• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali

N/A
N/A
Uun Nafiah

Academic year: 2024

Membagikan " Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Anwar Mauladi NIM : 053628756 TUGAS PENGANTAR ILMU HUKUM

“KASUS BAIQ NURIL”

Putusan Nomor 83 PK/Pid.Sus/2019, Mahkamah Agung (MA) telah memutus perkara Baiq Nuril Maknun yang putusannya menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas permohonan Baiq Nuril yang mengajukan PK ke MA. Kasus Baiq Nuril berawal pada tahun 2012, di mana ia menjadi guru honorer pada SMA 7 Mataram, bermula dari percakapan telepon dengan Kepala Sekolahnya yang bercerita soal pengalaman hubungan seksual yang diduga juga mengarah pada pelecehan seksual secara verbal kepada Baiq Nuril. Karena merasa risih, Baiq Nuril kemudian merekam pembicaraan tersebut dan rekaman itu akhirnya diketahui orang lain. Kemudian Kepala Sekolah dimaksud melaporkan sebagai kasus pelanggaran terhadap UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Ditolaknya permohonan PK Baiq Nuril, berdampak bahwa putusan kasasi MA yang menghukum Baiq Nuril dinyatakan berlaku. Sebagaimana putusan tingkat Kasasi bulan September 2018 memutus Baiq Nurul Maknun bersalah dan diganjar hukuman 6 bulan penjara dan denda Rp. 500 juta, karena dianggap melanggar UU ITE, Pasal 27 ayat (1) dan (3) jo Pasal 45 ayat 1 Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), walaupun sebelumnya Pengadilan Negeri Mataram, dalam sidang putusan tertanggal 26 Juli 2017, menyatakan Baiq Nuril tidak bersalah dan divonis bebas.

Sumber : https://www.kompasiana.com/rat/5d2d95d00d82304da36e6d52/kasus-baiq-nuril- antara-amnesti-dan-ketiadaan-mekanisme-menemukan-hukum-yang-adil

Soal :

1. Uraikan oleh saudara berdasarkan kasus di atas, Sistem hukum manakah yang dianut oleh Indonesia dan apakah sistem hukum tersebut masih relevan diberlakukan di Indonesia ? Jawab :

Hukum adalah suatu peraturan yang dibuat oleh lembaga tertentu yang bersifat tegas, memaksa, dan memiliki sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa sistem hukum yang dianut oleh Indonesia adalah sistem Eropa Kontinental yang disebut juga sistem Civil Law, sistem Rechtaat atau sistem Romawi Jerman. Sistem hukum tersebut masih relevan diberlakukan di Indonesia. Akan tetapi,

(2)

pada kasus Baiq Nuril, hukum perlu diadakan penyempurnaan formulasi Undang- Undang supaya tidak melanggar prinsip keadilan.

2. Ada dua sistem hukum yang berlaku di dunia, apakah dimungkinkan kedua sistem hukum tersebut diberlakukan di Indonesia secara bersamaan ? Berikan pendapat saudara disertai dengan contohnya !

Jawab :

Tidak dimungkinkan bisa kedua sistem hukum didunia yang ada di terapkan pada Indonesia berupa Eropa Kontinental dan Anglo Saxon dapat dilakukan bersamaan. Hal ini dikarenakan pada Eropa Kontinental lebih terfokus pada sumber hukum yang ada di Indonesia berupa UUD dan Anglo Saxon lebih fokus ke putusan hakim, contoh pada Indonesia sendiri memiliki berbagai contoh ada hukum-hukum yang masih memfokuskan ke Eropa Kontinental adanya putusan hukum yang kaku meskipun hanya ada orang yang tua sudah mencuri beberapa kayu tetap dihukum namun ada juga yang fokus Anglo Saxon lebih kepada keputusan hakim seperti pembatalan hukum istri yang dilaporkan suami karena memarahinya mabuk.

Ada berbagai sistem hukum yang mana diterapkan di dunia ini. Berikut beberapa sistem- sistem hukum yang ada :

a. Sistem Hukum Eropa Kontinental, sistem ini hampir digunakan 60% dari setiap negara yang ada di dunia ini jadi tidak heran banyak orang diluar negeri maupun Indonesia mengetahui hal ini. Pada sistem ini segala keputusan dikembalikan ke peraturan sumber hukum yang utama, bisa dibilang maupun hukuman kecil dan seharusnya tidak dibesar-besarkan seperti seorang kakek hanya mencuri sebatang kayu namun tetap dihukum. Meskipun sang kakek sudah tua dan tidak berpikir jernih.

Maka masih ada pro serta kontra jika sepenuhnya hukum tidak di adili dengan perasaan keputusan hakim yang ada.

b. Sistem Hukum Anglo-Saxon, sebuah hukum yang difokuskan terhadap keputusan hakim, keputusan hakim tersebut menjadi keputusan hakim dasar selanjutnya. Anglo Saxon keputusan memang terfokuskan kepada keputusan, pandangan dan perasaan hakim yang didasarkan terhadap kasus yang ditangani serta dasar hukum yang dipegang. Maka dari hal ini Anglo-Saxon bisa dianggap sebagai penengah hukum Eropa Kontinental yang relatif kaku.

c. Sistem Hukum Adat, sistem ini berupa sistem yang mana berdasarkan norma serta aturan yang mana berlaku di suatu wilayah. Maka dari hal ini aturan hukum yang ada

(3)

terkadang ada aturan-aturan yang memiliki beberapa hubungan dengan daerah tersebut.

3. Berdasarkan kasus di atas menunjukkan bahwa hukum telematika saat ini mulai terus berkembang seiring perkembangan zaman. Berikan pendapat saudara mengenai perkembangan hukum telematika dan implementasi UU ITE apakah kasus Baiq Nuril memang termasuk pelanggaran UU ITE ? Jelaskan !

Jawab :

Kasus penyebaran rekaman asusila yang menimpa Baiq Nuril membuka perdebatan baru terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Mantan Kepala SMU 7 Mataram, Muslim, melaporkan Nuril dengan menggunakan UU tersebut. Nuril dinyatakan bebas dari tuduhan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Mataram. Namun, ia divonis bersalah dan melanggar UU ITE dalam kasasi yang diajukan kejaksaan di Mahkamah Agung. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, kasus yang menimpa Baiq Nuril bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat di era digital. Rudiantara mengingatkan masyarakat untuk hati-hati dalam menyebarkan dokumen elektronik mengingat saat ini ada regulasinya, yakni Undang- undang No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Agar masyarakat juga berhati-hati dalam menggunakan digital. Menggunakan perangkat digital. Menggunakan media sosial ataupun sistem pesan yang instan seperti WhatsApp," kata Rudiantara saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (25/11/2018 ).

Menurut dia, UU ITE tidak perlu direvisi atau ditambahkan dengan Peraturan Pemerintah tertentu, alasannya, sudah ada aturan tentang perlindungan perempuan yang bisa memenuhi kebutuhan perempuan, dia mengatakan, Kemenkominfo akan berupaya agar pasal dalam UU ITE tidak disalahartikan atau disalahgunakan. Salah satu upayanya adalah dengan menjadi saksi ahli dalam setiap kasus yang berkaitan dengan UU ITE.

"Diproses itu ada yang namanya memanggil saksi ahli. Saksi ahli itu adalah dari penyidik PNS. Kominfo mempunyai lebih dari 10 penyidik PNS. Biasanya Kementerian Kominfo yang dihadirkan," ujar Rudiantara.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajuan permohonan kembali untuk mencari sebuah keadilan yang terakhir setelah pelaksanaan sebuah putusan dari proses pemeriksaan

Upaya Hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk

Penelitian ini berjudul studi putusan penolakan permohonan pembatalan perkawinan oleh pengadilan agama kuala kapuas dengan alasan kadaluarsa, fokus penelitian ini adalah persepsi

Berdasarkan ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung maka yang dapat dimohonkan kasasi adalah putusan Pengadilan Tingkat

Permohonan kasasi dapat diajukan ke Mahkamah Agung jika telah menggunakan upaya hukum banding dan hanya dapat dlakukan 1 (satu) kali saja, kecuali dalam putusan

Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 7 Tahun 2014 tentang pengajuan permohonan Peninjauan Kembali (PK) dalam perkara pidana pada dasarnya lahir sebagai tanggapan atas

Pro-kontra atau penolakan terhadap upaya kasasi atas putusan bebas yang dilakukan penuntut umum itu tentu tidak lain dikarenakan adanya ketentuan Pasal 263 KUHAP ayat (1)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul : Permohonan Peninjauan Kembali Dalam Perkara Korupsi (Putusan Mahkamah Agung Nomor