PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH PENGOBATAN TRADISIONAL DI NAGARI TALAOK KECAMATAN BAYANG
KABUPATEN PESISIR SELATAN
ARTIKEL
Oleh : EKA SARIANI NPM. 09070292
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH PENGOBATAN TRADISIONAL DI NAGARI TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Eka Sariani1 Firdaus2 Nilda Elfemi3 Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Mayoritas penduduk Nagari Talaok masih melakukan pengobatan dengan metode pengobatan tradisional. Pengobatan secara tradisional yang mereka jalani juga tidak sesuai dengan prosedur kesehatan yang ada. seperti ketika sakit perut, mereka mengikat perut mereka dengan menggunakan daun yang telah di jampikan. Kemudian ada juga pengobatan yang dilakukan dengan membedah ayam dan lebih lazim disebut dengan badah ayam, dimana seekor ayam dipotong dan digunakan sebagai media untuk melihat penyakit yang diderita oleh seseorang. Jika dilihat dari prosedur pengobatan modern hal ini jelas-jelas tidak masuk akal sama sekali. Dari sisi prosedur pengobatan, antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern jelas sangat jauh berbeda.
Hal ini didukung dengan kenyataan bahwa di nagari Talaok ini terdapat lebih dari ± 10 orang tenaga pengobat tradisional yang terdiri dari dukun, dukun beranak, tukang urut, dan orang siak. Oleh karena itu dirumuskan permasalahan yakni (1) Faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan dan (2) Pola pemanfaatan pengobatan tradisional di Nagari Talaok.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Giddens yaitu reproduksi sosial.
Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diartikan sebagai pemahaman apa yang dirasakan orang lain, memahami pola fikir dan sudut pandang orang lain. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat memilih pengobatan tradisional di Nagari Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, dengan kriteria informan penelitian yaitu (1) Pemanfaat pengobatan tradisional, (2) Pelaku pengobatan tradisional dan (3) Tokoh masyarakat. Sedangkan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisa data menggunakan model Milles dan Huberman.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan adalah (1) lebih efektif, alami dan biaya ringan, (2) tidak menimbulkan efek samping, (3) karena keyakinan atau kepercayaan, (4) tradisi turun temurun. Kemudian pola pemanfaatan pengobatan tradisional di Nagari Talaok adalah dengan menggunakan (1) Media, (2) Kajian atau bacaan, (3) Pijit, (4) Jimat dan (5) Pola pengobatan kesurupan.
Kata Kunci : Pengobatan Tradisional
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
2 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH PENGOBATAN TRADISIONAL DI NAGARI TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Eka Sariani4 Firdaus5 Nilda Elfemi6 Program Studi Pendidikan Sosiologi
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The majority of the population of Nagari Talaok still do treatment with traditional treatment methods.
Traditional medicine in which they live is also different from modern medicine or medical in general. such as abdominal pain, they bind their stomachs using a leaf that has been in jampikan. Then there is the treatment performed by dissecting chicken and more commonly known as chicken badah, where a chicken is cut and used as a medium to see the illness suffered by someone. If seen from a modern medical procedure it is obviously no sense at all. In terms of medical procedures, between traditional medicine and modern medicine is obviously very much different. This is supported by the fact that in this Talaok village there are more than ± 10 personnel consisting of traditional healers herbalists, traditional birth attendants, masseuse, and ecclesiastic. Therefore formulated the problem: (1) Factors causing chosen in Nagari Talaok traditional medicine as a means of treatment and (2) the pattern of traditional medicine in Nagari Talaok
The theory used in this research is that Giddens theory of social reproduction. As this study used a qualitative approach which is defined as understanding what others feel, to understand the mindset and viewpoints of others. Informants in this study is that people choose traditional medicine in Nagari Talaok Nagari Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, with research informants criteria, namely (1) Utilization of traditional medicine, (2) Actors traditional medicine and (3) community leaders. While the collection of data through observation and interviews. Analysis of data using models Milles and Huberman.
From research conducted known that factors causing chosen in Nagari Talaok traditional medicine as a means of treatment are (1) relatively low cost, (2) do not cause side effects, (3) because of belief or faith, (4) the tradition from generation to generation. Then the pattern of utilization of traditional medicine in Nagari Talaok is to use (1) Media, (2) study or reading, (3) Massage (4) Talisman and (5) the treatment pattern of trance.
Keyword : Traditional medicine.
4 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009
5 Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
6 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN
Sebagai negara berkembang Indonesia selalu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan pemerintah telah menetapkan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang aman, dan terjangkau bagi seluruh anggota masyarakat. Kesempatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu kesehatan merupakan hak setiap warga negara. (Instruksi Presiden Republik Indonesia 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan).
Ada dua bentuk pelayanan kesehatan nasional yaitu pelayanan kesehatan kota dan pelayanan kesehatan desa. Pelayanan kesehatan kota ditandai dengan peralatan medis yang kompleks dan modern, mulai dari Puskesmas sampai rumah sakit serta klinik-klinik swasta. Ini berbeda dengan pelayanan kesehatan desa yang masih memiliki sarana dan prasarana terbatas.
Meskipun berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara formal telah dilakukan oleh pemerintah, pada kenyataannya sebagian besar masyarakat Indonesia masih saja melakukan pengobatan dengan cara tradisional, baik di daerah pedesaan maupun daerah perkotaan (Tjokronegoro dan Bazial, 1992:12).
Nagari Talaok, Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, termasuk salah satu nagari yang telah mengalami perkembangan dalam bidang pembangunan kesehatan. Ini ditandai dengan adanya sarana kesehatan dan petugas kesehatan yang membantu pelayanan kesehatan masyarakat setempat, lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Nagari Talaok
N o
Sarana kesehatan
Jumla h
Tenaga kesehata n
Jumla h 1 Rumah
bidan
2 Bidan 1
Perawat 2 2 Poskesri 1 Bidan
Perawat 1 2 3 Puskesma
s
1 Bidan 2
Sumber: Profil Nagari Talaok Tahun 2015 Dari data diatas diketahui bahwa di Nagari Talaok itu sendiri juga telah tersedia pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah setempat, terdapat 2 rumah bidan, 1 poskesri, dan 1 puskesmas. Sedangkan rumah sakit umum hanya ada di Kota Painan yang berjarak lebih kurang 20 kilometer dari Nagari Talaok, biasanya masyarakat yang sakit pertama kali di bawa kerumah praktek
bidan terdekat, jika penyakit pasien itu parah harus dibawa kepuskesmas, apabila di puskesmas tidak mampu mengobati pasien tersebut barulah dirujuk ke rumah sakit umum Painan (Dr.Muhamad Zein), dengan menggunakan fasilatas yang ada di rumah sakit tersebut seperti ambulance menuju ke rumah sakit. Pelayanan kesehatan yang disediakan juga untuk semua kalangan masyarakat yang ada di Nagari Talok dengan jarak tempuh ±20 menit dengan kendaraan dari lingkungan masyarakat.
Namun, dalam kenyataan sehari-hari pada masyarakat Talaok, masyarakat lebih cenderung memilih praktek pengobatan tradisional, karena masyarakat Talaok memiliki cara-cara tersendiri sebagai sebuah upaya untuk penyembuhan penyakit.
Berdasarkan data awal diketahui bahwa mayoritas penduduk Nagari Talaok masih melakukan pengobatan dengan metode pengobatan tradisional. Hal ini didukung dengan kenyataan bahwa di Nagari Talaok ini terdapat lebih dari ± 10 orang tenaga pengobatan tradisional yang terdiri dari dukun, dukun beranak, tukang urut, dan orang siak. Dukun adalah orang yang ahli mengobati penyakit atau gangguan jiwa dengan jampi, pengobatan, penyembuhan, proses perbuatan yang menyembuhkan (Putriyani, 2012:6) Dukun beranak atau Dukun bayi yaitu mereka yang memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal- hal yang berhubungan dengan pertolongan kelahiran, seperti memandikan bayi, upacara menginjak tanah, dan upacara adat serimonial lainnya. Pada kelahiran anak, dukun bayi yang biasanya adalah seorang wanita tua yang sudah berpengalaman, membantu melahirkan dan memimpin upacara yang bersangkut paut dengan kelahiran itu (Koentjaraningrat, 1992:205). Tukang urut merupakan tenaga medis tradisional yang ahli dalam menangani penyakit seperti patah tulang, terkilir, dan lain-lain. Keberadaan para pengobat tradisional ini memiliki peran sosial yang sangat penting dan disegani dalam kehidupan bermasyarakat di Nagari Talaok. Selain itu rendahnya angka kunjungan masyarakat ke tenaga medis modern juga memperlihatkan bahwa masyarakat lebih cenderung memilih pengobatan tradisional dibandingkan dengan pengobatan modern.
Untuk pengobatan tradisional yang ada di Nagari Talaok cukup beragam, dari pengobatan dengan praktek badah ayam, tukang urut, dukun beranak dan sebagainya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Sarana kesehatan tradisional di Nagari Talaok
N o
Nama Umu
r
Jenis praktek
Tempat tinggal 1 Karim 51 Kesurupa
n
Kampun g jambak 2 Akhiyar 57 Badah
ayam
Kampun g Apa jaya 3 Karudin 97 Jempi Kampun
g Lubuk bagalung
4 Iya 64 Jimat Kampun
g Apa jaya
4 Tular 51 Jempi Kampun
g Apa jaya 5 Nyarai 60 Tukang
urut
Kampun g Koto anyi 6 Manyan
g
61 Tukang urut
Kampun g Koto anyi 7 Imur 63 Urut bayi Kampun
g Kampun g baru
8 Anis 67 Dukun
beranak
Kampun g Apa jaya
9 Kalas 55 Demam Kampun
g Lubuk pasing 10 Ependi 55 Patah
tulang
Kampun g lubuk pasing Sumber :Data primer
Data di atas menunjukkan tenaga kesehatan tradisional jumlahnya lebih banyak dibandingkan tenaga kesehatan modern. Hal ini membuat pilihan masyarakat lebih cenderung kepada tenaga kesehatan tradisional. Kenyataan yang terjadi di Nagari Talaok juga menandakan betapa kuatnya kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat akan adanya kekuatan supranatural yang dapat mengganggu keseimbangan kesehatan manusia dan menyebabkan seseorang menjadi sakit. Foster dan Anderson menggolongkan gejala ini sebagai sistem medis personalistik (Foster dan Anderson, 2009:47).
Masyarakat cenderung memanfaatkan pengobatan tradisional dengan menggunakan tenaga pengobatan tradisional sebagai sarana penyembuh masalah kesehatan yang mereka alami padahal pengobatan secara modern telah cukup memadai di daerah tersebut. Pengobatan secara tradisional yang mereka jalani juga tidak sesuai dengan prosedur kesehatan yang ada. seperti ketika sakit perut, mereka mengikat perut mereka dengan menggunakan daun yang telah di jampikan.
Kemudian ada juga pengobatan yang dilakukan dengan membedah ayam dan lebih lazim disebut dengan badah ayam, dimana seekor ayam dipotong dan digunakan sebagai media untuk melihat penyakit yang diderita oleh seseorang. Jika dilihat dari prosedur pengobatan modern hal ini jelas-jelas tidak masuk akal sama sekali. Dari sisi prosedur pengobatan, antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern jelas sangat jauh berbeda.
Untuk pengobatan modern biasanya pasien mendatangi rumah sakit dengan mengambil nomor urut antrian untuk berobat, setelah itu menyampaikan keluhan kepada bidan untuk di periksa penyakit apa yang diderita oleh pasien itu untuk di beri obat. Dalam pengobatan ini rumah sakit menggunakan media peralatan medis yang canggih untuk medekteksi penyakit yang diderita oleh pasien dan pengobatannya menggunakan alat ultrasonografi (alat melihat bayi dalam perut), termometer (alat untuk mengukur suhu badan), stetoskop (untuk memeriksa suara jantung dan pernafasan). Dengan menggunakan peralatan medis yang canggih dokter dapat mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasienya agar bisa diberi obat yang cocok untuk penyakit yang diderita oleh pasien tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mendeskripsikan faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan.
b. Mendeskripsikan pola pengobatan tradisional di Nagari Talaok.
Jumlah Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 orang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yuni Ermawati (2009) dengan judul Peran Tenaga Pengobat Tradisional Dalam Menangani Masalah Kesehatan di Nagari Sariak Alahan Tigo. Selanjutnya penelitian Putriyani (2012) dengan judul Persepsi tentang Kesehatan Diri dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Berobat Ke Dukun Cilik Ponari.
Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini ada keterkaitan permasalahan yang penulis lakukan yakni mendeskripsikan faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan dan pola pengobatan tradisional di Nagari Talaok.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan selama 2 bulan yaitu sejak Februari sampai bulan Maret 2015.
Tempat penelitian ini adalah Nagari Talaok, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif
yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan.
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen, yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis interaktif dari Milles dan Heberman.
HASIL PENELITIAN
Pengobatan Tradisional di Nagari Talaok Pengobatan tradisional merupakan sebuah pengobatan yang alami dan dilakukan seacara turun temurun semenjak dahulunya. Pengobatan ini telah ada jauh sebelum kemajuan teknologi dan adanya ilmu medis. Banyak orang yang mempercayai kalau pengobatan tradisional mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Baik penyakit dalam maupun penyakit luar, selain itu pengobatan tradisional dikenal lebih alami tanpa adanya efek samping yang serius sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Hal inilah yang menyebabkan pengobatan tradisional mampu bersaing ditengah perkembangan zaman, meski ilmu kedokteranpun telah semakin canggih.
Berbagai jenis pengobatan yang tergolong pengobatan yang dapat dilakukan secara tradisional diantaranya.
a. Persalinan secara tradisional.
Persalinan tradisional adalah pertolongan persalinan oleh tenaga non-medis seringkali dilakukan oleh seseorang perempuan yang sudah ahli dalam persalinan secara tradisional disebut dukun beranak pada dasarnya dukun bersalin diangkat berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat atau merupakan pekerjaan yang sudah turun- temurun dari nenek moyang atau keluarganya.
Dukun beranak ini tidak ada dasar teori atau ilmu mendasari, hanya naluri yang timbul dari seseorang yang ingin membantu sesama dalam bidang hal persalinan atau melahirkan secara tradisional. Dalam melakukan persalinan secara tradisional hanya menggunakan cara dan alat yang sederhana dan tidak jauh berbeda dengan bidan (tenaga medis) dalam melakukan persalinan yang tempatnya sudah disediakan oleh seorang dukun dan didalam kamar tersebut hanya ada dua orang yang boleh masuk dari keluarganya, dan ada juga alat yang di gunakan dalam persalinan seperti gunting atau bambu untuk memotong tali
pusat, dan untuk mengingkat tali pusat hanya menggunakan tali naken dan alas yang digunakan dalam melakukan persalinan hanya menggunakan kain bekas . Didalam melakukan persalinan dukun tersebut hanya di bantu dengan tenaga yang sudah dipercayai oleh dukun tersebut untuk membantu dalam proses pesalinan. Orang yang pernah melakukan persalinan secara tradisional ini biasanya masyarakat asli dan oarng melahirkan secara normal yang sudah dipercyai oleh masyarakat banyak dan mempunyai kemampuan dalam melakukan persalinan.
Hal ini disebabkan pada saat itu belum ada tenaga medis yang cukup memadai di setiap desa. Namun hal ini tetap saja berlanjut walaupun pada saat ini sudah banyak tenaga medis yang khusus menangani dalam bidang persalinan atau melahirkan yang tersebar hampir di setiap desa. Kemampuan dukun beranak ini biasanya diwariskan secara turun temurun dari ibu kepada anak perempuannya atau dari nenek ke cucunya dan sebagainya.
Dalam hal besarnya upah atau imbalan yang diberikan kepada dukun, hal ini tidak ada aturan khusus jumlahnya terserah kepada pasien, mau memberikan beberapa saja akan diterimanya, mereka mengatakan bahwa tugas dukun bayi adalah menolong sesama.
b. Pengobatan penyakit dalam melalui bedah ayam.
Pengobatan bedah ayam yaitu pengobatan yang dilakukan melalui media ayam dimana penyakit yang dapat diketahui melalui ayam yang sudah dibedah. Dari dahulu orang-orang percaya bahwa ayam yang dibedah oleh dukun (orang pintar) tesebut dapat menunjukkan apa jenis penyakit yang di derita. Setelah ayam di bedah kemudiam ayam tersebut dimasak dan dimakan untuk dikonsumsi oleh orang yang sakit. Dengan melakukan hal yang demikian maka penyakit yang diderita dipercaya akan sembuh tanpa perlu pergi berobat kedokter. Pengobatan seperti ini biasanya dipelajari dari seseorang atau guru dan ada juga yang merupakan warisan atau kemampuan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, yang sudah dipercayai oleh mayarakat dalam menangani suatu penyakit masyarakat, jadi sebelum adanya pengobatan modern pengobatan bedah ayam ini sudah lama ada didalam masyarakat talaok dan bahkan bukan masyarakat talaok saja yang percaya dalam pengobatan bedah ayam ini akan tetapi banyak masyarakat luar daerah yang pergi berobat kebedah ayam yang ada di
Nagari Talaok yang sudah dipercaya dalam mengobati berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakat, biasanya orang yang berobat kepengobatan bedah ayam ini orang yang percaya terhadap kemampuan yang dimiliki oleh dukun tersebut untuk mengobati suatu penyakit.
Dalam pengobatan bedah ayam ini biasanya menggunakan alat yang sederhana seperti pisau untuk menyemblih ayam yang sudah dibawa oleh pasien atau orang yang sakit, dan wadah untuk menampung darah ayam yang sudah disemblih atau yang sudah dibedah oleh dukun. Dalam pengobatan bedah ayam ini biasanya penyakit yang sering diobati adalah penyakit dalam seperti penyakit jantung ,magh,kanker, atau penyakit kiriman.
c. Pengobatan patah tulang, pijat atau urut.
Pengobatan ini yaitu jenis pengobatan tradisonal yang dalam proses pengobatannya hampir sama. Penyakit yang biasanya diobati dalam pengobatan pijat seperti penyakit keseleo,salah urat dan penyakit lainnya .Biasanya orang yang mengobati pijat ini orang yang sudah dipercayai oleh masyarakat dan sudah lama bekerja sebagai tukang pijat, sebab ketiga pengobatan di atas sama- sama dilakukan dengan cara memijat tubuh bagian yang sakit, hanya bedanya dalam pengobatan patah tulang tidak hanya di urut tapi juga di oles minyak kelapa yang telah dibacakan penawar terlebih dahulu, ada juga yang mengoles dengan asam yang dipanaskan, sampai mengikat tangan yang patah dengan buah pala dan minyak lalu dibaluti dengan daun pinang, atau bambu dan batang anak pisang batu yang sudah dibakar oleh pihak yang sakit lalu batang tersebut dioleskan pada tulang yang patah, kalau pengobatan patah tulang ini oleh orang yang sudah ahli dalam pengobatan patah tulang sebab kalau orang yang tidak ahli dalam pengobatan patah tulang ini akan mengakibatkan fatal.
Beberapa pengobatan diatas merupakan pengobatan yang dinilai paling sering dilakukan oleh masyarakat.
Banyaknya jenis penyakit yang dapat diobati melalui pengobatan tradisional membuat masyarakat tidak kunjung meninggalkan pengobatan ini. Tidak berkurangnya minat terhadap pengobatan tradisional menjadikan pengobatan ini terus diminati hingga saat sekarang. Selain itu dalam pengobatan tradisional ini biaya
yang dikeluarkan tidak di anggarkan atau ditentukan oleh orang yang mengobati, biaya tersebut didasarkan kepada kesanggupan si pasien yang memanfaatkan pengobatan tradisional itu sendiri.
Tidak hanya itu pengobatan modern (ilmu medis), pengobatan tradisional juga telah mengalami kemajuan. Diantara beberapa pengobatan yang dilakukan sebagian dari orang telah mengacu pada pengobatan modern. Salah satunya terlihat dari salah satu pengobatan bedah ayam telah ada pembagian dari tukang obat (orang yang mengobati) ada orang yang memotong ayam ada pula orang yang menuliskan apa obatnya dan ada pula orang yang memasukan kedalam kantong dan tempat membayar pengobatan .
Selain pengobatan tradisional yang ada di Nagari Talaok juga ada pengobatan modern seperti puskesmas, poskesri, dan rumah bidan ,akan tetapi tempat pengobatan ini dinilai kurang diminati oleh masyarakat,sebab fasilitas yang terdapat didaerah tersebut dinilai masih kurang memadai selain itu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga dinilai masih kurang. Selanjutnya pengobatan tradisional yang ada di Talaok ini sendiri sudah cukup terkenal untuk wilayah Pesisir Selatan khususnya untuk daerah Bayang, bahkan untuk Sumatera Barat sendiri.
Faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan.
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat, dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pengobatan tradisional yang ada di Nagari Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan cukup bervariasi. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, atau campuran dari bahan tersebut secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Zulkifli, 2004:2). Begitu pula halnya dengan Nagari Talaok, masyarakat disini juga lebih cendrung menggunakan pengobatan tradisional hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
a. Biaya relatif murah
Pengobatan tradisional menjadi pilihan bagi masyarakat Talaok karena pengobatan
tradisional ini terasa lebih efektif maksudnya pengobatan tradisional dinilai dapat menyembuhkan penyakit, selain itu bahan yang digunakan merupakan bahan alami dan mudah diperoleh serta biayanya pun lebih ringan dan terjangkau oleh masyarakat.
Kebanyakan masyarakat yang pergi dan melakukan pengobatan secara tradisional ini cenderung masyarakat yang berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah, walaupun tidak semua yang berobat secara tradisional ini berasal dari kalangan ekonomi tersebut.
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pengobatan tradisional biayanya lebih murah dari rumah sakit, selain itu cara pembayaran juga tidak memberatkan karena pasien tidak harus membayar uang muka.
Apalagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dapat mencicil bayaran pengobatan setelah mereka pulang. Jika ditinjau dari klasifikasi pasien yang datang ketempat pengobatan tradisional ini sebagian besar pekerjaannya adalah buruh kasar, sopir, tani, sehingga wajar faktor ekonomi yang menentukan dalam memilih tempat pengobatan.
Disamping itu, pembayaran tidak hanya lakukan dengan uang. Pembayaran untuk biaya pengobatan dapat juga dilakukan dengan cara lain yakni dengan memberikan barang sebagai pengganti uang seperti beras, gula pasir, minyak goreng, kelapa, dan lain sebagianya. Sedangkan untuk seberapa banyak barang yang diberikan, tidaklah ada aturan atau ketentuan khusus. Akan tetapi kebanyakan orang memberikan beras sebanyak 1-2 gantang (2 liter beras), sedangkan untuk gula pasir, dan minyak goreng biasanya mencapai 1-2 kilo. Tidak jauh berbeda dengan barang-barang di atas, jika adapun barang- barang lain yang diberikan jumlahnya tidaklah seberapa, dan didasarkan pada kesanggupan dan keikhlasan dari pasien yang akan berobat.
Dari wawancara dapat diketahui bahwa memilih pengobatan tradisional dilakukan dengan alasan biaya yang lebih murah daripada pengobatan modern dan cara pembayaranya tidak hanya memakai uang tetapi bisa dibayar dengan barang yang kita miliki seperti beras, gula pasir, kelapa, minyak goreng. Dengan demikian masyarakat merasa pengobatan ini lebih murah jika dibandingkan dengan pengobatan modern.
b. Mencoba Pengobatan Alternatif
Pengobatan tradisional menjadi pilihan bagi masyarakat Talaok karena setelah melakukan pengobatan modern dan tidak kunjung sembuh maka pengobatan ini menjadi pilihan selanjutnya. Pengobatan tradisional ini
cenderung menggunakan obat-obatan yang bahannya langsung bersumber dari alam, dan bahan tersebut cenderung bersumber dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan dan obatnya sangat mudah di dapatkan.
Dari wawancara dapat disimpulkan bahwa memilih pengobatan tradisional dilakukan dengan alasan bahwa ingin mencoba Pengobatan Alternatif sebagai cara untuk mendapatkan kesembuhan karena pengobatan modern yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Selain itu masyarakat juga telah merasakan manfaat dari pengobatan tradisional tersebut. Pengobatan tradisional juga bersifat alami, dan aman dibandingkan dengan yang bersifat tiruan atau sintesis.
c. Karena keyakinan atau kepercayaan
Pengobatan tradisional menjadi pilihan bagi masyarakat Talaok karena hal ini telah merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan dimana dengan melakukan pengobatan dengan cara ini dapat mendatangkan kesembuhan dari penyakit yang diderita. Masyarakat yakin dan percaya dengan keberhasilan pengobatan tradisional ini dan mereka akan memperoleh pertolongan untuk kesembuhan dari penyakit yang mereka alami, dan mereka akan lebih sering memanfaatkannya pengobatan secara tradisional. Pengobatan ini memunculkan keyakinan masyarakat karena mayarakat melihat banyak yang sembuh setelah melakukan pengobatan tradisional tersebut.
Pengobatan modern biasanya cenderung mengabaikan aspek-aspek spiritual, sosial dan keyakinan seseorang. Ini semacam ketidakpuasan menyebabkan peningkatan yang signifikan jumlah orang yang masih mengandalkan pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan. Semua ini terjadi meskipun fakta bahwa tidak ada bukti ilmiah terhadap metode pengobatan tradisional yang dapat memberikan hasil yang memuaskan untuk penyembuhan. Pengobatan tradisional sangat dipercayai dan diyakinan oleh masyrakat Talaok untuk penyembuhan penyakit yang mereka alami dan pengobatan tradisional merupakan faktor penting dalam pengobatan suatu penyakit karena pengobatan tradisional menggunakan cara penyembuhan secara tradisional dan obatnya dibuat dari tumbuhan yang diolah dengan cara yang sangat sederhana dan membutuhkan tenaga manusia yang sangat besar.
Peran masing-masing praktisi pengobatan tradisional dipengaruhi oleh tiga faktor yang berbeda. Faktor-faktor tersebut meliputi kepercayaan dari masyarakat sekitar,
keberhasilan tindakan praktisi dan keyakinan spiritual dan budaya masyarakat itu sendiri.
Ketika jenis pengobatan tradisional bertolak belakang oleh budaya tertentu dari masyarakat.
mungkin metode pengobatan yang dilakukan hanya bertahan sementara. Tidak semua unsur budaya tertentu berhasil diintegrasikan ke dalam sistem, dan sering mengandung banyak kontradiksi.
Keyakinan yang besar akan diperolehnya kesembuhan juga mendasari masyarakat memilih pengobatan tradisional daripada pengobatan modern. Mereka lebih memilih pengobatan ini karena keyakinan yang besar bahwa melalui pengobatan ini Tuhan akan memberikan kesembuhan pada penyakit yang dideritanya,sebab dengan kepercayan dan keyakinan di mana kita mau melakukan pengobatan untuk penyembuhan suatu penyakit kita akan diberikan kesembuhan oleh Tuhan karena kita percaya akan keberhasilan dengan adanya pengobatan tradisional.
d. Tradisi turun temurun
Pengobatan tradisional menjadi pilihan bagi masyarakat Talaok karena hal ini merupakan tradisi yang telah turun temurun yang diwariskan oleh generasi selanjutnya,pengobatan tradisional ini sudah ada sebalum pengobatan modern ada, pengobatan tradisional ini sudah dipercaya sejak dahulu sehingga pengobatan tradisional sudah menjadi tradisi dan masih digunakan dalam penyembuhan suatu penyakit khususnya di Nagari Talaok.
Adanya pemilihan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Nagari Talaok sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Giddens yang menyatakan bahwa munculnya pranata kesehatan tradisional, bukanlah hanya karena tekanan struktur, tetapi juga karena ada praktik sosial masyarakat dalam merespons produk sosial itu sendiri. Proses transformasi dari kepercayaan individual menjadi kepercayaan kolektif terhadap pengobatan tradisional ini menjadi satu gejala adanya istilah Giddens refleksi kolektif masyarakat terhadap status sosial pengobatan tradisional dalam kehidupan masyarakat.
Pola Pengobatan Tradisional di Nagari Talaok.
Setiap pengobatan biasanya memiliki proses tahapan serta pola-pola tersendiri yang mampu membedakannya dengan pengobatan lainnya.
Berbagai pola dan media peralatan yang digunakan dalam pengobatan untuk pasien dilakukan dengan berbagai cara :
1. Bedah ayam a. Media
Pengobatan menggunakan media disini adalah salah satu bentuk pengobatan tradisional yang dalam proses penyembuhannya menggunakan media atau perantara. Pada proses pengobatan yang dilakukan oleh pelaku pengobatan tradisional tersebut. Berbagai media yang digunakan antara lain dengan menggunakan ayam, berbagai jenis jeruk, bunga rampai, kembang tujuh rupa dan berbagai jenis alat lainnya. Jika ditinjau dari kegunaanya ayam biasanya digunakan sebagai media untuk digunakan melihat penyakit bagian dalam pasien. Sedangkan untuk jeruk digunakan untuk memantau kesehatan seseorang, dapat juga digunakan untuk menyembuhkan luka memar dengan cara memanaskan asam dan menggosokkannya pada kaki yang memar.
Selain kedua media tersebut juga terdapat media atau alat yang digunakan dengan menggunakan bunga rampai dan kembang tujuh rupa. Bunga rampai maupun kembang tujuh rupa merupakan bunga yang biasanya digunakan untuk menyebuhkan penyakit dalam dengan cara dimandikan pada pasien. Meski tidak hanya beberapa alat di atas yang dapat gunakan dalam media pengobatan tradisional namun sebenarnya juga terdapat media lain hanya saja media di atas dapat dibilang lebih menonjol dari pada media yang lainnya.
Dari wawancara dapat ditarik kesimpulan bahhwa dalam melakukan pengobatan tradisional diperlukan berbagai media, salah satunya dengan ayam. Menurut penuturan yang diperoleh dari informan bahwa media tersebut digunakan untuk melihat penyakit apa yang diderita oleh pasien tersebut.
Misalnya saat seorang pasien diobat dengan menggunakan media ayam maka ia dapat melihat penyakit dalam yang diderita oleh pasien tersebut, orang-orang peercaya bahwa saat seseorang melakukan bedah ayam maka untuk melihat penyakitnya cukup hanya dengan melihat bagian dari ayam yang mengalami luka.
Jika bagian dari paru-paru memar maka orang tersebut di katakan menderita sakit paru-paru.
Untuk menyembuhkannya pasien diminta untuk memasak ayam yang telah dibedah (dianjurkan untuk digulai).
Dengan memakan ayam tersebut maka orang tersebut akan sembuh.
Dari wawancara dapat diketahui tidak hanya dengan media ayam juga digunakan jeruk, ada juga menggunakan dengan air mineral dan sebagai wadah untuk memindahkan penyakit yang diderita oleh pasien.
Pengobatan tradisional tidak dapat terlepas dari berbagai media. Media tersebut seolah menjadi faktor utama yang menunjang keberhasilan pengobatan tradisional. Tanpa adanya media tersebut maka pengobatan tradisional tidak dapat dilakukan karena dengan media itulah kita bisa melihat penyakit apa yang kita derita seperti media bedah ayam dan media asam limau puruik, air dan minyak. Jadi dengan menggunakan media pengobatan berlangasung dengan baik.
b. Kajian dan bacaan
Selain media dan berbagai alat yang digunakan diatas juga diperlukan bacaan-bacaan yang dianggap menjadi salah satu bacaan yang digunakan untuk mengobati pasien. Karena bagaimanapun pengobatan tradisional tidak dapat terlepas dari dunia mistik. Bacaan yang biasanya di gunakan mulai dari membaca ayat Al- Qur’an sampai pada pembacaan ayat-ayat tertentu yang hanya diketahui oleh orang pintar (dukun) tersebut sebagai pelaku pengobatan tradisional. Bacaan ini biasanya bermacam-macam tergantung jenis penyakit yang diderita. Misalnya orang yang sakit perut, digigit binatang memiliki bacaan tersendiri sedangkan untuk mengobati orang kesurupan bacaan yang di lafazkan adalah bacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Sebab kesurupan ini disebabkan oleh adanya gangguan jin dan hanya dapat disembuhkan dengan membacakan ayat-ayat al-Qur’an.
Dari wawancara diketahui bahwa dalam pengobatan tradisional juga terdapat bacaan-bacaan yang dibacakan pada saat mengobati pasien. Bacaan yang diucapkan mulai bacaan al-Qur’an sampai pada bacaan-bacaan lain yang hanya diketahui oleh orang tersebut selaku orang yang mengobati pasienya.
2. Pijat a. Media
Salah satu bentuk pola pengobatan tradisional yang dilakukan di Nagari Talaok adalah dengan pengurutan atau pijat, penyakit yang ini biasanya dilakukan pada pasien yang menderita patah tulang keseleo atau salah urat. Pengobatan pijat ini melakukan pengobatan kepada pasiennya
yang menggunakan metode yang menarik yaitu dengan menerapkan teknik traksi luar (daya cengkraman) lalu dibaluri oleh minyak kelapa yang dibuat oleh pengobat atau ramuan khusus tradisional untuk pengobatan pijat. Selain itu Pengobatan dengan menggunakan teknik urut dilakukan untuk membenarkan salah urat, patah tulang dan keseleo yang ditimbulkan akibat kecelakaan maupun kejadian lainnya.Bedanya penyakit patah tulang ini bukan cuma dibaluri minyak yang dibuat oleh pengotan tetapi ada juga media lainya seperti yang mengoles dengan asam yang dipanaskan, sampai mengikat tangan yang patah dengan buah pala dan minyak lalu dibaluti dengan daun pinang, atau bambu dan batang anak piasang batu yang sudah dibakar oleh orang yang sakit lalu batang tersebut dioleskan pada tulang yang patah.
Dari wawancara dapat diketahui bahwa salah satu pola pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Talaok untuk penyembuhan penyakit adalah dengan memijat. Cara ini dilakukan untuk menyembuhkan penyakit seperti patah tulang. Caranya dengan menggunakan obat tradisional yang di buat oleh tukang obat kemudian dipasangkan pada pasien yang sakit. Untuk penyakit patah tulang yang parah biasanya di dalam teknik pengobatan modren akan langsung ditangani oleh dokter. Kemudian dokter akan menganjurkan harus di operasi atau digips dan mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Sedangkan berobat pada pengobatan tradisional biaya yang dikeluarkan biasanya relatif lebih sedikit sehingga mudah untuk dijangkau oleh khalayak banyak.
b. bacaan dan kajian
Selain media dan berbagai alat yang digunakan diatas juga diperlukan bacaan- bacaan yang dianggap menjadi salah satu bacaan yang digunakan untuk mengobati pasien. Karena bagaimanapun pengobatan tradisional tidak dapat terlepas dari dunia mistik. Bacaan yang biasanya di gunakan mulai dari membaca ayat Al-Qur’an sampai pada pembacaan ayat-ayat tertentu yang hanya diketahui oleh orang pintar (dukun) tersebut sebagai pelaku pengobatan tradisional. Bacaan ini biasanya bermacam- macam tergantung jenis penyakit yang diderita. Misalnya penyakit keseleo dan patah tulang juga mempunyai bacaan yang khusus yang hanya diketahui oleh dukun tersebut dan patah tulang juga mempunyai bacaan tersendiri , bacaan yang di lafazkan
dalam mengobati penyakit biasanya adalah bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang hanya diketahui oleh dukun atau orang yang mengobati penyakit.
3. Jimat a. Media
Pengobatan tradisional juga dilakukan dengan menggunakan jimat. Jimat adalah sebuah benda yang dibungkus dengan timah dan ada juga benang untuk pengikat jimat tersebut seperti benang wol, yang di dalamnya terdapat ayat-ayat Al- qur’an yang hanya diketahui oleh dukun saja.
Adapun nama-nama jimat dan kegunaanya juga berbeda seperti, jimat penangkal jin dan setan,jimat ini digunakan untuk melindungi diri dari hal-hal yang gaib misalnya penyakit kesurupan yang mana penyakit kesurupan itu adalah seseorang kemasukan setan kedalam tubuhnya, biasanya jimat yang digunakan dalam penangkal jin dan setan ini diletakan pada bagian pinggang, adapun jimat penangkal jin tersebut tidak hanya mengobati penyakit kesurupan tetapi bisa juga mengobati penyakit lainnya seperti penyakit palasik yang biasanya ada pada anak bayi, dan ada juga jimat untuk orang yang berumah tangga, supaya dengan menggunakan jimat ini rumah tangganya menjadi rukun, damai dan terhindar dari orang yang berbuat jahat kepada keluarga.
Jimat ini biasanya diletakan dibawah bantal, dan ada juga jimat teluh atau orang yang akan berbuat jahat, jimat ini biasanya digunakan untuk menghindari orang yang akan berbuat jahat kepada seseorang dan jimat ini biasanya diletakan pada bagian perkarangan rumah. Ada juga jimat yang lain yaitu jimat kekebalan tubuh, jimat ini dileatakan didalam dompet jadi jimat ini digunakan seseorang untuk melindungi tubuhnya dari segala ancaman kejahatan dan juga kebal akan pukulan dari benda tajam maupun benda-benda tumpul yang digunakan oleh pelaku jahat.
Adapun pantangan dari berbagai jimat tersebut yang tidak boleh dilangkahi, jika sempat terjadi demikian maka jimat tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sebagian jimat juga ada yang tidak boleh
dibawa jika pergi ke kamar mandi atau buang air besar.
Dari wawancara dapat diketahui bahwa pengobatan tradisional jimat ini bisa mengobati berbagai penyakit dan juga bisa menghindari dari orang yang akan berbuat jahat kepada seseorang, dalam berbagai penyakit yang disembuhkan oleh jimat. Akan tetapi pengobatan jimat ini juga berguna untuk menaikan suatu usaha yang dilakukan oleh masyarakat ada juga yang meminta obat untuk penglaris dan sebagainya. Hal ini dilakukan dengan memberikan jimat kepada pasien sebagai bentuk obat yang memberikan penyembuhan.
b. Bacaan dan kajian
Selain media dan berbagai alat yang digunakan diatas juga diperlukan bacaan- bacaan yang dianggap menjadi salah satu bacaan yang digunakan untuk mengobati pasien. Karena bagaimanapun pengobatan tradisional tidak dapat terlepas dari dunia mistik. Bacaan yang biasanya di gunakan mulai dari membaca ayat Al-Qur’an sampai pada pembacaan ayat-ayat tertentu yang hanya diketahui oleh orang pintar (dukun) tersebut sebagai pelaku pengobatan tradisional. Bacaan ini biasanya bermacam- macam tergantung jimat yang dibuat oleh dukun dan penyakit yang berbeda pula.
bacaan yang khusus yang hanya diketahui oleh dukun tersebut dan dan setiap jimat yang di buat juga mempunyai bacaan tersendiri , bacaan yang di lafazkan adalah bacaan ayat-ayat Al-Qur’an .
4. Pola pengobatan kesurupan a. Media
Pengobatan tradisional yang dilakukan ada juga dilakukan untuk menghilangkan kesurupan. Pengobatan dengan pola ini dimaksudkan untuk menghilangkan gangguan dari makhluk halus yang menyebabkan kesurupan tersebut.pola pengobatan ini dikakukan dengan cara membaca ayat –ayat alqur’an dan menggunakan wadah untuk tempat air yang sudah terisi berbagai macam daun- dauann yang akan dimandikan kepada orang yang kesurupan yang sudah dibacakan penawarnya terlebih dahulu, dengan membaca ayat-ayat suci AL- Qur’an yang hanya diketahui oleh dukun yang mengobati penyakit tersebut dalam untuk mengusir makhluk halus yang ada dalam di tubuh pasien yang sakit.
Dengan demikian dapat disimpulkan salah satu pola pengobatan tradisional yang ada di Nagari Talaok adalah pengobatan untuk menghilangkan kesurupan.
Dari wawancara dapat diketahui bahwa berbagai pola yang dilakukan pada pengobatan tradisional yang dilakukan di Nagari Talok pada hakikatnya bertujuan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Walaupun pola yang dilakukan tersebut berbeda-beda, namun tujuan dari pengobatan yang dilakukan tersebut tetap satu yaitu kesembuhan, karena sakit dan sehat merupakan suatu bentuk kategorisasi yang terdapat dalam kebudayaan suatu kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, bagaimana suatu keadaan dapat digolongkan kedalam kategori sehat dan sakit ditentukan oleh kriteria-kriteria yang berlaku dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Giddens (dalam Demartoto, 2012) yang menyatakan struktur tidak disamakan dengan kekangan (constraint) namun selalu mengekang (constraining) dan membebaskan (enabling). Hal ini tidak mencegah sifat- sifat struktur system sosial untuk melebar masuk kedalam ruang dan waktu diluar kendali aktor-aktor individu, dan tidak ada kompromi terhadap kemungkinan bahwa teori-teori sistem sosial para aktor yang dibantu ditetapkan kembali dalam aktivitas-aktivitasnya bisa merealisasikan sistem-sistem itu. Manusia melakukan tindakan secara sengaja untuk menyelesaikan tujuan-tujuan mereka, pada saat yang sama, tindakan manusia memiliki unintended consequences (konsekuensi yang tidak disengaja) dari penetapan struktur yang berdampak pada tindakan manusia selanjutnya. Manusia menurut teori ini yaitu agen pelaku bertujuan yang memiliki alasan-alasan atas aktivitas-aktivitasnya dan mampu menguraikan alasan itu secara berulang- ulang.
Tidak menutup kemungkinan alasan yang diuraikan oleh manusia secara berulang-ulang tersebut memiliki tujuan- tujuan yang didasarkan atas apa yang ia ingin lakukan. Pada dasarnya orang-orang yang melakukan pengobatan tradisional dipandang sebagai suatu arus perilaku yang terus menerus seperti kognisi, percaya atau tidaknya pada pengobatan tradisional tersebut dikembalikan kepada
keyakinan pasien yang datang pada pengobatan tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penyebab masyarakat memilih pengobatan tradisional di Nagari Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Faktor penyebab dipilihnya pengobatan tradisional di Nagari Talaok sebagai sarana pengobatan adalah biaya relatif murah, mencoba pengobatan alternatif, karena keyakinan atau kepercayaan dan pengobatan tradisional sudah merupakan tradisi turun temurun.
2. Pola pengobatan tradisional di Nagari Talaok adalah dengan menggunakan media, kajian atau bacaan, pijat, jimat, dan pola pengobatan kesurupan.
DAFTAR PUSTAKA
Tjokronegoro, Arjatmo. Dr.Ph.D, dr. Ali Bazial.
1992. Etik Penelitian Obat Tradisional.
Jakarta; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Koentjaraningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosisal. Jakarta: UI Press.
Foster dan Anderson. 2009. Antropologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Putriyani. 2012. Persepsi tentang Kesehatan Diri dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Berobat Ke Dukun Cilik Ponari.
Jurnal. Universitas Ahmad Dahlan Yuni Ermawati. 2009. Peran Tenaga Pengobat
Tradisional Dalam Menangani Masalah Kesehatan di Nagari Sariak Alahan Tigo