• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x DAFTAR ISI

PENGESAHAN ……….. i

PERNYATAAN ……….. ii

ABSTRAK ………... iii

KATA PENGANTAR ……… iv

DAFTAR ISI .……….………. ... viii

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR GAMBAR ………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………... xv

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah …….……… 11

1. Rumusan Masalah ………... 11

2. Pembatasan Masalah ………... 12

C. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ……….. 13

1. Asumsi ……… 13

2. Hipotesis ………. 13

D. Tujuan Penelitian ……… 14

E. Manfaat Penelitian ………... 15

1. Manfaat Teoritis ………... 15

2. Manfaat Praktis ……… 15

F. Variabel Penelitian ………... 16

G. Definisi Operasional ……… 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………... 20

A. Model Pembelajaran Kooperatif ……….. 20

1. Lima Unsur Model Pembelajaran Kooperatif ……….. 21

2. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif ……….. 22

3. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ……….. 23

4. Pembentukan Kelompok Heterogen ……….. 24

5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ………... 25

6. Manfaat Pembelajaran Kooperatif ………... 26

(2)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

1. Komponen-Komponen Utama STAD ……… 28

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………. 30

C. Metode SQ3R . ………... 38

D. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs ……….. 41

1. Tujuan ……… 43

2. Ruang Lingkup ……….. 44

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Kelas VII ……. 44

E. Membaca Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa ……… 45

1. Pengertian dan Batasan Membaca ………. 45

2. Tujuan Membaca ………... 51

3. Aspek-Aspek Membaca ………. 51

F. Membaca Pemahaman ……… 52

1. Pengertian ………... 52

2. Klasifikasi Tingkat Membaca Pemahaman ………. 54

G. Tes Kemampuan Membaca ……… 61

1. Aspek dan Bentuk Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ……... 62

2. Macam-Macam Tes Kemampuan Membaca ……… 70

3. Bahan Tes Keterampilan Membaca ……….. 76

4. Taksonomi dalam Tes Membaca ……….. 77

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 81

A. Metode Penelitian ………. 81

B. Desain Penelitian ………... 82

C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 83

1. Populasi ……….. 83

2. Sampel ……… 84

D. Prosedur Penelitian ……… 86

E. Instrumen ……… 87

1. Tes ………. 89

a. Pengujian Instrumen Penelitian ……….. 94

1) Uji Keterbacaan Wacana ………... 94

2) Validitas Tes ……….………... 103

3) Pengujian Reliabilitas ………... 105

(3)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

5) Daya Pembeda ………. 109

2. Observasi ………... 111

F. Teknik Analisis Data ………. 112

1. Deskripsi Data …….………... 113

2. Uji Prasyarat ………...………... 114

a. Uji Normalitas Data ……….. 114

b. Uji Homogenitas Data ……….. 114

3. Uji Hipotesis ………... 115

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..… 117

A. Hasil Penelitian ……….. 117

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….. 117

a. Visi, Misi dan Tujuan ……… 118

b. Proses Pembelajaran ……….. 119

c. Keadaan Murid dan Guru ……….. 122

d. Fasilitas ……… 124

e. Kegiatan Ekstrakurikuler ………... 124

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Metode SQ3R ……… 125

a. Treatment Pertama ……… 125

b. Treatment Kedua ……….. 133

c. Treatment Ketiga ……….. 137

3. Deskripsi Data Penelitian ……….. 142

a. Nilai Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 142

b. Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……….. 144

c. Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 146

4. Uji Prasarat ……….. 148

a. Normalitas Data ……… 149

1) Uji Normalitas Nilai Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen 149

2) Uji Normalitas Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen 153

3) Uji Normalitas Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 157

b. Homogenitas Data ………. 161

1) Nilai Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………. 161

2) Nilai Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 162

3) Nilai Gain Kelompok control dan Eksperimen ………. 163

5. Pengujian Hipotesis Penelitian ………. 163

(4)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

Hipotesis Penelitian 2 ……… 167

B. Pembahasan ………... 172

1. Perbedaan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif dengan metode SQ3R dan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional ... 175

2. Efektivitas Model pembelajaran Kooperatif dengan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman ... 179

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 184

A. Simpulan ... 184

B. Saran ... 185

DAFTAR PUSTAKA ... 187

LAMPIRAN ... 192

(5)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa dan sastra Indonesia memiliki peranan penting dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua ilmu pengetahuan. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal diri dan budayanya, mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi aktif dalam masyarakat, menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan pada peningkatan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta mampu menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia.

(6)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keterampilan tersebut akan menyatu sebagai kegiatan berbahasa yang terpadu. Keterampilan membaca merupakan suatu keterampilan yang unik dan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dikatakan unik karena tidak semua manusia, walaupun telah memiliki keterampilan membaca, mampu mengembangkannya menjadi alat untuk memberdayakan dirinya atau bahkan menjadikannya budaya bagi dirinya sendiri. Dikatakan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan karena persentase transfer ilmu pengetahuan paling banyak dilakukan melalui membaca.

Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang digunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem kognisinya. Membaca merupakan bagian terpadu dari kemampuan berbahasa. Pendekatan pengalaman berbahasa dapat digunakan dalam pengajaran membaca. Menurut pendekatan ini, kekuatan konseptual dan linguistik yang dibawa anak ke sekolah harus digunakan secara penuh. Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan. Apabila seseorang dapat berinteraksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan, orang tersebut dipandang memiliki keterampilan membaca.’

(7)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang sesuai, atau dengan membantu siswa menyusun tujuan membacanya sendiri. Membaca dengan tujuan tertentu akan menimbulkan minat dan budaya membaca dalam diri siswa. Apabila budaya membaca dalam diri setiap siswa sudah ditanamkan, maka bangsa Indonesia akan menajadi negara maju dalam segala hal, karena salah satu ciri negara maju ditunjukkan oleh tingginya budaya membaca warga negaranya. Iskandarwassid (2008: 245) menyatakan bahwa, masyarakat negara maju ditandai oleh tingginya budaya membaca warganya, seperti: Amerika, Jepang, Australia, Prancis, dan lain-lain. Sementara itu, masyarakat di negara-negara berkembang ditandai oleh rendahnya kemampuan dan budaya membaca warganya. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa Indonesia, Venezuela, dan Trinidad-Tobago, kemampuan membaca penduduknya berada pada urutan terakhir dari 27 negara yang diteliti. (IEA, 1992; Asia’s Weeks, 1997).

(8)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan memahami isi bacaan siswa SMP/MTs di Indonesia masih sangat rendah, dari data yang ada kemampuan memahami isi bacaan siswa SMP/MTs di Indonesia sama kedudukan dengan kecepatan membaca yakni berada diurutan 31 dari 32 negara yang diteliti.

Data lain yang menunjukkan masih rendahnya kemampuan membaca siswa dapat dilihat dari hasil ujian nasional yang menempatkan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia selalu lebih rendah dari mata pelajaran lainnya. Kenyataan ini tentu berawal dari proses pembelajaran bahasa Indonesia yang belum memuaskan. Senada dengan hal ini, Setiadi dalam Rustono (2010:13) mengatakan bahwa: “Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah belum memuaskan. Hal ini terbukti dari laporan Pusat Pengujian Balitbang Depdiknas yang menyebutkan bahwa nilai ebtanas murni (NEM) bahasa Indonesia relatif rendah bahkan cenderung menurun dari tahun ke tahun.”

Data ini mestinya menjadi bagian yang harus dijadikan bahan pengambilan kebijakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Akan tetapi dari berbagai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kebijakan yang khusus untuk meningkatkan kemampuan membaca belumlah menjadi prioritas, padahal jika ingin meningkatkan kualitas pendidikan, kebijakan tentang peningkatan kemampuan membaca menjadi sangat bermakna.

(9)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak dapat dibiarkan dan harus ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan inovasi model pembelajaran membaca.

Pembelajaran membaca idealnya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan bagi siswa dan guru. Yang lebih menentukan lagi adalah terciptanya interaksi antara guru dan siswa yang bersifat personal dan santun, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.

Rendahnya kemampuan siswa membaca boleh jadi disebabkan oleh kurang menariknya cara pembelajaran membaca. Metode konvensional masih banyak digunakan oleh sebagian besar guru. Kebiasaan guru meminta para peserta didik untuk membaca teks selama waktu tertentu, kemudian mengajukan pertanyaan untuk dijawab secara individu atau dengan kata lain, pembelajaran membaca selalu menggunakan teknik pemberian tugas tanpa bimbingan secara langsung oleh guru.

(10)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia terutama untuk mengajarkan standar kompetensi membaca masih rendah. Penguasaan dan keterampilan transformasi ilmu menjadi bagian tidak terpisahkan bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran membaca pada umumnya mengalami hambatan yang cukup serius. Hambatan tersebut dibuktikan dengan rendahnya minat baca siswa. Indikator yang menunujukkan hal tersebut adalah kurang antusiasnya siswa berkunjung ke perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku bacaan. Hal ini diperparah lagi dengan kondisi perpustakaan yang kurang menunjang, minimnya koleksi buku bacaan yang diminati membuat siswa enggan untuk berkunjung dan membaca buku diperpustakaan. Koleksi buku perpustakaan lebih difokuskan pada buku-buku pelajaran yang dapat menunjang peningkatan hasil ujian nasional seperti buku pelajaran wajib dan buku referensi yang terkait dengan pelajaran.

Rendahnya minat siswa membaca ternyata berpengaruh pula terhadap pemahamannya dalam kegiatan membaca. Di sisi lain proses pembelajaran membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia, ternyata belum memuaskan sebagaimana yang diharapkan. Badudu dalam Rustono (2010:13) menyatakan bahwa, “Sampai sekarang ini kita tidak puas dengan hasil pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dari TK sampai perguruan tinggi.” Banyak siswa tidak

(11)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tulisan belum memenuhi tuntutan kebutuhan. Rendahnya minat membaca diindikasikan oleh kemampuan membaca yang rendah dan rendahnya daya nalar yang dimiliki siswa. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran membaca di sekolah yang ditandai dengan beberapa hal yaitu: (1) Masih adanya persepsi guru yang keliru bahwa siswa SMP/MTs sudah bisa membaca sehingga pembelajaran membaca kurang dianggap penting. (2) Pembelajara membaca masih menggunakan metode yang konvensional, yaitu anak diberi tugas membaca buku secara individu kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan tanpa dibimbing oleh guru.

Dari berbagai fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, (1) pembelajaran membaca masih menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif; (2) pembelajaran yang kurang inovatif tersebut menjadikan kegiatan membaca siswa hanya terbatas pada tugas yang dibebankan; (3) kurangnya minat siswa membaca menjadikan rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang dibaca. Mereka dapat menjawab pertanyaan isi bacaan hanya apabila siswa diberi kesempatan untuk membuka kembali bacaan; (4) rendahnya tingkat pemahaman siswa menjadikan mereka kurang mampu mengungkapkan kembali isi cerita, baik secara lisan ataupun tulisan dengan menggunakan bahasanya sendiri.

(12)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bawah 65 ( nilai KKM ) yang telah ditetapkan oleh sekolah, sedangkan 13 orang siswa ( 35,13% ) memperoleh nilai di atas 65 ( nilai KKM). Rincian perolehan nilai uji coba tes membaca pemahaman tersebut adalah sebagai berikut: dua orang siswa memeroleh nilai 33 (5,4%), satu orang siswa memperoleh nilai 43 (2,7%), satu orang siswa memeroleh nilai 47 (2,7%), tiga orang siswa memeroleh nilai 50 (8,1%), dua orang siswa memperoleh nilai 53 (5,4%), lima orang siswa memeroleh nilai 57 (13,5%), satu orang siswa memeroleh nilai 60 (2,7%), sembilan orang siswa memperoleh nilai 63 (24,3%), tiga orang siswa memperoleh nilai 67 (8,1%), enam orang siswa memeroleh nilai 70 (16,2%), dan empat orang siswa memperoleh nilai 73 (10,8%). Data ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki oleh siswa kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung masih rendah.

(13)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10 orang siswa mencapai 27,03% dengan kualifikasi baik dengan nilai 70-84 dan 27 orang siswa mencapai 72,97% yakni pada kualifikasi sangat baik dengan nilai 85-100.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sri Rahmawati pada siswa kelas VIII SMP Negeri Tanah Grogot menemukan bahwa dari data studi awal yang dilakukannya, diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa membaca pemahaman masih rendah. Hal itu ditandai oleh: (1) siswa belum mampu memprediksi isi bacaan berdasarkan gambar dan judul bacaan, (2) rendahnya respon siswa terhadap penjelajan guru, (3) siswa kurang memiliki kemampuan menangkap gagasan utama paragraph, (4) siswa kurang mampu menentukan kalimat yang menyatakan fakta dan pendapat, dan (5) siswa kurang mampu menentukan kalimat yang mengandung hubungan perbandingan dan pertentangan. Peneliti tersebut di atas, juga menyatakan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman diduga disebabkan oleh ketidakefektifan pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam mengelola pembelajaran guru belum menerapkan strategi yang sesuai dengan karakteristik materi membaca pemahaman. Selain itu, proses pembelajaran yang dilakukan juga belum memberikan peluang kepada siswa untuk terlibat secara aktif. Padahal tinggi rendahnya aktivitas belajar siswa memengaruhi keberhasilan pembelajaran.

(14)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sama dalam kelompok untuk saling membantu memahami teks bacaan. Menurut Abdulhak dalam Rusman (2010:203) “Cooperative Learning dilaksanakan

melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama di antara peserta belajar itu sendiri.”

Oleh sebab itu, model pembelajaran yang tepat untuk mengakomodasi hal tersebut adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Metode SQ3R.

Pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan beberapa alasan sebagai berikut: (1) model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana (Slavin, 2011:143). Selanjutnya Slavin menyatakan bahwa, STAD merupakan salah satu dari tiga metode pembelajaran kooperatif (STAD, TGT, dan JIGSAW). yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas. Kooperatif tipe STAD membuat siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota empat sampai lima orang, sehingga kegiatan membaca yang selama ini dilakukan secara individu, dilaksanakan dengan cara kooperatif atau kerja sama. Dengan bekerja sama siswa akan terpacu untuk melaksanakan kegiatan membaca karena adanya motivasi dari teman sebaya,

(15)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menumbuhkan pertanyaan dari judul teks, dilanjutkan dengan membaca teks, kemudian masing-masing siswa menceritakan kembali teks yang telah dibaca sementara teman yang lain dalam kelompoknya memberikan masukan tehadap hal-hal yang belum lengkap, setelah itu barulah siswa mencari jawaban pertanyaan bacaan, (3) tujuan utama dari kooperatif tipe STAD dengan metode SQ3R adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari bacaan dan memahaminya, (4) adanya rasa tanggung jawab yang tinggi pada setiap anggota kelompok untuk memahami teks bacaan karena hasil yang diperoleh oleh setiap anggota kelompok memberikan kontribusi kepada nilai kelompoknya untuk mendapatkan penghargaan di akhir proses pembelajaran, (5) model ini merupakan model yang mampu mengintegrasikan semua keterampilan berbahasa, baik keterampilan berbicara, menyimak, membaca, maupun keterampilan menulis. Artinya bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan dalam pemebelajaran keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis, (6) model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode SQ3R menekankan kesamaan pemahaman siswa dalam memahami bacaan secara berkelompok.

Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Devision (STAD) dengan Metode Survey, Questions, Read,

Recite, Review (SQ3R).

(16)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Rumusan Masalah

Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu proses pembelajaran dan hasil belajar siswa, demikian juga proses pembelajaran membaca pemahaman. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Metode Survey Question Read

Recite Review (SQ3R) Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam

Membaca Pemahaman pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia?

2. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang ada pada penelitian ini, penulis perlu membatasi masalah yang diteliti. Hal tersebut dimaksudkan agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tepat sasaran. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa judul penelitian ini adalah “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode SQ3R untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Pemahaman pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Model pembelajaran kooperatif terdiri berbagai tipe, seperti: Student Team

Achievement Divisions (STAD), Team-Game-Turnament (TGT), Team-Assisted

Individualization (TAI), Kooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC).

Penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

(17)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterampilan berbahasa Indonesia terdiri atas empat keterampilan, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan keterampilan membaca pemahaman.

C. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

1. Asumsi

Penelitian ini berdasarkan asumsi sebagai berikut:

a. Manusia adalah makhluk sosial yang hidup secara berkelompok dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan hidup bersama. Pekerjaan akan terasa berat bila dilakukan sendiri, akan terasa lebih mudah bila dikerjakan secara bersama. Demikian juga halnya dalam proses pembelajaran.

b. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode SQ3R memberikan peluang kepada siswa untuk berlatih secara bekelompok untuk meningkatkan kemampuannya dalam membaca pemahaman.

c. Setiap siswa memiliki kemampuan membaca pemahaman yang berbeda-beda, kemampuan ini dapat dilatih.

(18)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Hipotesis

Berdasarkan asumsi yang diuraikan di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R dan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode membaca SQ3R dan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Ho : Model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

Ha : Model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

D. Tujuan Penelitian

(19)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemahaman yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Mendapatkan gambaran perbedaan hasil kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R dan hasil kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional?

2. Membuktikan keefektifan model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dibandingkan dengan model pembelajararan membaca konvensional.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

(20)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

referensi yang membahas secara khusus tentang model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dan masukan bagi berbagai pihak, yaitu:

a. Bagi Guru mata pelajaran bahasa Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dan dasar pertimbangan penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran membaca pemahaman.

b. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat untuk melakukan pembinaan kemampuan guru dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran membaca pemahaman.

(21)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Bagi peneliti lain, dapat memberikan informasi untuk melakukan penelitian yang sejenis dalam lingkup yang lebih luas.

F. Variabel Penelitian

Ada dua variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Independen (independent variable) atau variabel bebas yaitu, variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan pada veriabel dependen. Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R.

2. Variabel Dependen (dependent variable) atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

Variabel independen (independent variable) disimbolkan dengan X dan variabel dependen (dependent varible) disimbolkan dengan Y, sehingga dapat dikatakan bahwa,

X = Model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R.

(22)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang diteliti dalam penelitian ini, maka dijelaskan beberapa istilah yang dipandang penting, yaitu:

1. Efektifitas Pembelajaran adalah keberhasilan pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Hal ini dapat di ukur dengan tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Pengukuran efektifitas pembelajaran harus selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Ada tiga indikator yang berhubungan dengan efektivitas pembelajaran yakni, 1) kesesuaian dengan prosedur, 2) kualitas unjuk kerja, 3) kualitas hasil.

Yang dimaksud dengan efektifitas model pembelajaran dalam penelitian ini adalah keberhasilan model pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca pemahaman dengan cara membandingkan hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(23)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.

Yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan membagi siswa menjadi beberapa tim kecil, yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk membaca dan memahami teks bacaan.

3. Metode SQ3R adalah metode membaca untuk memahami dan menguasai isi bacaan dengan langkah-langkah : mensurvai isi

( survey : S ), mengajukan pertanyaan yang dapat membimbing dalam kegiatan membaca ( question : Q ), membaca isi ( read : R1 ), menceritakan isi bacaan dengan kata - kata sendiri ( recite : R2 ), Meninjau kembali isi bahan bacaan ; apakah yang ceritakan dengan kata - kata sendiri tersebut sesuai dengan isi yang sebenarnya atau tidak ( review : R3)

Yang dimaksud dengan metode SQ3R dalam penelitian ini adalah metode membaca pemahaman yang terdiri atas lima tahapan proses membaca, yaitu: survey (melakukan peninjauan terhadap teks bacaan),

question (membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks bacaan

(24)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pemahaman adalah bagian dari proses komunikasi untuk membawa alur pikir yang ada dalam benak pengarang ke dalam benak pembaca (Fry dalam Ahuja, 2010:62). Macmillan mendefinisikan pemahaman sebagai: Memahami apa yang tertulis di dalam, di antara dan di luar baris-baris tulisan (Ahuja, 2010:62).

Yang dimaksud dengan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa menjawab

(25)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Sukmadinata (2006 : 207) menjelaskan bahwa, “eksperimen kuasi bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut dengan eksperimen semu.” Pendekatan kuantitatif merupakan suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu model pendekatan. Hasil dari kegiatan eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol, kedua kelompok tersebut harus sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Penelitian ini tidak membentuk kelas baru yang benar-benar homogen, kerena pihak sekolah keberatan bila siswanya atau kelas yang sudah ada diacak kembali untuk membentuk kelas baru. Hal ini sesuai dengan pendapat Creswell (2010:238) yang menyatakan bahwa, “Dalam

quasi-experiment, peneliti menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,

(26)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam dua kelompok tersebut (misalnya, mereka bisa saja berada dalam satu kelompok yang tidak dapat dibagi-bagi lagi).

Metode penelitian yang sesuai digunakan untuk menguji efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode membaca SQ3R ini adalah dengan menggunakan metode Quasi eksperimental design atau eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol Non-Ekivalen atau Nonequivalent Control

Group Design. Menurut Emzir (2008:102) “Keuntunngan desain ini adalah bahwa

kelas-kelas yang digunakan sebagaimana adanya, pengaruh yang mungkin dari penyelenggaraan reaktif dapat dikurangi.”

Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan random assignment, karena sulit dilakukan dan pihak sekolah merasa keberatan untuk membentuk kelas baru. Untuk itu, peneliti menggunakan kelas yang sudah ada untuk dipilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

B. Desain Penelitian

Model disain penelitian ini adalah model desain Rancangan Kelompok-Kontrol (Pra Tes dan Pos-Tes) Nonekuivalen ( Nonequivalent [Pre-Test and

Post-Test] Control-Group Design). Dalam rancangan ini kelompok eksperimen (A) dan

kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa prosedur penempatan acak ( without random

(27)

post-Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

test. Hanya kelompok eksperimen (A) saja yang dilakukan treatment. Rancangan

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok A O X O

Kelompok B O O ( Creswell, 2010 : 242) Keterangan: A : Kelompok eksperimen

B : Kelompok kontrol.

O : Pretes sebelum perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta posttes untuk kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan.

X : Perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode SQ3R.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

(28)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jumlah siswa 182 orang. Adapun gambaran populasi secara rinci adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

NO KELAS L P JUMLAH

1 VII A 23 16 39

2 VII B 20 18 38

3 VII C 19 19 38

4 VII D 19 19 38

5 VII E 19 10 29

JUMLAH 100 82 182

2. Sampel

(29)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

satu gulungan kertas. Gulungan kertas yang diambil pertama ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan gulungan kertas yang kedua ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Pengundian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa semua kelas akan berpeluang sama untuk terpilih menjadi kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil pengundian sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

NO KELAS JUMLAH SISWA KELOMPOK

1 VII A 39 Eksperimen

2 VII C 38 Kontrol

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, masing-masing diberikan

pretest untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok dan homogenitas

(30)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk menghindari terjadi bias dalam penelitian ini, kegiatan penelitian yang dimulai dari kegiatan uji coba tes, pretest, perlakuan atau treatment, dan

posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan oleh guru mata

pelajaran bahasa Indonesia, dan siswa tidak diberitahukan bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka penelitian, sehingga kegiatan penelitian berjalan sebagai mana proses pembelajaran biasa.

Setelah pembelajaran selesai dilakukan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap teks yang telah dibaca. Masing-masing kelompok dilakukan tes dengan soal yang sama.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, persiapan dan pelaksanaan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:

a. Melaksanakan seminar proposal dan perbaikan hasil seminar.

b. Mengadakan observasi ke sekolah yang ditunjuk sebagai tempat penelitian. c. Mengurus surat izin penelitian.

2. Tahap Persiapan

(31)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Membuat persiapan mengajar atau rencana pembelajaran (RPP). b. Membuat alat pengumpul data berupa tes membaca pemahaman. c. Menyusun format observasi.

d. Melakukan analisis item yang terdiri dari: pengujian tingkat kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas instrumen.

3. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan desain penelitian, langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah:

a. Melaksanakan pretest, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode membaca SQ3R yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran untuk kelas eksperimen dan pembelajaran biasa (konvensional) untuk kelas kontrol.

c. Melaksanakan observasi untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode membaca SQ3R dari awal sampai akhir pembelajaran.

d. Melaksanakan Posttest untuk mengetahui hasil belajar ( pemahaman siswa) e. Selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data-data yang

(32)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alur penelitian dimulai dari analisis kurikulum, penyusunan instrumen sampai analisis data dan pengambilan kesimpulan seperti gambar 3.1.

E. Instrumen

Salah satu sarana yang sangat penting untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah instrumen. Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang diperoleh. Oleh karena itu menyusun instrumen merupakan hal penting yang harus dipahami oleh peneliti (Arikunto, 2005:101)

[image:32.595.113.511.237.737.2]

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Metode SQ3R.

Kajian Teoritis; Kurikulum, Silabus, Model pembelajaran dan penelitian yang

relevan

Studi bahan kajian membaca pemahaman

Analisis Kompetensi dan Indikator Materi

Penyusunan Materi dan Rencana Pembelajaran

Perumusan Model Pembelajaran Penyusunan Instrumen

dan alat evaluasi

Perumusan Alat evaluasi

(33)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Test

Test terdiri dari pretest yang digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan posttest untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa setelah perlakuan (treatment).

Tes merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi siswa ( Sudjiono, 2001:66).

Ujicoba Alat evaluasi

Analisis dan revisi

Pretest

Implementasi/ Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode membaca

SQ3R

Posttest

Analisis data

(34)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotoris. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pengetahuan dan pemahaman.

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes pilihan ganda. Isi tes disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia di MTs kelas VII semester 2 tentang materi membaca pemahaman.

Tes sebagai instrumen pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannya.

(35)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini menggunakan bentuk tes yang pertama, yaitu tes buatan peneliti sendiri, sebelum digunakan terlebih dahulu diuji tentang validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal.

Sesuai dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengukur efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kemamapuan siswa dalam membaca pemahaman, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman bacaan (disingkat TPB). Penggunaan instrument tes dalam penelitian ini berdasarkan pada teori yang dikemukakan Bloom (dalam Harjasujana dan Mulyati, 1997: 82) bahwa kemampuan membaca merupakan kemampuan kognisi. Pengukuran kemampuan membaca yang berkaitan dengan ranah kognisi tersebut bisa dilakukan melalui tes.

Instrumen TPB ini digunakan untuk mengukur efektivitas model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII MTs Al-Inayah Kota Bandung. Tes pemahaman tersebut terdiri atas wacana yang diikuti oleh soal pilihan ganda dengan jumlah pilihan jawaban empat butir.

(36)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam taksonomi Bloom yang dikembangkan oleh Harjasujana dan Mulyati merupakan alternative yang baik untuk menjadi landasan pembuatan tes pemahaman bacaan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam instrument tersebut berupa pertanyaan ingatan (K1), terjemahan (K2), interpretasi (K3), aplikasi (K4), dan analisis (K5), sedangkan untuk sistesis (K6), dan evaluative (K7) tidak digunakan dalam TPB pada penelitian ini.

Selain memiliki tingkat pemahaman yang terlalu tinggi dan sulit untuk subjek penelitian yang masih kelas VII MTs, tidak digunakannya kedua jenjang tersebut memiliki alasan lain. Pertanyaan yang bersifat sintesis memberi kesempatan kepada pembaca untuk berpikir secara bebas kontrol dan memungkinkan setiap orang untuk memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kognitif sintesis masing-masing. Oleh karena itu, jenjang sintesis lebih tepat disajikan dalam bentuk soal esai daripada bentuk pilihan ganda. Jadi, jenjang sintesis tidak digunakan dalam instrument penelitian ini, karena instrument yang digunakan berupa pilihan ganda.

(37)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini memungkinkan siswa untuk berpikir dan bernalar secara aktif-kreatif (Wahab, 2010).

[image:37.595.112.514.224.694.2]

Adapun instrument Tes Pemahaman Bacaan dalam penelitian ini mengacu pada kisi-kisi tes seperti pada tabel 3.3. Sedangkan isi TPB disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP/MTs kelas VII semester 2 tentang materi membaca pemahaman, seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Bacaan

NO. TPB

Jenjang Kesulitan Kognitif dan Nomor Pertanyaan Jumlah Soal

K1 K2 K3 K4 K5

TPB I 7, 8 4, 5 6, 9 10 1, 2, 3 10

TPB II 9, 10 1, 2 7, 8 6 3, 4, 5 10

TPB III 6, 7 3, 4 1, 2 5 8, 9, 10 10

JUMLAH 30

Keterangan:

TPB : tes pemahaman bacaan K1 : aspek ingatan

(38)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

[image:38.595.115.514.214.747.2]

Sebagaimana terlihat pada tabel 3.3 di atas, jumlah soal pada masing-masing TPB adalah sepuluh. Jadi, jumlah soal seluruhnyua yang diujikan adalah 30 soal. Penentuan jumlah instrument tersebut didasarkan kebutuhan untuk lebih memberi ruang dan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan kognisinya terutama kemampuan analisis. Oleh karena itu, jumlah soal kemampuan analisis (K5) jumlahnya lebih banyak dibandingkan soal yang lainnya.

Tabel 3.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Semester 2 Tingkat SMP/MTs

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

11. Memahami wacana tulis melalui kegiatan

membaca intensif dan membaca memindai

11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca secara intensif

11.2Menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca

11.3Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram yang dibaca

15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak

15.1 Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi

(39)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen tes kemampuan membaca digunakan untuk menjaring data tentang kemampuan membaca. Instrumen kemampuan membaca ini berbentuk pilihan ganda dan uraian. Instrumen tes ini telah disesuaikan dengan indikator dalam pembelajaran membaca yang tentunya juga sesuai dengan tujuan pembelajaran membaca. Instrumen tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi.

Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diadakan pengujian terhadap instrument. Pengujian instrument yang dilaksanankan yaitu uji keterbacaan wacana, validasi, dan realibilitas. Untuk lebih jelasnya, uji instrument tersebut akan dibahas sebagai berikut.

1) Uji Keterbacaan Wacana

Wacana yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga wacana yaitu wacana TPB I yang berjudul Sri Sultan Hamengku Buwono IX, wacana TPB II yang berjudul Menoleh ke Laut, dan wacana TPB III yang berjudul Untuk Pak

Guru.

(40)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penulis menggunakan formula keterbacaan grafik Fry. Harjasujana dan Mulyati (1997) memberikan lima petunjuk langkah-langkah penggunaan Grafik Fry, yaitu: 1) memilih penggalan yang representative dan wacana yang hendak diukur keterbacaannya tersebut dengan mengambil seratus buah kata dari wacana tersebut;

2) menghitung jumlah kalimat dari seratus buah kata tersebut hingga perpuluhan yang terdekat;

3) menghitung jumlah suku kata dari wacana sampel yang seratus buah kata tersebut;

4) memperhatikan grafik Fry. Kolom tegak lurus menunjukkan jumlah suku kata per seratus kata dan baris mendatar menunjukkan jumlah kalimat per seratus kata. Data yang diperoleh dari langkah kedua dan ketiga diplot ke dalam grafik untuk mencari titik temunya. Pertemuan antara baris vertical (jumlah suku kata) dan baris horizontal (jumlah kalimat) menunjukkan tingkat-tingkat kelas pembaca yang diperkirakan mampu membaca wacana yang terpilih tersebut. Jika persilangannya terletak pada daerah gelap atau yang diarsir, makawacana tersebut dinyatakan tidak absah.

(41)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masih menurut Harjasujana dan Mulyati (1997), Grafik Fry tidak bisa digunakan untuk mengukur keterbacaan wacana bahasa Indonesia kecuali dilakukan pemodifikasian terhadap instrument tersebut. Menurut Harjasujana dan Mulyati, kelima langkah penggunaan Grafik Fry harus ditambah satu langkah lagi agar dapat digunakan untuk mengukur keterbacaan wacana bahasa Indonesia, yakni memperkalikan hasil penghitungan suku kata dengan angka 0,6. Angka tersebut diperoleh dari hasil penelitian Harjasujana yang memperoleh bukti bahwa perbandingan antara jumlah suku kata bahasa Inggris dengan jumlah suku kata bahasa Indonesia itu 6:10 (enam suku kata dalam bahasa Inggris itu sama dengan 10 suku kata dalam bahasa Indonesia).

Berdasarkan langkah-langkah uji keterbacaan menggunakan Grafik Fry tersebut, berrikut dipaparkan hasil uji keterbacaan wacana TPB I, II, dan III.

1) Uji Keterbacaan wacana I

Berikut penggalan wacana I yang berjudul Sri Sultan Hamengku Buwono

IX yang berjumlah seratus kata.

a) Jumlah Kata:

(42)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(32), petunjuk (33), bahwa (34), ia (35), kelak (36), akan (37), menjadi (38), raja, (39), menggantikan (40), ayahnya.( 41)

Setibanya (42), di (43), Yogyakarta, (44), Sultan (45), Hamengku (46), Buwono (47), VIII (48), masuk (49), rumah (50), sakit (51), karena (52), penyakit (53), gulanya, (54), dan (55), tidak (56), lama (57), kemudian (58), meninggal (59), dunia. (60), Dorodjatun, (61), lalu (62), diangkat (63), menjadi (64), pengganti, (65), sebagai (66), raja (67), kesultanan (68), Ngayogyakarata (69), Hadiningrat, (70), pada (71), tanggal (72), 18 (73), Maret (74), 1940. (75)

Saat (76), ia (77), menjadi (78), raja, (79), Indonesia (80), sudah (81), dijajah (82), Belanda. (83), Waktu (84), itu (85), Belanda (86), sering (87), memaksakan (88), perjanjian (89) yang (90), merugikan (91), pihak (92), keratin (93), dan (94), rakyat (95), banyak. (96), Saat (97), Indonesia (98), dijajah (99), Jepang, (100)

b) Jumlah Suku Kata

(43)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setibanya (4), di (1), Yogyakarta, (4), Sultan (2), Hamengku (3), Buwono (3), VIII (1), masuk (2), rumah (2), sakit (2), karena (3), penyakit (3), gulanya, (3), dan (1), tidak (2), lama (2), kemudian (4), meninggal (3), dunia. (2), Dorodjatun, (4), lalu (2), diangkat (3), menjadi (3), pengganti, (3), sebagai (3), raja (2), kesultanan (4), Ngayogyakarta (5), Hadiningrat, (4), pada (2), tanggal (2), 18 (1), Maret (2), 1940. (1)

Saat (2), ia (1), menjadi (3), raja, (2), Indonesia (4), sudah (2), dijajah (3), Belanda. (3), Waktu (2), itu (2), Belanda (3), sering (2), memaksakan (4),

perjanjian (4), yang (1), merugikan (4), pihak (2), keraton (3), dan (1), rakyat (2), banyak. (2), Saat (2), Indonesia (4), dijajah (3), Jepang, (2) = (251 suku kata)

c) Hasil Pengujian

Judul wacana : Sri Sultan Hamengku Buwono IX, jumlah kalimat dalam 100 kata sebanyak 7,44 kalimat, jumlah suku kata dalam 100 kata sebanyak 251 suku kata. Hasil kali jumlah suku kata dengan 0,6 adalah 251 x 0,6 = 150,6. Pertemuan antara jumlah kalimat dan suku kata pada Grafik Fry menunjukkan tingkat : 8 – 1 = 7. Dengan demikian, wacana TPB I dengan judul Sri Sultan

Hamengku Buwono IX cocok untuk siswa kelas VII.

(44)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut penggalan wacana II yang berjudul Menoleh ke Laut yang berjumlah seratus kata.

a) Jumlah Kata :

Para (1), nelayan (2), itu (3), hanya (4), bergumul (5), dengan (6), laut. (7), Sesungguhnya, (8), mereka (9), benar- (10), benar (11), memiliki (12), akses (13), pada (14), kekayaan (15), laut. (16), Kapasitas (17), teknologi (18), yang (19), ada (20), pada (21), mereka (22), jauh (23), dari (24), memadai. (25), Jika (26), Indonesia (27), mencatat, (28), produksi (29) ikan (30), laut (31), 4,4 (32), juta (33), ton, (34), sebagian (35), dijarah (36), oleh (37), kapal- (38), kapal (39), milik (40), cukong (41), asing (42), yang (43), beroperasi (44), dengan (45), bendera (46), Merah (47), Putih. (48), Andai (49), saja (50), kapal (51), –kapal (52), durjana (53), itu (54), dapat (55), kita (56), halau (57), dan (58), nelayan (59), nasional (60), diberdayakan, (61), masih (62), ada (63), dua (64), juta (65), ton (66), ikan (67), segar (68), lagi (69), yang (70), dapat (71), kita (72), panen (73), setiap (74), tahun. (75)

(45)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b) Suku Kata

Para (2), nelayan (3), itu (2), hanya (2), bergumul (3), dengan (2), laut. (2), Sesungguhnya, (4), mereka (3), benar- (2), benar (2), memiliki (4), akses (2), pada (2), kekayaan (4), laut. (2), Kapasitas (4), teknologi (4), yang (1), ada (2), pada (2), mereka (3), jauh (2), dari (2), memadai. (3), Jika (2), Indonesia (4), mencatat, (3), produksi (3), ikan (2), laut (2), 4,4 (1), juta (2), ton, (1), sebagian (4), dijarah (3), oleh (2), kapal-(2), kapal (2), milik (2), cukong (2), asing (2), yang (1), beroperasi (5), dengan (2), bendera (3), Merah (2), Putih. (2), Andai (2), saja (2), kapal (2), –kapal (2), durjana (3), itu (2), dapat (2), kita (2), halau (2), dan (1), nelayan (3), nasional (3), diberdayakan, (5), masih (2), ada (2), dua (2), juta (2), ton (1), ikan (2), segar (2), lagi (2), yang (1), dapat (2), kita (2), panen (2), setiap (3), tahun. (2)

Minimnya (3), kapasitas (4), teknologi (4), yang (1), dimiliki (4), nelayan (3), dan (1), juragan (3) -juragannya, (4), kadang (2), membuat (3), mereka (3), zalim. (2), Mereka (3), menggarap (3), harta (2), pusaka (3), itu (2), dengan (2), cara (2),-cara (2), teroris: (3), bom. (1) Natrium (2), klorat (2) = ( 240 suku kata).

c) Hasil Pengujian

(46)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan suku kata pada Grafik Fry menunjukkan tingkat : 7. Dengan demikian, wacana II dengan judul Menoleh ke Laut cocok untuk siswa kelas VII.

3) Uji Keterbacaan wacana III

Berikut penggalan wacana III yang berjudul Untuk Pak Guru yang berjumlah seratus kata.

a) Jumlah Kata:

(47)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

" Sebelumnya (88), saya (89), panjatkan (90), puji (91), syukur (92), kehadirat (93), Tuhan (94), Yang (95), Maha (96), Esa," (97), demikian (98), Pak (99), Joko (100)

b) Jumlah Suku Kata:

Bondan (2), dan (1), Parto (2), diterima (4), dengan (2), baik (2), oleh (2), Pak (1), Joko.(2), Juga (2), beliau (3), mengucapkan (4), terima (3), kasih (2), atas (2), oleh (2), -olehnya. (3), Namun (2), sebentar (3), kemudian, (4), datang (2), lagi (2), rombongan (3), murid (2), yang (1), lain (2), yang (1), juga (2), mau (2), menjenguk (3), Pak (1), Joko. (2), Di (1), antar (2), oleh (2), seorang (3), Ibu (2), Guru, (2), teman (2), Pak (1), Joko, (2), sebagai (3), wakil (2), dari (2), sekolah. (3), Terpaksa (3), Pak (1), Joko (2), menggelar (3), sejumlah (3), tikar (2), untuk (2), menerima (4), kehadiran (4), tamu (2), -tamu (2), kecil, (2), muridnya (3), itu. (2), Karena, (3), tempat (2), duduk (2), tidak (2), mencukupi, (4), mereka (3), semua (3), akhirnya (3), duduk (2), melingkar (3), di (1), tikar. (2), Semua (3), bawaan (3), murid (2), murid, (2), sengaja (3), ditaruh (3), di (1), tengah (2), -tengah (2), oleh (2), Pak (1), Joko, (2), persis (2), orang (2), mau (2), bancaan. (3) " Sebelumnya (4), saya (2), panjatkan (3), puji (2), syukur (2), kehadirat (4), Tuhan (2), Yang (1), Maha (2), Esa," (2), demikian (4), Pak (1), Joko (2) = (229 suku kata)

(48)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Judul wacana : Untuk Pak Guru, jumlah Kalimat dalam 100 kata sebanyak 7,86, jumlah suku kata dalam 100 kata sebanyak 229 suku kata. Hasil kali jumlah suku kata dengan 0,6 adalah 229 x 0,6 = 137,4. Pertemuan antara jumlah kalimat dan suku kata pada Grafik Fry menunjukkan tingkat : 6 + 1 = 7. Dengan demikian, wacana III dengan judul Untuk Pak Guru cocok untuk siswa kelas VII.

Dari uji keterbacaan wacana di atas dapat disimpulkan bahwa wacana I yang berjudul Sri Sultan Hamengku Buwono IX, wacana II yang berjudul

Menoleh ke Laut, dan wacana III yang berjudul Untuk Pak Guru dapat digunakan

untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yang subjek penelitian kelas VII MTs.

2) Pengujian Validasi Tes

Menurut Anderson, dkk. dalam Arikunto (2003:65) menyatakan, “A test is

valid if it measures what it purpose to measure” Atau jika diartikan lebih kurang

demikian: sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih.”

Arikunto ( 2003: 67 ) mengatakan bahwa “sebuah tes dikatakan validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Hal yang sama dikatakan oleh Sukmadinata (2009: 228) bahwa “suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila

(49)

Pariyal, 2012

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia: Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII MTs Al Inayah Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar membaca pemahaman dalam berbagai bentuk teks terdapat delapan aspek yang harus dipahami oleh siswa. Aspek-aspek tersebut meliputi kemampuan untuk (a) memahami arti kata-kata sesuai penggunaannya dalam wacana, (b) mengenali organisasi wacana dan antar hubungan bagian-bagiannya, (c) mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan, (d) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat di wacana, (e) mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam wacana meskipun diungkapkan dengan kata-kata yang berbeda, (f) mampu mengenali dan memahami kata-kata dan ungkapan-ungkapan untuk memahami nuansa sastra, (h) mampu mengenali

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Gambar 3.1   Alur Penelitian Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Metode SQ3R
tabel 3.4.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kebersamaan/ pencampuran/ peleburan saling pengaruh akan menjadi sah- sah saja// Ini menjadi sangat penting bagi kebersamaan sebuah bangsa/ yang bernama Indonesia//

rangka perbaikan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Oleh karena itu judul penelitian diajukan adalah” Pengaruh Perilaku kepemimpinan dan Iklim

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kontribusi pengetahuan tentang aplikasi perangkat lunak pada perangkat komunikasi bergerak yang di kenal sebagai Java

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk membuat Website yang dinamis sebagai media dan sarana informasi tentang komputer maupun beberapa aplikasi yang ada dalam

[r]

Untuk penentuan umur simpan produk bumbu serbuk kuah bakso berdasarkan metode kadar air kritis dapat dilakukan dengan mempertimbangkan nilai permeabilitas kemasan

Untuk menanamkan keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa