PANDUAN UYUY
PENGGUNAAN LABEL PRIMA
DIREKTORAT ]ENDERAL
( ) PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN
'' 2007
UIR
PANDUAN UMUM
PENGGUNAAN LABEL PRIMA
q ?3
DIREKTORAT JENDERAL
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2007
33
Editor
Dr. Ir. I. Nyoman Oka Tri jad ja, M.AppLSc
Penyusun Ketua
Ir.Sri Sulasmi, MSc
Anggota
Dr. Drh. biana Hermawati Ir.Sri Sulasmi, M5c Ir. Dewi Novia.T.MSi Chandra Satria.KU,SH,MM Emma Edyarti, 5KM, MKes.
Drh. Sri Bintang K,MSi.
Drh. Lili Darwita Netra Mirawati, SP
Nina Marlina, STP Ir. Hadi Suyono, SP
Ir. Yun Azhar Siti Noorjanah, SP Indah Sulistio Rini, STP Tri Wahyu Cahya Rini, STP
Muhammad Isnaeni
Panduan Uinun Pen ggunaan Label Prima
Kata Pengantar
Pada dasarnya label merupakan suatu media informasi yang dapat menghubungkan komunikasi antara produsen dengan konsumen.-Demikian halnya dengan yang berlaku untuk pengan hash pertanian. Pencatuman label pada pengan hasil pertanian diharapkan dapat memberi informasi yang berguna kepada konsumen yang pada gilirannya akan membantu didalam proses pengambi Ian keputusan pembelian produk tersebut.
Berkaitan dengan program Sistem Sertifikasi Pertanian Indonesia (Si Sakti), pengan hasil pertanian yang telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan (prima) perlu mendapatkan pengakuan melalui Sistem Sertifikasi dengan Pelabelan Prima. Informasi yang terdapat pada label haruslah dapat mencerminkan nilai kebenaran dengan kemampuan telusur yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga perlu pula diatur tata Cara pemakaian, kriteria serta sejumlah tindakan untuk menghindari penyalahgunaannya.
Untuk itu diperlukan suatu pedoman yang mengatur sistem pelabelan tersebut agar dapat memberikan arah yang jelas serta memudahkan bagi semua pihak di dalam penggunaannya. Pedoman pelabelan bagi pangan hasil pertanian yang telah memenuhi persyaratan Prima ini dimaksudkan untuk memenuhi hal tersebut diatas, selain tentunya sebagai wujud apresiasi pemerintah didalam penguatan daya saing produk lokal dengan pemenuhan terhadap aspek jaminan mutu dan keamanan pangan pada pangan hasil pertanian.
Jakarta, November 2007 Direktur Jenderal,
Prof.Dr.Ir. Djoko Said Damardjati, MS NIP. 080 026 883
V
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR 1ST vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
I. PENDAHULUAN 1
II. ACUAN NORMATIF 2
III. RUANG LINGKUP 3
IV. DEFINISI 3
V. ATURAN PENGUNAAN LABEL 5
5.1. Ketentuan Umum 5
5.2. Ketentuan Khususus 6
vii
Pandnon Umum Penggunaan Label Prima
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. LOGO PRIMA TIGA 7
II. LOGO PRIMA DUA 8
III. LOGO PRIMA SATU 9
IV. KETERANGAN NOMOR REGISTRASI 10
V. KODE OTORITAS KOMPETEN PAD 11
Panduan Umurn Pen ggunaan Label Prima
I. PENDAHULUAN
Membangun kepercayaan konsumen bukanlah suatu hal yang mudah. Banyaknya kasus penyalahgunaan berkaitan dengan penggunaan label begitu luas terjadi.
Dampaknya kita rasakan yaitu pudarnya kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut, demikian pula halnya dengan yang berlaku pads produk pangan. Sejumlah ketentuan berupa perangkat peraturan dan kebijakan ternyata belum cukup ampuh untuk membatasi ruang gerak penyalahgunaan yang tidak bertanggung jawab tersebut, tanpa adanya komitmen yang kuat didalam pelaksanaannya.
Selain sebagai media informasi bagi konsumen, label juga dapat menjadi sarana didalam membangun image serta kepercayaan bagi produsen. Unsur daya saing menjadikan label sebagai salah satu faktor penting bagi promosi produk yang bersangkutan dalam iklim yang kompetitif seperti sekarang
m i.Untuk itu pemerintah secara dini telah mengeluarkan sejumlah perangkat seperti Undang-Undang Pangan No.7 tahun 1996 serta Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan dalam menstimulir dinamika yang berkembang untuk menciptakan iklim perdangangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab
Untuk pangan hasil pertanian, dengan amanah legislasi diatas saat ini Otoritas Kompeten Keamanan Pangan telah menyusun sebuah pedoman yang mengatur pelabelan sebagai rangkaian sistem jaminan mutu pangan dalam penerapan disektor pertanian. Disamping untuk membangun image pada produk pangan hasil pertanian
1
Bari 27 halPanduan Umum Pen ggunaan Label Prima
nasional yang bermutu dan aman, diharapkan dengan pedoman in penerapan sistem sertifikasi jaminan mutu dengan pelabelan pada produk pangan hasil pertanian dapat berjalan dengan baik, terawasi serta memungkinkan baik bagi pihak pembinaan dan pengawasan maupun konsumen sendiri didalam proses penelusurannya.
Tujuan penyusunan Pedoman ini adalah
1. Sebagai acuan yang digunakan dalam kegiatan pelabelan pangan hash l pertanian
2. Memudahkan pemahaman dan penerapan bagi Otoritas Kompeten, produsen serta konsumen tentang aturan dalam pelabelan pangan hashl pertanian.
II. ACUAN NORMATIF
• Undang-undang Pangan No. 7 tahun 1996
• Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1996
• Peraturan Pemerintah tentang Label dan Iklan Pangan No. 69 tahun 1999
• Peraturan Pemerintah tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan No. 28 tahun 2004
• Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2004.
2
dan i 27 halPanduan Urnum Penggunaan Label Prima
III. RUANG LINGKUP
Pedoman ini meliputi informasi tentang spesifikasi teknis label dan aturan penggunaan pelabelan Prima.
IV. DEFINISI
4.1 Label adalah setiap keterangan mengenai produk dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain yang disertakan pada produk, dimasukan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan produk.
4.2 Otoritas Kompeten adalah institusi pemerintah yang diberi kewenangan serta ditunjuk oleh Gubernur untuk melaksanakan program keamanan pangan produk pertanian segar.
4.3 Sertifikasi mutu pangan hasil pertanian adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap pangan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan serta merupakan penilaian/apresiasi yang diberikan kepada petani/pemilik kebun atas penilaian terhadap usaha tani yang dilakukan.
4.4 Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dani kemungkinan cemaran biologis, kimia dan Benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia
4.5 Prima Satu (P-1) adalah peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, bermutu
3
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Labe! Prima
balk serta Cara produksinya ramah terhadap lingkungan.
4.6 Prima Dua (P-2) adalah peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan bermutu balk.
4.7 Prima Tiga (P-3) adalah peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi.
4.8 Verifikasi adalah peninjauan secara periodik oleh Otoritas Kompeten untuk menentukan keefektifan secara keseluruhan rencana produksi
4
dari 27 halPaluluun Unttun PcFR'c'u/?uan lJ b(l Prima
V. ATURAN PENGGUNAAN LABEL 5.1 Ketentuan Umum
5.1.1 Label P3 merupakan label berwarna hijau dengan besaran ukuran dan isi kalimat seperti terdapat pada lampiran 1
5.1.2 Label P2 merupakan label berwarna perak dengan besaran ukuran dan isi kalimat seperti terdapat pada lampiran 2
5.1.3 Label P1 merupakan label berwarna emas dengan besaran ukuran dan isi kalimat seperti terdapat pada lampiran 3
5.1.4 Pada setiap label harus tertera Nomor sertifikat yang berisi informasi yang mengacu pada lampiran 4 5.1.5 Label Produk Prima hanya dapat digunakan oleh
unit usaha yang telah mendapat pengakuan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan berupa sertifikat jaminan mutu pangan atas pemenuhan proses produksi pangan hasil pertanian yang mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan.
5.1.6 Label prima dapat ditempelkan pada permukaan produk berupa stiker maupun berupa hasil cetakan yang dipasang pada tiap kemasan dan atau pada produk
5.1.7 Label harus ditempatkan pada sisi yang mudah dilihat, diamati serta dibaca oleh konsumen
5
dan i 27 hal5.1.8 Untuk memudahkan infromasi bagi konsumen, maka disarankan ukuran minimal label yang digunakan adalah diameter sebesar 2 cm pada lingkaran luar
5.2 Ketentuan Khusus
5.2.1 Label produk Prima hanya dapat digunakan oleh pelaku usaha selama unit usaha yang bersangkutan telah mendapatkan sertifikat Prima dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan serta tidak dalam masa dimana sertifikat tersebut dalam keadaan/
proses penarikan maupun penangguhan
5.2.2 Otoritas Kompeten Keamanan Pangan mengawasi pelaksanaan penggunaan label pada setiap unit usaha pertanian yang telah disertifikasinya.
5.2.3 Otoritas Kompeten Keamanan Pangan mengawasi pemusnahan penggunaan label produk Prima, bila status unit usaha yang disertifikasi berada dalam masa penundaan maupun pencabutan
6
dari 26 hal Panduan Umum Penggunaan Label Prima
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
Lampiran 1.
LOGO PRIMA TIGA
a b c d e
f
No. Reg : (Otori Kompeten) g
a b c d e f g
> 2 cm 0.96a 0.7a 0.634a 0.5a f = e 0.034a
Warna logo:
C 84%
M 26%
Y 100%
K 14%
7
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
No. Reg : (Otoritaa Kompeten) g— f
Lampiran 2.
LOGO PRIMA DUA
a b
c d e
a b c d e f g
> 2 cm 0.96a 0.7a 0.634a 0.5a f = e 0.034a
Warna lingkaran &
tulisan di dalam lingkaran
C 19%
M 15%
Y 15%
K 0%
Warna untaian daun dan nomor registrasi
C 84%
M 26%
Y 100%
K 14%
8
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
Lampiran 3.
LOGO PRIMA SATU
a b c d e f g
> 2 cm 0.96a 0.7a 0.634a 0.5a f = e 0.034a
Warna lingkaran &
tulisan di dalam lingkaran
C 16%
M 26%
Y 100%
K 0%
Warna untaian daun dan nomor registrasi
C 84%
M 26%
Y 100%
K 14%
9
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
Lampiran 4.
Nomor yang dicantumkan menyertai logo adalah nomor sertifikat Prima yang diberikan kepada pelaku usaha pangan hasil pertanian sebagai berikut :
1. Nomor Sertifikat Prima minimal terdiri dari 18 angka (digit) yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok yang dipisahkan oleh tanda"strip" yaitu:
• 4 (empat) angka pada kelompok I menunjukkan kode propinsi, dan 2 digit kedua menunjukkan kode kabupaten/kota
• 1 (satu) angka pada kolompok II menunjukkan kode tingkatan Prima 1 sampai dengan 3 yaitu:
Prima 1 = 1 Prima 2 = 2 Prima 3 = 3
• 4 (empat) angka pada Kelompok III menunjukkan kode jenis komoditas dari unit usaha pangan hasil pertanian yang telah memperoleh Sertifikat Prima
• 3 (tiga) angka pada Kelompok IV menunjukkan nomor urut sertifikat unit usaha pangan hasil Pertanian yang telah memperoleh Sertifikat Prima di Kabupaten/Kota bersangkutan (Apabila jumlah pelaku usaha hasil Pertanian di Kabupaten/Kota yang bersangkutan lebih dari 999 maka nomor urut sertifikat menjadi 4 angka/digit)
• 4 (empat) angka pada Kelompok V menunjukkan tahun dikeluarkannya sertifikat
2. Nomor Sertifikat Prima dicantumkan pada logo Prima dengan cara penulisan seperti contoh berikut:
10
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
Sert. No. 11/11-2-10/02-005-02/2008
Keterangan:
• 11/11 = kode propinsi dan kabupaten/kota adalah propinsi Nangro Aceh Darussalam, kabupaten Bireun
• 2 = kode Prima 2
• 10/02 = kode komoditas
• 005 = nomor urut sertifikat Prima yang ke- 5 dikeluarkan di Kabupaten/Kota yang bersangkutan
• 2008 = sertifkat dikeluarkan pada bulan Pebruari tahun 2008
11
dari 27 halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
Lampiran 5.
Kode Otoritas Kompeten Pada Label
NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA KODE PROV. NANGGROE ACEH DARUSALAM 11
1 KAB. ACEH SELATAN 11.01
2 KAB. ACEH TENGGARA 11.02
3 KAB. ACEH TIMUR 11.03
4 KAB. TENGAH `) 11.04
5 KAB. ACEH BARAT 11.05
6 KAB. ACEH BESAR 11.06
7 KAB. PIDIE 11.07
8 KAB. ACEH UTARA 11.08
9 KAB. SIMEULUE 11.09
10 KAB. ACEH SINGKIL 11.1
11 KAB. BIREUN 11.11
12 KAB. ACEH BARAT DAYA 11.12
13 KAB. GAYO LUES 11.13
14 KAB. ACEH JAYA 11.14
15 KAB. NAGAN JAYA 11.15
16 KAB. ACEH TAMIANG 11.16
17 KAB. BENER MERIAH`) 11.17
18 KOTA BANDAACEH 11.71
19 KOTA SABANG 11.72
20 KOTA LHOKSEUMAWE 11.73
21 KOTA LANGSA 11.74
PROV. SUMATERA UTARA 12
1 KAB. TAPANULI TENGAH 12.01
2 KAB. TAPANULI UTARA 12.02
3 KAB. TAPANULI SELATAN 12.03
4 KAB. N IAS 12.04
5 KAB. LANGKAT 12.05
6 KAB. KARO 12.06
12 dari 27 hal
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA KODE
7 KAB. DELI SERDANG 12.07
8 KAB. SIMALUNGUN 12.08
9 KAB. ASAHAN 12.09
10 KAB. LABUHAN BATU 12.1
11 KAB. DAIRI 12.11
12 KAB. TOBA SAMOSIR 12.12
13 KAB. MANDAILING NATAL 12.13
14 KAB. NIAS SELATAN 12.14
15 KAB. PAKPAK BARAT 12.15
16 KAB. HUMBANG HASUNDUTAN 12.16
17 KAB. SAMOSIR *) 12.17
18 KAB. SERDANG BEDAGAI *) 12.18
19 KOTA MEDAN 12.71
20 KOTA PEMATANG SIANTAR 12.72
21 KOTA SIBOLGA 12.73
22 KOTATANJUNG BALAI 12.74
23 KOTA BINJAI 12.75
24 KOTA TEBING TINGGI 12.76
25 KOTA PADANG SIDEMPUAN 12.77
PROV. SUMATERA BARAT 12
1 KAB.PESISIR SELATAN 13.01
2 KAB. SOLOK*) 13.02
3 KAB. SW.LUNTO 13.03
4 KAB. TANAH DATAR 13.04
5 KAB. PADANG PARIAMAN 13.05
6 KAB. AGAM 13.06
7 KAB. LIMA PULUH KOTA 13.07
8 KAB. PASAMAN *) 13.08
9 KAB. KEPULAUAN MENTAWAI 13.09
10 KAB. DHARMASRAYA*) 13.1
11 KAB. SOLOK SELATAN *) 13.11
12 KAB. PASAMAN BARAT *) 13.12
13 KOTA PADANG 13.71
13 Bari 27 hat
Panduan Umum Pen ggunaan Label Prima
NO. PROVINSI/KABUPATEN/KOTA KODE
14 KOTA SOLOK 13.72
15 KOTA SAWHLUNTO 13.73
16 KOTA PADANG PANJANG 13.74
17 KOTA BUKITTINGGI 13.75
18 KOTA PAYAKUMBUH 13.76
19 KOTA PARIAMAN 13.77
PROV. RIAU 14
1 KAB. KAMPAR 14.01
2 KAB. INDRAGIRI HULU 14.02
3 KAB. BENGKALIS 14.03
4 KAB. INDRAGIRI HILIR 14.04
5 KAB. PELALAWAN 14.05
6 KAB. ROKAN HULU 14.06
7 KAB. ROKAN HILIR 14.07
8 KAB. SIAK 14.08
9 KAB. KUANTAN SINGINGI 14.09
10 KOTA PEKAN BARU 14.71
11 KOTA DUMAI 14.72
PROV. JAMBI 15
1 KAB. KERINCI 15.01
2 KAB. MEANGIN 15.02
3 KAB. SAROLANGUN 15.03
4 KAB. BATANGHARI 15.04
5 KAB. MUARO JAMBI 15.05
6 KAB. TANJUNG JABUNG BARAT 15.06 7 KAB. TANJUNG JABUNG TIMUR 15.07
8 KAB. BUNGO 15.08
9 KAB. TEBO 15.09
10 KOTA JAMBI 15.71
14 dari 27 hat
Pancnan Umuni Penggunaan Label Prima
NI
PROP. SUMATERA SELATAN 16
1 KAB. OGAN KOMERING ULU *) 16.01 2 KAB. OGAN KOMERING ILIR*) 16.02
3 KAB. MUARA ENIM 16.03
4 KAB. LAHAT 16.04
5 KAB. MUST RAWAS 16.05
6 KAB. MUSI BANYUASIN 16.06
7 KAB. BANYUASIN 16.07
8 KAB. OKU TIMUR *) 16.08
9 KAB. OKU SELATAN *) 16.09
10 KAB. OGAN ILIR *) 16.1
11 KOTA PALEMBANG 16.71
12 KOTA PAGAR ALAM 16.72
13 KOTA LUBUK LINGGAU 16.73
14 KOTA PRABUMULIH 16.74
PROV. BENGKULU 17
1 KAB. BENGKULU SELATAN 17.01
2 KAB. REJANG LEBONG *) 17.02
3 KAB. BENGKULU UTARA 17.03
4 KAB. KAUR 17.04
5 KAB. SELUMA 17.05
6 KAB. MUKO MUKO 17.06
7 KAB. LEBONG `) 17.07
8 KAB. KEPAHIANG *) KOTA BENGKULU
17.08
9 17.71
PROV. LAMPUNG 18
1 KAB. LAMPUNG SELATAN 18.01
2 KAB. LAMPUNG TENGAH 18.02
3 KAB. LAMPUNG UTARA 18.03
4 KAB. LAMPUNG BARAT 18.04
5 KAB. TULANG BAWANG 18.05
6 KAB. TANGGAMUS 18.06
15
clan 2? halPanduan Umum Penggunaan Label Prima
B WATEW
7 KAB. LAMPUNG TIMUR 18.07
8 KAB. WAY KANAN 18.08
9 KOTA BANDAR LAMPUNG 18.71
10 KOTA METRO 18.72
PROV. BANGKA BELITUNG 19
1 KAB. BANGKA 19.01
2 KAB. BELITUNG 19.02
3 KAB. BANGKA SELATAN 19.03
4 KAB. BANGKA TENGAH 19.04
5 KAB. BANGKA BARAT 19.05
6 KAB. BANGKA TIMUR 19.06
7 KOTA PANGKAL PINANG 19.71
PROV. KEPULAUAN RIAU 21
1 KAB. KEPULAUAN RIAU *) 21.01
2 KAB. KARIMUN 21.02
3 KAB. NATUNA 21.03
4 KAB. LINGGA *) 21.04
5 KOTA BATAM 21.05
6 KOTA TANJUNG PINANG 21.06
PROV. DKI JAKARTA 31
1 KAB.ADM. KEP.SERIBU***) KODYA JAKARTA PUSAT***) KODYA JAKARTA UTARA***) KODYA JAKARTA BARAT***) KODYA JAKARTA SELATAN***) KODYA JAKARTA TIMUR***)
31.01
2 31.71
3 31.72
4 31.73
5 31.74
6 31.75
PROV. JAWA BARAT 32
1 KAB. BOGOR 32.01
2 KAB. SUKABUMI 32.02
3 KAB. CIANJUR 32.03
16 dari 27 hal
Panduan Urnurn Penggunaan Label Prnna
32.04 4 KAB. BANDUNG
5 KAB. GARUT 32.05
6 KAB. TASIKMALAYA 32.06
7 KAB. CIAMIS 32.07
8 KAB. KUNINGAN 32.08
9 KAB. CIREBON 32.09
10 KAB. MAJALENGKA 32.1
11 KAB. SUMEDANG 32.11
12 KAB. INDRAMAYU 32.12
13 KAB. SUBANG 32.13
14 KAB. PURWAKARTA 32.14
15 KAB. KARAWANG 32.15
16 KAB. BEKASI 32.16
17 KOTA BOGOR 32.71
18 KOTA SUKABUMI 32.72
19 KOTA BANDUNG 32.73
20 KOTA CIREBON 32.74
21 KOTA BEKASI 32.75
22 KOTA DEPOK 32.76
23 KOTA CIMAHI 32.77
24 KOTA TASIKMALAYA 32.78
25 KOTA BANJAR 32.79
PROV. JAWA TENGAH 33
1 KAB. CILACAP 33.01
2 KAB. BANYUMAS 33.02
3 KAB. PURBALINGGA 33.03
4 KAB. BANJARNEGARA 33.04
5 KAB. KEBUMEN 33.05
6 KAB. PURWOREJO 33.06
7 KAB. WONOSOBO 33.07
8 KAB. MAGELANG 33.08
9 KAB. BOYOLALI 33.09
10 KAB. KLATEN 33.1
17 dari 27 ha!
Panrinan i ?fum Pinggr~naun Luhe! Prfrnu
11 KAB. SUKOHARJO 33.11
12 KAB. WONOGIRI 33.12
13 KAB. KARANGANYAR 33.13
14 KAB. SRAGEN 33.14
15 KAB. GROBOGAN 33.15
16 KAB. BLORA 33.16
17 KAB. REMBANG 33.17
18 KAB. PATI 33.18
19 KAB. KUDUS 33.21
20 KAB. JEPARA 33.2
21 KAB. DEMAK 33.21
22 KAB. SEMARANG 33.22
23 KAB. TEMANGGUNG 33.23
24 KAB. KENDAL 33.24
25 KAB. BATANG 33.25
26 KAB. PEKALONGAN 33.26
27 KAB. PEMALANG 33.27
28 KAB. TEGAL 33.28
29 KAB. BREBES 33.29
30 KOTA MAGELANG 33.71
31 KOTA SURAKARTA 33.72
32 KOTA SALATIGA 33.73
33 KOTA SEMARANG 33.74
34 KOTA PEKALONGAN 33.75
35 KOTA TEGAL 33.76
PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA 34
1 KAB. KULON PROGO 34.01
2 KAB. BANTUL 34.02
3 KAB. GUNUNG KIDUL 34.03
4 KAB. SLEMAN 34.04
5 KOTA YOGYAKARTA 34.71
1 8 amt 2 har
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
PROV. JAWA TIMUR 35
1 KAB. PACITAN 35.01
2 KAB. PONOROGO 35.02
3 KAB. TRENGGALEK 35.03
4 KAB. TULUNGAGUNG 35.04
5 KAB. BLITAR 35.05
6 KAB. KEDIRI 35.06
7 KAB. MALANG 35.07
8 KAB. LUMAJANG 35.08
9 KAB. JEMBER 35.09
10 KAB. BANYUWANGI 35.1
11 KAB. BONDOWOSO 35.11
12 KAB. SITUBONDO 35.12
13 KAB. PROBOLINGGO 35.13
14 KAB. PASURUAN 35.14
15 KAB. SIDOARJO 35.15
16 KAB. MOJOKERTO 35.16
17 KAB. JOM BANG 35.17
18 KAB. NGANJUK 35.18
19 KAB. MADIUN 35.21
20 KAB. MAGETAN 35.2
21 KAB. NGAWI 35.21
22 KAB. BOJONEGORO 35.22
23 KAB. TUBAN 35.23
24 KAB. LAMONGAN 35.24
25 KAB. GRESIK 35.25
26 KAB. BANGKALAN 35.26
27 KAB. SAMPANG 35.27
28 KAB. PAMEKASAN 35.28
29 KAB. SUMENEP 35.29
30 KOTA KEDIRI 35.71
31 KOTA BLITAR 35.72
32 KOTA MALANG 35.73
33 KOTA PROBOLINGGO 35.74
19 Bari 27 hal
Panduan Umumi Penggunaan Label Prima
34 KOTA PASURUAN 35.75
35 KOTA MOJOKERTO 35.76
36 KOTA MADIUN 35.77
37 KOTA SURABAYA 35.78
38 BATU 35.79
PROV. BANTEN 36
1 KAB. PANDEGLANG 36.01
2 KAB. LEBAK 36.02
3 KAB. TANGERANG 36.03
4 KAB. SERANG 36.04
5 KOTA TANGERANG 36.71
6 KOTA CIREBON 36.72
PROV. BALI 51
1 KAB. JEMBARANA 51.01
2 KAB. TABANAN 51.02
3 KAB. BADUNG 51.03
4 KAB. GIANYAR 51.04
5 KAB. KLUNGKUNG 51.05
6 KAB. BANGLI 51.06
7 KAB. KARANGASEM 51.07
8 KAB. BULELENG 51.08
9 KOTA DENPASAR 51.71
PROV. NUSA TENGGARA BARAT 52
1 KAB. LOMBOK BARAT 52.01
2 KAB. LOMBOK TENGAH 52.02
3 KAB. LOMBOK TIMUR 52.03
4 KAB. SUMBAWA *) KAB. DOMPU
52.04
5 52.05
6 KAB. BIMA 52.06
7 KAB. SUMBAWA BARAT`) KOTA MATARAM
52.07
8 52.71
20 dari 27 hat
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
52.72 9 KOTA BIMA
PROV. NUSA TENGGARA TIMUR 35.77
1 KAB. KUPANG 53.01
2 KAB. TIMOR TENGAH SELATAN 53.02
3 KAB. TIMOR TENGAH UTARA 53.03
4 KAB. BELU 53.04
5 KAB. ALOR 53.05
6 KAB. FLORES TIMUR 53.06
7 KAB. SIKKA 53.07
8 KAB. ENDE 53.08
9 KAB. NGADA 53.09
10 KAB. MANGGARAI 53.1
11 KAB. SUM BA TIMUR 53.11
12 KAB. SUMBA BARAT 53.12
13 KAB. LEMBATA 53.13
14 KAB. ROTE NDAO 53.14
15 KAB. MANGGARAI BARAT 53.15
16 KOTA KUPANG 53.71
PROVINSI KALIMANTAN BARAT 61
1 KAB. SAMBAS 61.01
2 KAB. PONTIANAK 61.02
3 KAB. SANGGAU *) KAB. KETAPANG
61.03
4 61.04
5 KAB. SINTANG *) KAB. KAPUAS HULU
61.05
6 61.06
7 KAB. BENGKAYANG 61.07
8 KAB. LANDAK 61.08
9 KAB. MELAWI *) KAB. SEKADAU *) KOTA PONTIANAK
61.09
10 61.1
11 61.71
12 KOTA SINGKAWANG 61.72
dart 27 hal
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
6
PROV. KALIMANTAN TENGAH KAB. KOTAWARINGIN BARAT KAB. KOTAWARINGIN TIMUR KAB. KAPUAS
KAB. BARITO SELATAN KAB. BARITO UTARA KAB. KAIINGIN KAB. SERUYAN 8
9 10
6
F-
8 9 10UI UI UI EM
KAB. SUKAMARA KAB. LAMANDAU KAB. GUNUNG MAS KAB. PULANG PISAU KAB. MURUNG RAYA KAB. BARITO TIMUR KOTA PALANGKARAYA
PROV. KALIMANTAN SELATAN KAB. TANAH LAUT
KAB. KOTABARU KAB. BANJAR KAB. BARITO KUALA KAB. TAPIN
KAB. HULU SUNGAI SELATAN KAB. HULU SUNGAI TENGAH KAB. HULU SUNGAI UTARA KAB. TABALONG
KAB. TANAH BAMBU KAB. BALANGAN KOTA BANJARMASIN KOTA BANJARBARU
PROV. KALIMANTAN TIMUR KAB. PASIR
KAB. KUTAI KERTANEGARA
62 62.01 62.02 62.03 62.04 62.05
62.08 62.09 62.1 62.11 62.12 62.13 62.71 63 63.01 63.02 63.03 63.04 63.05 63.06 63.07 63.08 63.09 63.1 63.11 63.71 63.72 64 64.01 64.02 22 dari 2? hal
Panduan Umuni Penggunaan Label Prima
KAB. BERAU 64.03
3
4 KAB. BULUNGAN 64.04
5 KAB. NUNUKAN 64.05
6 KAB. MALINAU 64.06
7 KAB. KUTAI BARAT 64.07
8 KAB. KUTAI TIMUR 64.08
9 KAB. PENAJAM PASER UTARA 64.09
10 KOTA BALIKPAPAN 64.71
11 KOTA SAMARINDA 64.72
12 KOTA TARAKAN 64.73
13 KOTA BONTANG 64.74
PROV. SULAWESI UTARA 71
1 KAB. BOLAANG MANGONDOW 71.01
2 KAB. MINAHASA *) 71.02
3 KAB. KEPULAUAN SANGIHE 71.03
4 KAB. KEPULAUAN TALAUD 71.04
5 KAB. MINAHASA SELATAN 71.05
6 KAB. MINAHASA UTARA*) 71.06
7 KOTA MANADO 71.71
8 KOTA BITUNG 71.72
9 KOTA TOMOHON 71.73
PROV. SULAWESI TENGAH 72
1 KAB. BANGGAI 72.01
2 KAB. POSO *) KAB. DONGGALA
72.02
3 72.03
4 KAB. TOLOI TOLI 72.04
5 KAB. BUOL 72.05
6 KAB. MOROWALI 72.06
7 KAB. BANGGAI KEPULAUAN 72.07
8 KAB. PARIGI MOUTONG 72.08
9 KAB. TOJO UNA UNA*) KOTA PALU
72.09
10 72.71
23 dari 27 hat
Panduan Ummnt Penggunaan Label Prima
PROV. SULAWESI SELATAN 73
1 KAB. SELAYAR 73.01
2 KAB. BULUKUMBA 73.02
3 KAB. BANTAENG 73.03
4 KAB. JENEPONTO. 73.04
5 KAB. TAKALAR 73.05
6 KAB. GOWA 73.06
7 KAB. SINJAI 73.07
8 KAB. BONE 73.08
9 KAB. MAROS 73.09
10 KAB. PANGKAJENE KEP. 73.1
11 KAB. BARRU 73.11
12 KAB. SOPPENG 73.12
13 KAB. WAJO 73.13
14 KAB. SIDENRENG RAPANG 73.14
15 KAB. PINRANG 73.15
16 KAB. ENREKANG 73.16
17 KAB. LUWU 73.17
18 KAB. TANA TORAJA 73.18
19 KAB. POLWALI MAMASA 20 KAB. MAJENE
21 KAB. MAMUJU
22 KAB. LUWU UTARA 73.22
23 KAB. MAMASA
24 KAB. LUWU TIMUR 73.24
25 KAB. MAMUJU UTARA
26 KOTA MAKASAR 73.71
27 KOTA PARE PARE 73.72
28 KOTA PALOPO 73.73
PROV. SULAWESI TENGGARA 74
KAB. KOLAKA*) 2
74.01
KAB. KONAWE 74.02
3 KAB. MUNA 74.03
24 dari 27 hal
A
Panduan Umum Penggunaan Labe( Prima
4 KAB. BUTON*) 74.04
5 KAB. KONAWE SELATAN 74.05
6 KAB. BOMBANA`) 74.06
7 KAB. WAKATOBI*) 74.07
8 KAB. KOLAKA UTARA*) 74.08
9 KOTA KENDARI 74.71
10 KOTA BAU BAU 74.72
PROV. GORONTALO 75
1 KAB. GORONTALO 75.01
2 KAB. BOALEMO 75.02
3 KAB. BONE BOLANGO 75.03
4 KAB. PAHUWATO 75.04
5 KOTA GORONTALO 75.71
PROV. SULAWESI BARAT 76
1 KAB. MAMUJU UTARA 76.01
2 KAB. MAMUJU 76.02
3 KAB. MAMASA 76.03
4 KAB. POLOWALI MAMASA 76.04
5 KAB. MAJENE 76.05
PROV. MALUKU 81
1 KAB. MALUKU TENGAH `) KAB. MALUKU TENGGARA *) KAB. MALUKU TENGGARA BRT
81.01
2 81.02
3 81.03
4 KAB. BURU 81.04
5 KAB. SERAM BAGIAN TIMUR*) KAB. SERAM BAGIAN BARAT *) KAB. KEPULAUAN ARU`) KOTA AMBON
81.05
6 81.06
7 81.07
8 81.71
PROV. MALUKU UTARA 82
1 KAB. HALMAHERA BARAT 82.01
25 dari 27 hal
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
82.02 2 KAB. HALMAHERA TENGAH
3 KAB. HALMAHERA UTARA 82.03
4 KAB. HALMAHERA SELATAN 82.04
5 KAB. KEPULAUAN SULA 82.05
6 KAB. HALMAHERA TIMUR 82.06
7 KOTA TERNATE 82.71
8 KOTA TIDORE KEPULAUAN 82.72
PROV. PAPUA 91
1 KAB. MERAUKE 91.01
2 KAB. JAYAWIJAYA 91.02
3 KAB. JAYAPURA 91.03
4 KAB. NABIRE 91.04
5 KAB. YAPEN WAROPEN 91.05
6 KAB. BIAK NUMFOR*) 91.06
7 KAB. PUNCAK JAYA 91.07
8 KAB. PANIAI 91.08
9 KAB. MIMIKA 91.09
10 KAB. SARMI 91.1
11 KAB. KEEROM 91.11
12 KAB. PEGUNUNGAN BINTANG 91.12
13 KAB. YAHUKIMO 91.13
14 KAB. TOLIKARA 91.14
15 KAB. WAROPEN 91.15
16 KAB. BOVEN DIGOEL 91.16
17 KABUPATEN. MAPPI 91.17
18 KAB. ASMAT 91.18
19 KAB. SUPIORr) KOTA JAYAPURA
91.21
20 91.71
PROV. IRIAN JAYA BARAT 92
1 KAB. SORONG 92.01
2 KAB. MANOKWARI 92.02
3 KAB. FAK FAK 92.03
26 dari 27 hal
Panduan Umum Penggunaan Label Prima
KAB. SORONG SELATAN 91.04
4
5 KAB. RAJA AMPAT 91.05
6 KAB. TELUK BENTUNI 91.06
7 KAB. TELUK WONDAMA 91.07
8 KAB. KAIMA 91.08
9 KOTA SORONG 92.71
27 Bari 27 ha1
28
dari 26 bal Panduan Umun: Penggunaan Label Prima