871
Vol. 1 No. 1, September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MELALUI METODE
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN RESITASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR
MUHAMMAD ISWAHYUDI1 Email [email protected]
ABSTRAK
Masalah utama pembelajaran Agama Islam banyaknya siswa belum memahami tingkah laku yang terjadi dilingkungan sekitar sehingga dalam pembelajaran apabila diminta untuk memebrikan contoh belum dapat sepenuhnya menjawab sedangkan pembelajaran PAI tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi, Peningkatan Pembelajaran Agama Islam Melalui metode pemberian tugas belajar dan resitasi sebagai satu langkah terobosan kolaborasi antara model dan metode untuk memeberikan siswa waktu lebih banyak dalam pengamatan dilingkungan sekitar dan belajar mandiri. Pada Siswa SDN-4 Lahei II Desa Lahei Kelas IV Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian ini bertujuan Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pemberian tugas belajar dan resitasi. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pemberian tugas belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Pembelajaran dengan medel kooperatif learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (25,00%), siklus II (100,00%).Penerapan metode pemberian tugas belajar dan resitasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode metode pemberian tugas belajar dan resitasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Keywords: Model Kooperatif Learning, metode Penugasan
872 PENDAHULUAN
Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif.
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif.
(Saputri, 2020). Peranan seorang guru sangat penting karena guru PAI dapat memberikan pemahaman tentang aqidah Islam secara benar dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai kebhinekaan dan kebangsaan dan beruapaya agar siswa bisa aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
(Chumaidah, 2020). Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa yang bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasana kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman- temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai (Surawan : 2019)
Tempat Penelitian ini bertempat di SDN-4 Lahei II Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara Tahun Pelajaran 2021/2022. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus semester ganjill 2021/2022 Subyek Penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI SDN-4 Lahei II Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara Tahun Pelajaran 2021/2022.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada
873 siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. (1) Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. (2) Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran. (3) Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelajaran (RP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan metode pemberian tugas belajar dan resitasi, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal- soal ini berjumlah 5 butir
Metode Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pemberian tugas belajar dan resitasi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.
874 Teknik analisis Data, untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atu tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
N
X X
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
% . 100
.
. x
Siswa
belajar tuntas
yang Siswa
P
HASIL PENELITIAN
Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode pemberian tugas belajar dan resitasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar
875 meningkat dari sklus I dan II) yaitu masing-masing 25% dan 100%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Table 1. Data Nilai Ketuntasan Siklus I dan II
Nama Nilai Siklus I Ket Nilai Siklus II Ket
AL AZ’WA FAUZI 65 TT 75 T
REHAN AR-RAFA 60 TT 75 T
SUPRIANTO 60 TT 70 T
HATNAWATI 70 T 75 T
Ket : TT : Tidak Tuntas T : Tuntas
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
1st Qtr SIKLUS II
TUNTAS TIDAK TUNTAS 3-D Column 3
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langah-langkah metode pemberian tugas belajar dengan baik.
Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKPD /menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan metode kooperatif learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (25,00%), siklus II (100,00%).
Penerapan metode metode pemberian tugas belajar dan resitasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode
876 metode pemberian tugas belajar dan resitasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Berg, Euwe Vd. 1991. Miskonsepsi agama islam dan Remidi Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Hasan, M., & Chumaidah, N. (2020, March 24). Strategi Pembelajaran PAI Anti Radikalisme di SMP Negeri Ngoro Jombang. Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 6(1), 36-56.
Hasan, M. S., & Dian Eka Saputri. (2020). Pembelajaran PAI berbasis Moving Class di SMP Negeri 1 Gudo Jombang. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 16(2), 113-125.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn dan Bacon.
Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa Universitas Press.
Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.