Nama Asisten : Della Iris Widyandari Tanggal Praktikum : 25 November 2024 Tanggal Pengumpulan: 19 Desember 2024
PENGUJIAN SIFAT-SIFAT DESINFEKTAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN Rizky Nada Shafa Kristanto (240210220115)
Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjajaran,Jatinangor Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844,779570 Fax. (022) 7795780 Email : [email protected] ABSTRAK
Kata kunci : PENDAHULUAN
Sanitasi dalam konteks pangan merupakan kondisi dan usaha menjaga kebersihan dan lingkungan agar produk makanan yang dihasilkan terjamin aman (Marsanti & Widiarini, 2018). Praktik sanitasi dalam industri pangan bertujuan untuk mencegah kontaminasi produk makanan oleh racun dan mikroba patogen. Bila sanitasi pada produksi pangan komersil kurang memadai, dapat berpotensi menyebabkan keracunan makanan masal karena bahan pangan yang terkontaminasi dapat mengandung bibit penyakit yang membahayakan Kesehatan manusia (Marriot & Gravani, 1985).
Selama penanganan dan pengolahan pangan, Staphylococcus aureus dapat mengontaminasi bahan makanan, terutama pada proses
penanganan oleh individu karena bakteri ini penyebaran merupakan sumber terutama di kulit, rambut, dan saluran pernapasan S. aureus berpotensi menyebabkan keracunan makanan melalui produksi enterotoksin yang dikenal sebagai Staphylococcal Enterotoxin (SE).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kasus keracunan S. aureus sering kali berasal dari penanganan oleh individu yang mempersiapkan makanan. Kurangnya kebersihan selama penanganan dan pengolahan makanan oleh pekerja serta penyimpanan makanan pada kondisi yang tidak tepat yang dapat memungkinkan bakteri ini untuk berkembang biak dan menghasilkan toksin (Argud'ın et al., 2010).
Mekanisme kerja desinfektan mungkin beraneka ragam dari satu
1
Nama Asisten : Della Iris Widyandari Tanggal Praktikum : 25 November 2024 Tanggal Pengumpulan: 19 Desember 2024
desinfektan ke yang lainnya (Volk &
Margaret, 1993). Namun, secara umum mekanisme penghancuran mikroorganisme oleh desinfektan dilakukan dengan jalan merusak struktur dinding sel, mengubah permeabilitas membran sel, mengadakan perubahan molekul- molekul protein dan asam nukleat, menghambat kerja enzim, atau dapat pula dengan cara menghambat sintesa asam nukleat dan protein. Aktivitas desinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu komposisi, konsentrasi zat, lama pemaparan, temperatur, dan lingkungan sekitar (Pratiwi, 2008). Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum ini dengan tujuan menghitung nilai koefisien fenol.
METODOLOGI Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan adalah Bahan yang digunakan adalah Prosedur
HASIL DAN PEMBAHASAN ppp
KESIMPULAN pppp
DAFTAR PUSTAKA
Argud'ın, M. A., Mendoza, M. C., &
Rodicio, M. R. (2010).
Review: Food poisoning and Staphylococcus aureus enterotoxins. Toxins, 2, 1751 1773.
Marriot, N. G., Schilling M. W., &
Gravani R. B. (1985).
Principles of Food Sanitation.
Van Nostrand Reinhold. New York.
Marsanti S. A., & Widiarini, R.
(2018). Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Uwais Inspirasi Indonesia.
Sidoharjo.
Pratiwi, S. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Volk, W. A., & Margaret F. W. 1993.
Mikrobiologi Dasar.
Erlangga. Jakarta.
2