• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Kadar Air Agregat Halus Dan Agregat

N/A
N/A
ari Indra Maulani

Academic year: 2024

Membagikan "Pengujian Kadar Air Agregat Halus Dan Agregat "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengujian Kadar Air

Agregat Halus Dan Agregat Kasar

KELOMPOK 5 ; Riska Puspitasari

Arif

Pahrul Firmansyah

Ari Indra Maulani

(2)

Maksud dan Tujuan

Pengujian ini dimaksudkan untuk keperluan penentuan dan pengendalian kadar air agregat pada pembuatan beton, dan bertujuan untuk

mendapatkan persentase kadar air agregat dengan cara pengeringan.

Ruang Lingkup

Pengujian kadar air agregat mencakup penentuan persentase air yang dapat menguapdari dalam contoh agregat dengan cara pengeringan.

Pengujian ini dilakukan padaagregat yang mempunyai kisaran garis

tengah dari 6,3 mm sampai 152,4 mm. Hasil pengujian dapat digunakan dalam pekerjaan campuran beton dan pengendalian mututerhadap

beton.

(3)

Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang dikandung agregat dengan berat agregat keadaan kering. Kadar air yang dikandung agregat dapat

mempengaruhi kuat tekan beton atau dengan kata lain Faktor air semen (Fas) dapat mempengaruhi kuat tekan beton. Salam rancangan campuran beton kondisi agregat dianggap dalam keadaan kering permukaan atau jenuh(Saturated surface dry

condition/SSD).

Oleh karena itu kadar air agregat harus diperikasa sebelum dipergunakan. Jika

agregatnya tidak jenuh air, maka agregat akan menyerap air campuran beton yang menyebabkan kurangnya air untuk proses pengerasan. Dengan mengetahui kadar air dari agregat dapat ditaksir/diperhitungkan untuk penambahan maupun pengurangan air dalam suatu campuran beton. Karena pengaruh kadar air ini, maka kadar air yang

dikandung oleh suatu agregat penting untuk diuji (diketahui) dan jumlahnya didalam agregat dibatasi antara 0%-3% (ASTM D6780 / D6780M ).

Pengertian

(4)

Peralatan

Timbangan berkapasitas 2 kg dan berkapasitas 5 kg (digital) dengan

ketelitian 0,1% ( dari berat benda uji)

Timbangan

01

(110±5℃)

Oven

02

Sendok Pasir/Sekop

04

berkapasitas cukup besar untuk tempat pengeringan benda uji0

Cawan Logam

03

Saringan

02

(5)

Bahan

Berat minimum benda uji tergantung pada ukuran maksimum agregat dengan ketentuan sebagai berikut;

Persyaratan Berat Minimum Benda Uji

(6)

Benda uji agregat kasar dan agregat halus disiapkan sesuai dengan yang diisyaratkan.

Pelaksanaan Pengujian

Persiapan

1. Berat cawan di timbang dan di catat (W1);

Prosedur Praktikum

2. Benda uji dimasukkan ke dalam cawan, kemudian ditimbang beratnya (W2) ;

3. Berat benda uji dihitung (W4=W2- W1);

(7)

Pelaksanaan Pengujian

4. Sampel benda uji dikeringkan + cawan dalam oven pada suhu (110±5℃) hingga berat tetap dicapai;

Prosedur Praktikum

5. Setelah dikeringkan, sampel ditimbang dan dicatat berat benda uji + cawan (W3);

6. Berat benda uji kering dihitung (W5 = W3-W1)

7. Pengujian dilakukan pada 3 benda uji yang berbeda.

(8)

Perhitungan

Keterangan;

W4 = Berat sampel semula/basah (gram) W5 = Berat sampel kering (gram)

Pengolahan Data

Dari hasil pengujian yang di dapat berikut cara perhitungannya;

(9)

Pengolahan Data

Dari hasil pengujian yang di dapat berikut cara perhitungannya;

Pada pengujian yang di lakukan dapatlah data yang dicantumkan dalam tabel 2.2 dan2.3 agregat kasar maupun agregat halus. Pengujian kadar air pada agregat kasar maupun

agregat halus bertujuan untuk memperoleh nilai kadar air yang terkandungdidalam agregat kasar dan agregat halus. *gregat yang digunakan adalah agregatyang telah direndam

kemudian dikeringkan dengan oven selama 24 jam dengan suhu (110±5℃) Kemudian air terkandung dalam agregat akan menguap dan didapatkan berat tetap agregat dan perlu dilakukan penimbangan kembali. Dapat dianalisa bahwa selisih antara berat agregat awal setelah direndam, dan berat agregat setelahdilakukan pengeringan dengan menggunakan oven merupakan kadar penyerapan air yang dimiliki oleh agregat tersebut.

(10)

Pengolahan Data

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap masing-masing 2 benda uji agregat kasar dan halus, didapatkan nilai kadar air agregat untuk agregat halus benda uji pertama dan benda uji kedua dengan nilai yang sama yakni 1,8 % . Untuk nilai rata-rata kadar air untuk benda uji agregat halus sebesar 1,8 % . Untuk agregat kasar,dilakukan pengujian dengan jumlah benda uji yang sama. Dari hasil pengujian yang telah didapatkan, untuk benda uji pertama dan kedua memiliki kadar air sebesar 1,71 % dan 1,75 %. Untuk nilai rata-rata kadar air untuk agregat kasar dari kedua benda uji terebut sebesar 1,735 %.

Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap kadar air pada agregat halus maupunagregat kasar, didapatkan rata)rata nilai kadar air agregat kasar sebesar 1,735% dan 1,8% untuk agregat halus. Hasil tersebut menunjukkan bahwa agregat yang di uji layak dipakai utuk pembuatan beton karena memenuhi standar (ASTM D6780 / D6780M ) yakni 0-3%.

(11)

Terima Kasih!

Referensi

Dokumen terkait

Berat total campuran agregat dan aspal untuk satu jenis benda uji adalah 1200 gram, yang terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus dan filler.. Benda uji dibuat masing-masing

Benda uji silinder kemudian digunakan untuk memeriksa pengaruh penggunaan limbah keramik sebagai agregat halus terhadap densitas (unit weight), penyerapan air

Berbeda halnya dengan benda uji yang menggunakan campuran agregat kasar alam, nilai kuat tekan dipengaruhi oleh kualitas agregat yaitu penyerapan air agregat kasar

Tujuan dari praktikum analisa saringan agregat kasar dan halus adalah untuk menentukan distribusi ukuran butiran (gradasi) agregat halus dan agregat kasar

Berbeda halnya dengan benda uji yang menggunakan campuran agregat kasar alam, nilai kuat tekan dipengaruhi oleh kualitas agregat yaitu penyerapan air agregat

Tujuan dilakukanny dilakukannyaa pengujian pengujian ini ad ini adalah alah mengetahui mengetahui cara cara pengujian pengujian kadar zat organik pada agregat halus

Kadar air Agregat dalam konteks

Jika metode ini dipadukan dengan metode lain, kadar air benda uji harus dilaporkan terhadap nilai yang disyaratkan oleh metode uji dalam penentuan kadar airnya; c Catat benda uji yang