• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENNGELOLAAN SAMPAH DI PASAR ALAI KELURAHAN ALAI PARAK KOPI KECAMATAN PADANG UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENNGELOLAAN SAMPAH DI PASAR ALAI KELURAHAN ALAI PARAK KOPI KECAMATAN PADANG UTARA "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENNGELOLAAN SAMPAH DI PASAR ALAI KELURAHAN ALAI PARAK KOPI KECAMATAN PADANG UTARA

Oleh

Hilda Ramadhani*, Dasrizal**, Yeni Erita**

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The purposes of this research are to collect, process, analyze and discuss data about trash management in Alai Market, district of Alai Parak Kopi, subdistrict of North Padang. This research is include in descriptive research is include in descriptive research.

The population for this research is all of the sellers in Alai Market. Sample of the research is taken with Proportional Random Sampling technique, by the proportion 25% taken from the population of research area totally 97 sellers in Alai Market. Based on the used analysis as descriptive statistic by using percentage formula.

Result of the research shows: 1) The condition of basic and pre-basic for the trash management, generally facilitate the trash cans (98,96%) and the government also facilitates trash bins (97,93%), meanwhile the pre-basic of trash management is trash pick-up car (97,93%), the ways in Alai Market are ground (43,29%), the transportation in the market is available (81,44%) 2) The understanding of sellers about the trash management in Alai market, generally they have known the meaning of clean environment and trash management (58,76%) and responsibility of the trash management and keeping the environment clean are handled by all of the sellers there (96,90%) 3) The act and function of government for the trash management in Alai market, generally facilitates infrastructur (91,75%), there is the last bin for market trash (91,75%), and there are two workers available in Alai market (53,60%).

Keyword: Management, Trash, Market.

PENDAHULUAN

Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu Provinsi di Sumatera yang merupakan daerah yang memiliki banyak perbukitan.

Masyarakat Provinsi Sumatera Barat membutuhkan pembangunan yang nyaman dan aman. Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus menerus yang merupakan kemajuan serta perbaikan menuju kearah tujuan yang ingin dicapai yakni kesejahteraan masyarakat. Pembangunan bangsa, disuatu pihak perkembangan penduduk disebabkan berkembangnya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia disalah satu pihak terjadinya kelebihan-kelebihan atau sisa kebutuhan yang tidak dipergunakan lagi dan salah satu diantaranya menyebabkan adanya sampah.

Masalah umum yang dihadapi oleh Sumatera Barat, termasuk kota Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman, dan Padang adalah pembuangan sampah padat dan ketersediaan

TPA.Sumatera Barat sebagai sentral pembangunan, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan budaya. Merupakan tempat berdomisilinya puluhan ribu penduduk.Fenomena ini memberikan implikasi kepada segala bidang kehidupan.

Tanggungjawab pengelolaan persampahan kota sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor: 14 Tahun 1987, merupakan bidang yang telah dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah. Masalah pengelolaan persampahan merupakan masalah yang unik dan khas, tergantung pada teknik, manajemen, sosial, budaya, dan lain-lain.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, dalam Bab I Pasal 1 menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh

(2)

2 berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Permasalahan pengelolaan sampah di Kota saat ini merupakan akibat dari berbagai perubahan yang cepat, dalam hal tatanan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengelolaan dan semakin menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Permasalahan ini muncul disebabkan sulitnya pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir sampah baik sampah yang berasal dari kantor, sampah rumah tangga, sampah industri, maupun sampah dari pasar.

Tingkat kuantitas sampah termasuk tinggi di Kota Padang disebabkan oleh beberapa hal yaitu layanan pengangkutan sampah yang masih kurang dan lokasi tempat sampah yang seringkali menyulitkan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk mengangkutnya. Akibatnya masih banyak sampah di jalan-jalan utama Kota Padang menumpuk pada siang hari atau pada jam-jam sibuk sehingga sangat mengganggu keindahan dan keasrian kota. Hal ini disebabkan keterbatasan jumlah kontainer/bak penampung sampah sementara.

Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktifitas manusia.

Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang gunakan sehari-hari, sehingga pengelolaan sampah tidak terlepas dari pola hidup masyarakat. Sampai saat ini permasalahan sampah belum tertangani dengan baik terutama di perkotaan. Peningkatan produksi sampah telah menimbulkan masalah pada lingkungan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Sementara, lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah juga makin terbatas. Kondisi ini makin memburuk manakala pengelolaan sampah di masing- masing daerah masih kurang efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan baik.

Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktifitas lainnya, maka bertambah pula sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Sampah yang ditimbulkan dari aktifitas dan konsumsi masyarakat dikenal sebagai limbah domestik telah menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Limbah domestik

tersebut baik limbah cair maupun limbah padat menjadi permasalahan lingkungan karena secara kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kesehatan manusia, mencemari lingkungan dan mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.

Peningkatan volume sampah, belum sejalan dengan pelayanan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga menyebabkan volume sampah dari hari ke hari, bulan ke bulan, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang tajam, sehingga akhirnya sampah menjadi persoalan bagi kita bersama.

Penanganan permasalahan sampah pun tidak dapat hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja. Kerjasama yang baik antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat luas menjadi persyaratannya. Pemerintah merupakan penanggungjawab utama dalam pengelolaan dan perumusan kebijakan, baiksecara langsung atau tidak langsung. Oleh karenanya pemerintah harus memiliki penguasaan atas informasi berkenaan dengan sumber produksi sampah, proses pengelolaan dan bagaimana hasil pengelolaan dimanfaatkan menjadi sumber pendapatan daerah.

Seluruh Kabupaten/Kota sudah memiliki tempat perbelanjaan yang modern, ada yang berskala kecil dan ada yang berskala besar.

Namun, skala pasar modern yang cukup besar berada di tiga wilayah, yakni Kota Padang, Bukittinggi, dan Kota Payakumbuh. Namun kehadiran pasar modern akan mempengaruhi pedagang-pedagang kecil yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Pasar merupakan sebuah perwujudan kegiatan ekonomi yang telah melembaga serta tempat bertemunya antara produsen (pedagang) dan konsumen (pembeli) untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk yangmenurut kelas mutu pelayanan menjadi pasar tradisional dan pasar modern, dan menurut pendistribusiannya dapat digolongkan

menjadi pasar eceran dan

pasarperkulakan/grosir.

Sejumlah pasar di Kota Padang terdapat pasar satelit, seperti pasar Belimbing, pasar Bandar Buat, pasar Siteba, pasar Lubuk Buaya, dan pasar Alai. Salah satunya di pasar Alai merupakan keberadaan pasar yang dapat dianggap sebagai pusat perekonomian. Sering dikaitkan dengan pengertian kuno atau sesuatu yang bersifat luhur sebagai warisan nenek moyang. Tradisi pada intinya menunjukkan

(3)

3 bahwa hidupnya suatu masyarakat senantiasa didukung oleh tradisi, namun tradisi itu bukanlah statis. Arti paling dasar dari kata tradisi yang berasal dari kata tradium adalah sesuatu yang diberikan atau diteruskan dari masa lalu ke masa kini.

Selain itu permasalahan yang sering timbul antara lain adalah semakin terbatasnya lokasi tempat pembuangan akhir sampah tersebut. Dalam mengelola sampah kesadaran masyarakat pedagang masih rendah, mulai dari rendahnya kesadaran untuk mengurangi sampah yang akan dihasilkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi suatu barang, memilih produk isi ulang, membuang sampah pada tempatnya sampai dengan melakukan pemisahan sampah. Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat pedagang untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik individu maupun kelompok.

Permasalahan sampah pasar tidak hanya dialami oleh kota-kota besar saja, tetapi juga dialami oleh pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara. Pasar Alai merupakan salah satu pasar di Kecamatan Padang Utara. Setiap hari banyak jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan pasar tidak seimbang dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah seperti penyediaan bak sampah oleh pemerintah sehingga menyebabkan banyak tumpukan-tumpukan sampah di dekat bak sampah yang ada di pasar Alai. Pemerintah telah berusaha secara maksimal dengan menyediakan fasilitas yang cukup baik sarana dan prasarana seperti menyediakan truk, gerobak, dan lain-lain.

Berdasarkan pengamatan di lapangan ditemukan sumber sampah yang banyak dihasilkan berasal dari sampah pasar. Sampah merupakan lokasi sumber sampah yang sangat dominan mempengaruhi wilayah Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara.

Perilaku yang baik dari masyarakat sangat diharapkan dalam menjaga kebersihan pasar.

Kegiatan perdagangan dilakukan setiap hari, sebagaimana pedagang tetap menjual hasil dagangannya pada hari-hari biasa. Kegiatan dari perdagangan ini tentu akan menimbulkan sampah, sampah adalah suatu sumber penyakit sering bertebaran di mana-mana sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini disebabkan karena masyarakat dan para pedagang yang membuang sampah di depan pasar, pinggir jalan, menimbulkan dampak

terhadap masyarakat, seperti: ancaman penyakit dan bau busuk sampah yang menyiksa indera penciuman. Terkadang bau busuk tumpukan sampah itu pun bercampur dengan amisnya limbah ikan. Bahkan tak hanya penyakit ancaman penyakit, warga juga dihantui oleh ancaman banjir yang disebabkan oleh penyumbatan saluran drainase akibat membuang sampah sembarangan. Hal ini mengakibatkan jika air drainase naik akibat hujan terus, sampah yang tertumpuk di saluran air tersebut langsung menggenang di sekitar rumah warga.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Sampah di Pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamtan Padang Utara”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah termasuk jenis penelitian deskriptif, dimana penulis berusaha mengungkapkan dan menggambarkan bagaimana Pengelolaan Sampahdi Pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat populasi tertentu.

Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Proporsional Random Sampling yaitu dengan mengambil pedagang yang terdapat di Pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara dengan proporsi 25%

dari jumlah pedagang yang ada di wilayah penelitian. Maka diperoleh sampel responden sebanyak 97 pedagang.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari lapangan yaitu informasi dari pedagang yang terdapat di Pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain atau data tersebut diambil langsung oleh peneliti dari lapanganyaitu melalui Dinas Pasar UPTD Pasar Alai.

Sumber data untuk penelitian ini dikumpulkan dari responden atau sampel masyarakat dan pengamatan oleh peneliti, sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah terkait seperti Dinas Pasar

(4)

4 UPTD Pasar Alai sesuai dengan tujuan penelitian.

Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dari responden menggunakan observasi langsung. Data primer dapat diperoleh dari mengumpulkan data melalui wawancara pada informasi yang kita lakukan untuk memperoleh data serta informasi yang kita butuhkan. Sementara data sekunder diperoleh dari data yang kita peroleh dari buku- buku atau jurnal sehingga data serta informasi yang kita butuhkan lebih lengkap dari kantor Dinas Pasar UPTD Pasar Alai. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang di isi oleh responden.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang di gunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah analisis statistik Desksriptif, yaitu dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

P =

x 100 % n

f

Keterangan:

P = Persentase f = Frekuensi

n = Jumlah Responden 100%= Konstanta

Hasil dan Pembahasan

Pertama.Kondisi sarana dan prasarana pengelolaan sampah di pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara.

Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pengelolaan sampah di pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara berupa tempat sampah, gerobak sampah, mobil pengangkut sampah, jalan dilingkungan pasar, penyediaan transportasi dan biaya transportasi.

Pada umumnya penyediaan tempat sampah di pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi adalah ada (98,96%), gerobak sampah yang ada di pasar Alai masih layak dipakai untuk mengangkut sampah (95,87%), gerobak sampah yang ada di pasar Alai itu masih layak untuk dipakai dalam pengangkutan sampah di pasar Alai tersebut, mobil pengangkutan sampah di pasar Alai itu ada (97,93%), jalan dilingkungan pasar Alai itu berupa tanah (43,29%), penyediaan transportasi di pasar Alai sangat baik (74,22%), dan biaya transportasi untuk pengangkutan sampah di pasar Alai adalah ada (70,10%). Kondisi sarana dan

prasarana penyediaan tempat sampah di pasar Alai itu ada namun kenyataannya masih ada beberapa masyarakat pedagangnya tidak mempunyai tempat sampah di sekitar tempat pedagang itu berjualan dan pedagang juga sering melihat adanya pembeli membuang sampah sembarangan, sehingga masih adanya sampah yang berserakan di pasar Alai tersebut.

Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang di lakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang di harapkan sesuai dengan rencana. Sarana dan prasarana di desa meliputi sarana dan prasarana kesehatan, sarana dan prasarana pendidikan, sarana pasar, prasarana jalan, prasarana sumber air bersih, prasarana irigasi, prasarana penerangan dan prasarana komunikasi (Helman, 2013).

Kedua. Kesadaran masyarakat pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara pada umumnya masyarakat pedagang cukup paham arti kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah (58,76%), masyarakat pedagang tau bahwa tujuan dari pengelolaan sampah adalah agar lingkungan pasar menjadi bersih (58,76%), mengelola sampah agar lingkungan pasar bersih dan bebas dari sampah sangat perlu sekali agar terwujud dengan baik (94,84%), sedangkan tanggungjawab mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan pasar adalah seluruh pedagang pasar yang berjualan disekitar pasar tersebut (96,90%), dan keefektifan penanganan sampah bagi masyarakat pedagang adalah setuju (94,84%). Kesadaran masyarakat pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Alai, kesadaran masyarakat pedagang masih rendah, mulai dari rendahnya kesadaran untuk mengurangi sampah yang akan dihasilkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi suatu barang, memilih produk isi ulang, membuang sampah pada tempatnya sampai dengan melakukan pemisahan sampah. Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat pedagang untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik individu maupun kelompok.

Kesadaran masyarakat tersebut terlihat dari pemahaman masyarakat pedagang tentang pengelolaan sampah dan tanggungjawab yang dibutuhkan masyarakat pedagang terhadap pengelolaan sampah.

(5)

5 Kesadaran adalah keadaan seseorang dimana ia tahu atau mengerti dengan jelas apa yang ada dalam pikirannya. Sedangkan pikiran bisa diartikan dalam banyak makna, seperti ingatan, hasil berpikir, akal, gagasan (menurut Veronica: 2007), dalam skripsi Desi Wahyuni 2013. Sedangkan menurut Widjaja (2004) kesadaran masyarakat adalah lahir dari masyarakatnya itu sendiri yang lahir dari kebiasaan dalam masyarakat, dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan, dan peranan pemerintah.

Ketiga. Peran Pemerintah dalam pengelolaan sampah di pasar Alai Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara pada umumnya pemerintah sudah ada menyediakan infrastruktur (91,75%), penyediaan infrastruktur di pasar Alai itu adalah baik (90,72%), penyiapan lokasi pembuangan sampah di pasar Alai itu baik (81,44%), cara kerja petugas kebersihan di pasar Alai adalah baik (57,73%), dan petugas kebersihan di pasar Alai itu disiplin dalam pengangkutan sampah di pasar Alai (60,82%).

Peran pemerintah dalam pengelolaan sampah di pasar terlihat dari adanya peraturan tentang pengelolaan sampah serta menyediakan tenaga kebersihan pasar. Pemerintah dalam mengelola dan membina pasar tradisional pembangunan nasional bagi bangsa Indonesia salah satunya menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Hal ini turut serta mendorong usaha perpasaran tumbuh dengan pesat. Tumbuhya usaha perpasaran menunjukkan bahwa semakin tingginya kebutuhan akan tempat usaha bagi masyarakat dan semakin meningkat serta beragamnya keinginan konsumen untuk menentukan tempat berbelanja.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Kondisi sarana dan prasarana pengelolaan sampah di pasar Alai pada umumnya ada memiliki tempat sampah (98,96%) dan pemerintah juga ada menyediakan bak sampah (97,93%), sedangkan prasarana yang digunakan dalam pangelolaan sampah adalah mobil pengangkut sampah (97,93%), jalan dilingkungan pasar Alai adalah tanah (43,29%), penyediaan transportasi di pasar pada umumnya ada (81,44%)

2. Kesadaran masyarakat pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Alai pada umumnya masyarakat pedagang cukup

memahami arti dari kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah (58,76%), dan tanggungjawab dalam mengelola sampah dan menjaga kebersihan lingkungan adalah seluruh masyarakat pedagang pasar yang berjualan disekitar pasar tersebut (96,90%).

3. Peran Pemerintah dalam pengelolaan sampah di pasar alai pada umumnya menyediakan infrastruktur (91,75%), ada menyediakan tempat penyiapan lokasi pembuangan akhir sampah pasar (91,75%), dan petugas kebersihan di pasar Alai adalah sebanyak 2 orang (53,60%).

B. Saran

1. Bagi masyarakat pedagang pasar Alai agar lebih bisa menjaga sarana dan prasarana yang telah tersedia, dan sebagai masyarakat pedagang yang umumnya pedagang yang berjualan di pasar Alai agar membuang sampahnya di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah sehingga sampah tidak berserakan lagi dan tidak menjadi bau disekitar lingkungan pasar Alai.

2. Bagi pemerintah khususnya di lingkungan Kelurahan Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara hendaknya lebih memperhatikan bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada, khususnya kondisi jalan serta ketersediaan tempat sampah untuk masyarakat pedagang pasar Alai.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukan dan pedoman yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca dan peneliti sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Arbain, A. 2000. Pengelolaan Limbah Padat dan Permasalahannya. Padang: Jurnal SAINSTEK. Lembaga Pendidikan UNP.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Damanhuri, Enri. 2004. Pengelolaan Sampah.

Bandung. FTSP. ITB.

Efrida, Ade. 2012. Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Pasar di Kenagarian Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Padang.

Skripsi. STKIP PGRI.

Fattah, Sanusi, dkk. 2008. IPS SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

(6)

6 Hermanto. 2007. Pengelolaan Sampah Kota

Padang (Studi Kasus pada Lokasi Pembuangan Akhir Air Dingin).

Padang. FIS UNP. Skripsi.

Lidya. 2011. Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah di Kota Tambilahan. (Skripsi).UNP.

Sejati, Kuncoro. 2009. Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point dan Center Point. Yogyakarta:

Karisius.

Setiawan, dkk. 2004. Cara Cepat Membuat Kompos. Bogor: Agromedia Pustaka.

Shandi. 2006. Partisipasi Mahasiswa dalam Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Pemondokan Air Tawar Barat. Padang.

STKIP PGRI. Skripsi.

Slamet, S.J. 2002. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta. Gadjah Mada University.

Sudrajat. 2009. Mengelola Sampah Kota.

Penebar Swadaya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahyuni, Desi. 2013. Pengelolaan Sampah di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Padang. Skripsi . STKIP PGRI.

Referensi

Dokumen terkait

Kepedulian masyarakat tetang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Pakan Labuah Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, masyarakat mengelola sampah dengan Dibakar, masyarakat sudah