PENGGUNAAN PUPUK HEWAN ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN TRICHODERMA SP PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L). Rancangan perluasan penggunaan pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar (Capsicum annuum L) di desa Giripurno kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Bagi Mahasiswa
Bagi Petani
Bagi Institusi
- Pupuk Hayati (Trichoderma sp)
- Tanaman Cabai Besar
Menurut Amrah (2008) penambahan bahan organik pada tanah akan mempengaruhi sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah. Ada berbagai jenis agen hayati atau mikroorganisme hidup yang dapat ditambahkan ke dalam produksi pupuk organik.
Aspek Penyuluhan Pertanian .1 Pengertian Penyuluhan Pertanian .1 Pengertian Penyuluhan Pertanian
- Identifikasi Potensi Wilayah
- Tujuan Penyuluhan Pertanian
- Sasaran Panyuluhan Pertanian
- Materi Penyuluhan Pertanian
- Metode Penyuluhan Pertanian
- Media Penyuluhan Pertanian
- Evaluasi Penyuluhan
- Pengetahuan
- Uji Coba Instrumen
Jenis-jenis metode penyuluhan pertanian menurut Mardikanto (2009) adalah sebagai berikut: (1) anjangsana atau kunjungan, merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan secara langsung pada sasarannya. Menurut Alim (2010), penggolongan metode penyuluhan pertanian dibedakan berdasarkan teknik komunikasi, banyaknya tujuan dan perasaan sasaran penerimanya.
Alur Pikir Penelitian
Para petani di Desa Giripurno mengetahui bahwa pupuk organik cocok untuk menanam tanaman cabai berukuran besar. Kurangnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan pupuk organik dengan Trichoderma sp untuk pertumbuhan tanaman cabai besar (Capsicum annum L) di desa Giripurno kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Metode
- Alat dan Bahan
- Metode Penelitian
- Parameter Pengamatan dan Definisi Operasional
- Analisis Data
Dari gambar diatas terlihat bahwa judul penelitiannya adalah “Pengaruh penggunaan berbagai jenis pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp terhadap pertumbuhan tanaman cabai besar”. Sehingga Anda dapat mengetahui hasil penelitian terbaik perbedaan perlakuan pupuk organik dengan Trichoderma sp terhadap pertumbuhan tanaman cabai besar.
Metode Perancangan Penyuluhan
- Penetapan Tujuan Penyuluhan
- Penetapan Sasaran Penyuluhan
- Penetapan Materi Penyuluhan
- Penetapan Metode Penyuluhan
- Penetapan Media Penyuluhan
- Penetapan Evaluasi Penyuluhan
Proses desain terdiri dari berikut ini; (1) menetapkan tujuan penyuluhan, (2) tujuan penyuluhan, (3) materi penyuluhan, (4) metode penyuluhan dan (5) media penyuluhan (6) evaluasi penyuluhan. Langkah-langkah konsultasi penentuan materi adalah sebagai berikut: (1) menganalisis hasil identifikasi kawasan potensial di Desa Giripurno kecamatan Bumiaji; (2) mengidentifikasi permasalahan berdasarkan hasil penelitian; (3) menentukan materi berdasarkan hasil belajar; (4) mencari informasi untuk mendukung materi penyuluhan pertanian (5) Menyiapkan ringkasan dan LPM (Lembar Penyusunan Penyuluhan).
Metode Implementasi
- Persiapan Penyuluhan Pertanian
- Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
- Evaluasi Penyuluhan Pertanian
- Hasil Tinggi Tanaman
- Hasil Jumlah Daun
- Hasil Jumlah Bunga
- Hasil Jumlah Cabang Produktif
Sehingga tanaman yang diberi perlakuan pupuk kandang ayam biasanya menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi pada umur 21 hari setelah tanam dibandingkan dengan pupuk kompos, kotoran sapi dan kotoran kambing. Dilihat dari tabel diatas maka tertulis mean pada perlakuan pupuk kandang ayam diikuti notasi lain setelah angka, artinya pada umur 21 hari setelah tanam, parameter tinggi tanaman pada perlakuan pupuk kandang ayam berbeda nyata antar tanaman. tiga perlakuan lainnya. Tabel diatas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam memberikan hasil yang sama, artinya perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk kandang ayam menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman dengan rata-rata yang sama pada umur 28 hari setelah tanam.
Dengan demikian, pada umur 42 hari setelah tanam, perlakuan yang diberikan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu perlakuan dengan kotoran ayam. Hal ini menunjukkan bahwa pada umur 56 hari setelah tanam, perlakuan pupuk kandang ayam berbeda nyata diantara ketiga perlakuan lainnya, yang berarti perlakuan pupuk kandang ayam merupakan perlakuan terbaik diantara pupuk kompos, pupuk kandang sapi, dan pupuk kandang kambing. Jenis pupuk organik dengan kotoran ayam ini menghasilkan rata-rata jumlah bunga tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Rekomendasi Hasil Kajian Terbaik
Perlakuan yang mempunyai rata-rata hasil tertinggi untuk jumlah cabang produktif adalah perlakuan pupuk kandang ayam, disusul perlakuan pupuk kandang sapi dan kambing, dan untuk jumlah cabang produktif terendah perlakuan pupuk kompos. Pengamatan tanaman cabai besar meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, dan jumlah cabang produktif yaitu fase vegetatif atau pertumbuhan saja, dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 dan dilanjutkan dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan untuk mengetahui perbedaan nyata antar perlakuan setiap pengamatan mingguan (14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST, 42 HST, 49 HST dan 56 HST) terhadap tinggi dan jumlah tanaman. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurjannah (2012) dan dari hasil penelitian pengaruh beberapa jenis pupuk asam timpani terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah di tanah gambut dapat disimpulkan bahwa ayam timpani pupuk asam paling baik untuk tanaman cabai merah.cabai.
Dilihat dari parameter pengamatan tinggi tanaman, berat kering, volume akar, jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah hasil yang menunjukkan bahwa perlakuan dengan pupuk kandang ayam memberikan hasil yang paling baik dibandingkan ketiga perlakuan lainnya serta terdapat persamaan pada parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman dan jumlah cabang produktif. Terdapat perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu metode penelitian yang digunakan RAK sedangkan referensi jurnal menggunakan metode penelitian RAL.
Relevansi Hasil Penelitian pada Penyusunan Rancangan Penyuluhan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan
- Letak Geografis
- Penggunaan Lahan
- Komoditas Pertanian
- Komoditas Peternakan
Desa Giripurno merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Secara geografis Desa Giripurno merupakan salah satu kelurahan yang berada di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penggunaan lahan di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, dan Kota Batu sebagian besar merupakan lahan perkebunan, disusul sawah.
Berikut produk sayuran yang dihasilkan di desa Giripurno dapat dilihat pada tabel 6. Produk pertanian di desa Giripurno kecamatan Bumiaji sangat beragam mulai dari tanaman pangan, hortikultura dan lain-lain. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji mempunyai peternakan yang cukup banyak.
Kondisi Kependudukan Desa Giripurno
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Usia penduduk di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu bervariasi, mulai dari anak-anak hingga lansia. Gambaran rinci mengenai jumlah penduduk di Desa Giripurno berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan gambar diatas, tingkat umur di Kelurahan Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu didominasi oleh penduduk dewasa berumur 23-58 tahun yang merupakan usia produktif yaitu sebanyak 5693 orang.
Mata pencaharian warga Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sebagian besar bekerja pada bidang pertanian, disusul dengan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mata pencaharian warga di desa Giripurno kecamatan Bumiaji didominasi oleh petani. Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan dan tingkat perekonomian khususnya bagi warga di Desa Giripurno.
Kelembagaan
Pembentukan lembaga ini merupakan wadah sumbangan saran-saran kritis dan sumber informasi dalam perolehan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertanian, dimana tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Perancangan Penyuluhan .1 Tujuan Penyuluhan .1 Tujuan Penyuluhan
- Sasaran Penyuluhan
- Materi Penyuluhan
- Metode Penyuluhan
- Media Penyuluhan
Berdasarkan hasil analisis penelitian pengaruh penggunaan berbagai jenis pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp terhadap pertumbuhan tanaman cabai besar di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu yaitu memberikan pengetahuan kepada petani tentang pemanfaatannya. pupuk organik yaitu kotoran ayam. Berdasarkan analisa diatas maka tujuan penyuluhan pertanian adalah 75% petani mengetahui penggunaan pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar untuk meningkatkan produksi khususnya pada tanaman cabai besar pada kelompok tani di Giripurno. Desa, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Materi pemanfaatan kotoran ayam dengan penambahan 10 gram Trichiderma sp pada masa vegetatif tanaman cabai polibag besar telah disusun dalam ringkasan dan LPM.
Berdasarkan hasil analisis di atas maka penggunaan pupuk organik dari kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp dalam budidaya tanaman cabai merah ditetapkan sebagai bahan penyuluhan. Inovasi dalam konteks ini adalah inovasi penggunaan pupuk organik dari kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp dalam budidaya khususnya pada tanaman cabai berukuran besar. Tujuan evaluasi petani adalah untuk mengetahui penggunaan pupuk organik dari kotoran ayam ditambah Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar di desa Giripurno kecamatan Bumiaji kota Batu.
Manfaat Evaluasi
Sasaran Evaluasi
Jenis Evaluasi
Instrumen Evaluasi
Uji Validitas dan Reliabilitas
Data yang diperoleh akan diolah dan dikategorikan rendah, sedang dan tinggi, hal ini dilakukan agar penulis mengetahui tingkat pengetahuan kelompok tani yang menjadi sasaran penyuluhan. Kuesioner disusun dengan menggunakan model soal pilihan ganda dengan nominal data diukur dengan penilaian menggunakan skala Guttman yang mempunyai jawaban afirmatif, setiap jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Kuesioner berisi pertanyaan terkait materi yang diberikan yaitu pemanfaatan pupuk organik kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar dengan jumlah pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan dan dapat dilihat pada (Lampiran 14).
Kuesioner kemudian diisi oleh responden evaluasi yaitu anggota Kelompok Tani Sanggar Waringin Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Sebelum menyebarkan kuesioner kepada sasaran penyuluh, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner pada kelompok tani Sumber Makmur Jaya Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu, karena kelompok tani ini mempunyai karakteristik yang sama dengan sasaran penyuluh yaitu potensi. dan permasalahan yang dihadapi para petani tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS menunjukkan 25 soal valid dari 30 soal, sehingga dilakukan revisi terhadap 5 soal yang tidak valid.
Teknik Pengumpulan Data
Analisis Data Evaluasi
Implementasi / Uji Coba Rancangan Penyuluhan .1 Persiapan Penyuluhan Pertanian .1 Persiapan Penyuluhan Pertanian
- Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
- Hasil Evaluasi Penyuluhan
Ketua kelompok kemudian mengundang 25 orang anggota kelompok tani Sanggar Waringin untuk datang dan mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai pemanfaatan kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar. Tempat dilaksanakannya komunikasi pemanfaatan pupuk organik kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp dalam budidaya tanaman. Materi yang disampaikan pada saat penyuluhan adalah pemanfaatan kotoran ayam organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar dengan metode ceramah dan diskusi.
Hal ini menunjukkan bahwa petani yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan mengisi kuisioner evaluasi mempunyai kesempatan untuk menerapkan materi sosialisasi yang diberikan oleh pemateri mengenai pemanfaatan pemupukan kotoran ayam organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar. Diberikan kepada 25 sasaran yaitu anggota aktif kelompok tani Sanggar Waringin untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan petani tentang pemanfaatan pupuk organik kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar yang dilakukan di Desa Giripurno. . , Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan telah tercapai yang ditunjukkan dengan adanya petani yang mengetahui penggunaan pupuk organik kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar.
Rencana Tindak Lanjut
Keadaan yang diharapkan adalah petani dapat menggunakan pupuk organik kotoran ayam dengan penambahan Trichoderma sebagai penyeimbang penggunaan pupuk kimia yang berlebihan karena akan berdampak buruk pada tanah. Oleh karena itu diharapkan setelah sosialisasi ini dilakukan, perlu diadakan pelatihan mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik untuk tanah agar petani semakin teredukasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini. Kelompok Tani Sanggar Waringin dalam pemanfaatan pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar, 2.
Hasil penelitian pengaruh penggunaan berbagai jenis pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp terhadap pertumbuhan tanaman cabai besar di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat disimpulkan sebagai berikut. Pupuk organik dari kotoran ayam mempunyai pengaruh lebih besar dan memberikan perbedaan nyata dibandingkan ketiga perlakuan lainnya. Hasil tingkat pengetahuan petani mengenai penggunaan berbagai jenis pupuk organik dengan penambahan Trichoderma sp pada budidaya tanaman cabai besar di Desa Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebesar 80,1% berada pada kategori tinggi.
Saran
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Terhadap Penerapan Kompos dan Pupuk Anorganik Dalam Polibag, Jurnal Agronomi Indonesia. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum Annum L) terhadap kompos dan pupuk anorganik dalam kantong berlapis-lapis. Pengaruh kotoran sapi dan pupuk Npk Mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu (Solanum Melongena L.).
Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan NPK mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong ungu (Solanum melongena L.). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Varietas Prabu terhadap dosis pupuk fosfat yang berbeda dan residu jamur jerami bokasi. Pengaruh beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah di tanah gambut.
IDENTITAS RESPONDEN
PERTANYAAN
Dampak yang dirasakan dari penggunaan pupuk organik padat pada budidaya tanaman cabai besar adalah kecuali.