• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyuluhan Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kelurahan Cempaka

N/A
N/A
Nanda Amalia

Academic year: 2024

Membagikan "Penyuluhan Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kelurahan Cempaka"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG INGIN DICAPAI

A. Analisis Hasil

Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dangue (DBD) diadakan di RT 43 RW 01 Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada hari Kamis, 7 Juni 2024.

Acara ini dihadiri oleh 15 peserta yang antusias untuk belajar lebih banyak tentang penyakit yang menjadi perhatian serius di Kalimantan Selatan. Materi penyuluhan difokuskan pada DBD, termasuk faktor risiko dan perilaku pencegahan yang efektif.Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menyoroti peningkatan kasus DBD yang signifikan pada Februari 2024, dengan laporan mencapai 1.500 kasus dan 10 kematian di 13 kabupaten/kota. Oleh karena itu, penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang penting dan praktis kepada masyarakat dalam upaya mengurangi jumlah kasus DBD di wilayah tersebut.

Dalam penyuluhan, kami membahas secara mendetail tentang faktor-faktor risiko DBD dari lingkungan fisik dan perilaku masyarakat yang dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini. Untuk mendukung penyampaian materi, kami menggunakan kertas leaflet sebagai media pendukung, mengingat tempat penyuluhan tidak memadai untuk penggunaan layar proyektor. Leaflet ini dirancang untuk memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh peserta. Selama sesi penyuluhan, peserta menunjukkan keaktifan yang tinggi.

Mereka tidak hanya mendengarkan dengan seksama, tetapi juga secara aktif menanggapi materi yang disampaikan, mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi.

Interaksi yang dinamis ini mencerminkan tingginya minat dan keseriusan peserta dalam memahami dan mempraktikkan langkah-langkah pencegahan DBD.

Dengan demikian, penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai demam berdarah, serta mendorong tindakan preventif yang efektif untuk menekan angka kejadian DBD di Kalimantan Selatan.Kegiatan dilakukan secara tatap muka

(2)

(offline) melalui ceramah dan diskusi. Sebelum kegiatan dimulai, peserta diberikan pre-test yang berisi beberapa pernyataan pilihan ganda tentang materi yang akan disampaikan. Kemudian, sebelum kegiatan berakhir, peserta diberikan post-test dalam bentuk pernyataan pilihan ganda dengan lima pilihan, sehingga peserta hanya perlu memilih jawaban mana yang menurut mereka benar. Jumlah soal yang diberikan kepada Masyarakat ada sebanyak 12 soal, dengan skor tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 0. Kemudian nilai median dari soal ini adalah 49,9. Sehingga pengkategorian pengetahuan dari hasil pre-test dan post-tes dapat ditetapkan untuk nilai <49,9 adalah berpengatahuan rendah dan nilai >49,9 adalah berpengatahuan tinggi. Tujuan pre-test adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum materi disampaikan.

Hasil pre-test dan post-test peserta kegiatan disajikan dalam tabel berikut.

No Nama Hasil Keterangan

Pre-test Post-test

1. Erma 58 75 Meningkat

2. Nadia Ulfa 67 83 Meningkat

3. Ervila Wati 58 83 Meningkat

4. Ria 75 92 Meningkat

5. Mariatul 42 75 Meningkat

6. Asmiah 67 83 Meningkat

7. Risna 75 92 Meningkat

8. Jiraniah 83 83 Tetap

9. Maria Ulfa 58 75 Meningkat

10. Asnawiyah 67 75 Meningkat

11. Juhairiah 42 67 Meningkat

12. Siti Hapsah 33 67 Meningkat

13. Hani 75 92 Meningkat

14. Maulidah 67 92 Meningkat

15. Asnadiah 58 75 Meningkat

Rata-rata 61,6 80,5 Tinggi (Baik)

Tabel....Hasil Pre-test dan Post-tes Peseta Penyuluhan di RT 43, Cempaka.

(3)

Gambar. Diagram hasil pre-test dan post-test responden

Berdasarkan dari tabel dan diagram diatas, pada hasil post-test sebanyak 14 peserta dengan persentase 93,33% mengalami kenaikan skor hasil jawaban, kemudian yang memiliki kategori tetap ada sebanyak 1 peserta dengan persentase 6,66%. Dilihat dari nilai rata-rata pre-test yaitu dengan skor 61,6 dan nilai post- test yaitu dengan skor 80,5 berarti dapat diberikan keterangan bahwa masyarakat Kelurahan Cempaka RW 01 RT. 43 memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai penyakit Demam Berdarah Dangue.

Instrumen kuesioner berupa pre-test dan post-test ini dirancang untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun, hasil menunjukkan bahwa beberapa peserta mungkin kesulitan memahami soal kuesioner, terutama karena penggunaan bahasa yang sulit dipahami dan memerlukan ketelitian. Kesulitan ini terlihat pada soal nomor 9, yang berbunyi “Apa yang termasuk faktor risiko DBD dari lingkungan fisik?”. Pada sesi post-test, banyak peserta masih memberikan jawaban yang salah untuk pertanyaan ini. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta belum sepenuhnya memahami istilah-istilah ilmiah yang digunakan dalam soal tersebut, sehingga mereka terkecoh dengan pilihan jawaban yang disediakan.

Namun, pada soal-soal lainnya, peserta cenderung memberikan jawaban yang benar lebih sering. Berdasarkan analisis hasil kuesioner sebelum dan sesudah

(4)

tes, rata-rata nilai pre-test dan post-test menunjukkan bahwa pengetahuan peserta mengenai penyakit DBD cukup tinggi (baik). Dengan demikian, meskipun ada beberapa kendala pada pemahaman istilah ilmiah, secara keseluruhan, tingkat pengetahuan peserta tentang penyakit DBD meningkat dan berada pada tingkat yang memuaskan.

B. Luaran Yang Dicapai

Luaran yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat di RT.43 RW.01 Kelurahan Cempaka meliputi beberapa jenis yaitu:

1. Bagi peserta, luaran yang dicapai berupa adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit DBD serta cara pencegahannya dengan menggunakan instrumen kuisioner pre-test dan post-test yang diberikan kepada peserta.

2. Bagi tim pengabdian (mahasiswa), luaran yang dicapai adalah terlaksananya penyuluhan serta pembagian leaflet kepada peserta penyuluhan serta pembagian leaflet kepada sebagian warga RT.43 RW.01 Kelurahan Cempaka, hal ini sebagai upaya melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Analisis Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2013 bertujuan untuk 1) menganalisis pola

Penelitian Analisis Persebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2013 bertujuan untuk 1) menganalisis pola

Keefektifan Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Media Film Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Siswa Sekolah

Pelaksanaan program pengendal- ian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan dilihat dari: efektivitas, efisiensi,

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai berjangkit di Indonesia tahun 1968 dimulai dari Jakarta dan Surabaya, penyakit DBD merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan

Belum diketahuinya hubungan antara pengetahuan, sikap dan penyuluhan petugas kesehatan dengan upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Dusun Baturaja

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dimulai dengan memperkenalkan diri dan pemaparan materi mengenai bahaya dari penyakit berbasis lingkungan yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue DBD,

Pengendalian demam berdarah dengue untuk pengelola program DBD