• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguman Highly Sensitive Person

N/A
N/A
Defi Dilalatul Haq

Academic year: 2024

Membagikan "Penguman Highly Sensitive Person"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRESENTASI EKSTERNAL

“HIGHLY SENSITIVE PERSON”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Speaking dan Presentasi

Dosen Pengampu : Drs. Siantari Rihartono, M.Si

Disusun oleh : Putri Bela Oktaviani

19107030087

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2021

(2)

A. Pendahuluan

Diskusi ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Public Speaking dan Presentasi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyampaikan informasi terhadap khalayak luas khususnya pada remaja tentang Highly Sensitive Person atau terkait dengan orang yang sensitive secara berlebihan serta bagaimana cara menghadapinya.

Temat dan Waktu

Hari dan Tanggal : Minggu, 13 Juni 2021 Waktu : 13.05 - 13.50

Platform : Google Meeting (Daring)

Judul Materi : Highly Sensitive Person

Penyaji : Putri Bela Oktaviani

Peserta : 23 Orang

A. 1 Kondisi Khalayak

Kondisi yang dimaksudkan disini yaitu bagaimana penyaji sudah melakukan analisis pada khalayak sebelumnya. Khalayak yang ditargetkan mengarah kepada remaja sampai dewasa berkisar usia 18 - 22 tahun dimana mereka sering mengalami atau dilanda perasaan yang sensitive yang mungkin mereka berfikir bahwa itu adalah gagguan psikologis. Berikut kondisi khalayak yang dapat dianalisis :

 Apa kebutuhan khalayak ?

Khalayak membutuhkan pengetahuan, pemahaman, dan gambaran mengenai Highly Sensitive Person dari segi psikologi untuk dapat mengetahui dan memahami kondisi yang sedang mereka alami.

 Apa yang khalayak ingin dengar ?

Khalayak tertarik dengan bahasan mengenai apakah terlalu sensitive dapat termasuk kedalam kategori gangguan mental atau psikologis. Khalayak juga ingin mengetahui bagaimana cara menghadapi dan menyikapi Highly Sensitif Person ini.

 Bagaimana sikap khalayak ?

Sebagian besar peserta sangat tertarik pada contoh kasus yang disampaikan penyaji.

Beberapa dari peserta tidak mengaktifkan kamera dan keluar masuk room Google Meeting saat penyaji memberikan materi karena terhalang oleh jaringan.

(3)

 Bagaimana level pengetahuan khalayak ?

Pengetahuan yang dimiliki oleh khalayak atau peserta beragam karena berasal dari berbagai instansi seperti bidang kesehatan, ilmu sains, dan lain lain. Dapat dilihat dari adanya tanya jawab yang aktif, sebagian peserta mempunyai pengetahuan yang tidak sempit mengenai pembahasan materi ini.

A. 2 Keadaan Demografi

Keadaan demografi didapat melalui salah satu prosedur analisis khalayak, yaitu :

 Informasi Demografis

Pendidikan : Mahasiswa D1 hingga S1

Umur : 18-22 Tahun

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

A. 3 Suasana Khalayak

Suasana kadang tidak kondusif karena audiens tidak sedikit yang keluar masuk platform google meet dikarenakan kendala sinyal dan ada beberapa audiens yang berkomentar di kolom chat saat penyampaian materi masih berlangsung.

B. Deskripsi Proses Penyampaian Presentasi

Penyaji : Putri Bela Oktaviani B.1 Proses Mengawali Presentasi

 Salam dan Sapa

“Assalamualaikum Wr.wb, Selamat siang semuanya, terimakasih atas partisipasi teman-teman untuk join Gmeet pada siang hari ini.”

 Perkenalan Diri

“Perkenalkan saya Putri Bela Oktaviani mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.”

 Pemaparan contoh kata-kata dan kalimat yang biasanya diterima oleh orang-orang yang sensitive serta melakukan sedikit interaksi dengan bertanya pada khalayak atau peserta.

B.2 Proses Penyampaian Materi Presentasi

(4)

Penyaji menjelaskan materi lebih luas tentang Highly Sensitive Person yang dilihat dari kacamata psikologi, apa itu Highly Sensitive Person, bagaimana contohnya, ciri-cirinya, dan bagaimana cara menghadapinya serta survey menurut Dr. Elaine Aron yang menyatakan bahwa HSP tidak berhubungan dengan ekstrovert dan introvert ataupun gender.

Sesi tanya jawab :

Terdapat 3 pertanyaan diajukan selama diskusi berlangsung yaitu :

1. Apakah ada faktor lain selain faktor genetik yang dapat menyebabkan HSP? (Annisa Dwi Lathifah/ 20 tahun)

Jawaban : Kembali lagi HSP bukan suatu penyakit atau gangguan psikologis. Biasanya selain faktor genetik, faktor lain yang menyebabkan HSP ialah pola hidup yang tidak teratur seperti kurang tidur yang menyebabkan kelelahan hingga membuat seseorang menjadi lebih sensitif.

2. Apakah HSP bisa dihilangkan dari diri seseorang? (Clarik Bestran Valditya/ 19 tahun)

Jawaban : Menurut Dr. Elain Aron HSP adalah bawaan genetic, jadi tidak bisa dihilangkan dari diri seseorang. Namun HSP ini bisa kita kendalikan karna itu bisa jadi kelebihan atau bisa jadi kekurangan tergantung bagaimana cara kita menyikapi gen tersebut.

2. Apakah HSP dapat sangat mengganggu kegiatan sehari hari kita?

(Sumayyah /20 tahun)

Jawaban : HSP dapat sangat menggangu jika kita tidak dapat mengendalikan dan menanganinya dengan tepat. Untuk itu kita harus menjaga pola hidup kita dengan baik dan lebih sehat seperti makan makanan sehat dan tidur yang berkualitas.

B.3 Proses Mengakhiri Presentasi

 Memberikan tips untuk menyikapi diri sendiri maupun orang lain yang tergolong HSP.

 Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.

 Mengucapkan terimakasih dan salam penutup.

C. Permasalahan atau Kendala

Permasalahan yang dihadapi penyaji, antara lain :

 Kendala sinyal pada audiens yang menyebabkan (join-left) pada platfom Google Meet.

(5)

 Jumlah peserta yang tidak sesuai target.

 Peserta saling membalas komentar di kolom chat saat presentasi berlangsung.

 Sebagian besar Audiens Off-Camera pada saat penyampaian materi dan dokumentasi.

D. Solusi

Permasalahan yang dihadapi penyaji, antara lain :

 Lebih mempersiapkan konsep yang matang mengenai segala keperluan kegiatan.

 Membuat tata tertib untuk join room Gmeet agar lebih kondusif.

 Mengontrol platform yang digunakan kedepannya agar tidak terjadi masalah yang sama.

 Menawarkan kepada audiens berupa rewards dengan syarat.

E. Kesimpulan

HSP adalah kondisi dimana seseorang punya genetic tertentu yang membuat proses sensorisnya terhadap suatu bidang tertentu itu menjadi sangat sensitive. Jadi orang-orang dengan HSP ini bisa aware sama suatu kejadian atau gejala2 ataupun suatu hal orang lain ga rasain dan gasadar. Dan tiap orang HSP ini ternyata punya kecenderungan sensitive dibidang yang beda-beda Bahkan ada seorang psikolog yang bernama Helena, dia bilang kalo gaada 2 orang HSP yang benar-benar sama bidang sesitifnya dan sama tingkan kesensitifitasannya.

F. Saran

Segala hal yang berhubungan dengan presentasi dan laporan ini jika ada kekurangan dan salah kata mohon dimaklumi karena saya masih dalam proses belajar.

Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk membuat presentasi dan laporan ini.

G. Lampiran

(6)

Foto kegiatan presentasi

 Link Hasil

Kuisioner Presentasi Eksternal :

(7)

https://drive.google.com/file/d/1-

Ed4fMkIz8l4X0OOuThNQII2xSooBXgE/view?usp=drivesdk

 Link Pengisian Kuisioner : http://bit.ly/PutriBela-Kuisioner

 Link Materi Presentasi :

https://drive.google.com/file/d/1-FX9b5NJMjFADmyWU1c8mJd94Sj6- k4y/view?usp=drivesdk

Referensi

Dokumen terkait

Game Third Person Shooting (tps) adalah salah satu jenis game (genre) Action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter

Pada Penelitian ini peneliti akan berfokus mengenai Game Engine pada Player dan belum adanya penelitian yang membahas tema ini, pada Game Engine Third Person

XYZ yang merupakan perusahaan Agroindustri berbahan baku singkong, dengan produk utamanya adalah Ethanol; (2) Sistem penghitungan Person Value (Nilai Orang) dibatasi

terdorong untuk melakukan penelitian mengenai Peran Negara dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Orang-Orang yang tidak Memiliki Kewarganegaraan (Stateless Person)

terdorong untuk melakukan penelitian mengenai Peran Negara dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Orang-Orang yang tidak Memiliki Kewarganegaraan (Stateless Person)

First person view adalah sudut pandang orang pertama dimana pemain dijadikan seperti karakter yang dimainkan sehingga pemain melihat dari sudut pandang karakter yang

Dampak dari Stres Merokok Minum alkohol secara berlebihan Makan berlebihan atau sengaja tidak makan Mengisolasi diri dan menjauhi orang-orang Mengonsumsi obat-obatan terlarang

Dokumen ini membahas tentang kasih sayang Tuhan Yesus kepada