• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Guided Note Taking Di Kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Guided Note Taking Di Kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Journal of Basic Education

e-ISSN : 2656-6702

Studies

Volume 5 No 1

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Guided Note Taking Di Kelas V SDN 17 Manggis Ganting

Kota Bukittinggi

Miftahul Riska1 Yunisrul2

1-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: Learning Outcomes, Integrated Thematic, Guided Note Taking model

This research is motivated by integrated thematic learning that has not been running properly, both in terms of teachers and students. So that it has an impact on the low learning outcomes of fifth grade students at SDN 17 Manggis Ganting, Bukittinggi city. This study aims to describe the improvement of student learning outcomes in integrated thematic learning using the Guided Note Taking model. This research is useful for providing innovation in learning.This research is a classroom action research using qualitative and quantitative approaches which are carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, implementing, observing, and reflecting. The research subjects were teachers and students in class V of SDN 17 Manggis Ganting, Bukittinggi City, totaling 26 people, 15 male students, and 11 female students. The results of the study seen from the aspect of the Learning Implementation Plan in the first cycle obtained an average of 77.5% with qualification C (Enough), increased in cycle II to 94% with SB qualification (Very Good). The implementation of learning activities for teachers in the first cycle is an average of 78.5% with a C qualification (Enough), increasing in the second cycle to 92% with A (Very Good) qualification. In the first cycle, the average student activity was 78.5%, with a qualification of C (Enough), increasing in the second cycle to 92% with a qualification of A (Very Good). The learning outcomes of students in the first cycle obtained an average of 66.74 with a qualification of D (Poor), and increased in the second cycle to 83.80% with a qualification of B (Good). Based on these results, it can be concluded that using the Guided Note Taking Model can improve student learning outcomes in integrated thematic learning in elementary schools.

ABSTRAK

(2)

Kata Kunci : Hasil Belajar, Pembelajaran Tematik Terpadu, Model Guided Note Taking

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran tematik terpadu yang belum berjalan dengan semestinya, baik dari segi guru maupun peserta didik. Sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik kelas V SDN 17 Manggis Ganting kota Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model Guided Note Taking.

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inovasi dalam pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang dilaksanakan dalam dua siklus.

Masingmasing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik di kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi yang berjumlah 26 orang , 15 peserta didik laki- laki, dan 11 peserta didik perempuan.

Hasil penelitian dilihat dari aspek Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata 77,5% dengan kualifikasi C (Cukup), meningkat pada siklus II menjadi 94% dengan kualifikasi SB (Sangat Baik).

Pelaksanaan pembelajaran aktivitas guru siklus I rata-rata 78,5% dengan kualifikasi C ( Cukup), meningkat pada siklus II menjadi 92% dengan kualifikasi A (Sangat Baik). Pada aktivitas peserta didik siklus I rata-rata 78,5%, dengan kualifikasi C (Cukup), meningkat pada siklus II menjadi 92% dengan kualifikasi A (Sangat Baik). Hasil belajar peserta didik siklus I diperoleh rata-rata 66,74 dengan kualifikasi D (Kurang), dan meningkat pada siklus II menjadi 83,80% dengan kualifikasi B ( Baik). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar.

Corresponding author miftahulriska17januari@gmail.co m

JBES 2022

PENDAHULUAN

Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan, hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan nasional. Kurikulum merupakan sebuah wadah yang menentukan arah pendidikan.

Saat ini pendidikan di Indonesia menggunakan kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun 2013/2014.

Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya. Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kegiatan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang didasarkan pada sebuah tema yang didalamnya terdapat beberapa mata pelajaran yang digabungkan.

(3)

Menurut pendapat Lif (dalam Yunisrul,2020) bahwa “pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema dengan mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pembelajaran yang bermakna kepada Peserta didik”. Selanjutnya menurut Stefani dan Zainal Abidin (dalam Yunisrul,2020) pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran agar dapat memberikan pengalaman bermakna kepada Peserta didik secara utuh.

Pembelajaran tematik terpadu diyakini sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif karena berpusat pada peserta didik, membangkitkan minat, perhatian, partisipasi, cara berfikir kritis serta motivasi siswa dalam belajar, sehingga peserta didik dapat membekali dirinya dengan pribadi yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dipengaruhi oleh seberapa jauh perencanaan yang dilakukan pada pembelajaran tersebut dengan kondisi dan potensi peserta didik.

Perencanaan tersebut haruslah direncanakan secara baik dan sesuai dengan kebijakan kurikulum 2013 yang digunakan pada saat ini, salah satunya dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SDN 17 Manggis Ganting pada tanggal 08,09,10,11 september 2021 , ternyata

pembelajaran tematik terpadu belum berjalan dengan semestinya, penulis menemukan beberapa masalah pembelajaran baik dari segi peserta didik maupun dari segi guru.

Dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik kelas V pada pembelajaran tematik terpadu masih rendah, hal ini disebabkan karena pada saat proses pembelajaran ditemukan beberapa permasalahan. Permasalahan yang ditemui dari segi guru, yaitu 1) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru belum mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi sehingga pada kegiatan pembelajaran peserta didik kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pelajaran, 2) Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran berpusat pada guru atau teacher centered, 3) Guru kurang mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan masalah nyata yang ada disekitar serta tidak menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran, 4) Pada saat peneliti melakukan observasi guru tidak menggunakan rpp saat melakukan kegiatan pembelajaran.

Dari permasalahan yang peneliti temukan di atas berdampak pada peserta didik, yaitu 1) Peserta didik masih kurang aktif dalam proses pembelajaran, 2) Peserta didik hanya diam dan terbiasa mendengarkan penyampaian materi dari guru sehingga peserta didik kurang mampu memecahkan masalahnya sendiri dan kurang berani menyampaikan ide-idenya, 3) Keberanian peserta didik untuk mengemukakan pendapat masih kurang karena peserta didik kurang

(4)

terlatih, 4) Peserta didik sering ribut karena merasa bosan dengan penjelasan materi yang disampaikan guru, 5) Beberapa peserta didik mengantuk karena tidak ada kegiatan selain mendengarkan guru menjelaskan materi 6) Rendahnya hasil belajar tematik terpadu peserta didik, hal ini terlihat dari masih banyaknya nilai peserta didik di bawah kriteria batas minimal.

Melihat masalah di atas perlu adanya tindak lanjut agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, salah satu alternatif tindakan yang dapat digunakan dan diterapkan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan melibatkan peserta didik agar lebih aktif dan berani menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Dan juga perlu dilakukan perubahan cara mengajar sehingga memadai lebih baik lagi.

Salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran di sekolah- sekolah yang disesuaikan antara materi dan metode yang diajarkan.

Oleh karena itu salah satu cara yang peneliti lakukan untuk membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan model Guided Note Taking. Model Guided Note Taking merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan handout dan didalamnya terdapat bagian- bagian penting dari materi yang sengaja dikosongkan . Cristiani ( dalam Yulianto, dkk, 2020) menyatakan bahwa, model pembelajaran Guided Note Taking

merupakan model pembelajaran yang menggunakan handout yang didalamnya terdapat poin- poin penting yang sengaja dikosongkan.

Model pembelajaran Guided Note Taking ditunjukan untuk meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan konsentrasi dan serius, sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang terkesan kaku. Model pembelajaran ini meminta peserta didik untuk berkonsentrasi pada pembelajaran dengan mengisi poin-poin kosong yang terdapat pada panduan yang diberikan oleh guru, sehingga dalam pembelajaran peserta didik tidak hanya mendengarkan atau mencatat saja, dan setelah penyampaian materi dengan metode ceramah selesai, peserta didik diminta untuk membacakan atau mengumpulkan panduan atau Hand out yang telah mereka isi.

Dengan menggunakan model

pembelajaran Guided Note Taking, diharapkan agar materi yang disampaikan guru mendapatkan perhatian dari peserta didik, sehingga peserta didik tidak bisa bermain-main karena dituntut untuk berkosentrasi dan menyimak materi dari awal hingga selesai, peserta didik mendengarkan dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru sesuai dengan handout yang telah disiapkan oleh guru. Hal ini dapat memicu keberanian peserta didik dalam berpartisipasi dengan membacakan hasil tulisan pada handout yang telah disiapkan oleh guru.

(5)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Budiningsih, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Yogyakarta dengan judul “Penerapan Model Guided Note Taking dalam Meningkatkan Prestasi Belajar pada pembelajaran PKN Peserta didik Kelas IV Mi Al-Huda Kalisari Kec.

Tempuran Kab. Magelang” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Aulia dan Muhammad Abas dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas V” juga menunjukkan bahwa model pembelajaran Guided Note Taking juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan ketuntasan sebesar 92% dengan nilai rata- rata hasil belajar 82,8. Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti kemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Guided Note Taking Di Kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi”.

METODE PENELITIAN Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi dengan jumlah peserta didik 26 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 11 orang perempuan

Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II Januari s/d Juli Tahun Ajaran 2021/ 2022 di kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, dan siklus II terdiri dari 1 kali pertemuan.

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan.

Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 24 Maret. Sedangkan siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 05 April 2022.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengamati fenomena yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajaran.

Pendekatan Kualitatif menurut Iskandar (dalam Hermawan (2019: 100) adalah suatu penelitian yang berpegang pada paradigma naturalistik dan fenomenologi.

Sedangkan pendekatan kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian statistik yang menyajikan data numerik/angka-angka dalam bentuk tabel, grafik dan sebagainya.

(6)

Menurut Sugiyono (2013), penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK). Menurut Sanjaya (2013), penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Alur Penelitian

Alur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2015:4) yaitu secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, 4) refleksi.

Keempat komponen tersebut di pandang sebagai siklus. Oleh sebab itu, siklus pada tahap ini adalah putaran atau alur kegiatan yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan sebanyak 2 siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Jika peningkatan hasil belajar peserta

didik sudah nampak maka pertemuan akan dibatasi.

Prosedur Penelitian

Kegiatan pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tahapan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan tahap refleksi. Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mengacu pada model Kemmis & Taggart (dalam Uno, dkk 2014:71) yang terdiri dari empat komponen yaitu:

(1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Pada model ini, komponen tindakan dan pengamatan dilaksanakan pada waktu yang sama.

Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif diperoleh dari hasil penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses pelaksanaan pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan guru dan kegiatan peserta didik.

Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai hasil belajar peserta didik dalam bentuk angka- angka.

Data tersebut mencakup data yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar peserta didik yang terdiri atas informasi sebagai berikut:

a. Perencanaan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Guided Note Taking dikelas V SDN 17 Manggis Ganting kota Bukittinggi yang

(7)

meliputi identitas mata pelajaran, kompetensi inti (KI), kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, memilih dan menetapkan materi pelajaran, metode dan model pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, kegiatan atau langkah-langkah pembelajaran, dan instrumen penilaian

b. Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP model pembelajaran Guided Note Taking di kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi.

c. Hasil belajar peserta didik setelah pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu mengguanakan model pembelajaran Guided Note Taking di kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sumber data penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran serta hasil pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking di kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi yang meliputi: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, kegiatan evaluasi pembelajaran, aktivitas guru dan aktivitas peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar. Data diperoleh dari subjek penelitian yaitu guru dan peserta didik kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi.

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dengan cara pengamatan atau observasi, tes dan non tes.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi, ;embar tes, lembar pengamatan.

Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis menggunakan model analisis data kualitatif dan kuantatif. Data dianalisis dengan tahapan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.

Analisis data kuantitatif yaitu terhadap hasil peserta didik aspek pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan presentase menurut Kemendikbud (2016) sebagai berikut:

Nilai = jumlah skor yang diperoleh

jumlah skor maksimal x 100%

Dengan kriteria taraf keberhasilan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kriteria Kualifikasi Nilai

Peringkat Nilai

Sangat Baik (A) 90 < A ≤ 100 Baik (B) 80 < B ≤ 90 Cukup (C) 70 < C ≤ 80

Kurang (D) ≤ 70

(Sumber : Kemendikbud panduan penilaian sekolah dasar kurikulum 2013 Tahun 2016)

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perteuan 1

Perencanaan

Rancangan pembelajaran disusun secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas V SDN 17 Manggis Ganting Kota Bukittinggi.

Sebelum RPP disusun, peneliti dan guru kelas

terlebih dahulu menganalisis

kompetensikompetensi dasar yang terkait yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 kelas V semester II. Pada Siklus I pertemuan I ini akan membahas tema 8 lingkungan sahabat kita subtema 1 manusia dan lingkungan pembelajran 3 terdapat 3 muatan pembelajaran yaitu bahasa indonesia, Pendidikan kewarganegaraan (PPKN) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Pelaksanaan

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I proses pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model model pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah model Guided Note Taking 1) Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik, 2) Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian yang kosong dalam handout tersebut, 3) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran, 4) Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut, 5) Setelah penyampaian materi

selesai, minta peserta didik membacakan handout.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada siklus I Pertemuan I dimana hasil yang diperoleh yaitu lembar penilaian RPP dan lembar pengamatan dari aktivitas guru dan aktivitas peserta didik yang diisi oleh guru kelas V sebagai observer, rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan I memperoleh skor 26 dari 36 skor maksimal dengan persentase 72% (C), dan penilaian aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan I diperoleh jumlah skor 20 dari skor maksimal 28 dengan persentase 71% (C), dan penilaian aktivitas pesera didik dalam melaksanakan pembelajaran siklus I pertemuan I diperoleh jumlah skor 20 dari skor maksimal 28 dengan persentase 71% (C) Siklus I Pertemuan 2

Perencanaan

RPP pada siklus I pertemuan II diperoleh 83% (B). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran Model Guided Note Taking memiliki klasifikasi baik.

Pelaksanaan

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2 proses pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model model pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah model Guided Note Taking 1) Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada

(9)

peserta didik, 2) Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian yang kosong dalam handout tersebut, 3) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran, 4) Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut, 5) Setelah penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handout.

Dari observasi pelaksanaan kegiatan guru pada penelitian siklus I pertemuan II dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru diperoleh jumlah skor 24 dari skor maksimal 28 dengan persentase 86% dengan kualifikasi baik. Dan aktivitas peserta didik diperoleh skor 24 dari skor maksimal 28 dengan persentase 86%.

Siklus II Perencanaan

Berdasarkan pengamatan terhadap RPP pada siklus II diperoleh rata-rata 94%, (A). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menggunakan model Guided Note Taking memiliki klasifikasi Sangat Baik.

Pelaksanaan

Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2 proses pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model model pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah Guided Note Taking 1) Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan

dengan metode ceramah kepada peserta didik, 2) Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian yang kosong dalam handout tersebut, 3) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran, 4) Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut, 5) Setelah penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handout.

Dari observasi pelaksanaan kegiatan guru pada penelitian siklus II dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru diperoleh nilai dengan persentase 92% dengan kualifikasi sangat baik.

Dan kegiatan peserta didik diperoleh nilai dengan persentase 92%.

KESIMPULAN

Perencanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Guided Note Taking pada pembelajaran tematik terpadu dituangkan dalam bentuk RPP yang komponen penyusunnya terdiri dari Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, media dan sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian. RPP dirancang dengan langkah-langkah model Guided Note Taking yaitu: 1) Memberikan bahan ajar misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik, 2) Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian

(10)

yang kosong dalam handout tersebut, 3) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran, 4) Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut, 5) Setelah penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handout.

Hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pertemuan 1 adalah 72%

dengan kriteria cukup. Kemudian meningkat di siklus I pertemuan II yaitu 83% dengan kriteria baik, dengan rata-rata pada siklus I adalah 77,5%

(C). Dan semakin meningkat pada siklus 2 yaitu 94% dengan kriteria sangat baik (A).

Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model model Guided Note Taking pada pembelajaran tematik terpadu dilihat dari 2 aspek yaitu dari kegiatan guru dan kegiatan peserta didik. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I pertemuan 1 adalah 71% dengan kriteria cukup. Siklus I pertemuan 2 menjadi 86% dengan kriteria baik sehingga siklus I memiliki rata-rata 78,5% dengan kriteria cukup. Pada siklus II hasil pengamatan kegiatan guru meningkat yaitu 92%.

Sedangkan hasil observasi kegiatan peserta didik pada siklus I pertemuan 1 adalah 71% dengan kriteria cukup, dan meningkat pada siklus I pertemuan 2 menjadi 86% dengan kriteria baik sehingga didapatkan rata-rata siklus I adalah 78,5% dengan kriteria cukup. Pada siklus II hasil pengamatan kegiatan peserta didik meningkat

daripada hasil siklus I yaitu 92% dengan kriteria sangat baik.

Penilaian terhadap peserta didik dalam peningkatan hasil belajar dengan penerapan model Guided Note Taking pada pembelajaran tematik terpadu siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata 63,24 kemudian pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 71,24 dengan prediket cukup (C), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 83,80 dengan prediket baik (B).

REFERENCE

Emzir. (2012). Metodologi Penulisan Kualitatif Analisis Data. Rajawali Pers.

Fatimah. “Pengaruh Model Pembelajaran Active Learning Tipe Guided Note Taking (Catatan Terbimbing) dengan Pemanfaatan Lembar Kerja Peserta Ddidik Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X Ma Ddi At- Taufiq Padaelo Kabupaten Barruh”.

Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar,2016.

Hamiyah, N., Jauhar,M. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Izah, N. A., Maulidah, M., & Heriyanto, H.

(2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Guided Note Taking Materi Tata Surya Kelas Vii- G Smp Negeri 1 Kamal Tahun Pelajaran 2017/2018. Natural Science Education Research, 1(2), 122-134.

Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud.

Kunandar. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Rajawali Pers.

(11)

Lestari,Neta Dian. (2018). Analisis Penerapan Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-kota Palembang. Jurnal Neraca.Vol 2 No.1.71

Lovisia, E. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar. SPEJ (Science and Physic Education Journal), 2(1), 1-10.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Meiyani, F. A. A., & Sukma, E. (2021).

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Di Kelas IV SDN 06 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Journal of Basic Education Studies, 4(1), 3635- 3649.

Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2016. Strategi Model Pembelajaran.

Yogyakarta: Aswaja Presindo.

Novianti, N. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking Pada Materi Sifat-sifat Bangun Ruang Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Bireuen. Jurnal Pendidikan Dasar (JUPENDAS), 3(2).

Nurrita, T. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari'ah dan Tarbiyah, 3(1), 171-210.

Octavia, Shimphy A. 2020. Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish CV. Budi Utama.

Popiyanto, Yudha. 2019. Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Tematik Peserta didik Sekolah Dasar. Trapsila:

Jurnal Pendidikan Dasar, 01(01).

Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. Jakarta: Prenadamedia Group.

. 2019. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.

Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.

Rukin, Dr. S,Pd,M.Si. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sulawesi Selatan:

Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2016. Pembelajaran Tematik Terpadu.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sitorus, A.,Harahap,H.A. 2019. Gerakan Inovesi Mendidik Berkarakter. Lampung: Swalova Publishing.

Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suharsimi, & Arikunto. (2015). Penulisan Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2013. Metode Penulisan Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

(12)

Tibahary, A. R., & Muliana, M. (2018). Model- model pembelajaran inovatif. Scolae:

Journal of Pedagogi, 1(1), 54-64.

Yulianto, A., Mahmud, E., & Kumullah, R.

(2020). Pengaruh Model Guided Note Taking (GNT) Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Mata Pelajaran PPkn Kelas V SD Negeri 26 Kota Sorong. Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar, 2(2), 64-70.

Yunisrul & Nining,purwati (2020) Pengaruh Strategi Active Learning Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Tematik Terpadu Kelas Iii Sekolah Dasar. Jurnal pendidikan tambusai. 4 (3),1972-1980.

Zuriati,E.,Asrimar,N.,Guru,P.Dasar,.S.,Padang, U.N.& Belajar,H.(2020) Peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model problem based learning di kelas IV SD (study literatur). 4 (2), 2017-2082.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis model Guided Note Taking lebih baik dibandingkan dengan siswa

Setelah kemampuan awal siswa diketahui, maka kegiatan penelitian dapat dilanjutkan dengan pemberian perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan model Guided Note

Setelah kemampuan awal siswa diketahui, maka kegiatan penelitian dapat dilanjutkan dengan pemberian perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan model Guided Note

Hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan modul pembelajaran matematika berbasis model Guided Note Taking lebih baik dibandingkan dengan siswa

Pada siklus I pelaksanaan model active learning dengan menggunakan metode guided note taking dilakukan sesuai deskripsi mengenai langkah- langkah model investigasi

“Menurut Silberman (2009: 108) Metode Guided Note Taking adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pembelajaranya dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang

Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama kegiatan pembelajaran pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar dengan menggunakan model

Pengembangan LKPD berbasis guided note taking dengan penambahan berbantuan Liveworksheet merupakan pendekatan inovatif dalam pembelajaran yang bertujuan meningkatkan kualitas pencatatan