• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 2 TARAHAN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
ahmad david12

Academic year: 2024

Membagikan "PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 2 TARAHAN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN 2 Tarahan Lampung Selatan masih rendah.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Yang Relevan

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Membaca Pemahaman
  • Jenis-Jenis Membaca
  • Tujuan Membaca
  • Faktor-Faktor Mempengaruhi Kemampuan Membaca
  • Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
    • Pengertian Bahasa Indonesia
    • Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
    • Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
    • Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
  • Metode Pembelajaran SQ3R
    • Pengertian SQ3R
    • Langkah-Langkah Metode SQ3R
    • Kelebihan dan Kekurangan Metode SQ3R
  • Hipotesis Tindakan

Pembelajaran bahasa Indonesia tingkat dasar ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tulisan. Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Penggunaan Metode SQ3R Dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 2 Tarahan Lampung Selatan”.

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Variabel terikatnya adalah “variabel yang mempengaruhi atau hasil”.33 Berdasarkan definisi tersebut, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca siswa kelas V SDN 2 Tarahan, Lampung Selatan. 39 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 1) Siswa dapat membaca teks bacaan dengan benar dan jelas.

Prosedur Tindakan

Kegiatan ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendasar dan menyeluruh tentang proses pembelajaran. Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I, siklus II dilaksanakan apabila proses pembelajaran pada siklus I kurang memuaskan, dimana hasil belajar siswa masih rendah, pada dasarnya pelaksanaan siklus II adalah untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Teknik Pengumpulan Data

  • Metode Observasi
  • Tes Hasil Belajar
  • Metode Dokumentasi

Jenis tes yang digunakan adalah tes buatan guru, seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto bahwa: “tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan menggunakan prosedur tertentu, tetapi belum diuji berkali-kali, sehingga ciri dan kebaikannya 45. Tes dilaksanakan pada awal siklus (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan pada akhir siklus (posttest) untuk mengetahui kemampuan pemahaman isi bacaan setelah menerapkan metode pembelajaran SQ3R pada sesuai dengan KKM yaitu 70.

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode SQ3R. Pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023 dengan materi membaca intensif teks bacaan “Hobi harus dikembangkan”. Pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 6 Juni 2023 menafsirkan kata-kata sulit menggunakan kamus pada teks bacaan “Hobi Perlu Dikembangkan”.

Pada pertemuan pertama ini proses pembelajaran melalui metode SQ3R belum tuntas sehingga proses pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pada proses pembelajaran pada pertemuan kedua dengan menggunakan tahapan metode SQ3R terjadi peningkatan dari pertemuan pertama. Aktivitas siswa pada siklus 1 diamati ketika siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode SQ3R yang disesuaikan dengan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, pada awal pertemuan dilakukan tes (pretest) dan pada pertemuan akhir dilakukan tes (posttest), hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah siklus II. tindakan mengajar menggunakan SQ3R. metode. Penerapan metode SQ3R dalam pengajaran pemahaman membaca pada penelitian ini mendorong munculnya perubahan mendasar dalam pola pembelajaran yang tidak hanya membaca lalu menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan, namun ada proses atau tahapan yang harus dilalui siswa. untuk mencapai pemahaman bacaan mereka membaca sesuai langkah-langkah dalam metode SQ3R. Siswa diajak berlatih pemahaman membaca melalui kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II berupa mencoba bertanya tentang isi bacaan dan mencari jawaban, menentukan gagasan pokok bacaan, menulis isi bacaan. membaca dan menceritakan kembali isi bacaan yang dipadukan dengan pengalamannya sendiri. Peningkatan setelah dilaksanakan proses pembelajaran menggunakan metode SQ3R dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Penerapan metode SQ3R dengan menggunakan teknik diskusi pada siklus I dan siklus II dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan dari bacaan. Penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V. Ilham, Fahmi, dkk, “Penggunaan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tarahan Lampung Selatan”.

Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode SQ3R Kelas V Madrasah Ibtidiyah Negeri 3 Kotabumi 2012/2013.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah SDN 2 Tarahan

Identitas Sekolah

Visi dan Misi SDN 2 Tarahan

Materi yang dipelajari adalah tentang membaca intensif pada teks bacaan “Hobi yang harus dikembangkan”, dimana kompetensi dasar membaca intensif menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dan dengan indikator membaca yang benar dan jelas membaca, menjawab pertanyaan, menemukan kalimat utama dalam setiap paragraf dan merangkum isi bacaan. Setelah semua siswa menerima teks bacaan beserta LKSnya, guru meminta siswa untuk tenang dan mendengarkan penjelasan guru tentang membaca menurut metode SQ3R. Persentase hasil observasi aktivitas siswa menurut metode SQ3R pada siklus I dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 61. indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 pertemuan 1 pertemuan 2.

Hal ini dikarenakan pada saat pelaksanaan Siklus I siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dengan menggunakan metode SQ3R. Untuk itu diperlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Materi yang dipelajari adalah tentang menafsirkan kata-kata sulit pada perkuliahan “Kegiatan Kerja Masyarakat”, dimana Kompetensi Dasar menemukan kalimat utama pada setiap paragraf melalui membaca intensif, dengan indikator menafsirkan kata-kata sulit dalam teks. Aktivitas Guru dalam Mengajar Siklus I dan Siklus II Observasi aktivitas guru pada Siklus I dan Siklus II dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana keterampilan guru dalam proses kegiatan mengajar di kelas dengan menggunakan metode SQ3R.

Aktivitas belajar siswa dievaluasi karena guru atau peneliti ingin mengetahui perubahan aktivitas siswa ketika guru mengajar menggunakan metode SQ3R. Dengan diperkenalkannya metode SQ3R terjadi perubahan pada kegiatan pembelajaran pemahaman membaca di kelas 5 SDN 2 Tarahan. Berdasarkan pembahasan dapat dijelaskan bahwa penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran bahasa Indonesia sudah dapat meningkat. Namun upaya penerapan metode SQ3R secara bertahap pada siklus I-III memberikan dampak positif yang sangat memuaskan.

Metode SQ3R diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi khususnya bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pemahaman membaca. Diharapkan pihak sekolah lebih proaktif dalam memberikan motivasi kepada guru bahasa Indonesia yang akan menerapkan metode SQ3R dalam proses pembelajaran.

Data Guru SDN 2 Tarahan

Data Siswa SDN 2 Tarahan

Sarana dan Prasarana SDN 2 Tarahan

Struktur Organisasi SDN 2 Tarahan

Denah Lokasi SDN 2 Tarahan

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Pelaksanaan Siklus I
  • Pelaksanaan Siklus II
  • Peningkatan Hasil Penelitian

Siswa diminta membaca kembali bacaan “Hobi harus dikembangkan” secara intensif tanpa suara, agar siswa lebih memahami bacaan tersebut (Survei). Indikator keempat, siswa merangkum isi teks bacaan dengan berani berdiri di depan kelas, pada pertemuan pertama. Perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II didasarkan pada pelaksanaan siklus I yang telah selesai.

Siswa diminta membaca kembali bacaan “Kegiatan Kerja Masyarakat” secara intensif tanpa suara, agar siswa lebih memahami bacaan tersebut (Recording). Dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar siswa pada siklus II terangkum dalam lembar observasi yang dibuat indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 pertemuan 1 pertemuan 2. oleh peneliti dan guru bahasa Indonesia sebagai pengamat. Pada tabel dan grafik siklus II diatas terlihat indikator keaktifan siswa berupa siswa mengidentifikasi dan meneliti teks bacaan, pada pertemuan pertama sebesar 76,50%, dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 88,23% dengan rata-rata sebesar 82,36%.

Setelah dilakukan refleksi dan tindakan untuk meningkatkan aktivitas siswa pada siklus I, kegiatan siswa dilaksanakan pada siklus II. Pada siklus I aktivitas guru dalam mengajar memperoleh rata-rata 35,50% dan pada siklus II memperoleh rata-rata 58,95%. Dengan demikian aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai target yang diinginkan, karena terjadi peningkatan pada siklus II.

Siswa dapat menemukan kalimat utama, namun masih kesulitan menjawab pertanyaan tentang bacaan, merangkum isi bacaan, dan menemukan makna kata-kata sulit dalam teks bacaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar pemahaman membaca siswa pada Siklus I sebesar 52,94%, sedangkan tingkat ketuntasan siswa pada Siklus II sebesar 76,47%.

P em bahasan

Meningkatnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V bukan hanya disebabkan oleh metode yang digunakan guru saja, melainkan karena faktor lain seperti suasana pengajaran yang berbeda dengan sebelumnya dan hadirnya guru honorer baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia. membuat siswa semakin bersemangat dan bersemangat dalam mempelajari bahasa Indonesia dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan kemampuan pemahaman membaca siswa. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian Ruslinda yang mengalami perkembangan setelah penerapan metode SQ3R. meningkat dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Dalam pandangan Darmiyati Zuchdi, tidak ada keterampilan yang lebih penting bagi siswa masa kini selain kemampuan merangkum secara efektif apa yang dibacanya.

Penerapan metode SQ3R menjadikan siswa berpikir sistematis, padahal konsep berpikir sistematis sangat diperlukan seseorang untuk membuat rangkuman. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa metode SQ3R sangat tepat untuk membantu meningkatkan pemahaman membaca siswa dengan menggunakan metode SQ3R meskipun dilaksanakan secara bertahap. Tahapan-tahapan metode SQ3R yang harus dilakukan pembaca, yang meliputi kegiatan investigasi, tanya jawab (question), membaca, ikhtisar (recite), dan klarifikasi (review) dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi teks.

Siswa yang diajar dengan menggunakan metode ini mempunyai nilai membaca siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan metode ini. Dalam proses pembelajaran, siswa harus selalu aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, serta dapat aktif dalam segala hal. Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berlangsung selama 2 siklus dan subjek penelitian hanya berjumlah 17 siswa dalam satu kelas, maka diharapkan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan permasalahan yang relatif sama dapat melanjutkan penelitian tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih signifikan. .

PENUTUP

Saran

Tarahan Lampung Selatan

Alasan pemilihan metode SQ3R didasarkan pada pengamatan penulis bahwa selama ini dalam pembelajaran pemahaman membaca, siswa belum menyelesaikan kegiatan membaca sebagaimana mestinya. Metode SQ3R dilihat dari aspek proses pelaksanaan kegiatan membaca terlihat sangat sistematis, oleh karena itu penggunaan metode SQ3R diasumsikan dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti mencoba menggunakan metode SQ3R untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Menentukan materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan membaca pemahaman dan wacana yang akan digunakan. C. Membuat kurikulum atau skenario pembelajaran dengan menerapkan metode SQ3R. D. Menentukan metode yang akan digunakan untuk mencari jawaban, berupa hipotesis tindakan. e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara mandiri membaca sisa cerita dengan menggunakan keterampilan metode SQ3R. C.Kegiatan akhir. a) Guru dan siswa menyelesaikan materi yang dipelajari hari ini. Hasil observasi observasi selama kegiatan Siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran SQ3R lebih baik dibandingkan Siklus I, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut.

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Cerita Anak Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (Sq3r) D i Kelas V Sdn 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung

Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1

Skripsi yang berjudul: Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Anjir Muara Km.. 20, ditulis oleh:

Seperti halnya, dengan Analisis yang dilakukan kegiatan di kelas PGMI I untuk analisis dengan penerapan metode SQ3R berupa penilaian terhadap tes kemampuan membaca pemahaman

Tesis yang berjudul ” Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan SQ3R Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali”, diajukan untuk

Tesis yang berjudul ” Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan SQ3R Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali”, diajukan untuk

ABSTRAK PENGGUNAAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MIM BANJARSARI METRO UTARA TAHUN PELAJARAN

telah di lakukan penelitian tentang efektivitas model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa