TSTS Jurnal 1
Title Journal Volume Year Author Scopus Abstract Conclusion
Jurnal 2 Title Journal Volume Year Author Scopus Abstract Conclusion
Jurnal 3 Title Journal Volume Year Author Scopus Abstract Conclusion
Jurnal 4 Title Journal Volume Year Author Scopus Abstract Conclusion
Jurnal 5
Title Journal Volume Year Author Scopus Abstract Conclusion
Jurnal 6
Judul
PENERAPAN METODE TWO STAY STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PALELE BARATJurnal
AL-MUJAHIDAHVolume
6 (1)Tahun
April 2025Penulis
Asmiati S. Ape, Asriyati Nadjamuddin, Andi NurwatiSinta
S6Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar melalui penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray(TSTS).Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus dan melibatkan 14 siswa kelas IV SDN 1 Paleleh Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Pada tahap pra-siklus, hanya 2 siswa (14,28%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan rata-rata nilai sebesar 46,42%. Setelah penerapan model TSTS, ketuntasan siswa meningkat menjadi 50% pada siklus I dan mencapai 85,71% pada siklus II, dengan rata-rata nilai akhir 85,39%. Aktivitas guru dan siswa juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, masing-masing mencapai 85,71% dan 81,53% pada siklus II. Model TSTS terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa, mendorong partisipasi aktif, dan menciptakan suasana pembelajaran yang kolaboratif. Dengan demikian, model TSTS dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada pembelajaran matematika.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahap pra-siklus, siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray(TSTS) terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Pada pra-siklus, hanya 2 siswa (14,28%) yang berhasil mencapai ketuntasan, sementara 12 siswa (85,71%) belum mencapai standar, dengan rata-rata nilai hanya sebesar 46,42%. Setelah penerapan model TSTS pada siklus I, terjadi peningkatan ketuntasan siswa menjadi 28,57% pada pertemuan pertama dan 50% pada pertemuan kedua, meskipun masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.Pada siklus II, penerapan model TSTS menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Ketuntasan siswa meningkat secara signifikan menjadi 83,33% pada pertemuan pertama dan 85,71% pada pertemuan kedua, dengan rata-rata nilai akhir mencapai 85,39%.Selain itu, aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran juga mengalami
peningkatan, masing-masing menjadi 85,71% dan 81,53%. Temuan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TSTS mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam diskusi, memperkuat pemahaman mereka terhadap materi, serta membantu siswa mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan. Oleh karena itu, model TSTS dapat dijadikan pilihan yang efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
Jurnal 7
Judul
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIUPTD SD NEGERI 190 BARRUJurnal
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas MandiriVolume
10 (4)Tahun
Desember 2024Penulis
Putri Hamza,Siti zalzabila ibrahim,Abdan Syakur, S.Pd.,M.PdSinta
S5Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III UPTD SD Negeri 190 Barru. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melibatkan 20 siswa sebagai subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar siswa. Pada Siklus I, hanya 9 siswa (45%) yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, sementara 11 siswa (55%) belum mencapai KKM. Setelah dilakukan perbaikan pada penerapan model TSTS di Siklus II, sebanyak 17 siswa (85%) berhasil mencapai KKM, sementara 3 siswa (15%) belum tuntas. Peningkatan inimembuktikan bahwa model pembelajaran TSTS efektif meningkatkan hasil belajar matematika dengan mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat menjadi solusi dalam mengatasi tantangan pembelajaran pada mata pelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran matematika di UPTD SD Negeri 190 Barru. Pada Siklus I, ketuntasan belajar siswa masih rendah dengan hanya 45%siswa mencapai KKM. Namun, setelah dilakukan perbaikan dalam implementasi model TSTS di Siklus II, ketuntasan belajar siswa meningkat secara signifikan hingga mencapai 85%.Model TSTS efektif dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif, sehingga membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Peningkatan hasil belajar ini juga didukung oleh bimbingan intensif dari guru, pengelolaan kelompok yang optimal, dan penggunaan media pembelajaran yang menarik. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan mengkaji penerapan model TSTS pada mata pelajaran lain dan di tingkat kelas yang berbeda untuk memperluas manfaatnya dalam dunia pendidikan.
Jurnal 8
Judul
Efektivitas Model Pembelajaran Two Stay Two Stray(TSTS) dalam MeningkatkanHasil Belajar Matematika
Jurnal
Jurnal Penelitian dan Pengembangan PendidikanVolume
4 (3)Tahun
2020Penulis
Komang Junia Adi Purnama)Komang Junia Adi Purnama, I Gusti Ngurah Japa, I Made Suarjana.Sinta
S2Abstrak
Rendahnya hasil belajar matematika siswa dan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) menjadi masalah utama penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Model pembelajaran Two Stay Two Strayterhadap hasil belajar Matematika. Penelitian inimenggunakan metode pencatatan dokumen yang berkaitan dengan model pembelajaran Two Stay Two Strayterhadap hasil belajar Matematika di sekolah dasar yang dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yakni meta analisis dengan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut; (1) menentukan dan mempelajari topik penelitian yang akan dirangkum, (2) mencari dan mengumpulkan sejumlah topik yang telah ditentukan dan menyeleksinya, (3) melakukan perhitungan effect sizedengan mengidentifikasi mean dan standar deviasi dari perhitungan uji t yang telah dilakukan, dan (4) menarik kesimpulan dan menginterprestasikan hasil penelitian meta
analisis. Hasil analisis effect sizememaparkan bahwa dari ke 7 penelitian yang relevan hanya terdapat 5 penelitian yang dapat diukur efektivitasnya
dikarenakan data yang disajikan lengkap dengan perolehan perhitungan effect size model pembelajaran Two Stay Two Strayefektif terhadap hasil belajar Matematika siswa dengan hasil belajar Matematika berada pada kategori sangat tinggi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Two Stay Two Stray efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan yaitu secara keseluruhan dari 7 hasil penelitian yang relevan terdapat 5 artikel yang data hasil penelitiannya lengkap dan dapat dihitung menggunakan meta-analisis, model pembelajaran Two Stay Two Stray mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen yang mendapat hasil lebih besar dari kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Two Stay Two Stray memberikan pengaruh yang lebih efektif dan model pembelajaran Two Stay Two Stray layak digunakan dalam pembelajaran matematika. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TSTS berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dibandingkan dengan pengajaran konvensional. Selain itu, model Two Stay Two Straydapat mendorong kepercayaan dan partisipasi siswa. Adapun saran dari penelitian ini ditujukan kepada berbagai pihak, yaitu diharapakan Bagi Guru, dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru terdapat model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk pelajaran Matematika. Bagi Kepala Sekolah, dapat menjadi masukan yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif di sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah. Bagi Peneliti Lain, dijadikan bahan referensi oleh peneliti lain dalam memberikan gambaran seberapa efektifnya menggunakan model Two StayTwo Strayterhadap hasil belajar Matematika siswa SD dengan analisis data yang lengkap ditampilkan pada penelitian.Jurnal 9
Judul
Eksperimentasi Model Pembelajaran Stay Two Stray(TS-TS) danThink Pair Share(TPS)Terhadap Hasil BelajarJurnal
Jurnal Penelitian Tindakan KelasVolume
1 (1)Tahun
2023Penulis
Tiwi Astuti, Eka Fitria Ningsih, Choirudin, and Rahmad SugiantoSinta
S5Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi dua pendekatan pembelajaran matematika yang berbeda dengan menggunakan teorema Pythagoras: model Two Stay Two Stray(TSTS) dan model Think Pair Share(TPS).Penelitian ini lakukan di kelas VIII MTs Nurul ‘Ulum Kotagajah. Model TSTS diterapkan pada kelas VIII B sedangkan model TPS diterapkan pada kelas VIIIC.
Data hasil belajar matematika didapatkan menggunakan instrumen tes.
Sebelum digunakan instrumentelah diuji validitas (indeks aiken antarav= < 0,80 hingga v= >0,80) dan reliabilitas (r = 0.737). Uji t digunakan untuk analisis data, setelah dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas. Uji hipotesis pertama diperolah hasil thit = 61,787 > ttabel= 1,61 sehingga H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan model Two Stay Two Strayefektif kepada hasil belajar matematika peserta didik.
Hipotesis kedua diperoleh hasil thit = 5,25 > ttabel = 1,73 sehingga H0 ditolak.
Hasil ini menunjukan model Think Pair Share efektifefektif kepada hasil belajar matematikapeserta didik. Hipotesis ketiga diperoleh hasil thit= -1,69 < ttabel=
1,67 sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukan bahwa model TSTS sama efektifnya dengan model TPS.
Kesimpulan
Temuan dan pembahasan tersebut mengarahkan peneliti untuk menyimpulkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah penerapan paradigma Two Stay Two Stray (TSTS). Hal ini menunjukkan kemanjuran paradigma Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan keberhasilan siswa dalam matematika. Bedasarkan uji paired sampel tes atau uji t dua sampe berpasangan diperoleh fhitung 61,78 > ftabel 1,61. Hipotesis kedua terdapat perbedaan atau model Think Pair Share (TPS) tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Bedasarkan uji paired sampel tes atau uji t dua sampe berpasangan diperoleh fhitung 5,25 > ftabel 1,73. Hipotesis ketiga, Berdasarkan temuan penelitian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara pendekatan Two Stay Two Stray dengan strategi Think Pair Share ditinjau dari hasil belajar siswa. Siswa yang menggunakan strategiTwo Stay Two Stray memiliki skor rata-rata 70,83, sedangkan siswa yang menggunakan model Think Pair Share memiliki skor rata-rata 75. Berdasarkan kinerja rata-rata siswa, dapat disimpulkan bahwa kedua metode sama efektifnya. Dk = {t|t -1,69 < 1,67} konsisten dengan pengujian data, maka H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar pada siswa.Jurnal 10
Judul
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAYJurnal
Al-Irsyad Journal of Mathematics EducationsVolume
1(2)Tahun
Juli 2022Penulis
Andi Kamal Ahmad, Ishak, AfdaliaSinta
S4Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengupayakan peningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X Sains 3 Madrasah Aliah Negeri Pinrang melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Sty Two Stray. Kriteria peningkatan ditinjau dari menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah:1) Meningkatnya skor rata-rata hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II. 2) Meningkatnya ketuntasan belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II, dimana ketuntasan secara individu tercapai jika siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dan ketuntasan secara klasikal tercapai jika diatas ningkatnya proses pembelajaran ditinjau dari Aktivitas siswa dengan kategori Baik dan Tanggapan siswa dengan kategori positif terhadapmodel pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two StrayHasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika denganPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Two Sty Two Stray meliputi: 1) Skor rata-rata hasil belajar matematika siswa meningkat pada siklus I sebesar 66,21 menjadi 79,57 pada siklus II. 2) Persentase siswa yang tuntas belajar meningkat yaitu pada siklus Isebesar 61,9% menjadi 90,5% pada siklus II. Dan 3) Aktivitas dan tanggapan siswa meliputi: a) Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat sesuai dengan lembar observasi yakni peningkatan dari siklus I sebesar 41% menjadi 47% pada siklus II dan menurunnya aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran dari siklus I sebesar 26% menjadi 14% pada siklus II. b) Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa hampir semua siswa menyukai matematika, dan menyukai model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray serta setuju jika model ini diterapkan di sekolah.Kesimpulan
Berikut ini disimpulkan tentang 1) rata-rata hasil belajar siklus I dan Siklus II, 2) persentase ketuntasan belajar siswa, dan 3) aktivitas dalam proses belajar serta tanggapan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray a.Skor rata-rata hasil belajar matematika siswa meningkat yaitu pada siklus I sebesar 78,65 menjadi 83,18 pada siklus II.b.Persentase siswa yang tuntas belajar meningkat yaitu pada siklus I sebesar 65% menjadi 90% pada siklus II, jadi ketuntasan secara klasikalsudah tercapai.c.Aktivitas dan tanggapan siswa:a.Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat sesuai dengan lembar observasi yang dilakukan selama penelitian yaitu aktivitas siswa yang sesuai dengan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 41% menjadi 47% pada siklus II dan menurunnya aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran dari siklus I sebesar 26%menjadi 14% pada siklus II.b.Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa hampir semua siswa menyukai matematika, dan senang model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray serta setuju jika model ini diterapkan di sekolahBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada siswa kelas X SAINS 3 Mandrasa Aliyah Negeri Pinrang. Berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa hampir semua siswa menyukai matematika, dan menyukai model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray serta setuju jika model ini diterapkan di sekolah.
Improving Mathematics Learning Outcomes through Cooperative Learning Model Type Two Stay Two Stray