Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Dalam Mengidentifikasi Unsur Cerpen Menggunakan Media Kartun Animasi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyimak pengenalan unsur cerpen dengan menggunakan media animasi kartun pada siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Mattiro Sompe Pinrang.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (CRA) Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang yang berjumlah 31 siswa. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai antara siklus I dan siklus II yang merupakan komponen-komponen yang saling berkaitan. Data dikumpulkan melalui format observasi dan tes yang dihasilkan dari identifikasi unsur-unsur cerita pendek menggunakan flashcard, kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyimak dapat mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek menggunakan media film kartun animasi dengan memperhatikan tujuh aspek yang menjadi parameter evaluasi yaitu alur, tokoh dan penokohan, latar, gaya bahasa, citraan, tema cerita dan pesan yang disampaikan. dalam film animasi. . Hasil analisis tes pada siklus I diperoleh nilai rata-rata keseluruhan siswa sebesar 67,6%, sedangkan nilai pada siklus II sebesar 85,5% dan dinyatakan berhasil.
KATA PENGANTAR
Haslinda, M.Pd selaku pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. Bapak/Ibu, dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu, keterampilan dan sikap kepada penulis. Serta para staf administrasi yang banyak memberikan bantuan kepada penulis selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi Istilah 1. Peningkatan
Kajian Pustaka
- Penelitian yang Relevan
- Media Pembelajaran
- Keterampilan Menyimak
- Cerita Pendek (Cerpen)
- Media Audio Visual Animasi
- Defenisi Animasi
- Karakteristik dan Langkah-langkah Pembelajaran dengan Video Animasi Animasi
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penyerapan siswa terhadap materi yang dipelajari. Dari beberapa fungsi yang disebutkan di atas, media pembelajaran mempunyai nilai praktis yaitu; (1) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, (2) Media dapat mengatasi keterbatasan kelas. Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan Glasgow dalam (Azhar, 2011:33) membagi media menjadi dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi maju.
Media realia yaitu model, spesimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).. a) Media berbasis telekomunikasi yaitu telekonferensi, perkuliahan jarak jauh. Menurut Vienna, media pembelajaran dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut mana melihatnya. a) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibedakan menjadi: Menurut Arif dkk, jenis media yang umum digunakan dalam kegiatan pembelajaran khususnya di Indonesia adalah: a) media grafis, b) media audio, dan c) media proyeksi senyap.
Media audiovisual merupakan media yang menggunakan dua indera sekaligus yaitu pendengaran dan penglihatan. Media audiovisual senyap adalah media yang menampilkan suara dan gambar, misalnya bingkai suara (slide suara). Sedangkan media audiovisual bergerak yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak, seperti film dan video atau VCD.
Di antara media pembelajaran, media animasi audiovisual dalam bentuk CD merupakan media yang paling banyak digunakan.
Kerangka Pikir
Agar siswa melihat tayangan video tidak hanya sebagai media hiburan, maka harus dilatih terlebih dahulu untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan kebutuhan yang baik pasti akan menambah semangat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. CD tergolong dalam media audiovisual, yaitu media komprehensif yang menggabungkan bentuk visual dengan suara.
Media audiovisual dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang dapat didengar (suara) dan dilihat (visual), sehingga dapat menggambarkan suatu permasalahan, suatu konsep, suatu proses yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. Media audiovisual mampu merangsang beberapa pemahaman, dan menawarkan alat baru yang mampu mengatasi keterbatasan buku teks dan guru. Untuk mencapai hal tersebut, seorang guru harus menggunakan dan menguasai media yang tepat dalam proses pembelajaran, khususnya untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek.
Salah satu strategi pengajaran yang digunakan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan media yang menarik. Dengan menggunakan media yang menarik, siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengenal unsur-unsur cerpen. Media ini memberikan gambaran cerita pendek yang lebih realistis, sehingga dapat memudahkan siswa dalam mengenali unsur-unsur cerita pendek pada materi menyimak siaran, serta dapat memperluas pengetahuan siswa, menimbulkan perasaan senang, dan memotivasi siswa dalam menyimak. Bagus.
Selain unsur suara, media ini juga mempunyai unsur gambar hidup sehingga siswa dapat lebih memahami saat mendengarkan materi yang disampaikan. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut perlu penggunaan media yang tepat dan menarik perhatian siswa. Mengingat permasalahan tersebut, maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari:
Sedangkan untuk kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus II, diperlukan solusi dengan memperbaiki perencanaan pada siklus I.
Hipotesis Tindakan
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosialnya. Menurut Suyadi, penelitian tindakan kelas adalah perencanaan berupa tindakan terhadap kegiatan pembelajaran yang sengaja dibuat dan terjadi di dalam kelas secara bersamaan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA Negeri Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang yang berjumlah 31 orang.
Fokus Penelitian
Prosedur Penelitian
Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil tindakan yang dilaksanakan dan untuk memperbaiki langkah tindakan selanjutnya. Evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan meliputi evaluasi terhadap kualitas, kuantitas dan waktu setiap tindakan.
Tahap dan Alur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Pertemuan Pertama Siklus I
- Pertemuan Kedua Siklus I
- Pertemuan Ketiga Siklus I
- Siklus II
- Pertemuan Pertama Siklus II
- Pertemuan Kedua Siklus II
- Pertemuan Ketiga Siklus II
- Pembahasan Hasil Penelitian
- Kesimpulan
- Kompetensi Inti
- Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
- Tujuan Pembelajaran
- Media dan Sumber Belajar 1. Media
- Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Penilaian
- Kompetensi Inti
- Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
- Tujuan Pembelajaran
- Media dan Sumber Belajar 3. Media
- Langkah-langkah Pembelajaran 4. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- Penilaian
Teknik tes digunakan untuk mengetahui kesulitan dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media animasi. Komentar yang diberikan siswa pada saat pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi. Ketika siswa diminta memberikan komentar pada pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi, terdapat 6 siswa (19%) yang aktif, 5 siswa (16%) yang kurang aktif, dan 20 siswa (65%) yang kurang aktif. tidak aktif.
Komentar siswa pada pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi sebanyak 19 orang (61%) yang aktif, 7 orang siswa (23%) yang kurang aktif, dan 5 orang siswa (16%) yang tidak aktif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, secara keseluruhan proses pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek menggunakan media film animasi pada Siklus I masih dikategorikan kurang memuaskan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi.
Kegiatan pada pertemuan pertama siklus II, peneliti memaparkan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi yang sama pada siklus I. Penekanan pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah pada kemampuan mendengarkan cerita pendek berjudul film animasi. Ketika siswa diminta memberikan komentar pada pembelajaran mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media film animasi, terdapat 27 siswa (87%) yang aktif, 2 siswa (10%) yang kurang aktif, dan 1 siswa (3%) yang aktif. tidak aktif.
Berdasarkan hasil observasi, kemampuan siswa dalam mengenali unsur-unsur cerpen pada II. siklus dengan sangat baik. Pembahasan hasil penelitian mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan media film animasi yang dilaksanakan pada I. dan II. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan peneliti, seluruh proses pembelajaran mengenal unsur cerpen.
Berdasarkan hasil identifikasi unsur cerpen siswa dengan menggunakan media pembelajaran film animasi, dari 31 siswa pada siklus I. Siswa tersebut memperoleh nilai rata-rata atas kemampuannya mengidentifikasi unsur cerpen dari film animasi yang ditontonnya pada serial yang ditonton. dari 71-89. Persentase kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek dengan menggunakan media pembelajaran film animasi berbasis uraian pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata akibat identifikasi unsur cerpen menggunakan media pembelajaran film animasi. Tentukan alur atau alur cerita pendek dengan menunjukkan bukti-bukti dalam animasi yang Anda lihat/dengar. Tentukan tokoh dan penokohan dalam cerita pendek dengan menunjukkan bukti-bukti dalam film animasi yang Anda lihat/dengar.
Jelaskan gaya bahasa dalam cerita pendek dengan menunjukkan bukti-bukti dalam film animasi yang Anda lihat/dengar.
DOKUMENTASI