Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Inpres Balang-Balang Kabupaten Gowa terlaksana dengan baik karena siswa menggunakan 5 tahapan yaitu: mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Akibatnya kesan siswa “Yang penting sukses”, formalitas, kurang perhatian, lalai dalam menyelesaikan tugas, pembelajaran musiman dan lain sebagainya seringkali mewarnai sikap siswa dalam belajar.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Pustaka
Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai materi dengan menggunakan pendekatan saintifik, bahwa informasi dapat datang dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi instruksional dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta bertujuan untuk mendorong siswa belajar dari berbagai sumber melalui pengamatan dan bukan hanya sekedar diberitahu.
Karakteristik Dan Tujuan Pembelajaran dengan Metode Saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Guru yang efektif mampu menginspirasi siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dalam pendekatan saintifik, guru diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya.
Cara Meningkatkan Hasil Belajar Para Siswa
Guru harus mampu menyediakan situasi dan suasana belajar yang dapat mengakomodasi semua gaya belajar siswa dengan baik. Gaya belajar yang terakomodasi dengan baik juga akan meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak mudah terganggu oleh hal lain di luar kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Usaha Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Untuk proses belajar mengajar yang baik, berbagai jenis metode pengajaran hendaknya digunakan secara bergantian atau bekerja sama. Dari segi penerapannya, terdapat metode pengajaran yang cocok untuk jumlah siswa yang banyak.
Pengertian Pendidikan Agama Islam
Haidar Putra Daulay menyatakan bahwa pendidikan Islam sebenarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik jasmani maupun rohani.28 Dari berbagai definisi di atas, terlihat jelas bahwa pendidikan agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana untuk mencapai tujuan. mempersiapkan siswa peserta. mengetahui, memahami, menghayati, meyakini, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al-Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pendidikan, pelatihan dan pemanfaatan. 29 Dengan demikian, pendidikan agama Islam merupakan upaya yang berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani.
Tujuan Pendidikan Agama Islam
Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dengan sombong di muka bumi. Melihat ruang lingkup di atas, terlihat bahwa tujuan pendidikan agama Islam mempunyai cakupan yang sangat luas, baik materiil maupun spiritual. Bahwa pendidikan agama Islam tidak hanya memandang pendidikan sebagai upaya mendidik (pendidikan intelektual, kecerdasan) tetapi sejalan dengan pandangan Islam tentang kemanusiaan dan hakikat keberadaannya.33 Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menghasilkan orang-orang yang beriman dan berilmu serta saling mendukung.
Kerangka Pikir
Pengaruh Pendekatan 2. Metode Mengajar
Pengaruh Teman
Gaya Belajar 2. Rasa Percaya Diri
Jenis Penelitian
Lokasi Dan Objek Penelitian
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Hasil adalah sesuatu yang dihasilkan (diciptakan, dibuat) sebagai hasil usaha.” “Belajar adalah usaha memperoleh kecerdasan atau pengetahuan untuk mengubah perilaku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.” Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah keterampilan yang dimiliki siswa setelah belajar, yang berupa keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh dari pengalaman. Hasil belajar berupa pola tindakan, nilai, wawasan, sikap, penghayatan dan keterampilan.
Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorikan, menganalisis, mensintesis fakta dan konsep, serta mengembangkan prinsip-prinsip ilmiah. Keterampilan motorik merupakan kemampuan melakukan serangkaian gerakan fisik secara usaha dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan fisik.
Data dan Sumber
Namun sampel tersebut harus mewakili populasi yang ada, yaitu dapat dipandang mewakili populasi tersebut.41. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti 42 Penelitian ini merupakan penelitian sampel, artinya penelitian ini tidak mempelajari seluruh populasi yang ada tetapi hanya mempelajari sekelompok kecil dari sebagian kecil populasi. Mengenai teknik pengambilan sampelnya, peneliti menggunakan sampel porposive yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan kesamaan, keacakan, atau luas wilayah melainkan berdasarkan tujuan tertentu.43 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah Kelas V.
Dimana pencatatan sumber data merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengarkan dan bertanya. Jadi, dalam hal ini peneliti memperoleh data dari data-data yang ada berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti lebih lanjut, melalui literatur atau daftar pustaka. 44 Sumber data tersebut adalah dokumentasi dan beberapa arsip yang ada di SDI Balang-balang kabupaten Gowa.
Instrumen Penelitian
Adapun beberapa kelemahan peneliti sebagai instrumen adalah pertama, tidak mudahnya menjaga objektivitas dan netralitas peneliti sebagai peneliti. Keterlibatan subjek memang baik dalam penelitian kualitatif, namun jika tidak hati-hati, tanpa disadari peneliti akan mencampurkan data lapangan hasil observasi dengan pendapatnya sendiri. Kedua, pengumpulan data dengan menggunakan peneliti sebagai instrumen utama sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis, menganalisis, dan melaporkan hasil penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian dianggap lengkap apabila telah ditarik kesimpulan dan status hipotesis telah ditentukan, diterima atau ditolak. Perkiraan waktu tentu saja dapat dibuat, namun jadwal (waktu) yang tepat dalam penelitian kualitatif tidak mungkin dicapai seperti dalam penelitian kuantitatif.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Observasi (Pengamatan)
Metode Interview (Wawancara)
Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data latar belakang SDI Balang-balang Kabupaten Gowa yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi misi dan tujuan, status guru dan pegawai, status siswa serta status sarana dan prasarana yang tersedia. . Dan juga informasi tentang guru dan pegawai di SDI Balang-balang Kabupaten Gowa dan program yang ada.
Teknik Analisis Data
Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat SD Inpres Balang-Balang
- Visi dan Misi Visi
- Keadaan Guru Dan Siswa a. Keadaan Guru
- Sarana Dan Prasarana
Terkait dengan situasi guru, SD Inpres Balang-Balang kini telah memiliki guru yang memadai sebagai tenaga pengajar. Untuk mengetahui keadaan guru di SD Inpres Balang-Balang, berikut dapat disajikan dalam bentuk. Demikian pula SD Inpres Balang-Balang berperan penting dalam memajukan dan mengembangkan kondisi peserta didik.
Untuk mengetahui keadaan siswa SD Inpres Balang-Balang dapat ditabulasikan sebagai berikut. Keadaan prasarana di SD Inpres Balang-Balang relatif memadai untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik intra maupun ekstra kurikuler.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam proses pembelajaran, ada beberapa persiapan yang diperlukan oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam di SD Inpres Balang-Balang sebelum proses pembelajaran dimulai, yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode dan media, serta bentuk penilaian. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, pembagian waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator kinerja kompetensi. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SD Inpres Balang-Balang Mata Pelajaran : Agama Islam dan Karakter.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun dengan menerima wahyu pertama dalam surat Al Alaq/96:1-5 melalui perantaraan malaikat Jibril di Gua Hiro, dakwah nabi secara sembunyi-sembunyi di Mulia setelah wahyu kedua. , Surah Al Muddasir/ 74 ;1-7, masih sebatas keluarga dekat. Tuduhan terbuka terhadap Mabi dimulai setelah turunnya surat Al Hijr/15:94-95.
Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific
Pembukaan pelajaran dengan salam dan doa khusyuk yang dipimpin oleh salah satu siswa; Siswa bersama kelompok mendiskusikan isi video dengan ajaran Islam tentang perilaku berperang Nabi Muhammad SAW. Siswa mengumpulkan data yang dibahas dalam konten video ajaran agama Islam tentang perilaku Nabi Muhammad SAW kemudian dianalisis bersama kelompoknya masing-masing.
Menyajikan hasil diskusi aspek-aspek penting perilaku berperang Nabi Muhammad SAW. Menyikapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonfirmasi, menyanggah) Membuat kesimpulan dengan bantuan dan bimbingan guru. Melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa terhadap kegiatan yang dilakukan sebagai masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
Penilaian Hasil Pembelajaran
Penerapan Saintifik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas V SD Inpres Balang-Balang Kabupaten Gowa
Sebelum kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dimulai di kelas, seorang guru PAI memerintahkan para siswanya untuk mengenakan jilbab bagi anak perempuan dan kopiah untuk anak laki-laki. Guru memfasilitasi pengamatan siswa dan melatih mereka memperhatikan hal-hal terpenting dalam suatu pembelajaran (melihat, membaca dan mendengar). Siswa mengumpulkan data yang dibahas dalam konten video dengan ajaran agama Islam tentang perilaku berperang Nabi Muhammad SAW.
Dalam pendekatan saintifik, guru diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya. Selain itu pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan komunikasi dan berani di depan umum.
Dampak Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Meningkatkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas V SDI Balang-
Pengaruh terhadap kinerja belajar siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan pendekatan saintifik terlihat dari nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh pendidik agama Islam. Selain itu, pada saat penulis mewawancarai siswa, pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang telah diterapkan oleh guru PAI memberikan dampak yang sangat baik bagi siswa. Metode dan pendekatan yang digunakan guru ketika mengajarkan pendidikan agama Islam sangat menunjang hasil belajar siswa, memperluas pengetahuan agama siswa, dan menjadikan siswa lebih aktif.
Siswa dapat menambah pengetahuannya melalui pengalaman belajar/belajar kelompok yang dilakukan secara mandiri. Siswa menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif dan produktif, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PENUTUP
Saran
Selalu mencari informasi terkini tentang kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik yang digunakan dalam proses pembelajaran, mampu mengikuti perkembangan teknologi, menambah wawasan dan keahlian sebagai guru, berkolaborasi antar warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk selalu menciptakan lingkungan yang kondusif . Dengan menambah koleksi buku perpustakaan khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam kurikulum 2013 yang belum ada panduannya, maka perbaikan hot spot yang ada dapat meningkatkan kemudahan belajar bagi siswa. Kami berharap dalam proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, guru lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan media dan menerapkan metode pengajaran yang dapat merangsang aktivitas, kreativitas dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan menerapkan pendekatan saintifik ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan senang mempelajari pendidikan agama Islam, sehingga hasil belajar siswa pun meningkat.