§
Nilai sekelompok peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
§
Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang siswa
dengan nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini
prestasi seluruh siswa dalam kelas / kelompok
dipakai sebagai dasar penilaian.
ü Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya.
Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
ü Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat
“relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
ü Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi
pembelajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
ü Penilaian Acuan Normatif memiliki kecenderungan untuk
menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
ü Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.
1. Mencari skor mentah setiap peserta didik 2. Menghitung rata-rata (X̅) actual dengan rumus
X̅ actual = Md + (∑fd/n) i
3. Menghitung simpangan baku actual
4. Menyusun konversi
1. Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara maksimal
2. Dapat membedakan kemampuan peserta didik antara yang pintar dan kurang pintar. Membedakan kelompok atas dan bawah.
3. FLEKSIBEL : dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda
4. Mudah menilai karena tdk ada patokan
5. Dapat digunakan untuk menilai ranah kognitif, afektif dan
psikomotor
§
Penilaian Acuan Patokan (PAP) biasanya disebut juga criterion evaluation atau Penilaian Acuan Kriteria (PAK), merupakan pengukuran yang menggunakan acuan
yang berbeda.
§
Dalam pengukuran ini, siswa dikomparasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan dalam prosedur acuan
patokan tergantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item
pertanyaan guna mendukung tujuan instruksional.
Penentuan nilai menurut PAK didasarkan pada persentase yang dijawab benar oleh setiap
peserta, batas minimal kelulusan biasanya lebih
tinggi dari PAN misalnya 75% atau 80% atau lebih
tinggi lagi.
Untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai
kriteria keberhasilannya
1. Mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin
dicapai oleh peserta didik, jika semua soal dijawab dengan benar
2. Mencari rata-rata ideal (X̅) dengan rumus:
s ideal = ½ . X̅ ideal
3. Menyusun pedoman konversi sesuai dengan
kebutuhan.
Rentang Skor Persentase Predikat Kriteria
8,5 – 10,0 (85% - 100%) A Sangat baik
7,0 – 8,4 (70% - 84%) B Baik
5,5 – 6,9 (55% - 69%) C Cukup
4,0 – 5,4 (40% - 54%) D Kurang
PAN
v mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku
v menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif.
v mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan
sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit
v biasanya digunakan terutama untuk survey
PAP
v mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan
banyak butir tes untuk setiap perilaku.
v menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
v mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa peduli dengan tingkat kesulitannya
v biasanya digunakan terutama untuk penguasaan
memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
mensyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.