• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS VII

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS VII "

Copied!
174
0
0

Teks penuh

MENGGUNAKAN METODE THINK PAIR SHARE (THINK PAIR SHARE) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 3. Guru berusaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) yang mengoptimalkan hasil belajar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP N 3 Batang Hari setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS).

Tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan soal pretest dan posttest Siklus I dan Siklus II.

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Dengan karakteristik siswa dan proses pembelajaran PAI Pada dasarnya upaya guru dalam menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS diharapkan siswa lebih kreatif, mandiri dan mampu meningkatkan hasil belajar sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.

Identifikasi Masalah

Dengan menggunakan model ini, memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri, maupun bekerja sama dengan orang lain, mengoptimalkan siswa dalam proses pembelajaran, teknik atau model ini memberikan kesempatan minimal delapan kali lipat kepada setiap siswa untuk mengenali dan menunjukkan partisipasi siswa. untuk yang lainnya.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian yang Revan

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti meyakini bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berpasangan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat membantu siswa lebih mudah dalam memahami dan menyerap materi yang diajarkan, sehingga hasil belajar dapat meningkat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. 4 Ari Prastica (0951505) “Penggunaan Metode Pembelajaran Kolaboratif Think-Pair (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD N 8 Metro Barat Tahun Pelajaran STAIN) Jurai Siwo Metro, 2012.

KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Hasil Belajar Siswa

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Ciri-ciri Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Bentuk-bentuk Hasil Belajar
  • Pengertian Model Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Shere (TPS) (TPS)
  • Langkah-Langkah Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
  • Kelebihan dan kekurangan Think Pair Share (TPS

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah menyelesaikan proses belajar yang diperoleh siswa berupa skor dari mengikuti tes. Hasil belajar mencakup seluruh aspek (aspek kognitif, afektif dan psikomotorik) dengan indikator CI (pengetahuan), C2 (pemahaman) C3 (aplikasi) yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test. Seorang guru juga harus mengetahui ciri-ciri hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melaksanakan proses belajar mengajar.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

  • Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)
  • Fungsi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menurut Tayar Yusuf, Pendidikan Agama Islam ialah usaha sedar generasi tua untuk memindahkan pengalaman, pengetahuan, kemahiran dan kebolehan kepada generasi muda yang beragama agar menjadi muslim, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berakhlak mulia dan berakhlak mulia. berkepribadian yang memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupannya, sedangkan menurut A. Tasir, pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan agama Islam adalah usaha sedar untuk menyediakan pelajar untuk beriman, memahami, menghayati dan mengamalkan agama.

Tujuan pendidikan agama Islam di atas diturunkan dari tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUSPN (UU No.

Materi yang akan di berikan Standar

Agama dalam kehidupan sosial berfungsi sebagai sosialisasi individu, artinya agama bagi seorang anak akan menuju kedewasaan. Masalah pendidikan agama Islam merupakan masalah yang muncul dalam lingkungan pendidikan di sekolah, banyak siswa yang kurang mampu mungkin belum sepenuhnya melaksanakan hal-hal yang dianjurkan dan diperintahkan dalam syariat Islam yang dianut oleh setiap orang.

Hipotesis Tindakan

Devinisi Oprasional Variabel

  • Variabel Bebas
  • Variabel Terikat

Berdasarkan pengertian tersebut maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan Model Pembelajaran Tipe (TPS) dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pembelajaran.

Setting Penelitian

Subjek Penelitan

Prosedur Penelitan

  • Siklus 1
  • Siklus 2

Kemudian dianalisis apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, dalam hal ini dilakukan perbaikan jika tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun penelitian ini tidak perlu dilakukan pembaharuan pada siklus berikutnya jika hasil analisis menunjukkan peningkatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, kelemahan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II.

Tahapan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu dilanjutkan dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar atau melanjutkan indikator.

Tehnik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh jawaban yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan skor numerik. Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang statusnya juga ingin diketahui dari jawaban lisan. Tes tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan tertulis tentang aspek-aspek yang statusnya juga ingin diketahui dari jawaban tertulis.

Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dari segi kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Instrumen Penelitian

  • Instrumen observasi aktivitas pembelajaran
  • Instrumen tes hasil belajar siswa

Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana keterampilan atau tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Data kuantitatif dalam hal ini data hasil belajar menggunakan rumus statistik yaitu rumus mean. Rumus di atas dapat dituliskan untuk memperoleh nilai rata-rata tes kelas tersebut, yaitu dengan membagi total nilai hasil tes pada setiap siklus dengan jumlah siswa yang mengikuti tes.

Rumus di atas dapat diuraikan untuk memperoleh data persentase aktivitas siswa dengan cara membagi data frekuensi aktivitas jenis aktivitas siswa tertentu dengan jumlah siswa yang diamati kemudian dikalikan dengan 100%.

Indikator Keberhasilan

PROFIL SEKOLAH 1. Identitas Sekolah

  • Tujuan SMP Negeri 3 Batanghari
  • Struktur Organisasi Sekolah SMP Negeri 3 Batanghari
  • Keadaan Sarana dan Prasana Sekolah
  • Keadaan Kantor dan Pegawai a) Kepala Sekolah a) Kepala Sekolah
  • Keadaan Siswa

Sejak berdiri hingga saat ini SMP Negeri 3 Batanghari telah mengalami berbagai perkembangan fisik sarana dan prasarana diantaranya. Pada tahap ini peneliti merencanakan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) sebagai berikut. Dalam observasi ini peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran bahasa Arab dalam kegiatan pembelajaran, hal ini juga dilakukan pada siklus I. Hasil observasi pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Lembar observasi aktivitas belajar siswa .

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada siklus I memperoleh skor 15 dengan kategori baik. 2) Lembar Observasi Rencana dan Kegiatan Pembelajaran Guru Tabel 4.11. Lembar observasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan guru dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (TPS). Pemilihan sumber belajar sesuai SK/KD Penggunaan alat bantu visual atau media selama proses pembelajaran.

SMP Negeri 3 Batanghari Lampung Timur

Siklus II

Dengan berakhirnya proses pembelajaran pada siklus I kemudian diamati, direfleksikan dan dievaluasi terjadi peningkatan, namun tidak banyak yang mendapat nilai ≥ 60 menurut KKM. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami materi yang disampaikan, sehingga proses pembelajaran pada siklus II berupaya untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I antara lain: guru harus lebih banyak lagi. Dengan sabar membimbing siswa melalui pembelajaran sehingga dapat menjelaskan dan mencontohkan dengan baik dan menjelaskan materi dengan baik. Proses pembelajaran pada siklus II lebih ditekankan pada aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, perencanaan dan pelaksanaan guru dalam mengajar.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama dengan tindakan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. c. Hasil observasi. Proses pembelajaran siswa diamati oleh guru menggunakan lembar observasi dan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes saat mengerjakan soal. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) pada siklus II memperoleh skor 22 dengan kategori sangat baik. 2) Lembar Observasi Rencana Guru dan Kegiatan Mengajar Tabel 4.16.

Dalam hal ini berarti telah terlampaui indikator keberhasilannya yaitu yang mendapat nilai ≥ 60 (tuntas) sesuai KKM minimal 80% dari jumlah siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat diketahui bahwa tindakan meningkat pada siklus II. Aktivitas belajar siswa awalnya meningkat 29,17% dengan hanya 62,50% menjadi 91,67%, perencanaan guru dalam mengajar awalnya meningkat 16,67% menjadi 70,83%.

Dalam hal ini berarti pembelajaran dengan model pembelajaran kolaboratif Think-Pair-Share (TPS) dapat dilakukan dengan baik, lebih efisien, berhasil dan menyenangkan dengan aktivitas belajar yang tinggi. Dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) yang mendukung peningkatan aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembahasan

  • Aktifitas Belajar Siswa
  • Hasil Perencanaan Dan Kegiatan Pembelajaran Guru

Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa aktivitas belajar siswa dari siklus I ke II terus meningkat. Pada siklus I mendapat skor 15 dengan kategori cukup baik dengan persentase 62,50%, pada siklus II mendapat skor 22 dengan kategori sangat baik dengan persentase 91,67. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil penelitian perencanaan dan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).

SMP Negeri 3 Batang Hari Kecamatan Lampung Timur

Hasil Belajar Siswa

Dari tabel dan grafik di atas terlihat adanya peningkatan dari beberapa tahapan yang dilakukan, seperti nilai pretes mendapatkan nilai rata-rata 58,95, setelah pembelajaran pada siklus I memberikan nilai rata-rata 61,41 dengan nilai rata-rata 61,41. meningkat sebesar 2,46 dibandingkan nilai pretest, pada siklus II memberikan nilai rata-rata 66,91 dengan peningkatan sebesar 5,50 dibandingkan siklus I.

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Dari tabel 4.24 dan grafik 4.25 diatas dapat dilihat bahwa hasil pre test menunjukkan bahwa terdapat 11 siswa yang tuntas dengan persentase 45,8% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 13 siswa dengan persentase 54,2. %. Sedangkan pada siklus I menunjukkan ada 12 siswa yang lulus dengan persentase 50% dan siswa yang tidak lulus ada 12 siswa dengan persentase 50%.

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Pre Test, Siklus I dan  Siklus II
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Pre Test, Siklus I dan Siklus II

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

LAMPUNG

Termotivasi oleh guru yang bertanya tentang pentingnya belajar Al Quran, apa manfaat belajar tajwid atau pertanyaan lain yang relevan. Dimotivasi oleh guru yang bertanya tentang pentingnya belajar Al-Qur'an, apa manfaat belajar tajwid, atau pertanyaan lain yang relevan dan kekinian. Melalui motivasi dari guru, siswa mengajukan pertanyaan tentang nama-nama bidadari Tuhan untuk diketahui dan tugasnya.

Mengamati dan mengomentari foto atau tayangan terkait empati, hormat kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari. Dibimbing oleh guru mengajukan pertanyaan tentang bagaimana menumbuhkan sikap empati, hormat kepada orang tua dan guru. Termotivasi oleh guru yang bertanya tentang bekal membersihkan hades kecil dan besar.

Termotivasi oleh guru yang bertanya tentang sikap masyarakat Madinah dalam menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

METODE PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN 1. Media

  • Alat a. Buku

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan

PENILAIAN 1. Sikap spiritual

  • Sikap Sosial
  • KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN 4. Media

  • Alat d. Buku

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan

  • PENILAIAN 3. Sikap spiritual
    • Sikap Sosial
    • Pengetahuan
    • Keterampilan

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

MATERI PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN 7. Media

  • Alat g. Buku

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan

  • Pengetahuan
  • Keterampilan

Jawaban: Kotoran Mugholadhoh adalah najis sedangkan cara mensucikannya adalah dengan menggunakan air sebanyak 7 kali dicampur dengan tanah. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Batanghari Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Siklus Ganjil/Rapat : 2/1.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

METODE PEMBELAJARAN

  • Alat j. Buku

PENILAIAN 7. Sikap spiritual

  • Sikap Sosial
  • Pengetahuan
  • Keterampilan
  • Alat m. Buku
  • LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan

Muhammad Ahsan dkk, Pendidikan Agama Islam dan Karakteristik SMP/MTs Kelas VII, Jakarta: Esis Erlangga, 2013. Mustahdi dan Sumiyati, Pendidikan Agama Islam dan Karakteristik Sekolah Menengah Kelas VII/MT: Kemendikbud, 2013.

PENILAIAN 9. Sikap spiritual

  • Sikap Sosial
  • Pengetahuan

MATERI PEMBELAJARAN

  • Alat p. Buku

Gambar

Grafik Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I dan  II
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dari Pre Test, Siklus I dan  Siklus II
gambar tentang hadas besar dan najis  b.  Bentuk instrumen  : Skala sikap
gambar tentang hadas besar dan najis  e.  Bentuk instrumen  : Skala sikap
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan selama dua siklus dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPS pada pokok