PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Penyakit menular timbul sebagai hasil interaksi berbagai faktor dari agen, host maupun lingkungan.Bentuk ini lebih dikenal sebagai penyebab majemuk (mulitiple causation of disease) yang merupakan lawan dari penyebab tunggal (single causation). Penyakit tidak menular mempunyai beberapa karakteristik yang sama. Meskipun tidak disebabkan oleh mikroorganisme (namun terdapat beberapa pengecualian), sebagai contoh, banyak perokok yang tidak menderita kanker paru, dan sebagian besar pengemudi pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman tidak mati dalam kecelakaan lalu lintas.
Saya Tata Amrita yang merupakan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Dalam hal ini penyakit menular ataupun menular jarang saya jumpai pada diri saya sendiri. Karena kondisi atau situasi tertentu yang akan membuat diri saya mengalami sesuatu yang berimbas kepada ke Kesehatan. Adapun penyakit yang saya alami baik penyakit menular maupun tidak menular yaitu :
Menular : INFLUENZA
Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan. Kondisi ini sangat umum terjadi di musim pancaroba dan penyakit ini sangat mudah menular ke orang lain, Infeksi virus erat kaitannya dengan sistem pertahanan tubuh manusia. Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan pengidapnya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, kehilangan nafsu makan, serta sakit tenggorokan. Gejala influenza akan bertambah parah selama 2 hingga 4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh.
Flu influenza penyakit ini cenderung menyebabkan gejala yang lebih berat, sehingga bisa mengganggu aktivitas pengidapnya. Hal tersebut sering saya alami dengan kondisi ruangan dingin dengan menggunakan Air Conditioner (AC). hal ini sering saya alami apabila suhu yang terlalu dingin. Setelah itu beraktivitas dengan lingkungan yang panas menambah tubuh menjadi tidak stabil dan mudah terkena virus/penyakit.
Penularan influenza umumnya ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui droplet ketika pengidapnya berbicara, batuk, atau bersin. ada pula beberapa cara penularan lainnya, yaitu: Jabat tangan dengan pengidapnya, kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung setelahnya, Menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus, Berbagi peralatan minum atau makan dengan pengidapnya, dan Kontak dengan hewan yang telah terkontaminasi.
Tidak Menular : HIPERVENTILASI
hiperventilasi tersebab kecemasan yang sudah memasuki taraf tidak wajar atau takut.
Dalam kondisi itu pemikiran tidak bisa berfungsi secara normal. Hiperventilasi juga dipicu rasa panik yang muncul akibat takut. Saat tubuh kekurangan karbondioksida, pembuluh darah menyempit, sehingga darah yang mengalir ke otak akan berkurang dan memiliki trombosit rendah. Hasilnya, penderita hiperventilasi dapat merasa pusing, kesemutan di jari, hingga penurunan kesadaran. seseorang mengalami hiperventilasi, atau bernapas berlebihan, karbon dioksida dalam tubuh jadi rendah dan menyebabkan Anda kesulitan hingga sesak napas.
Biasanya, bernapas berlebihan yang terjadi ketika seseorang mengalami serangan panik atau kondisi psikologis lainnya hanya bersifat sementara. Keadaan tidak terduga biasanya terjadi pada diri saya pribadi mengalami situasi dimana panik yang tidak terkendali sehingga membuat diri saya pingsan. Hal tersebut terjadi apabila kecapean dan kehilangan sesuatu. Hal tersebut bisa teratasi berolahraga secara teratur (lari, jalan kaki, dan bersepeda) juga dipercaya dapat mencegah hiperventilasi Jika Anda sedang mengalami hiperventilasi akibat stres, gangguan cemas.