban
Hasil evaluasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban terhadap suatu kegiatan yang telah dilaksanakan. Seperti hasil evaluasi yang diberikan oleh guru
pada mata pelajaran atau jurusan yang diampunya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya dan siswanya, tetapi hendaknya dapat dimanfaatkan oleh orang tua siswa dan seluruh pegawai sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sebagaimana pendapat Arifin (2016) yang menyatakan bahwa hasil evaluasi dapat dimanfaatkan guru untuk menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Adanya laporan pertanggungjawaban tersebut dapat menjelaskan terkait pertumbuhan dan
perkembangan siswa kepada orang tua, sehingga orang tua dapat mengetahui kemajuan belajar anaknya dan menyikapi kondisi anaknya, memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa di rumah, menentukan tindakan lanjut dalam memilih jenjang pendidikan selanjutnya, dan memprakirakan kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya. Bagi lingkup sekolah sendiri, laporan pertanggungjawaban ini dapat digunakan kepala sekolah kepala sekolah untuk melakukan upaya pengembangan guru dan siswa lebih lanjut, yaitu memperbaiki fasilitas pendidikan, meningkatkan kompetensi profesional guru, peningkatan layanan sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu disampaikannya laporan hasil evaluasi dalam bentuk publik kepada berbagai pihak terkait.
2. Sebagai keperluan seleksi
Diasumsikan bahwa setiap awal dan akhir tahun ada siswa yang ingin bersekolah dan ada siswa yang ingin lulus pada jenjang pendidikan tertentu. Dengan adanya hasil evaluasi dapat digunakan sebagai seleksi akan memasuki sekolah atau jenjang pendidikan lanjutannya, dimana guru atau pihak sekolah akan memilih siswa yang akan diterima di sekolahnya serta menentukan
pengelompokan dan penempatan siswanya berdasarkan kemampuan masing-masing, seperti akan masuk ke kelas-kelas unggulan. Saat program pendidikan berlangsung dan menyelesaikan pendidikan, guru menggunakan hasil evaluasi untuk menentukan siswa yang dapat naik ke kelas atau jenjang selanjutnya, dan menentukan siswa yang memenuhi syarat untuk memperoleh beasiswa maupun prestasi-prestasi lainnya.
3. Sebagai keperluan diagnosis
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar ditujukan untuk diagnostik dan pengembangan (Dirman dan Juarsih, 2014). Dengan demikian, hasil evaluasi dapat diketahui bagaimana kelebihan dan kekurangan siswa. Apabila hasil evaluasi menunjukkan adanya siswa yang memiliki kemampuan yang kurang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan maupun kemampuan yang lebih lambat daripada siswa lainnya. Sehingga perlu mendiagnosis masalah belajar siswa sebagai
identifikasi faktor-faktor yang menghalangi siswa mencapai tujuan akademik. Hasil pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai panduan instruksional dan dukungan siswa, seperti guru dapat memberikan bimbingan, pembelajaran remedial, maupun les tambahan. Sementara itu, bagi siswa yang hasil evaluasinya menunjukkan kemampuan yang baik dalam penguasaan
pembelajaran maka juga perlu dilakukan pelayanan tindak lanjutan yang tepat untuk lebih mengoptimalkan kecepatan pengembangannya. Sekolah diharapkan memfasilitasi program alternatif kepada mereka dalam bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang tertentu atau sistem pendidikan akselerasi untuk memungkinkan mereka lulus lebih cepat. Dalam hal ini peran serta masyarakat melalui komite sekolah juga turut diikutsertakan (Ropii dan Fahrurrozi, 2017)
4. Sebagai keperluan promosi
Arifin (2016) mengemukakan pendapatnya bahwa dalam rangka promosi peserta didik, baik untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan, guru dapat memanfaatkan hasil evaluasi terutama hasil evaluasi sumatif. Pada akhir tahun ajaran sudah ada siswa yang masuk maupun lulus atau naik ke jenjang selanjutnya. Bagi siswa yang lulus akan memperoleh ijazah atau sertifikat yang dikeluarkan sebagai bukti fisik telah menempuh suatu pendidikan, begitupula dengan siswa yang mendapat prestasi belajar yang baik akan naik ke jenjang berikutnya.
Beberapa hal tersebut merupakan bentuk dari promosi hasil evaluasi, dimana promosi ini dilakukan setelah kegiatan evaluasi selesai. Apabila promosi itu untuk naik ke jenjang berikutnya atau naik kelas, maka kriteria yang digunakan ialah kriteria kenaikan kelas berupa aspek-aspek yang menyangkut pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum (Ropii dan Fahrurrozi, 2017).
Guru dapat menafsirkan dan memutuskan sejauh mana taraf kesiapan peserta didik dapat melanjutkan ke kelas atau ke jenjang pendidikan berikutnya sesuai dengan kemampuan peserta didik masing-masing (Pauji, dkk., 2016). Siswa yang layak naik kelas merupakan siswa yang telah mencapai kompetensi tingkat kelas dan diharapkan untuk mengikuti program pendidikan di kelas berikutnya. Sementara itu, guru juga dapat menentukan siswa yang tidak layak naik kelas dikarenakan kompetensi yang memenuhi kriteria kenaikan kelas, sehingga siswa harus mengulang dengan kelas asalnya.
5. Sebagai upaya prediksi masa depan siswa
Hasil evaluasi dapat digunakan oleh para guru untuk menelaah kemampuan peserta didik yang bertujuan untuk menentukan sikap, bakat, minat, dan aspek lain dari kepribadian mereka serta
bagaimana hal yang menonjol atau prestasi dari siswa yang dianggap sesuai dalam hal keunggulan. Dari telaah hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk berkolaborasi bersama guru bimbingan dan penyuluhan (BK) dengan menyampaikan bagaimana kemampuan siswa- siswa tersebut. Hal ini bertujuan supaya kompetensi yang dimiliki dapat dianalisa dan digunakan sebagai dasar pengembangan siswa ketika memilih jenjang pendidikan, profesi atau karir di masa depan.
6. Sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rancangan pembelajaran
Manfaat evaluasi di sekolah bagi guru yaitu untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi peserta didik dan apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum (Daryanto, 2014). Dengan demikian, apabila mayoritas siswa mendapatkan nilai buruk dalam ujian yang mereka ambil, mungkin karena pendekatan atau metodenya yang digunakan kurang tepat sehingga guru harus mempertimbangkan rancangan pembelajaran yang telah dirancang dan berusaha untuk menemukan metode pengajaran lainnya.
Referensi
Ropii, M., & Fahrurrozi, M. (2017). Evaluasi Hasil Belajar.
Pauji, R., Trisna, B. N., & Atsnan, M. F. (2016). Pemanfaatan hasil evaluasi pembelajaran matematika SMA di kota Banjarmasin. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 164- 170.
Dirman dan Juarsih, Cicih. 2014. Penilaian dan Evaluasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran (Vol. 8). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Matondang, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran.
Daryanto. 2014. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.