• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengurangan Polusi Udara di Universitas Negeri Semarang dengan Penanaman Pohon

N/A
N/A
Faqih Amjad

Academic year: 2024

Membagikan "Pengurangan Polusi Udara di Universitas Negeri Semarang dengan Penanaman Pohon"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Majemuk Vol. 3 No. 2 (Juni 2024) Hal. 256-268

JURNAL MAJEMUK

http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/majemuk

Received April 11, 2024; Revised Mei 17, 2024; Accepted Juni 22, 2024

Upaya Pengurangan Polusi Udara di Lingkungan Universitas Negeri Semarang dengan Penanaman Pohon

Nesya Putri Handayani1, Alya Putri Rahmadania2, Zifa Dwi Annisa3, Agustina Haryanti4, Indah Flora Purwaningrum5, Dhinara Ajeng Pratiwi Sudaryoko6, Bibit Wiyanti Silvia

Febriana7, Azzahra Maulida Balerina8, Tata Dwi Rahayu9 Prodi Fisika1,2,6, Pendidikan Kimia3,4,Kimia5,8,9,

Universitas Negeri Semarang,

nesyahandyani@stundents.unnes.ac.id1, arahmadania8@students.unnes.ac.id2, zifadwi2@students.unnes.ac.id3, agustinaharyanti17@students.unnes.ac.id4, indahflora1804@students.unnes.ac.id5, dhinaraapsudaryoko24@students.unnes.ac.id6,

gombongvia@students.unnes.ac.id7, azzahramb@students.unnes.ac.id8, tatadwirahayu9@students.unnes.ac.id9

Abstrak

Polusi udara merupakan hasil dari pembuangan aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Polusi udara ini akan mengganggu sistem pernafasan dan lainnya. Kualitas udara yang buruk akan mengganggu tubuh dalam menyerap oksigen. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di Universitas Negeri Semarang menyebabkan terjadinya pertambahan udara yang tercemar. Sehingga, menyebabkan mahasiswa mengalami gangguan pernapasan atau gangguan pembelajaran yang berlangsung. Dengan ini, upaya penanaman pohon merupakan salah satu langkah sederhana dalam pengurangan polusi udara.

Penanaman pohon sangat diperlukan di Universitas Negeri Semarang yang memiliki suhu permukaan yang tinggi. Suhu yang tinggi ini disebabkan pemanasan global dan juga polusi udara karena banyak karbondioksida yang tersebar. Salah satu contohnya adalah banyak mahasiswa yang memakai kendaraan bermotor sehingga kadar karbondioksida yang dihasilkan juga banyak. Dengan itu diperlukannya kegiatan penanaman pohon di lingkungan Universitas Negeri Semarang untuk mengurangi kadar polusi udara.

Upaya ini dapat dilakukan dengan menanam pohon pada taman-taman yang memiliki lahan kosong, agar dapat mengurangi polusi dan juga bisa menjadi area teduh untuk para mahasiswa/i mengerjakan tugas atau hanya sekedar berduduk santai. Upaya penanaman pohon ini memberikan manfaat pentingnya kesadaran penanaman pohon yang harus dilakukan di lingkungan sekitar Universitas Negeri Semarang untuk mengurangi polusi udara. Selain itu dengan penanaman pohon juga mewujudkan penghijauan serta membantu pengurangan pemanasan global di dunia (Martuti, 2013).

Kata Kunci: polusi udara, upaya, penanaman pohon, universitas negeri semarang, karbon dioksida Abstract

Air pollution is the result of waste from human activities in meeting daily needs. This air pollution will disrupt the respiratory system and others. Poor air quality will interfere with the body absorbing oxygen. The increasing number of students at Semarang State University causes an increase in polluted air. Thus, causing students to experience breathing problems or ongoing learning disorders. With this, tree planting efforts are one simple step in reducing air pollution. Tree planting is very necessary at Semarang State University which has high surface temperatures. This high temperature is caused by global warming and also air pollution because a lot of carbon dioxide is distributed. One example is that many students use vehicles so that the levels of carbon dioxide produced are also high. Therefore, tree planting activities are needed in the Semarang State University environment to reduce air pollution levels. This effort can be done by planting trees in parks that have empty land, so that it can reduce pollution and can also become a shady area for students to do assignments or just sit and relax. This tree planting effort provides the benefit of awareness of the importance of tree planting which must be carried out in the environment around Semarang State University to reduce air pollution. Apart from that, planting trees also creates greening and helps reduce global warming in the world (Martuti, 2013).

Keywords: air pollution, effort, tree planting, Semarang State University, carbon dioxide

(2)

1. PENDAHULUAN

Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang menarik perhatian global (Mulyadi, 2015). Telah dilakukan survei oleh World Health Organization (WHO) di 1.600 kota yang tersebar di 91 negara di dunia, hampir 90% penduduk di pusat perkotaan harus menghirup udara yang tidak baik bagi kesehatan. Sekitar separuh populasi dunia dinyatakan oleh WHO terpapar polusi setidaknya dua setengah kali lebih tinggi dari standar kualitas udara yang ditetapkan. Pencemaran udara dirasakan di negara-negara seperti Indonesia, China, India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria yang merupakan penyumbang 75% dari total beban polusi udara global karena tingkat polusi udara yang tinggi dan jumlah populasi yang besar (Basri, 2015).

Polusi udara menjadi masalah serius saat ini, terutama di Universitas Negeri Semarang.

Polusi udara adalah ketika udara mengandung bahan kimia, partikel, atau bahan lainnya yang membuat orang atau makhluk hidup lainnya tidak nyaman. Polusi meningkatkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer hingga melampaui kemampuan flora dan fauna laut untuk mengabsorbsinya. Peningkatan suhu di Bumi adalah konsekuensi langsung dari peningkatan konsentrasi karbondioksida di atmosfer, yang juga dapat berasal dari sisa pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor. Oleh karena itu, kita mengajukan upaya penanaman pohon karena pohon mempunyai kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menggunakan karbondioksida dan air sebagai bahan utama.

Agar polusi udara di sekitar Universitas Negeri Semarang tidak meningkat, salah satu upaya yang dilakukan adalah terus menjaga kelestarian dan menanam lebih banyak pohon.

Dengan banyaknya pohon yang mempunyai kemampuan menyerap CO2 diharapkan akan mampu menekan laju peningkatan Polusi. Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor seiring dengan peningkatan kepadatan lalu lintas kota akan semakin meningkatkan CO2 yang merupakan salah satu penyumbang terbesar adanya polusi. Ruang terbuka hijau merupakan penyerap karbon yang penting dalam mengatur gas rumah kaca (GRK). Dengan adanya ruang terbuka hijau sebagai salah satu penyerap karbon, kadar karbondioksida di atmosfer akan menurun (Abdul, 2018). Berbagai penelitian membuktikan, 1 hektar ruang terbuka hijau yang dipenuhi pohon besar menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk 1.500 penduduk/hari (penelitian lainnya mengatakan 1 pohon besar menghasilkan oksigen 1,2 kilogram/hari), menyerap 2,5 ton karbon dioksida/tahun, menyimpan 900 m3 air tanah/tahun, mentransfer air 4.000 liter/hari, menurunkan suhu 5°C‒8°C, meredam kebisingan 25%-80%, dan mengurangi kekuatan angin 75%-80%.

Pohon merupakan penyerap karbondioksida di udara. Bahkan diantara tanaman tersebut mempunyai kemampuan menyerap karbondioksida yang tinggi (Abdul, 2018). Contohnya pohon Trembesi, dan Cassia yang memiliki kemampuan menyerap karbondioksida sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun. Tumbuhan melakukan fotosintesis yang menyerap karbondioksida dan air. Kemudian, diubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Berikut adalah beberapa manfaat pohon bagi kehidupan manusia:

1.1 Manfaat Orologis

Akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah. (Karliansyah, 2015)

1.2 Manfaat Hidrologis

Tanaman pada dasarnya menyerap air hujan. Sehingga dapat dijadikan sebagai sumber air tanah bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya. (Karliansyah, 2015) 1.3 Manfaat Klimatologis

Keberadaan pohon yang banyak dapat menurunkan suhu lingkungannya. Sehingga menjadikan udara pada lingkungan terasa sejuk dan nyaman. (Karliansyah, 2015)

1.4 Manfaat Protektif

Arti dari protektif disini adalah dapat memberikan perlindungan dari teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Selain itu, juga dapat melindungi mata dari silau matahari. (Karliansyah, 2015)

(3)

1.5 Manfaat Hygienis

Pada dasarnya sifat pohon adalah menghasilkan O2 yang diperlukan oleh manusia, dan juga dapat menyerap CO2 yang berupa udara kotor hasil gas buangan bagi kehidupan manusia. (Karliansyah, 2015)

1.6 Manfaat Edukatif

Dari berbagai jenis pohon yang tertanam dapat dijadikan sebagai laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspek.

(Karliansyah, 2015)

Karbon monoksida atau disebut CO merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Gas ini terdiri dari satu atom karbon (C) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari senyawa karbon. Karbon monoksida terbentuk ketika kekurangan oksigen dalam proses pembakaran.

Karbon monoksida memiliki sifat yang mudah terbakar dan beracun.

Upaya penanaman pohon berlanjut di daerah Universitas Negeri Semarang dalam rangka mengurangi tingkat polusi udara di daerah kampus dan meningkatkan kadar oksigen pada daerah kampus Universitas Negeri Semarang ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh orang yang berada di Universitas Negeri Semarang atau bahkan penduduk sekitar yang tinggal di daerah Universitas Negeri Semarang seperti merasakan lingkungan yang sejuk dan suasana kampus yang nyaman untuk mahasiswa/i melakukan aktivitas perkuliahannya, bahkan penduduk sekitar pun bisa merasakan fasilitas yang nyaman pada daerah kampus Universitas Negeri Semarang.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan metode pengamatan dan studi literatur. Studi literatur merupakan gambaran menyeluruh yang mengenai observasi yang telah dilakukan terhadap suatu topik tertentu untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa yang diketahui tentang topik tersebut dan apa yang tidak diketahui, untuk mengetahui landasan teori penelitian yang telah dilakukan atau mencari gagasan untuk observasi lebih lanjut (Tewksbury, 2013). Langkah langkah dalam metodologi penelitian ini yaitu:

2.1 Perencanaan penelitian yaitu menyusun kegiatan yang akan dilakukan untuk penelitian dengan membagi bagian yang akan diteliti setiap anggota kelompok.

2.2 Pelaksanaan penelitian yaitu setiap anggota kelompok turun ke lapangan untuk melakukan observasi atau penelitian sesuai bagian yang sudah dibagi. yang diteliti ini mencakup jumlah pohon, jenis pohon yang terdapat di setiap fakultas atau lingkungan Universitas Negeri Semarang. Serta jumlah banyaknya kendaraan bermotor yang melintas.

2.3 Pengumpulan data penelitian yaitu setiap anggota kelompok mengumpulkan hasil observasi, serta mencari hasil penelitian secara mendalam dengan menggunakan metode studi literatur. dengan cara mencari di jurnal, artikel, data digital, dokumen, dan lain sebagainya. (Kartiningrum, 2015)

Untuk metode studi literatur kita mengumpulkan data kemudian data tersebut kita saring berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis untuk setiap jurnal yang akan diambil. yaitu sebagai berikut:

2.1 Tahun yang menjadi sumber diambil dari tahun 2013 hingga 2018, relevansi kata kunci penulisan, hasil artikel atau jurnal, dan pembahasan.

2.2 Pengumpulan berbagai jurnal atau artikel diambil dari Google Scholar.

2.3 Menulis dengan cara yang efektif, memparafrase bagian yang akan diambil dan memasukkan kata kunci berdasarkan judul artikel atau jurnal.

2.4 Melakukan penelusuran berdasarkan teks lengkap.

2.5 Melakukan evaluasi terhadap jurnal atau artikel apakah sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. (Kartiningrum, 2015)

Hasil dari pengamatan dan pengumpulan data dari berbagai sumber akan digunakan untuk menganalisis penyebab polusi udara di daerah lingkungan Universitas Negeri Semarang.

Dan untuk mengetahui kemampuan daya serap pohon terhadap gas CO2 kita menggunakan rumus kemampuan penyerapan pohon : daya serap x jumlah pohon (Siregar, 2023).

(4)

Literature review merupakan salah satu aspek krusial dalam proses penelitian yang memerlukan analisis sistematis terhadap karya-karya penelitian, pendapat, dan temuan yang telah dihasilkan oleh komunitas ilmiah sebelumnya. Melalui proses ini, peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis berbagai informasi yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Dengan memperluas pengetahuan yang ada, literature review dapat mengarah pada penemuan celah atau area yang belum tergali secara mendalam oleh penelitian sebelumnya. Tujuan utama literature review tidak hanya terbatas pada penyediaan dasar teoritis untuk penelitian yang akan dilakukan, tetapi juga pada pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan ruang lingkup, metode, serta hasil yang telah dicapai dalam penelitian sebelumnya. Selain itu, literature review dapat memberikan pandangan yang komprehensif terhadap berbagai perspektif yang telah dijelajahi dalam konteks tertentu (Ulhaq, 2020).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Jenis - jenis pohon yang terdapat di Universitas Negeri Semarang

Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa jenis dan jumlah pohon yang berbeda-beda yang tersebar di setiap Fakultas dan unit yang ada di Universitas Negeri Semarang.

3.1.1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang terdapat 75 jenis pohon dan 1.521 jumlah pohon diantaranya yaitu pohon mangga, pohon rambutan, pohon srikaya, pohon cemara, pohon beringin, pohon jarak, ketela pohon, tanaman pucuk merah, pohon nangka, dan pohon duwet. Dari berbagai jenis pohon tersebut, memiliki daya serap terhadap polusi udara di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Daya serap terhadap karbondioksida setiap tanaman berbeda beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh diameter dan tinggi tanaman, dan luas permukaan daun dari tumbuhan tersebut.

Manfaat dari jenis-jenis pohon yang ditanam di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai berikut :

3.1.1.1 Pohon mangga (Mangifera indica)

Selain dapat menghasilkan buah yang lezat, pohon mangga juga dapat membantu mengurangi polusi udara dan memperbaiki kualitas tanah. Pohon mangga juga mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara.

3.1.1.2 Pohon rambutan (Nephelium lappaceum)

Pohon rambutan memilki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah dapat menjaga tubuh dari radikal bebas. Pohon rambutan juga dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi.

3.1.1.3 Pohon srikaya (Annona squamosa)

Sama seperti pohon raambutan, pohon srikaya juga mengandung antikosidan seperti vitamin C. kandungan antioksidan ini yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Pohon srikaya juga dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas tanah.

3.1.1.4 Pohon cemara (Casuarina equisetifolia)

Pohon cemara merupakan jenis pohon konifer, yang dapat mengurangi polusi udara dengan meneyrap gas karbon dioksida dari udara. Pohon cemara juga sama seperti pohon-pohon sebelumnya yang dapat membantu mengurangi erosi dan meningkatkan kualitas tanah.

3.1.1.5 Pohon beringin (Ficus benjamina)

Pohon beringin memiliki manfaat yang sama seperti pohon mangga, yaitu mampu menyerap racun (polutan) dan CO2 di udara. Namun, tak hanya itu manfaat pohon beringin. Kanopi pohon beringin yang rindang menjadikan pohon ini sebagai peneduh agar lingkungan terasa sejuk.

3.1.1.6 Pohon jarak (Ricinus communis)

Pohon jarak dapat membantu mengurangi erosi dan meningkatkan kualitas tanah.

3.1.1.7 Ketela pohon (Manihot esculenta)

Ketela pohon dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi.

(5)

3.1.1.8 Tanaman pucuk merah (Syzygium myrtifolium)

Tanaman pucuk merah dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi

3.1.1.9 Pohon nangka (Artocarpus heterophyllus)

Pohon nangka dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas tanah.

3.1.1.10 Pohon duwet (Syzygium cumini)

Pohon duwet dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi erosi. Dan masih banyak lagi jenis dan manfaat tumbuhan yang belum diketahui jenisnya yang di tanam pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3.1.2 Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi terdapat 34 jenis pohon dengan jumlah pohon yang sebanyak 1.153 pohon. Sebanyak 34 pohon tersebut diantaranya adalah pohon trembesi (Albizia saman), pohon mangga (Mangifera indica), pohon pucuk merah (Erythrina variegata), pohon ketapang (Terminalia catappa), pohon cemara (Juniperus), pohon glodokan(Monoon longifolium), pohon palem (Hyophorbe lagenicaulis), pohon jati (Tectona grandis), pohon jambu (Psidium guajava). Dan pohon-pohon tersebut membantu kawasan FIPP (Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi) agar dapat mengurangi polusi yang timbul yakni banyak tumbuhan yang mampu dengan baik menyerap karbondioksida(CO2) dan meningkatkan kualitas udara.

Manfaat dari jenis-jenis pohon yang ditanam di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang sebagai berikut :

3.1.2.1 Pohon trembesi (Albizia saman)

Pohon trembesi adalah pohon yang mampu menurunkan CO2 dikarenakan trembesi mempunyai daun yang lebar.

3.1.2.2 Pohon ketapang (Terminalia catappa)

Pohon ketapang dengan daun yang meenjarum dan melebar, sehingga pohon ketapang dapat membantu mengurangi suhu di sekitarnya. Hal ini memberikan keteduhan kepada lingkungan di sekitarnya dan membantu mengurangi efek panas kota.

3.1.2.3 Pohon palem(Hyophorbe lagenicaulis )

Pohon palem tumbuh subur dan memberikan naungan. Keteduhan ini mengurangi efek panas lingkungan,yang berdampak pada penurunan kadar polusi udara.Daun palem juga berfungsi sebagai penyaring udara, sehingga mengurangi jumlah polutan yang tersebar di udara.

3.1.2.4 Pohon glodokan(Monoon longifolium)

Berdasarkan tebal mesofil daun glodokan, Daun glodokan dapat menurunkan konsentrasi pb yang terakumulasi pada daun glodokan.Sehingga pohon glodokan termasuk dalam pohon yang toleran terhadap polusi.

3.1.2.5 Pohon jati (Tectona grandis)

Pohon jati mampu menyerap polusi karena memiliki Struktur permukaan, tepi daun kasar, berlekuk, berbulu/bertrikoma dan daun yang betrikoma mampu menurunkan polusi.

3.1.2.6 Pohon jambu (Psidium guajava)

Pohon jambu adalah pohon buah yang daunnya lebat. Pohon ini mampu menurunkan polusi namun tidak dalam jumlah yang tinggi atau pekat.

3.1.3 Fakultas Ilmu Keolahragaan

Di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan memiliki kurang lebih 32 jenis pohon dengan total jumlah pohon sebesar 1.097 pohon. Pohon-pohon ini memiliki fungsi yang salah satunya yaitu dapat menyerap polusi udara khususnya dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan sekitarnya. Dengan adanya pohon-pohon ini juga dapat membantu menyerap polusi di Universitas Negeri Semarang dan menjadikan udara disekitarnya lebih sejuk.

Adapun Manfaat dari jenis-jenis pohon yang ditanam di Fakultas Ilmu Keolahragaan sebagai berikut :

3.1.3.1 Pohon mahoni (Swietenia mahagoni)

(6)

Pohon mahoni dapat mengurangi polusi udara sekitar 47% – 69%, pohon mahoni disebut sebagai pohon pelindung dan memiliki manfaat sebagai filter. Daun mahoni dapat menyerap polutan udara dan melepaskan oksigen yang menjadikan udara disekitarnya sejuk.

3.1.3.2 Pohon Flamboyan (Delonix regia)

Pohon Flamboyan memiliki bunga yang indah, daunnya yang rimbun berfungsi sebagai peneduh dan dapat menyerap polutan di sekitarnya dengan baik.

3.1.3.3 Bambu (Bambusoideae.)

Manfaat dari bambu yaitu dapat meresap panas pada lingkungan sekitarnya.

3.1.4 Fakultas Ilmu Sosial

Di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial terdapat kurang lebih 56 jenis pohon dengan jumlah 1.216 pohon, yang diantaranya adalah pohon mahoni, pucuk merah, glodokan, jambu air, kelengkeng, alpukat, matoa, dan pohon sawo manila. Fungsi ditanamnya pohon-pohon di Fakultas Ilmu Sosial adalah sebagai penyerap polutan udara dan dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis yang akan membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar Fakultas Ilmu Sosial. Pohon buah juga dapat membantu menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah melalui daun dan buah yang jatuh sehingga akan menjadi bahan organik untuk pohon itu sendiri.

Adapun manfaat dari jenis pohon-pohon yang ditanam di Fakultas Ilmu Sosial adalah sebagai berikut:

3.1.4.1 Pohon jambu air (Syzygium aqueum)

Pohon jambu air memiliki beberapa manfaat seperti dapat menurunkan demam, bunganya dapat dijadikan masker wajah, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat mata serta dapat melancarkan pencernaan.

3.1.4.2 Pohon kelengkeng (Dimocarpus longan)

Pohon kelengkeng mempunyai buah yang memiliki banyak manfaat seperti sumber nutrisi dan juga sumber antioksidan sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3.1.4.3 Pohon alpukat ((Persea americana)

Pohon alpukat memiliki berbagai macam manfaat mulai dari batang pohonnya yang dapat dijadikan bahan bakar, kulitnya dapat digunakan sebagai pewarna coklat, hingga daunnya dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

3.1.4.4 Pohon matoa (Pometia pinnata)

Pohon matoa memiliki manfaat salah satunya yaitu dapat menyerap karbondioksida, dan buahnya dapat mengobati berbagai macam jenis penyakit.

3.1.4.5 Pohon sawo manila (Manilkara zapota)

Pohon sawo manila memiliki getah yang dapat dijadikan sebagai bahan pangan dan juga bahan baku industri.

3.1.5 Fakultas Teknik

Di lingkungan Fakultas Teknik terdapat kurang lebih 28 jenis pohon dengan jumlah 864 pohon yang ditanam di Fakultas Teknik, diantaranya yaitu pohon beringin, pohon jati,pohon cendana, pohon bambu petung, pohon mangga,pohon pucuk merah, pohon jabon, pohon akasia, pohon pandan bali, pohon mahoni, pohon janitri, pohon rambutan, pohon palem, pohon ketapang kencana.Pohon- pohon di Fakultas Teknik ini memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan dan ekosistem alami di wilayah kampus. Sebagai bagian dari program konservasi, pohon memiliki fungsi penting diantaranya yaitu menjaga kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida, menjaga kualitas tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.

Adapun manfaat dari jenis-jenis pohon yang ditanam di Fakultas Teknik adalah sebagai berikut :

3.1.5.1 Pohon Cendana (Santalum album)

Pohon cendana memiliki manfaat membantu menjaga kualitas udara dan kualitas tanah.

3.1.5.2 Pohon Bambu Petung (Dandrocalamus asper)

(7)

Pohon bambu petung memiliki manfaat untuk mencegah erosi,menjaga kualitas udara dan tanah, pohon ini juga bermanfaat sebagai bahan baku industri.

3.1.5.3 Pohon Akasia (Acacia)

Manfaat dari tanaman akasia adalah sebagai penghasil pulp dan kertas, furniture, kayu lapis, lantai dan kontruksi bangunan.

3.1.5.4 Pohon Mahoni (Swietenia mahagoni)

Tanaman mahoni diketahui memiliki banyak manfaat mulai dari batang, daun, kulit pohon, buah dan biji. Batang pohon mahoni tergolong kayu kuat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan yang mempunyai nilai ekonomis. Biji mahoni juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi beberapa macam penyakit.

3.1.5.5 Pohon Palem (Wodyetia bifurcata)

Pohon Palem mampu menyerap polusi sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.

3.1.5.6 Pohon Jabon (Neolamarckia cadamba)

Manfaat tanaman jabon selain diambil kayunya, dari segi non kayu dapat digunakan untuk penghijauan, reklamasi bekas tambang, dan sebagai pohon peneduh, serta bagian-bagiannya dapat dimanfaatkan, seperti bunga, buah, daun dan kulit kayu serta akarnya. Daun digunakan sebagai obat pelangsing, obat kumur dan antimikroba. Daun juga dipakai sebagai alas makan pengganti piring, sedangkan daun mudanya untuk pakan ternak.

3.1.5.7 Pohon Jenitri (Elaeocarpus ganitrus)

Manfaat Pohon ini antara lain yaitu menghilangkan stres, Mengatur aktivitas otak yang mengarah pada kesehatan tubuh (Penelitiannya di Amerika), biji ganitri mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung, Menenangkan otak dan menghasilkan pikiran positif, Melindungi paru- paru (anti bakteri),Menghilangkan sakit kepala atau antidepresan dan anti borok pada tikus terinjeksi,Mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental, epilepsi, asma, meredam hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati, Berkhasiat untuk meluruhkan lemak badan

3.1.6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Terdapat kurang lebih 30 jenis pohon dengan jumlah 957 pohon yang ada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang diantaranya adalah pohon mahoni (Swietenia mahagoni), pucuk merah (Syzygium myrtifolium), glodokan (Monoon longifolium), matoa (Pometia pinnata) kelengkeng (Dimocarpus longan), alpukat (Persea americana), dan cemara (Casuarina equisetifolia).

Dengan kerapatan pohon 233 pohon/ha, pohon-pohon tersebut berfungsi sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbon dioksida serta menjaga lingkungan ekosistem yang ada di sekitar Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pohon mahon(Swietenia mahagoni) merupakan iumlah jenis pohon terbesar dengan jumlah 310 pohon. Komposisi vegetasi pohon sebesar 60,55% dan kerapatan vegetasinya sebesar 141 pohon/ha. Dengan adanya pohon-pohon yang ditanam disekitar Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat menjadikan suhu udara menjadi turun dan membuat suasana yang ada di sekitar Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi lebih teduh.

3.1.7 Fakultas Hukum

Di lingkungan Fakultas Hukum terdapat kurang lebih 50 jenis pohon dengan jumlah 1.121 pohon diantaranya, pohon pucuk merah(Syzygium myrtifolium), mangga(Mangifera indica), palem(Livistonia rotundifolia), cemara(Casuarina equisetifolia), mahoni(Swettenia mahogani), alpukat(Persea americana), glodokan(Polyalthia longifolia), serta kelengkeng (Dimocarpus longan).

Fungsi penanaman berbagai jenis pohon di Fakultas Hukum Universitas negeri Semarang yaitu sebagai penghasil oksigen dan dapat menyerap polusi udara atau karbondioksida. Pohon dapat membuat lingkungan terlihat sejuk, asri dan nyaman. Pada bebarapa tanaman juga buahnya dapat dikonsumsi. Buah yang dihasilkan pada tanaman memiliki beranekaragam manfaat, selain memiliki vitamin yang beragam juga dapat dijadikan obat tradisional.

(8)

3.1.8 Sekitar Gedung Rektorat

Di sekitar gedung Rektorat terdapat 41 jenis pohon dan 3.569 jumlah pohon yang ditanam. Terdapat jenis pohon mahoni, cemara norfolk, kelengkeng, palem jepang, palem ekor tupai, glodokan, palem sadeng, tabebuya, palem putri diantara 41 jenis pohon yang ada di sekitar gedung Rektorat. Tumbuhan ini memiliki berbagai kemampuan unik dalam membersihkan polusi udara, terutama dengan menyerap karbon dioksida (CO2) dan memancarkan oksigen (O2) melalui proses fotosintesis. Beberapa tumbuhan ini efektif mengatasi polutan udara.

Berikut adalah manfaat dari beberapa jenis pohon yang ada di sekitar rektorat untuk mengurangi polusi udara:

3.1.8.1 Pohon Palem Jepang (Rhapis excelsa)

Palma ini adalah tanaman hias yang populer yang berfungsi sebagai penyaring udara dari berbagai polutan seperti formaldehida dan amonia. Dengan merawatnya di dalam ruangan, dapat meningkatkan kualitas udara di rumah.

3.1.8.2 Pohon Palem Ekor Tupai (Caryota mitis)

Tanaman ini juga merupakan tanaman hias yang membantu menyaring udara dari berbagai polutan udara.

3.1.8.3 Pohon Palem Sadeng (Dypsis lutescens)

Tanaman ini membantu membersihkan udara di dalam ruangan dengan menghilangkan beberapa polutan udara dan memproduksi oksigen.

3.1.8.4 Pohon Tabebuya (Tabebuia spp.)

Pohon berbunga yang berperan dalam mengurangi polusi udara dan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.

3.1.8.5 Pohon Palem Putri (Spathiphyllum spp.)

Pohon palem putri atau peace lily adalah tanaman hias yang efektif dalam menghilangkan polutan udara seperti amonia, formaldehida, dan xilena.

3.1.8.6 Pohon Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)

Kelapa sawit mungkin tidak seefektif pohon-pohon lain dalam menghilangkan polutan udara tetapi seperti semua tanaman, pohon kelapa sawit juga berkontribusi dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.

3.1.9 Fakultas Bahasa dan Seni

Di lingkungan kawasan fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang terdapat 809 pohon, seperti pohon peneduh dengan jenis pohon Mahoni (Swettenia mahogani), Pohon Trembesi (Samanea saman), Pohon Glodokan (Polyalthia longifolia), pohon Ketapang (Terminalia catappa), Pohon Angsana (Pterocarpus indicus), pohon Mangga (Mangifera indica), pohon Jati (Tectona grandis L.f), pohon Palem (Livistonia rotundifolia) dan pohon Karet kebo (Ficus elastica).

Jumlah jenis pohon terbanyak di kawasan Fakultas Bahasa dan Seni merupakan pohon mahoni dengan jumlah 260 pohon. Komposisi vegetasi dari pohon mahoni sebesar 32,14% dan kerapatan vegetasi sebesar setiap pohon adalah 98 pohon/ha. (Semarang, Greenmetric 2023: UNNES Peringkat 12 Nasional, 104 Dunia, 2023)

3.2 Perhitungan daya serap pohon terhadap CO2

Kemampuan pohon menyerap gas CO2 dapat dihitung menggunakan rumus : Kemampuan penyerapan pohon : daya serap x jumlah pohon

No Nama

Tumbuhan Nama Ilmiah Jumlah Daya Serap CO2 (Kg/pohon/th)

Total (Kg/pohon/th)

1. Pohon mangga Mangifera indica 268 455,17 121.985,56 2. Pohon rambutan Nephelium lappaceum 6.300 2,19 13.797

3. Pohon srikaya Annona squamosa 460 1,46 671,6

(9)

Tabel 1. Jumlah Daya Serap Pohon (Semarang, Greenmetric 2023: UNNES Peringkat 12 Nasional, 104 Dunia, 2023) (Febriansyah, 2022)

Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa kemampuan total penyerapan pohon terhadap gas CO2 pertahun yaitu, yang pertama pohon mangga sebesar 121.985,56 Kg/pohon/th, pohon rambutan 13.797 Kg/pohon/th, pohon srikaya 671,6 Kg/pohon/th, pohon beringin 62.770 Kg/pohon/th, pucuk merah 22.296,6 Kg/pohon/th, pohon nangka 10 Kg/pohon/th, pohon trembesi 142.241.950 Kg/pohon/th, pohon ketapang 547.347,9 Kg/pohon/th, pohon glodokan 315.246 Kg/pohon/th, pohon jati 13.527 Kg/pohon/th, pohon jambu biji 81.250 Kg/pohon/th, pohon mahoni 3.643.393,6 Kg/pohon/th, pohon flamboyan 844 Kg/pohon/th, pohon kelengkeng 20Kg/pohon/th, pohon alpukat 2.160 Kg/pohon/th. Pohon mahoni memiliki jumlah 12.320 yang merupakan jenis pohon yang paling banyak ditanam di lingkungan Universitas Negeri ssemarag. Dari data Yang diperoleh daya serap pohon Trembesi memiliki daya serap yang tertinggi di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Sedangkan, daya penyerapan terhadap gas CO2 terendah yaitu pohon nangka.

Besar daya serap pohon terhadap karbon dioksida (CO2) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pohon melakukan proses foto sintesis maka tumbuhan tersebut memerlukan CO2.

Sehingga kemampuan tanaman dalam penyerapan CO2 itu bergantung pada jumlah yang dimiliki oleh daun tersebut, semakin banyak stomata sehingga daya serap pohon terhadap gas CO2 tinggi. Selain itu Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi penyerapan pohon terhadap Karbon dioksida yaitu pohon-pohon yang memiliki kemampuan untuk berbunga dan menghasilkan buah berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi hal ini dapat menyebabkan daya serap pohon tersebut terhadap karbondioksida lebih baik dan tinggi. Faktor lain yang dapat menentukan besar kecilnya daya serap terhadap karbondioksida adalah suhu, sinar matahari, dan ketersediaan air. (Sukmawati, 2015)

4. Pohon beringin Ficus benjamina 50 1255,40 62.770 5. Pucuk merah Syzygium

myrtifolium 180 123,87 22.296,6

6. Pohon nangka Artocarpus

heterophyllus 1.000 0,01 10

7. Trembesi Samanea saman 5.000 28.448,39 142.241.950 8. Ketapang Terminalia catappa 5.170 105,87 547.347,9 9. Glodokan Polyathia Longifolia 50 6.304,92 315.246

10. Jati Tectona grandis 100 135,27 13.527

11. Jambu biji Psidium guajava 325 250 81.250

12. Mahoni Swietenia mahagoni 12.320 295,73 3.643.393,6

13. Flamboyan Delonix regia 20 42,20 844

14. Pohon

kelengkeng

Dimocarpus longan 50 0,40 20

15. Alpukat Persea americana 50 43,20 2.160

(10)

3.3 Jumlah Kendaraan Di Sekitar Universitas Negeri Semarang

Jumlah kendaraan yang ada di sekitar Universitas Negeri Semarang saat ini kurang lebih sebanyak 1.781 kendaraan bermobil dan 19.669 unit kendaraan bermotor, hal ini diperkirakan dengan volume kendaraan yang melewati kawasan Universitas Negeri Semarang dan dengan penggunaan bahan bakar yang banyak digunakan adalah bahan bakar bensin(pertalite dan pertamax) serta solar di SPBU kawasan Universitas Negeri Semarang. Dimana bahan bakar bensin(pertamax dan pertalite) dan solar menghasilkan emisi gas buang yang besar dan berdampak bagi lingkungan (Abdul, 2018).

Jumlah kendaraan berdasarkan survei yang dilakukan oleh mahasiswa/i Universitas Negeri Semarang dan Universitas Sumatera Utara di jalan Taman Siswa selama 30 menit dengan waktu yang berbeda, didapat jumlah kendaraan seperti pada tabel berikut:

Jenis Kendaraan Bermotor

Waktu Pengambilan Sampel 09.00 WIB n (Kend.30 menit-1 )

13.00 WIB n (Kend.30 menit-1 )

16.00 WIB n (Kend.30 menit-1 )

Kendaraan roda dua 2209 2393 2304

Kendaraan roda

empat atau lebih 95 153 11

Tabel 2. Jumlah Kendaraan Bermotor Selama 30 Menit di Jalan Taman Siswa (Siregar, 2023) Dari tabel 2 dilakukan pengambilan sampel pada 3 waktu berbeda selama 30 menit yaitu pada jam 09.00 WIB,13.00 WIB,dan 16.00 WIB karena pada jam tersebut lalu lintas kendaraan yang melintas cukup padat jadi diperkirakan dapat menilai rata-rata volume kendaraan yang melintas di UNNES. Saat dilakukan survey pada waktu 09.00 WIB terdapat 2209 kendaraan roda dua dan 95 kendaraan roda empat atau lebih,pada waktu 13.00 WIB terdapat 2393 kendaraan roda dua dan 153 kendaraan roda empat atau lebih,pada waktu 16.00 WIB terdapat 2304 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat atau lebih.maka dapat dinyatakan bahwa penggunaan rata-rata kendaraan di UNNES adalah 2.302 untuk kendaraan roda dua dan 86 untuk kendaraan roda empat. oleh karena itu tingginya volume kendaraan di UNNES dan jalan di sekitar UNNES yang sempit hal ini seringkali menyebabkan kemacetan dan polusi.Polusi yang dihasilkan inilah yang dapat mencemari lingkungan dan mengakibatkan masalah kesehatan.

Jenis

kendaraan Jumlah

Kendaraan Rata-rata BBM (Lt/Bln)

Nilai Kalor

(TJ/Lt) Konsumsi Energi (Tj/Bln)

Faktor Emisi (Kg/Tj)

Emisi CO (Kg/Thn)

1 2 3 4 5=2x3x4 6 7=5x6(8)

Kendaraan

roda dua 2304 9,58 0,000033 0,72838656 69300 403.817,51 Kendaraan

roda empat 122 84,42 0,000033 0,33987492 69300 188.426,65

Jumlah 592.224,16

Tabel 3. Total emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan roda dua dan roda empat di Universitas Negeri Semarang (Siregar, 2023)

Berdasarkan tabel diatas menunjukan banyaknya total emisi karbondioksida yang dihasilkan dari kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat di Universitas Negeri Semarang, yaitu sebesar 592.224,16 kg/tahun. Dengan rincian kendaraan roda dua sebesar 403.817,51 kg/tahun, dan kendaraan roda empat 188.426,65 kg/tahun.

(11)

Salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan dari kendaraan bermotor adalah pada proses pembakaran yang tidak sempurna,hal ini mengakibatkan emisi gas polutan seperti HC, CO, NOx dan pembakaran yang terjadi pada kendaraan tidak mungkin bisa 100% (Mokhtar, 2014). Emisi yang dihasilkan dari pembakaran juga disebabkan oleh BBM yang digunakan pada kendaran tersebut misalnya pada BBM dengan oktan lebih tinggi emisi yang dihasilkan lebih rendah. Dibandingkan dengan bahan bakar Pertalite dan Premium, bahan bakar dengan nilai oktan tertinggi mengkonsumsi bahan bakar rendah. hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi menyebabkan Bahan bakar akan lebih tahan terhadap suhu karena tekanan di dalam ruang bakar, sehingga bahan bakar tidak terbakar secara spontan atau terbakar sendiri, tidak terbakar sebelum mencapai Titik Mati Atas (TMA),sehingga memungkinkan terjadinya pembakaran sempurna, dan sebagai akibatnya tekanan gas hasil pembakaran bisa maksimal angka oktan ini menghasilkan delay periode dari pembakaran bahan bakar menjadi lebih cepat, sehingga pembakaran menjadi lebih baik dan memungkinkan terjadinya pembakaran sempurna. karena proses pembakaran sempurna akan menyebabkan penurunan konsumsi bahan bakar karena bahan bakar tidak Ada yang hilang atau mudah menguap (Ariawan, 2016). Peneliti menemukan bahwa kontribusi kendaraan bermotor terhadap polutan berkisar 60%- 70% selebihnya berasal dari polutan pembakaran sampah (Kurnia, 2021).

Dengan tingginya kontribusi kendaraan terhadap polutan dan tingginya pengguna kendaraan maka semakin tinggi pula polusi yang dihasilkan.

Dari data yang diperoleh jumlah pohon di lingkungan UNNES pada tahun 2023 terdapat 31.343 pohon sehingga setiap tahunnya dapat dikatakan mengalami peningkatan, dengan bertambahnya jumlah pohon maka daya serap pohon terhadap CO2 per tahunnya juga mengalami peningkatan hal ini dibuktikan bahwa total daya serap pohon terhadap CO2 pada tahun 2023 sebesar 147.067.269,26 kg/pohon/tahun. Hal ini terjadi karena terdapat kegiatan penanaman pohon di lingkungan UNNES. Upaya konservatif ini merupakan perwujudan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. UNNES adalah salah satu perguruan tinggi yang mempunyai identitas berwawasan konservatif (Kirani, 2022). Sehingga sering dilakukan penanaman hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya penyerapan pohon terhadap Karbon Dioksida(CO2) agar meningkat. Hal ini seimbang dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada di lingkungan UNNES yang meningkat, hal tersebut terjadi karena pada tahun ini UNNES menerima sekitar 11.000 mahasiswa dan hampir semuanya memakai kendaraan bermotor, belum lagi mahasiswa tahun-tahun sebelumnya yang memakai kendaraan bermotor sehingga jika ditotal terdapat ratusan bahkan ribuan per harinya kendaraan bermotor maupun mobil yang berada di lingkungan UNNES. (Semarang, Greenmetric 2023: UNNES Peringkat 12 Nasional, 104 Dunia, 2023)

Menurut Chamid et al., (2017) tentang penelitiannya yang dilakukan pada tahun 2017 mengenai „‟Analisis Ketersediaan Pohon Sebagai Penyerapan Emisi Karbon di Kampus Unnes”

data yang diperoleh pada tahun tersebut yaitu jumlah total pohon yang ada di setiap fakultas yaitu 10.264. Jumlah pohon yang sedemikian maka data yang diperoleh mengenai penyerapan pohon terhadap CO2 pada tahun tersebut yaitu sebesar 6.457.830,62 kg/tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada tahun 2017 dengan tahun 2023 mengalami peningkatan baik itu jumlah pohon maupun daya serap pohon terhadap CO2. Jika data antara banyaknya penyerapan pohon terhadap CO2 pertahun dikurangi dengan emisi CO2 pertahun maka akan diperoleh data sisa serapan pada tahun 2023 yaitu sebesar 5.865.606,46 kg/tahun.

Berdasarkan data yang didapati pada artikel Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Pembibitan Tanaman di Kampus Unnes Sekaran Akumulasi 2014 – 2021” terdapat 76 jenis pohon dengan jumlah total 68.546 pohon yang tertanam di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang. Namun, seiring bertambahnya tahun semakin banyak pohon yang sudah tertanam di Universitas Negeri Semarang. Sebanyak 8.532 mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan penanaman pohon serentak dari daerah masing-masing dan sekaligus mendapatkan penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID), Sabtu (5/9).

Kegiatan yang disisipkan dalam Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) dilakukan agar mahasiswa memiliki kepedulian sejak dini dalam menjaga lingkungannya. Dikutip dari artikel yang dipublish oleh Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Hijaukan Lingkungan, 8.532 Mahasiswa Baru Universitas Negeri Semarang Tanam

(12)

Pohon Serentak“. (Semarang, Hijaukan Lingkungan, 8.532 Mahasiswa Baru UNNES Tanam Pohon Serentak, 2023)

4. SIMPULAN DAN SARAN

Beberapa tanaman yang ditanam di lingkungan Universitas Negeri Semarang merupakan tanaman yang efektif dalam menyerap kadar karbondioksida(CO2) pada saat proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan, tumbuhan akan menyerap karbondioksida(CO2) sehingga dapat mengurangi konsentrasi karbondioksida di kawasan Universitas Negeri Semarang. Meningkatkan kualitas udara yang sudah terpapar oleh polusi, Pohon membantu membersihkan udara dengan menyerap polutan udara seperti oksida nitrogen (NO) dan partikel debu hal Ini dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Mereduksi suara atau mengurangi kebisingan, pohon dapat mengurangi kebisingan yakni dengan pohon digunakan sebagai penyekat suara. Mereduksi panas yang dihasilkan di kawasan Universitas Negeri Semarang sehingga membantu mengurangi efek panas dengan menurunkan suhu sekitar dan mengurangi kebutuhan pendinginan buatan. Menyaring udara, pohon dapat memfilter udara dan mengurangi jumlah polutan yang ada di udara.

Walaupun penanaman pohon dengan berbagai jenis dan berbagai manfaat yang diperoleh ini dapat memberikan kontribusi penting dalam mengurangi polusi udara, tetapi langkah terbaik dalam mengatasi polusi udara seringkali melibatkan gabungan berbagai usaha.

Termasuk pengurangan emisi dari kendaraan, pemanfaatan energi terbarukan, menggunakan kendaraan umum, dan perlindungan hutan. Penanaman pohon ini bisa menjadi tambahan yang berharga dalam usaha untuk menjaga kualitas udara.

Agar kualitas udara bisa diperbaiki, diperlukan tindakan bijaksana seperti pemilihan tanaman yang sesuai dengan lingkungan setempat, partisipasi aktif masyarakat yang dalam hal ini mahasiswa memiliki peran penting karena generasi muda memiliki peran dalam memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, pendidikan dan kesadaran tentang polusi udara, perawatan pohon yang baik, pemantauan dan evaluasi berkala, serta dukungan kebijakan lingkungan. Semua ini adalah bagian dari upaya bersama kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat yang bermanfaat untuk kesehatan kita serta kelestarian alam.

Jika memang upaya pengurangan penggunaan kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat dikurangi kuantitasnya. Maka, solusi yang terbaik untuk masalah ini adalah menggunakan kendaraan ramah yang lingkungan. Contohnya yaitu : (1) penggunaan mobil atau motor listrik, (2) kendaraan yang tidak mengahsilkan gas seperti sepeda, (3) menggunakan kendaraan umum seperti BRT ataupun shuttle, dan yang lainnya (Purwodadi, Andayani, &

Anindyarini, 2022).

Adapun saran terhadap pengamatan ini yaitu sebaiknya pada pengamatan selanjutnya dapat memperdalam dan menganalisis lebih luas tentang efek samping dari penanaman pohon secara nyata, sehingga dapat lebih mengembangkan isi dari pembahasan. (Naimah, et al., 2023) 5. DAFTAR PUSTAKA

Abdul, C. L. (2018). Analisis Ketersediaan Pohon sebagai Penyerap Emisi Karbon di Kampus UNNES. 7(1). 1-10.

Al-Hakim, A. (2014). Evaluasi efektivitas tanaman dalam mereduksi polusi berdasarkan karakter fisik pohon pada jalur hijau Jalan Pajajaran Bogor.

Ardyanto, R. D. (2014). Kemampuan tanaman Glodogan Polyathia longifolia Sonn. sebagai peneduh jalan dalam mengakumulasi Pb udara berdasarkan respon anatomis daun di Purwakerto. Scripta Biologica, 17-21.

Ariawan, I. W. (2016). Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk Kerja Daya, Torsi, dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis. J.

METTEK, 2(1), 51-58.

Azzahro, F. (2019). Penentuan hasil evaluasi pemilihan spesies pohon dalam pengendalian polusi udara pabrik semen berdasarkan karakteristik morfologi. Journal of Research and Technology, 6(1), 20-31.

(13)

Basri, S. d. (2015). Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (Model Pengukuran Risiko Pencemaran Udara terhadap Kesehatan). Jurnal Kesehatan, 7(2).

Febriansyah, A. R. (2022). Daya Serap CO2 Tanaman Pengisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat Rumah Besar Perumahan Springhill Dan Citra Mas di Kelurahan Kemiling Permai. Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains, 6(1), 20-31.

Karliansyah, M. d. (2015). Penanaman Spesies Pohon Penyerap Polutan Udara. Jakarta: Biru Langitku.

Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Lembaga Penelitian dan Pengabdia Masyarakat Polteknik Kesehatan Majapahit, Mojokerto, 1-9.

Kirani, N. S. (2022). Upaya Konservatif UNNES dalam Menyikapi Urgensi Krusial Climate Change di Lingkungan Kampus. Indonesian Journal of Conservation, 11(1), 22-28.

Kundang, H. d. (2018). Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah dan Mencegah Bahaya Erosi di Kecamatan Cibiru. .

Kurnia, A. &. (2021). Efek Rumah Kaca Oleh Kendaraan Bermotor. GRAVITASI : Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains, 4(02), 1-9.

Marisha, S. (2018). Analisis Kemampuan Pohon dalam Menyerap CO2 dan Menyimpan Karbon pada Jalur Hijau Jalan di Sub Wilayah Kota Tegalega, Kota Bandung.

Martuti, N. K. (2013). Perananan Tanaman terhadap Pencemaran Udara di Jalan Protokol Kota Semarang. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 5(1).

Mokhtar, A. (2014). Catalityc converter jenis katalis plat tembaga berbentuk sarang lebah untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor. Jurnal Gamma, 10(1)., 10(1).

Momongan, J. F. (2017). Efektivitas jalur hijau dalam menyerap emisi gas rumah kaca di Kota Manado. Spasial, 4(1), 36-43.

Mulyadi. (2015). Paparan Timbal Udara terhadap Timbal Darah, Hemoglobin, Cystatin C Serum Pekerja Pengecatan Mobil. Jurnal Kemas, 11 (1).

Naimah, L. F., Aprilia, R., Nuraisah, F., Purweni, M., Utomo, A. P., & Pramono, D. (2023).

Analisis Kalimat Fakta dan Opini dalam teks Artikel pada Buku IPS Kelas X SMA Kurikulum Merdeka. Jupendis : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 15.

Pambudi, R. S. (2018). Kajian Sebaran Penutup Lahan dan Nilai Temperature Humidity Index (THI) Kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES). Jurnal Unnes Geo Image (Spatial- Ecological-Regional), 7 (2). Semarang.

Purwodadi, A., Andayani, & Anindyarini, A. (2022). Teks Bermuatan Lingkungan Sebagai Bahan Ajar Membaca Kritis dengan Pendekatan Literasi Kritis di Perguruan Tinggi. 528.

Puspitasari, L. (2016). Nilai APTI (Air Pollution Tolerance Index) pada Tanaman Damar (Agathis dammara) DAN PUCUK MERAH (Syzygium oleana) yang Terdapat di Tepi Jalan Ir. H.

Juanda Kota Bandung (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).

Putri, I. A. (2012). Rancang bangun alat ukur emisi gas buang, studi kasus: pengukuran gas karbon monoksida (co). digital library ITS paper, surabaya.

Rosianty, Y. d. (2020). Memotivasi Masyarakat untuk Menanam Pohon dalam Mendukung Terbentuknya Kota Hijau di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang.

Semarang, T. H. (2023, Juli 20). Greenmetric 2023: UNNES Peringkat 12 Nasional, 104 Dunia.

Semarang, T. H. (2023, September 25). Hijaukan Lingkungan, 8.532 Mahasiswa Baru UNNES Tanam Pohon Serentak.

Siregar, Z. G. (2023). Di Kawasan Universitas Negeri Semarang CO2 Emission Potential From Motor Vehichles in the Area of Universitas Negeri Semarang.

Sukmawati, T. F. (2015). Penyerapan karbon dioksida pada tanaman hutan kota di Surabaya.

Lentera Bio, 4(1), 108-111.

Tewksbury, D. &. (2013). BAB III METODE PENELITIAN. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Ulhaq, Z. S. (2020). Panduan Penulisan Skripsi: Literatur Review. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Yoza, D. &. (2016). Potensi serapan karbondioksida (CO2) pada pohon peneduh di Jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru. Doctoral dissertation, Riau University.

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi jenis tanaman buah dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Mataram,

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan dari 4 (empat) transek di lokasi penelitian terdapat 18 jenis dari 235 individu pohon buah darimasing-masing transek memiliki

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui berbagai jenis kegiatan Jelajah Alam yang menjadi tren di kalangan mahasiswa Unnes, (2) Mengetahui peran Media

Analisis Jenis Pohon Buah Pakan Di Sekitar Sarang Orangutan Sumatera ( Pongo Abelii ) Di Hutan Primer Dan Hutan Sekunder TNGL.. Universitas

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis pohon, kerapatan stomata dalam ukuran 1 cm², proporsi penutupan kanopi dan kandungan air dalam

Hasil penelitian identifikasi pohon di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan untuk sub materi keanekaragaman jenis pohon, klasifikasi tanaman dan fungsi

Daftar jenis pohon dan model arsitektur di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat No Spesies Daerah Nama Ilmiah Famili Model Arsitektur 1 Akasia Accacia Mangium

Penelitian ini mengkaji jejak karbon di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan