• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Perhatian Pemerintah dalam Menurunkan Stunting

N/A
N/A
Andrean Reynaldi

Academic year: 2024

Membagikan "Pentingnya Perhatian Pemerintah dalam Menurunkan Stunting"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

5 pilar stranas stunting perlu lebih diperhatikan oleh seluruh pemda

Senin, 26 Juni 2023 22:41 WIB

Tangkapan layar Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dalam acara FMB9:

Langkah Penting Turunkan Stunting yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (26/6/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti) Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan bahwa lima pilar yang ada dalam Strategi Nasional (Stranas) percepatan penurunan stunting perlu lebih diperhatikan oleh seluruh pemerintah daerah (pemda) yang ada.

“Mencapai target 14 persen pada tahun 2024 bukanlah tugas yang mudah. Terlebih, masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi secara bersama-sama,” kata Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dalam acara FMB9: Langkah Penting Turunkan Stunting yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Teguh menyatakan bila penanganan stunting bukan hanya

menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan semua pihak terkait. Dalam upaya penanganan stunting, BKKBN

(2)

pun telah merumuskan strategi dalam lima pilar dan diharapkan hal ini diikuti oleh semua pemda sebagai pedoman dalam

pengentasan stunting, bersamaan dengan ketetapan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

Apalagi hasil dalam data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 masih tinggi yakni sebesar 21,6 persen, meskipun sudah

mengalami penurunan dari tahun lalu.

“Melalui upaya pemerintah dalam menekan angka stunting tersebut, pada 2023 saya berharap prevalensi stunting berhasil menurun menjadi 17,8 persen,” katanya.

Dengan demikian, Teguh meminta agar pemda memperhatikan betul lima pilar yang ada yakni komitmen berkelanjutan dari para pemimpin, peningkatan literasi masyarakat, konvergensi dan keterpaduan lintas sektor, pemenuhan gizi yang tepat dan terakhir, penguatan sistem pemantauan dan evaluasi.

“Penguatan lima pilar ini menjadi langkah penting dalam upaya menekan angka stunting di Indonesia. Dengan adanya komitmen bersama dari berbagai pihak, diharapkan bahwa target

penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ucapnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut menekankan di wilayahnya, terdapat program penanggulangan stunting yang melibatkan peran aktif dari masyarakat secara gotong royong.

Melalui program Surabaya Hebat, para relawan mendatangi rumah-rumah keluarga mampu yang awalnya enggan datang ke posyandu menggunakan pendekatan kekeluargaan guna

mengubah pola pikir masyarakat untuk mengikuti program posyandu dan menerima layanan kesehatan yang disediakan.

“Tidak hanya itu, program penanggulangan stunting di Surabaya juga melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan institusi lainnya. Para mahasiswa dan dosen turun ke kampung- kampung untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat seputar gizi dan penanggulangan stunting,” ujar dia.

Baca juga: Kepala BKKBN bekali 1.220 kader ilmu stunting sambut Harganas 2023

Baca juga: BKKBN tetapkan 12 provinsi sebagai prioritas

(3)

penurunan stunting

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti Editor: Budi Suyanto

Copyright © ANTARA 2023

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2012-2024, Pemerintah

Dalam rangka percepatan pencapaian target penurunan stunting, diperlukan strategi kebijakan yang komprehensif dan berfokus pada program/intervensi yang dijalankan sehingga

Fenomena yang diperoleh pada saat assessment dari rangkaian kegiatan pendampingan percepatan penurunan stunting oleh Universitas Jember yang bekerjasama dengan Badan

Asupan Gizi yang optimal untuk pencegahan stunting dapat dilakukan dengan melaksanakan program gerakan nasional percepatan perbaikan gizi. Adapun sasaran program ini meliputi

PENDEKATAN Bagian Kesatu Kemandirian Keluarga Pasal 7 1 Dalam upaya penurunan stunting dilakukan strategi edukasi kesehatan dan gizi melalui kemandirian keluarga; 2 Sterategi edukasi

KEBUTUHAN PEMENUHAN GIZI SEIMBANG BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA UPAYA RENCANA AKSI NASIONAL RAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA DESA PASIRBATANG KABUPATEN

JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 6469 KOMITMEN PEMERINTAH DESA WALERAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING An Nissa Mutia At Trisna1*, Farah Mumtaz Suwandiman2, Siti Rahayu Nadhiroh3

Dokumen ini berisikan materi pelatihan teknis pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting bagi tim