• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fikih Di Mis Barengkok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fikih Di Mis Barengkok"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UINFAS GUMARS

Volume 1 No 2 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Penggunaan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fikih Di Mis Barengkok

Yulia1

1 Guru MI Barengkok Cigugur Kab. Pangandaran. E-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran fikih. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melibatkan siswa kelas I sebagai partisipan utama.Penelitian dilakukan dalam beberapa siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Pada setiap siklus, media audio visual digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran fikih.

Media yang digunakan meliputi pembelajaran video, penyajian multimedia, dan rekaman suara.

Penggunaan media audio visual ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa, minat belajar, dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fikih.

Selain itu, siswa juga menunjukkan minat belajar yang lebih tinggi dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran fikih. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan melibatkan 17 siswa sebagai partisipan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes hasil belajar siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual secara signifikan meningkatkan kualitas pembelajaran fikih dan hasil belajar siswa. Pada siklus pertama, penggunaan media audio visual masih perlu ditingkatkan. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi fikih dan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif menjadi kendala utama.

Setelah melakukan refleksi dan perbaikan pada siklus kedua,dan ke tiga terjadi peningkatan yang signifikan dalam pemahaman siswa dan partisipasi mereka dalam pembelajaran fikih.

Kata kunci: Media Audio Visual, Meningkatkan Hasil Belajar

1. Pendahuluan

Dalam pembelajaran fikih, penggunaan media audio visual seringkali kurang dimanfaatkan. Metode pembelajaran yang dominan adalah ceramah dari guru dan penggunaan buku sebagai sumber belajar utama. Hal ini dapat membuat proses pembelajaran menjadi kurang menarik dan kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa, pembelajaran yang monoton dan kurang interaktif dapat menyebabkan rendahnya minat dan motivasi belajar siswa.

Keterbatasan sumber belajar yang relevan dan variative, buku teks sebagai satu-

satunya sumber belajar sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

(2)

2

pembelajaran fikih. Siswa membutuhkan variasi dalam sumber belajar agar dapat memahami materi dengan lebih baik. Media audio visual, seperti video presentasi, rekaman audio, dan animasi, dapat memberikan variasi sumber belajar yang lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Keterbatasan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa, dalam pembelajaran fikih, interaksi antara guru dan siswa memiliki peran penting dalam memfasilitasi pemahaman konsep dan menjawab pertanyaan siswa. Namun, dalam metode pembelajaran konvensional, interaksi ini seringkali terbatas. Dengan menggunakan media audio visual, seperti video pembelajaran, guru dapat memberikan contoh langsung dan menjelaskan konsepdengan lebih jelas, sehingga meningkatkan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa.Tuntutan perkembangan teknologi dan digitalisasi pembelajaran

.

Dalam era digital seperti saat ini, penggunaan teknologi dan media audio visual menjadi semakin relevan dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan media audio visual, pembelajaran fikih dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan pengalaman belajar yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

siswa memahami pembelajaran lebih dalam lagi. Dapat meningkatkan minat belajar siswa serta siswa mampu memahami materi pelajaran lebih mendalam lagi.

2. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas.

Menurut Suharsimi, dkk (2010) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara bersama. Menurut Kemmis dan Mc Taggart, (1988) bahwa penelitian tindakan kelas adalah bentuk refleksi diri secara kolektif yang melibatkan partisipan dalam suatu situasi social untuk mengembangkan rasionalisasi dan justifikasi dari praktik pendidikan.

Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru dan wali kelas I MIS Barengkok. Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menyelidiki pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fikih kelas I di MIS Barengkok. Pendekatan kuantitatif akan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara numerik, sehingga memungkinkan analisis statistik untuk mengambil kesimpulan yang objektif.

3. Hasil

3.1. Siklus I

Data kondisi awal merupakan data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan,

dimana

data kondisi awal didapatkan dari hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelumnya. Data nilai hasil belajar siswa pada saat sebelum dilakukan tindakan dengan kata lain sebelum penggunaan media audio visual pada pembelajaran Fikih tema Rukun
(3)

3

Islam di kelas I MIS Barengkok. Hasil Belajar siswa tergambar dengan jelas pada tabel 1 sebagai berikut ini:

Tabel 1. Hasil Belajar siswa sebelum Tindakan

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Akmal Sharir 70 64 Tidak Tuntas

2 Andri Indriana 70 68 Tidak Tuntas

3 Abdillah 70 64 Tidak Tuntas

4 Azka Ramdhani 70 68 Tidak Tuntas

5 Aulia Putri 70 68 Tidak Tuntas

6 Ardan Fadilah 70 72 Tuntas

7 Chika Rahman 70 80 Tuntas

8 Cahya Sintia 70 80 Tuntas

9 Ilma Aulia 70 72 Tuntas

10 Lutfi Maulana 70 68 Tidak Tuntas

11 Nisrina 70 80 Tuntas

12 Noval Akbar 70 76 Tuntas

13 Nafisa 70 76 Tuntas

14 Sarofah 70 80 Tuntas

15 Sela Fitria 70 64 Tidak Tuntas

16 Tiara 70 68 Tidak Tuntas

17 Wildan 70 68 Tidak Tuntas

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa siswa belum mencapai ketuntasan 70%. Dengan nilai hasil belajar siswa baru mencapai 47%. Yaitu ada 8 orang siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 9 Orang siswa lainnya belum mencapai KKM. Maka dapat disimpulkan dari pembelajaran dan hasil belajar siswa inilah perlu dilaksanakanya Tindakan agar dapat mencapai target ketuntasan Siklus 1.

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas I MIS Barengkok tahun pelajaran 2021/2022.

Jumlah siswa berjumlah 17 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 9 orang perempuan .

(4)

4

Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak satu kali pertemuan yaitu pada hari Senin, tanggal 19 Juli 2021. Sedangkan untuk hasil belajar berupa tes evaluasi dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran di hari yang sama . Adapun materi yang disampaikan pada pada pertemuan siklus I yaitu pelajaran Fikih Islam Agamaku dengan tema Rukun Islam. Waktu yang diperlukan pada setiap pertemuan untuk penelitian ini adalah 1 X 2 jam Pelajaran ( 2 x 35 Menit).

3.2. Siklus II

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 1 MIS Barengkok tahun pelajaran 2021/2022.

Jumlah siswa berjumlah 17 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 9 orang perempuan . Pelaksanaan siklus 2 dilakukan sebanyak satu kali pertemuan yaitu pada hari Senin , tanggal 26 Juli 2021. Sedangkan untuk hasil belajar berupa tes secara lisan dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran yaitu pada hari Senin , tanggal 26 Juli 2021 . Adapun materi yang disampaikan pada pada pertemuan siklus 2 yaitu pelajaran Islam agamaku sub tema Syahadat. Waktu yang diperlukan pada setiap pertemuan untuk penelitian ini adalah 1X 2 jam Pelajaran ( 2 x 35 Menit).

a. Perencanaan

Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran tentunya harus mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pembelajaran dan kegiatan penelitian ini.

Persiapan yang dilakukan sebagaimana rencana dalam instrumen pembelajaran dan instrumen hasil belajar yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini setelah mengetahui terlebih dahulu bagaimana hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I.

Hasil Refleksi siklus I. berupa:

 Media Audi Visual berupa video pembelajaran, mencari sumber yang sangat menarik dan diminati oleh anak-anak. Seperti kartun pada kisah nabi ( Kisah Nabi Ibrohim)

 Menyimak video dan siswa di ajukan pertanyaan tentang pembelajaran yang di dapatkan dari hasil pengamatan pada video dan siswa aktif bertanya dan menjawab semua bentuk pertanyaan yang diberikan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan perencanaan dan sesuai dengan refleksi pada siklus I dan Modul Ajar tentang Islam Agamaku dengan sub tema Syahadat . yang telah disusun sebelumnya. Sebagaimana telah direncanakan bahwa pelaksanaan pada siklus 2 ini akan dilakukan dalam satu kali pertemuan, yaitu tanggal 26 Juli 2021.

Pelaksanaan Siklus II ini dilaksankan pada hari Senin tanggal 26Juli 2021, dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.10 WIB yang dilaksanakan di dikelas 1 Mis Barengkok. Siswa yang hadir sebanyak 17 orang . Dalam kegiatan pembelajaran ini

(5)

5

terdiri dari tiga tahapan, yaitu kegiatan awal (pembukaan), kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Selanjutnya adalah kegiatan penutup, adapun yang dilakukan dalam kegiatan penutup ini adalah sebagai berikut :

 Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran hari ini.

 Siswa di berikan evaluasi pembelajaran berupa tes lisan untuk mengecek pemahaman terhadap materi syahadat Tauhid dan syahadat Rasul

 Siswa mengerjakan tes evaluasi

 Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberi kan di rumah masing-masing.

 Guru memberikan motivasi terkait materi syahadat

 Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersama- sama

3.3. Siklus III

Setelah melakukan observasi terhadap aktivitas peserta didik di kelas I MIS Barengkok pada siklus I dan II dengan menggunakan metode model pembelajaran problem based learning menunjukkan atau rata-rata nilainya 80 (Baik). yaitu sebanyak 15 orang telah mencapai nilai sesuai KKM dan 2 orang siswa lainnya belum mencapai KKM berdasarkan tabel kategori hasil belajar termasuk dalam kategori sangat baik. pada siklus 1 yang hanya mendapatkan 65% siswa yang mencapai ketuntasan atau rata-rata nilai 75 (Cukup Baik) yaitu 11 orang siswa mencapai KKM dan 6 Orang siswa lainnya belum mencapai Nilai KKM. berdasarkan tabel kategori hasil belajar termasuk dalam kategori Cukup baik. Dari rata-rata nilai siklus I dan siklus II pun adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu 88%. Kemudian Hasil refleksi dan analisis data pada siklus II ini digunakan untuk acuan dalam merencanakan siklus III dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I dan II. pada siklus III peneliti menerapkan hal yang sama di kelas I MIS Barengkok dengan tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I dan II masih sama dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan, rencana pembelajaran, lembar observasi siswa, lembar kerja peserta didik (LKPD), lalu peserta didik praktik menyelesaikan permasalahan dengan berbasis P5PPRA yang disajikan di LKPD sesuai modul projek P5PPRA dalam kehidupan nyata di lingkungan madrasah.

b. Tahap Pelaksanaan

(6)

6

Pelaksanaan Siklus III ini dilaksankan pada hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2021, dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.10 WIB yang dilaksanakan di dikelas 1 Mis Barengkok. Siswa yang hadir sebanyak 17 orang . Dalam kegiatan pembelajaran ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu kegiatan awal (Pengenalan), kegiatan inti ( kontektualisasi),Aksi, refleksi, tindak lanjut dan kegiatan penutup.

Kegiatan awal (pengenalan ) yang dilakukan oleh Guru bersama dengan siswa adalah sebagai berikut :

 Memulai dengan mengenalkan konsep hidup berkelanjutan dan mengapa penting bagi masa depan.

 Menyampaikan bahwa proyek PPRA kali ini akan menggabungkan seni kolase dengan pesan penting tentang menjaga lingkungan.

 Menguraikan bagaimana daun sebagai elemen alam memiliki makna dalam berbagai budaya dan sebagai lambang ekosistem

 Menjelaskan mengapa memilih dedaunan sebagai bahan utama proyek kolase.

 Penjelasan mengenai perbedaan bentuk, tekstur, dan warna daun yang akan dijadikan sumber inspirasi.

 Memberikan panduan tentang cara mengumpulkan dan memilih daun dari lingkungan sekitar.

Setalah melakukan kegiata awal (Pengenalan), maka selanjutnya masuk kepada kegiatan inti pembelajaran. Adapun kegiatan inti (kontektualisasi )yang dilakukan dalam pembelajarn ini adalah sebagai berikut :

 Memaparkan langkah demi langkah dalam proses membuat kolase, mulai dari persiapan daun hingga tahap akhir pengerjaan.

 Memberikan tips praktis untuk mengatur tata letak dan menciptakan dimensi dalam karya kolase.

 Memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana merangkai dedaunan dan bahan lainnya secara kreatif dan estetika

 Menyebutkan bahan-bahan tambahan seperti kertas, lem, pisau kecil, dan lainnya yang akan digunakan dalam proyek.

 Mendorong peserta untuk menjelajahi berbagai cara untuk menempelkan dan mengatur dedaunan sehingga menciptakan karya yang unik

 Membantu peserta didik merencanakan tata letak dan penyusunan kolase mereka, dengan mengingat pesan hidup berkelanjutan yang ingin disampaikan.

 Merencanakan tata letak yang menarik.

(7)

7

Setalah melakukan kegiata kontektualisasi maka selanjutnya masuk kepada kegiatan aksi yaitu :

 Peserta diajak menjelajahi lingkungan sekitar dan mengumpulkan berbagai jenis dedaunan yang menarik perhatian mereka.

 Menjelaskan cara memilih dedaunan yang sehat dan bervariasi dalam bentuk dan warna

 Memilih daun dengan berbagai bentuk dan warna.

 Peserta diberi kebebasan untuk memilih dedaunan dan bahan tambahan yang ingin digunakan dalam kolase mereka.

 Seleksi dan Pengaturan Daun, Memilih daun dengan berbagai bentuk dan warna

 Merencanakan tata letak yang menarik.

 Gunakan lem alami atau ramah lingkungan.

 Menempelkan daun dan bahan lainnya dengan cermat.

 Menambahkan detail tambahan seperti tangkai, bunga, atau bahan alami lainnya.

 Menciptakan dimensi dan tekstur dalam kolase.

 Peserta untuk mempresentasikan hasil kolase mereka

 Mendorong peserta untuk berbicara tentang inspirasi di balik peserta untuk mempresentasikan kolase mereka kepada kelompok.

 Mendorong peserta untuk berbicara tentang inspirasi di balik karyanya dan pesan hidup berkelanjutan yang ingin disampaikan.

Setalah melakukan kegiatan aksi maka selanjutnya masuk kepada kegiatan refleksi yaitu :

 Mengajak peserta didik untuk memberikan tanggapan terhadap karya teman

 Memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa daun memiliki berbagai bentuk, warna, dan tekstur yang berbeda, dan menggabungkannya menjadi sebuah karya seni memerlukan imajinasi dan inovasi.

 Memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa memilih, memotong, dan menyusun daun-daun menjadi sebuah kolase memerlukan kerja keras dan ketelatenan. Jadi harus fokus pada detail dan kesabaran dalam mengatasi tantangan yang mungkin muncul, seperti bentuk yang sulit atau perlu menyusunnya dengan presisi.

(8)

8

Setalah melakukan kegiatan refleksi maka selanjutnya masuk kepada kegiatan tindak lanjut yaitu :

 Mendorong peserta untuk menerapkan langkah-langkah kecil yang telah mereka usulkan selama refleksi, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meminimalkan pemborosan, atau melakukan daur ulang ulang secara konsisten.

 Mengajak peserta untuk membagikan pengalaman mereka dan pesan hidup berkelanjutan kepada keluarga, teman, atau masyarakat sekitar.

 Merangsang peserta untuk terus mengeksplorasi seni kolase atau bentuk kreativitas lainnya yang mengangkat isu lingkungan.

 Membantu mereka merencanakan proyek kreatif berkelanjutan yang menggabungkan seni dan kesadaran lingkungan.

Selanjutnya adalah kegiatan penutup, adapun yang dilakukan dalam kegiatan penutup ini adalah sebagai berikut :

Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari pembelajaran hari ini.

Siswa di berikan evaluasi pembelajaran berupa praktek untuk mengecek pemahaman terhadap materi kolase

Guru memberikan motivasi terkait materi kolase

Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan berdoa bersama-sama

4. Pembahasan

Menurut Wina Sanjaya dalam Joni Purwono, dkk., (2014:130) “Media audio- visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, slide, suara, dan sebagainya”.

Berdasarkan kutipan di atas Media audio-visual memainkan peran penting dalam proses pendidikan, terutama ketika digunakan oleh guru dan siswa. Media audio-visual memberikan banyak stimulus kepada siswa, karena sifat audio-visual/suara-gambar. Audio- visual memperkaya lingkungan belajar, memelihara eksplorasi, eksperimen dan penemuan, dan mendorong siswa untuk mengembangkan pembicaraan dan mengungkapkan pikiranya.

Hasil belajar menurut Sudjana adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas belajar (Nana Sudjana, 2005: 3). Perubahan dalam tingkah laku tersebut merupakan indicator yang dijadikan pedoman untuk mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperoleh di sekolah

Menurut Purwanto (2011 : 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi level penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi. Sedang

(9)

9

domain psikomotorik terdiri dari level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativititas.

Dari pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari bahan tersebut.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil belajar siswa setelah dilaksankanya proses pembelajaran pada siklus III ini, didapati bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pada saat pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil belajar siswa siklus ke III meningkat sangat signifikan yaitu 100,% (kategori Sangat baik) meningkat dibanding pada siklus I sebesar 65% (kategori Cukup), dan sikluk II sebesar 88% (kategori Baik) . Hasil belajar pada siklus I ditemukan 6 siswa (35 %) tidak tuntas, 11 siswa (65 %) tuntas dalam belajar, pada siklus II ditemukan 2 siswa (22 %) tidak tuntas, 15 siswa (88 %) tuntas dalam belajar dan pada siklus III semua siswa yaitu 17 tuntas dalam belajar. Dengan demikian media audio visual jika diterapkan pada pembelajaran di kelas I MIS Barengkok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Elisa Edi. 2016. “ Pengertian Pembelajaran”

Hj. Zurinal, Z., Aminuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Peneliti UIN, 2008.

https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-pembelajaran.

Lembaga Administrasi Republik Indonesia. (2015) modul diklat Undang-Undang

Lukman Zain,

Pembelajaran Fiqih,

Jakarta: Direktorat Jenderal pendidikan Islam

(10)

10

Departemen Agama RI 2009.

Mulayana, Aina. 2022. “Pengertian Hasil Belajar Siswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya” https://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian- hasil-belajar-dan-faktor.html.

Musya’Adah, Umi. 2018. “Peran Penting Pendidikan Agama Islam di Sekoh Dasar”

dalam jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak e-ISSN: 2656-1638, Volume I,(2) (halaman 13-15) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya Pembelajaran Vol.2, No.2, (hal 127 – 144,) Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

Purwanto, M Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Purwono, Joni. dkk. 2014 “Penggunaan Media Audio Visual: Pada Mata Pelajran IlMU Pengetahuan Alam Negeri 1 Pacitan” dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. (2003). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara

Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tujuan guru dalam penggunaan media audio visual pada mata pelajaran PAI, proses penggunaan media audio visual dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas penggunaan media audio visual dalam meningkatkan penguasaan konsep dan perbaikan sikap belajar

Judul : Implementasi Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi Shalat Jama’ Dan Qasar Pada Siswa Kelas VII E MTs Negeri I

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan dan memperbaiki keterampilan mahamahasiswa dalam

Berdasarkan pada pengamatan selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas penggunaan media audio visual dalam pembelajaran IPA pada materi Penggolongan makhluk hidup

29~38 29 Penerapan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ahmad Faisal Amri Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri

Penilaian dalam Pembelajaran PKn di Kelas IV SD dengan Menggunakan Media Audio Visual Berdasarkan analisis data pengamatan hasil penelitian siklus II, keberhasilan tindakan siklus II

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang di harapkan.Kelebihan yang di milikii oleh media tersebut dapt