• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

N/A
N/A
Nadia Safa Aurora

Academic year: 2024

Membagikan "PENGOLAHAN DATA GAYABERAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

TIM PENELITI

(2)

PENGANTAR

Tujuan:

Memperoleh nilai gayaberat definitif pada

masing-masing titik pengamatan.

(3)

Diagram Pengolahan Data Ukuran Gayaberat

mulai Data ukuran

gravitymeter konversi ke mgl

Koreksi tide

Beda g antar ttk pengamatan

Koreksi drift

A

B

(4)

Diagram Pengolahan Data Ukuran Gayaberat

A B

LS adjustment jaring

1. Pemodelan pers. obs. 2.

Penyusunan matriks koef (A) 3.

Penyusunan matrks bobot (P) 4.

Penyusunan matriks residu (V) 5.

Penyusunan matriks parameter (X)

Proses hitungan X=(A’PA)-1(A’PL)

xx=2o (A’PA)-1

Data koordinat hasil pengamatan GPS(,) Data tinggi hasil pengamatan altimeter (H)

Hitungan nilai gayaberat normal

= E(1+1 Sin2 - 2Sin2 2)

E : 978,0327, 1: 0,0053024, 2: 0,000005 Reduksi nilai g ke geoid

(Free air =0,3086 H)

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian dilakukan pemodelan inversi secara 3D dari data gayaberat hasil akuisisi pada lembar Tanjungkarang, dari hasil pemodelan 3D tersebut ditentukan 2 lintasan slice

Data gayaberat digunakan untuk interpretasi struktur bawah permukaan daerah panasbumi Gunung Talang dengan membuat model forward disertai data pengikat dari hasil inversi 3D

INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAERAH LEUWIDAMAR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRAL DATA GAYABERAT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam studi ini penulis melakukan analisis spektral data anomali gayaberat wilayah DKI Jakarta untuk mengetahui kedalaman sumber anomali yang bersesuaian dengan

Gambar 2.5 Diagram alir metode kedepan dan kebelakang data gayaberat 16 Gambar 2.6 Model benda 2D dalam bentuk bola 17 Gambar 2.7 Pemodelan benda 2D dengan pendekatan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang diselesaikan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis reduksi topografi data gayaberat

Penelitian ini dibatasi pada pengolahan data gayaberat untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer, analisis struktur patahan pada Second Vertical Derivatif, dan

Walaupun setelah pengukuran didapatkan data besaran fisis dengan besar yang berbeda – beda setiap ukuran, sebaran besaran fisis pada kedua skala yakni centimeter dan milimeter