• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE STORYTELLING DENGAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KALIMAT THAYYIBAH BASMALAH DAN HAMDALAH PADA SISWA KELAS I MI SANANUL ULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGGUNAAN METODE STORYTELLING DENGAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KALIMAT THAYYIBAH BASMALAH DAN HAMDALAH PADA SISWA KELAS I MI SANANUL ULA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE STORYTELLING DENGAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

MATERI KALIMAT THAYYIBAH BASMALAH DAN HAMDALAH PADA SISWA KELAS I

MI SANANUL ULA

Ristiani Hasanah

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: hasanahristiani@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Big Book dalam pembelajaran Storytelling terhadap peningkatan pemahaman materi kalimat tayibah basmalah dan hamdalah. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian sebanyak 30 siswa kelas 1C MI Sananul Ula Daraman Srimartani Piyungan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas I MI. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes pemahaman materi kalimat basmalah dan hamdalah, serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis dapat dilihat dari siklus I aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa berada pada kategori cukup, dan siklus II aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa berada pada kategori baik. Hasil belajar pada siklus I belum mencapai ketuntasan secara klasikal dan siklus II sudah tercapai ketuntasan secara klasikal. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan pemanfaatan metode Storytelling dengan media big book dapat meningkatkan pemahaman materi kalimat basmalah dan hamdalah pada siswa kelas I MI Sananul Ula Daraman Srimartani Piyungan Bantul.

Kata kunci: Storytelling, big book, kalimat thayibah

Pendahuluan

Peningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan dengan beragam cara dan beragam strategi di Indonesia. Hal tersebut tidak lain di latar belakangi oleh keinginan mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang–Undang No. 20 Tahun 2003, yang berbunyi

“Mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

(2)

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.” Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2003).

MI Sananul ula Daraman adalah salah satu madrasah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama. Ada beberapa mata pelajaran pendidikan agama Islam di dalamnya yaitu: Akidah Akhlak, fiqih, Alqur’an Hadits, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam dan Aswaja atau Ke NU an.

Pada Penelitian kali ini peneliti memfokuskan pada mata pelajaran Aqidah Ahlak terutama materi kelas 1 (fase A) yaitu kalimat tayibah basmalah dan hamdalah.

Akidah Akhlak salah satu mapel yang sangat perlu metode atau model pembelajaran yang beragam dikarenakan materi-materi yang terkandung banyak materi yang abstrak dan komplek.pada kelas satu,yang masih dalam masa adaptasi dari TK/RA membutuhkan kreatifitas guru yang lebih dalam penyampaian materi agar dapat maksimal dipahami oleh peserta didik.

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa unsur yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yaitu penggunaan metode/model pembelajaran yang tepat.pemilihan metode/model yang tepat sesuai kebutuhan siswa akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.selain itu guru juga harus memperhatikan karakter peserta didiknya agar pemilihan metode/model pembelajaran dapat tepat sesuai kebutuhan peserta didik.

Storytelling dengan media Big Book adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam penyampaian materi kalimat tayibah basmalah dan hamdalah di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah.metode ini menarik untuk diterapkan karena peserta didik di kls 1(fase A) akan lebih tertarik pada materi akidah.

Berdasarkan pemamparan di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan metode Storytelling Dengan Media Big Book Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Kalimat Tayibah Basmalah dan Hamdalah Pada siswa Kelas I MI Sananul Ula Daraman Piyungan Bantul.

Metode/Metodologi

Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai (Akbar, 2009:19). Metode penelitian ini mengacu kepada tindakan guru ketika melaksanakan pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suharjono (Arikunto, 2006:58) yang mengemukakan bahwa “penelitian

(3)

tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik belajar”.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas I yang berjumlah 31 orang di MI Sananul Ula Daraman. Objek penelitiannya adalah penggunaan metode Storytelling dengan media big book untuk meningkatkan pemahaman materi kalimat tayibah basmalah dan hamdalah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2023 dengan 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan empat rencana tindakan.

Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu model siklus.

Model siklus yang digunakan yaitu model menurut Kemis dan Mc.Taggart (Suyanto,1997:16) yaitu terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi.

Gambar 1.1. Alur Pelaksanaan PTK Model Kemis dan Mc. Taggart

Perencanaan (Planning)

Tahap pertama peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal dilakukan berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati yaitu kolaborator. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan. Guru menyiapkan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar kerja peserta didik, lembar evaluasi dan tes. Penyusunan lembar rencana pelaksannan pembelajaran, lembar observasi, lembar kerja peserta didik, lembar evaluasi.

(4)

Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap kedua pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas. Guru harus mentaati apa yang sudah direncanakan sebelumnya, dan merekam berbagai peristiwa dalam pembelajaran sesuai focus masalah. Keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan dengan seksama agar sinkron dengan maksud semula. Pada tahap ini guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Langkah pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah sesuai tahapan belajar menggunakan model PBL.

Pengamatan (Observation)

Tahap ketiga kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat (observer).

Pada tahap ini guru membuat catatan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran, keaktifan, kreatifitas siswa yang tampak dan mendokumentasikan hasil latihan dan penugasan siswa hasil tes ulangan dan foto berbagai peristiwa yang terjadi. Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan dan pengambilan data untuk memantau sejauh mana efek tindakan yang dilakukan terhadap siswa dapat berjalan secara efektif dan mencapai tujuan yang dikehendaki serta menunjang pembelajaran yang berlangsung kondusif. Pelaksanaan pengamatan dilakukan Guru pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

Refleksi (Reflection)

Tahap keempat peneliti merefleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan berkaitan dengan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa atau tidak setelah kegiatan, dan melakukan evaluasi implementasi tindakan yang telah dilakukan. Refleksi adalah suatu kegiatan yang mengulas secara kritis terhadap perubahan yang terjadi pada siswa, guru dan suasana pembelajaran yang berlangsung di kelas. Pada tahap ini guru berdiskusi dengan teman sejawat mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga hasil dari diskusi antara guru dan kolaborator dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Metode pengumpulan data merupakan cara bagaimana dapat diperolehnya data mengenai variabel-variabel tertentu (Suharsimi Arikunto,

(5)

Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010:150). Tes diperlukan untuk mengukur seberapa besar tingkat peserta didik memahami materi pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda untuk setiap siklus. Pengambilan data melelui tes dalam penelitian ini dilakukan setelah proses pembelajaran pada tiap siklusnya (post test).

Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsimi Arikunto, 2010:199). Penggunaan observasi disini dimaksudkan untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Semua kegiatan pembelajaran diamati dan dicatat dalam lembar observasi berdasarkan indikator yang ada.

Pengamatan dilakukan oleh Guru pada setiap pembelajaran.

Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010: 58). Guru akan menggunakan dokumen berupa catatan harian, dokumen tugas siswa dan data tentang kondisi sekolah. Guru juga mengumpulkan data tentang kondisi sekolah seperti letak geografis, sejarah perkembangan sekolah, visi misi sekolah, struktur organisasi sekolah, jumlah siswa, jumlah pengajar, kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Siklus I hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik belum sesuai dengan indikator keberhasilan atau target pencapaian yang telah ditentukan. Peneliti melakukan Siklus II dengan harapan akan terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan. Hasil test pada siklus I ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Hasil belajar siswa siklus I

No Nama Siklus I Keterangan

1. Subyek 1 75 Tuntas

2. Subyek 2 75 Tuntas

3. Subyek 3 40 Tidak tuntas

4. Subyek 4 75 Tuntas

5. Subyek 5 75 Tuntas

(6)

No Nama Siklus I Keterangan

6. Subyek 6 75 Tuntas

7. Subyek 7 75 Tuntas

8. Subyek 8 50 Tidak tuntas

9. Subyek 9 80 Tuntas

10. Subyek 10 75 Tuntas

11. Subyek 11 75 Tuntas

12. Subyek 12 50 Tidak tuntas

13. Subyek 13 50 Tidak tuntas

14. Subyek 14 50 Tidak tuntas

15. Subyek 15 75 Tuntas

16. Subyek 16 50 Tidak tuntas

17. Subyek 17 50 Tidak tuntas

18. Subyek 18 50 Tidak tuntas

19. Subyek 19 75 Tuntas

20. Subyek 20 50 Tidak tuntas

21. Subyek 21 75 Tuntas

22. Subyek 22 75 Tuntas

23. Subyek 23 75 Tuntas

24. Subyek 24 50 Tidak tuntas

25. Subyek 25 50 Tidak tuntas

26. Subyek 26 50 Tuntas

27. Subyek 27 75 Tuntas

28. Subyek 28 75 Tuntas

29. Subyek 29 75 Tuntas

30. Subyek 30 50 Tidak tuntas

31. Subyek 31 75 Tuntas

Skor rata-rata 64,35

Nilai minimal 40,00

Nilai maksimal 80,00

Hasil belajar siswa pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa bervariasi. Nilai rata-rata siklus I sebesar 64,35, nilai minimal sebesar 40, dan maksimal sebesar 80.

Tabel 2. Hasil belajar siswa siklus II

No Nama Siklus II Keterangan

1. Subyek 1 100 Tuntas

(7)

No Nama Siklus II Keterangan

3. Subyek 3 50 Tidak tuntas

4. Subyek 4 100 Tuntas

5. Subyek 5 100 Tuntas

6. Subyek 6 100 Tuntas

7. Subyek 7 75 Tuntas

8. Subyek 8 75 Tuntas

9. Subyek 9 100 Tuntas

10. Subyek 10 100 Tuntas

11. Subyek 11 100 Tuntas

12. Subyek 12 50 Tidak tuntas

13. Subyek 13 75 Tuntas

14. Subyek 14 75 Tuntas

15. Subyek 15 100 Tuntas

16. Subyek 16 75 Tuntas

17. Subyek 17 75 Tuntas

18. Subyek 18 75 Tuntas

19. Subyek 19 100 Tuntas

20. Subyek 20 75 Tuntas

21. Subyek 21 75 Tuntas

22. Subyek 22 100 Tuntas

23. Subyek 23 100 Tuntas

24. Subyek 24 75 Tuntas

25. Subyek 25 75 Tuntas

26. Subyek 26 50 Tidak tuntas

27. Subyek 27 100 Tuntas

28. Subyek 28 100 Tuntas

29. Subyek 29 100 Tuntas

30. Subyek 30 50 Tidak tuntas

31. Subyek 31 100 Tuntas

Skor rata-rata 83,87

Nilai minimal 50,00

Nilai maksimal 100,00

Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 83,87, nilai minimal sebesar 50 dan nilai maksimal 100. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa penerapan metode Storytelling melalui media big book dalam pembelajaran Akidah Akhlak pada siklus I dilanjutkan siklus II semakin meningkat.

(8)

Hasil pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan penilaian menunjukkan nilai presentasi ketuntasan siklus II lebih tinggi dibadingkan siklus I. Artinya terdapat peningkatan nilai persentase siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Akidah Akhlak melalui penerapan metode pembelajaran Storytelling melalui media big book di MI Sananul Ula Daraman. Berdasarkan hasil tersebut memberikan daya dukung untuk meningkatkan pemahaman materi dalam mengikuti pembelajaran Akidah Akhlak pada siswa MI dibutuhkan adanya metode yang interaktif diantaranya dapat dilakukan guru saat mengajar dengan metode Storytelling melalui media big book.

Tabel 3. Ketuntasan belajar siswa

Ketuntasan belajar Siklus I Siklus II

f % f %

Tidak tuntas 12 38,7 3 9,7

Tuntas 19 61,3 28 90,3

Total 31 100 31 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Akidah Akhlak melalui penerapan metode Storytelling melalui media big book pada siklus I sebesar 61,3% dengan kriteria tuntas dan sebesar 38,7% kriteria tidak tuntas. Siklus II sebesar 90,3% dengan kriteria tuntas dan 9,7% dengan kriteria tidak tuntas. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa hasil belajar melalui penerapan metode Storytelling melalui media big book dalam pembelajaran Akidah Akhlak pada siklus I dan siklus II semakin meningkat.

Hasil penelitian ini menunjukkan melalui penerapan metode Storytelling melalui media big book mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi kalimat basmalah dan hamdalah, dengan demikian agar dapat tercapai pemahaman yang optimal dengan ketuntasan yang telah ditetapkan guru dalam mengajar harus mampu dan mencoba menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya metode Storytelling melalui media big book, pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Guru yang mengajar melalui metode Storytelling melalui media big book setelah dilakukan sampai siklus II diharapkan mampu memberikan hasil ketuntasan yang tinggi dan memberikan manfaat untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

Hasil belajar khususnya dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menerapkan metode Storytelling melalui media big book memberikan gambaran adanya suatu peningkatan dengan perubahan tidak efektif menjadi efektif.

(9)

meningkatkan hasil belajar dengan skor persentase <80% dari total siswa. Siklus II menunjukkan efektif sebab penerapan pembelajaran meningkatkan hasil belajar skor persentase >80% dari total siswa. Hasil persentase efektifitas memberikan gambaran peningkatan siklus I belum optimal sehingga harus dilakukan dengan siklus II. Hasil penelitian hasil belajar menunjukan dengan menerapkan metode Storytelling melalui media big book khususnya dalam pembelajaran Akidah Akhlak pada siklus I belum efektif, sehingga harus dilakukan minimal sampai siklus II.

Pemilihan pembelajaran Akidah Akhlak menerapkan metode Storytelling melalui media big book mampu memberikan pengaruh yang baik bagi anak, dalam hal ini mampu meningkatakan pemahaman materi dan hasil belajar siswa. Manfaat ataupun pengaruh yang diberikan guru dengan metode pembelajaran tersebut memberikan daya dukung dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan anak antausias, aktif, dan paham dalam mengikuti pembelajaran.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar melalui penerapan metode Storytelling melalui media big book pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi kalimat thayyibah Basmalah dan Hamdalah tahun pelajaran 2023/2024 dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada siklus I berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 61,3% dan siklus II sebesar 90,3%. Hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlah kelas I dapat ditingkatkan melalui pembelajaran melalui penerapan metode Storytelling melalui media big book di SD MI Sananul Ula tahun pelajaran 2023/2024.

Referensi

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asfandiyar, A.Y. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Jakarta: Mizan.

Bunanta, Murti. 2009. Buku Dongeng dan Minat Baca. Jakarta: Murti Bunanta Foundation.

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurbiana, Dhieni, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurcahyani, D. 2010. Pengarah Kegiatan Storytelling Terhadap Pertumbuhan Minat Baca Siswa di TK Bangun 1 Getas Kec. Pabelan. Skripsi pada Universitas Diponegoro.

Oliver, Serrat. 2008. Storytelling. United States of America: Reed Elsevier.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan media bagan pohon dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi lembaga-lemabaga Negara pada siswa kelas IV MI Islamiyah Kepoh telah diterapkan dengan baik

Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Penggunaan alat peraga stik kayu dapat meningkatkan pemahaman matematika materi pecahan sederhana pada siswa kelas III di

P enelitian yang berjudul “Penggunaan Media Hand Phone Melalui Short Massages Service (SMS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Stuktur Kalimat Dalam Tata Bahasa Indonesia Pada

Mengetahui perbedaan pemahaman konsep siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran berbasis autoplay untuk meningkatkan pemahaman konsep

Setelah dilakukan penelitian mengenai penggunaan media gambar berseri untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran materi Uhrzeit, maka dapat disimpulkan, pertama

Berdasarkan hasil validasi media dan praktikalitas media dapat disimpulkan bahwa media big book materi konduktor yang dikembangkan oleh peneliti layak dan dapat digunakan oleh guru

Pokok masalah dalam penelitian ini ialah apakah terdapat perbandingan hasil belajar matematika antara penggunaan media mini book dan big book pada peserta didik

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman materi cerita rakyat melalui penerapan metode pembelajaran Direct Reading Thingking