• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci

N/A
N/A
Gregoriana Dan

Academic year: 2024

Membagikan "Penyakit Pasteurellosis pada Kelinci"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Materi kelinci Pengertian Kelinci

Kelinci merupakan ternak kecil multiguna karena dapat dibudidayakan sebagai ternak penghasil daging, kulit, dan untuk kepentingan berbagai pekerjaan di laboratorium. Angora dan Rex merupakan dua jenis bangsa kelinci penghasil bulu, berwarna putih dengan wol yang tumbuh panjang.

Macam-macam penyakit pada kelinci 1. Pasteurellosis

Penyakit Pasteurellosis sendiri merupakan jenis penyakit yang ada pada kelinci yang termasuk dalam daftar salah satu penyakit menular paling berbahaya.

Penyakit ini mempengaruhi selaput lendir yang ada pada tubuh kelinci atau saluran pernapasan bagian atas.

Namun, jenis penyakit ini susah untuk dikenali di awal, jadi banyak pemelihara kelinci yang merasa penyakit ini datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang hewan peliharaan mereka. Tingkat kemungkinan terjadinya kematian dalam penyakit ini adalah 15-75%.

Gejala:

Penyakit Pasteurellosis memiliki beberapa gejala yang sangat harus Anda ketahui, khususnya bagi pemelihara kelinci. Anda perlu memperhatikan tanda-tanda pertama suatu penyakit dalam 5-10 jam sejak tongkat memasuki tubuh sang kelinci. Gejala-gejalanya adalah:

(2)

Kelinci mengalami diare dan terjadi distensi usus

Napasnya menjadi berat dan disertai dengan mengi atau napas berbunyi seperti siulan, Munculnya lendir yang keluar dari hidung dan mata, Napsu makan menjadi lebih buruk, Perilaku hewan menjadi lebih lesu dan lebih tidak peduli dengan yang terjadi di sekitarnya, Suhu tubuh naik hingga 41-42 derajat

Penyebab:

Yang menjadi penyebab penyakit Pasteurellosis muncul adalah ketika bakteri Pasteurella Multocida masuk ke dalam tubuh sang kelinci. Sistem reproduksi dalam tubuh bakteri jenis Pasteurilla terjadi dengan cukup cepat.

Bakteri ini dapat menembus ke dalam sistem limfatik dan sirkulasi yang ada di dalam tubuh kelinci, dan ini akan mengarah kepada terjadinya septicemia.

Setelah itu produk beracun akan merusak dinding pembuluh darah kelinci, diatesis hemoragik berkembang, dan pembengkakan.

Namun, sebenarnya masih belum diketahui dengan jelas penyebab dari penyakit ini secara rinci, jadi, bagi pemelihara hewan kelinci disarankan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh sang kelinci dan secara rutin memeriksakannya ke dokter hewan.

Pengobatan:

Pengobatan untuk penyakit Pasteurellosis difokuskan ke gejala bersin dan demam.

Pemelihara hewan kelinci diwajibkan untuk selalu memperhatikan hidrasi, gizi, kehangatan, dan kebersihan salah satunya menjaga lubang hidung kelinci tetap selalu bersih.

Lalu, antibiotik dan antimikroba akan digunakan untuk menghilangkan infeksi bakteri. Selain itu, obat pereda nyeri dengan dosis ringan dapat juga digunakan.

Untuk kelinci yang mengalami kesusahan dalam bernapas, humidifikasi lingkungan dapat membantu untuk mengeluarkan cairan dari hidung, maka itu akan membuat kelinci lebih nyaman.

(3)

Saline Nebulization (aplikasi dengan spray cairan) dapat Anda gunakan.

Pemelihara hewan kelinci juga wajib membilas mata dan saluran hidung secara rutin, hal ini untuk menghilangkan bagian-bagian dari penyakit yang sudah mongering.

2. Tungau Telinga (Telinga Berkerak dan Bau)

Tungau Telinga pada penyakit kelinci adalah salah satu jenis parasit tumbuh di telinga kelinci dan mengakibatkan terjadinya infeksi serta akan membuat telinga kelinci menjadi kotor akibat penumpukan kerak.

Gejala:

Gejala dari penyakit kelinci jenis ini cukup mudah dikenali dan singkat. Gejala dari penyakit tungau telinga adalah kelinci akan menggaruk telinganya secara terus menerus dan hampir setiap saat menggelengkan kepalanya karena rasa gatal yang diterimanya. Selain itu, kulit telinga bagian dalam akan keras, bersisik, dan berwarna coklat.

Penyebab:

Tungau telinga pada kelinci muncul sebagian besar karena terjadinya penularan yang disebabkan dari kelinci yang telah terinfeksi penyakit ini sebelumnya. Maka

(4)

dari itu, perlu Anda lakukan untuk memperhatikan lingkungan di sekitar kelincimu.

Pengobatan:

Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika kelincimu menderita penyakit ini adalah membersihkan telinganya dan bawa kelincimu ke dokter untuk diberikan minyak khusus yang diteteskan pada telinga kelinci guna membunuh tungau yang bersarang di telinganya.

Selain itu, untuk mencegah penyakit ini muncul kembali, pemelihara wajib rutin membersihkan telinga kelinci dengan menggunakan kain yang lembut dan telah ditetesi baby oil.

3. Bola Rambut (Trichobezoars)

Bola rambut yang terjadi pada kelinci adalah masalah yang berpotensi serius, karena kelinci tidak seperti kucing yang dapat memuntahkan rambut-rambut yang masuk ke dalam perutnya itu.

Kelinci tidak dapat muntah, sehingga hal ini akan mengakibatkan pencernaan sang kelinci macet dan menyebabkan ileus (ketika usus kelinci berhenti bergerak ingesta normal keluar dari usus besar dan akhirnya rektum).

Gejala:

(5)

Gejala yang akan timbul ketika seekor kelinci menderita penyakit ini adalah:

Anoreksia, Diare, Depresi, Berat badan menurun Penyebab:

Penyakit bola rambut atau bisa juga disebut dengan Trichobezoars terjadi karena masuknya rambut/bulu kelinci itu sendiri ke saluran pencernaannya, dan bulu tersebut akan mengeras dalam jangka waktu yang lama. Hal ini biasanya terjadi karena kelinci sering menjilat-jilat tubuhnya.

Pengobatan:

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah operasi dan terapi jus nanas segar sebanyak 5-10 ml PO per 24 jam selama 5 hari.

4. Penyakit Gudig/Kudis (Scabies) pada Kelinci

Kebanyakan besar kelinci yang menderita penyakit gudig/kudis alias scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit kulit menular yang memiliki sifat zoonosis. Tungau jenis ini dapat menyerang manusia maupun hewan, jadi kelinci pun juga bisa menjadi pusat serangan tungau jenis ini.

Gejala:

(6)

Alangkah baiknya seseorang yang sedang memelihara kelinci memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya sedari awal, apalagi untuk gejala penyakit kelinci jenis ini sangatlah mudah untuk dikenali, yaitu: Kelinci merasa gatal-gatal, Terjadinya kerontokan bulu pada kelinci, Kulit menjadi rusak

Penyebab:

Kebanyakan besar kelinci yang menderita penyakit gudig/kudis alias scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Selain itu, tungau jenis ini juga memiliki sifat yang sangat menular, jadi kelinci pun juga rentan terkena penyakit ini, apalagi jika kelinci yang Anda pelihara pernah berkontak langsung dengan hewan atau kelinci lain yang telah terkena penyakit ini terlebih dulu.

Pengobatan:

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati kelinci yang terkena penyakit jenis ini:

Cukur bulu kelinci di sekitar bagian tubuh yang terserang penyakit ini, dan cuci lukanya dengan air hangat. Jangan lupa untuk mengelapnya hingga kering ketika sudah bersih, lalu olesi luka dengan obat kudis yang Anda dapatkan dari dokter hewan atau ahli hewan lainnya.

Olesi bagian tubuh yang terserang penyakit ini dengan salep yang memiliki daya miticid baik dari zat kimia organik maupun non organik. Diamkan kulit yang telah diberi salep itu selama 10 jam.

Suntik kelinci dengan avimec/ivomec dengan dosis 1 ekor kelinci dewasa adalah 0,3 ml.

Namun, untuk lebih amannya, lebih baik Anda membawa kelincimu langsung ke dokter hewan yang tentunya sudah berpengalaman menangani penyakit kelinci jenis apapun itu.

5. Penyakit Flu Kelinci (Pilek/Influenza)

(7)

Penyakit flu juga dapat menyerang seekor kelinci. Seperti halnya penyakit flu pada manusia, penyakit flu yang diderita kelinci juga memiliki tingkatan parah atau tidaknya penyakit itu sendiri.

Anda boleh saja tidak terlalu mengkhawatirkan kelincimu yang terkena flu ringan, tapi apa jadinya jika Anda membiarkan kelincimu yang ternyata terkena flu berat.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui informasi lengkap mengenai penyakit flu pada kelinci.

Gejala:

Gejala yang timbul ketika seekor kelinci menderita flu adalah:

Hidung kelinci mengeluarkan ingus atau lender yang berwarna putih kental, Kelinci sering kali menggaruk hidungnya dan bersin-bersin, Sering menggigil kedinginan walaupun cuaca sedang panas-panasnya

Penyebab:

Penyebab kelinci terserang penyakit flu adalah biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang dingin dan kandang tidak terkena sinar matahari dan kebersihannya tidak terjaga.

Pengobatan:

(8)

Langkah awal yang perlu Anda lakukan ketika kelinci yang kamu pelihara menderita penyakit flu yang berat adalah membawanya ke dokter hewan sesegera mungkin supaya Anda bisa mendapatkan obat yang sesuai resep untuk mengobati flu yang dideritanya. Selain itu, untuk mencegah terjadinya hal ini lagi, Anda bisa melakukan cara membiarkan kelincimu terkena sinar matahari, menjaga kebersihan kandang kelinci, dan jangan terlalu mengurung kelincimu di kandang supaya dia bisa menghirup udara segar sesekali.

6. Penyakit Berak Darah (Coccidiosis) pada Kelinci

Penyakit kelinci ini juga memiliki sifat menular. Bahkan, penyakit berak darah atau Coccidiosis bisa ditularkan dari sang induk, sehingga akan muncul pada anaknya pasca sapih. Penyakit ini juga bisa menjadi bahaya jika Anda terus mengabaikannya.

Gejala:

Gejala yang biasanya akan timbul ketika seekor kelinci menderita penyakit ini adalah sebagai berikut: Diare, Hilangnya napsu makan atau anoreksia, Distensi abdomen

Penyebab:

Penyakit ini disebabkan oleh Protozoa Eimeria SPP yang dapat menyerang hati, dan pencernaan seekor kelinci.

Nah, untuk penyakit berak darah yang menyerang kelinci termasuk penyakit yang disebabkan Protozoa Eimeria SPP yang menyerang sistem pencernaannya. Selain disebabkan karena lingkungan di sekitarnya, penyakit ini juga dapat muncul karena kebersihan makanan dan minumannya yang tidak terjaga.

Pengobatan:

Selain bisa membawanya langsung ke dokter hewan, Anda juga bisa memberinya obat yang berupa antibiotik yang bermanfaat untuk memutus siklus hidup Protozoa seperti Sulfa-Trimetoprim. Namun, Anda juga perlu memperhatikan dosisnya juga.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

1. Dari data-data yang diperoleh dari seorang pakar penyakit THT di ketahui jenis penyakit THT beserta gejala-gejalanya seperti pada table dibawah ini. Di ketahui sistem pakar

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem pakar yang dapat menentukan kemungkinan penyakit yang diderita kelinci berdasarkan gejala-gejala yang dirasakannya serta memberikan

Penelitian usaha dan pemasaran ternak kelinci dilakukan untuk menjelaskan sistem pengelolaan usaha ternak kelinci, produktivitas dan faktor-faktor yang

Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada kelinci dengan menggunakan teorema Bayes dapat

Kelinci jenis Anggora Giant ini adalah ras yang tercipta dari persilangan antara kelinci Flemish Giant dengan kelinci English Angora yang menciptakan kelinci

Sistem pakar yang dibangun merupakan sistem pakar yang dibangun untuk membandingkan hasil diagnosis penyakit kelinci dengan menggunakan metode Certainty Factor dan

KESIMPULAN Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan selama proses parancangan hingga implementasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada kelinci dengan menggunakan metode

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA KELINCI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEBSITE 1Eva Fatayatul Mufidah, 2Nahar Mardiyantoro, 3Nulngafan, 4Sukowiyono, 5Hermawan