• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Judul Tesis: Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Disertasi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba”.

Latar Belakang

Kemajuan yang dicapai manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri semakin pesat. Gaya hidup manusia dan kemajuan teknologi mempunyai keterkaitan yang erat, dan pendidikan mungkin merupakan forum yang paling menonjol bagi kemajuan tersebut. Dalam konteks kegiatan pendidikan, terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan khususnya dengan menggunakan alat media audiovisual, karena audiovisual dapat menyampaikan pengertian atau informasi secara lebih konkrit atau nyata dibandingkan dengan yang dapat disampaikan dengan kata-kata yang diucapkan. Dengan melihat dan mendengar, manusia menerima pelajaran, informasi atau nasehat dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat. Hal ini terlihat pada setiap pembelajaran, guru masih menggunakan metode mengajar pada saat proses pembelajaran. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran memungkinkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir yang diharapkan. Keunggulan media tersebut adalah dapat mempersiapkan staf melalui pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septiana (2015), berjudul “Pengaruh media “Gambar Audio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Pemahaman Mendengarkan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta” menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan partisipasi siswa dan aktivitas kelas, sehingga meningkatkan nilai hasil belajar.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian 1.Manfaat teoretis 1.Manfaat teoretis

Kemas pembelajaran bahasa Indonesia dengan lebih kreatif, inovatif dan menarik dengan menggunakan media audiovisual, sehingga kesan pembelajaran bahasa Indonesia yang konvensional dan membosankan dapat diminimalisir. Meningkatkan prestasi dan keunggulan siswa dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi sekolah.

Kajian Pustaka 1. Penelitian Relevan

  • Teori Belajar
  • Hasil Belajar
  • Pembelajaran Bahasa Indonesia
  • Pengertian Media Pembelajaran
  • Manfaat Media Pembelajaran
  • Jenis-jenis Media Pembelajaran
  • Media Audiovisual

Adanya media pembelajaran akan sangat membantu anak pada usia tersebut dalam belajar. Menurut Akbayar, dkk (2013:1), tujuan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum adalah sebagai berikut: Media memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan media dalam pembelajaran bahasa Indonesia oleh siswa kelas 4 SD di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba selama ini masih monoton.

Bagan Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba, maka jenis penelitian ini tergolong dalam desain Pra-eksperimen. Penelitian Tujuan dari desain pra-eksperimen adalah untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan satu kelompok subjek, sehingga tidak ada kontrol yang ketat terhadap variabel-variabel tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah The One Group pretest posttest/single group pretest-posttest. Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena jumlah populasi di kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk membagi antara kelompok eksperimen dan kelompok eksperimen kontrol. Dalam desain ini subjek satu kelompok adalah digunakan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran (pre-test), kemudian dilakukan treatment, kemudian dilakukan pengukuran kembali. Dengan demikian, hasil pengobatan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah pengobatan. Dalam penelitian ini sampel terlebih dahulu diberikan pre-test, kemudian diberikan treatment melalui media audiovisual dan kemudian diberikan post-test, setelah itu dianalisis apakah terdapat pengaruh penggunaan media audiovisual dan efektivitasnya dibandingkan dengan penggunaan media konvensional Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan. Sampel ini termasuk dalam jenis sampel jenuh karena kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan kelas yang sama.

Definisi Operasional

Instrument Penelitian

Dalam pengumpulan data diperlukan instrumen yang tepat agar data yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian dapat terkumpul secara lengkap. Metode tes merupakan cara untuk mengetahui hasil pembelajaran yang diberikan dalam kurun waktu tertentu.Dalam penelitian ini tes merupakan metode utama yang berupa pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab. Penelitian dengan menggunakan metode tes digunakan untuk memperoleh data peningkatan keterampilan menyimak yang digunakan untuk pre dan post test.Pada penelitian ini data diperoleh dari tes objektif berupa pilihan ganda dan esai.

Observasi adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi yang mereka amati selama penelitian. Pada saat proses belajar mengajar antara siswa dan guru akan dilakukan observasi kelas. Data yang direkam berkaitan dengan aktivitas, tindakan atau tingkah laku siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian membantu pekerjaan peneliti menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dalam mengolahnya. Tes awal (pre-test), tes akhir (post-test), observasi dan dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini.

Teknik Analisis Data

Md = rata-rata selisih pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest). Jika t Hitung > t Tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima yang berarti penggunaan media audiovisual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Jika t hitung < t Tabel maka Ho diterima yang berarti media audiovisual tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.. f) Menarik kesimpulan apakah penggunaan media audiovisual Media audiovisual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Tabel 3.3.Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  Tingkat Penguasaan (%)  Kategori Hasil Belajar  0 – 40
Tabel 3.3.Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar 0 – 40

HASIL PENELITIAN

  • Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Lamanda sebelum diterapkan Media Audio Visual
  • Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Bahasa Indonesia Siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda setelah di terapkan Media Audio Visual
  • Deskripsi Aktivitas Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Lamanda selama diterapkan Media Audio Visual
  • Pengaruh Penerapan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Lamanda

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda sebelum penerapan media audiovisual yaitu sebesar 65,75. Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum diterapkan media audiovisual tergolong rendah. Jika Tabel 4.4 dihubungkan dengan indikator kriteria yang ditetapkan peneliti untuk ketuntasan hasil belajar siswa yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75% maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Kelas IV Pembelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 139 Lamanda belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil. belajar secara klasikal karena hanya 40% sampai 75% siswa yang tuntas.

Deskripsi hasil belajar bahasa Indonesia (posttest) siswa IV. kelas SD Negeri 139 Lamanda setelah pengenalan media audiovisual 139 Lamanda setelah pengenalan media audiovisual. Dari hasil perhitungan di atas, rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil belajar siswa adalah IV. kelas di SD Negeri 139 Lamanda setelah pengenalan media audiovisual memperoleh nilai 78,25 dari nilai ideal 100. Jika dilihat dari hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa setelah pengenalan media audiovisual relatif tinggi.

Jika Tabel 4.8 dihubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditetapkan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75% maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil. Belajar secara klasikal, karena 85% siswanya lulus. Persentase siswa yang dengan sukarela memberikan jawaban dan saran mengenai permasalahan yang diajukan kelompok lain adalah sebesar 78,3%. Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang ditetapkan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran apabila jumlah siswa aktif sebesar 75% baik untuk indikator aktivitas siswa maupun rata-rata aktivitas siswa, dari hasil observasi diperoleh rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif dalam melakukan kegiatan yang diharapkan yaitu mencapai 78,48%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan Media Audio Visual telah mencapai kriteria aktif.

Artinya terdapat pengaruh penerapan media audiovisual terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai  pretest
Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest

Pembahasan

Hal ini terjadi karena siswa terbiasa bersikap pasif dalam proses pembelajaran, dan proses pembentukan pembelajar aktif memerlukan waktu yang lama dan berbagai cara agar siswa tersebut terbiasa dan nyaman belajar dengan menggunakan media audiovisual. Selain itu, aktivitas siswa justru meningkat pada pertemuan tatap muka ketiga, rata-rata persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media audio visual mencapai 78,48%, sehingga dapat disimpulkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media audio visual, tentu visual sudah mencapai kriteria aktif. Berdasarkan hasil observasi tersebut, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual dinyatakan berhasil dan berkualitas, yaitu kondisi pembelajaran setelah dilakukan tindakan pada kelas eksperimen menunjukkan hasil belajar yang lebih meningkat dan lebih tinggi.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media audiovisual terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda Kecamatan Bontotiro Kabupaten. Pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga motivasi siswa meningkat dan rasa bosan dapat dihilangkan. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, mendengarkan dan melakukan demonstrasi. Mampu melatih tingkat berpikir kompleks dan siswa mampu menghubungkan pesan visual dengan pengalaman – pengalaman. Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test sebesar 78,25 sehingga keterampilan belajar siswa setelah penerapan Media Audio Visual mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan sebelum penerapan Media Audio Visual.

Karena t-tabel mempunyai tingkat signifikansi 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti penerapan media audiovisual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan media audiovisual terhadap hasil belajar sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan. Pada awal pertemuan siswa hanya sedikit yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, namun seiring dengan penerapan media audiovisual siswa mulai aktif pada setiap pertemuan.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Media Audio Visual terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 139 Lamanda. Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t terlihat nilai t hitung sebesar 10. Karena nilai t-score berada pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti terdapat pengaruh penerapan media audiovisual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran keterampilan mendengarkan.

Saran

Saat menerima panggilan telepon, karakter Ina mencatat pesan yang diterima dari Zaki dalam format Catatan Panggilan Masuk seperti gambar di bawah ini.

Gambar

Tabel 3.2 subjek populasi siswa kelas IV SDN 139 Lamanda
Tabel 3.3.Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia  Tingkat Penguasaan (%)  Kategori Hasil Belajar  0 – 40
Tabel 4.1. Skor Nilai Pre-Test
Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai  pretest
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil data penelitian “pengaruh penggunaan media audio visual berbasis youtube dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur‟an di rumah Qur‟an Daarul